All Chapters of Gara-gara Sapu Ijuk ?: Chapter 11 - Chapter 20
74 Chapters
Ternyata lagi...
Alf masih berdiri terpaku sambil membayangkan perubahan drastis Princess dari putri kecil nan imut dan menggemaskan, menjadi ah-sudahlah, kata Willy tidak boleh ada body shaming. Alf beberapa kali menghela napas panjang, membuat Inn mengernyit. "Kenapa, Alf?" tanya Inn sambil mendekatkan wajahnya pada Alf dan menatap lelaki itu dengan saksama, "ada yang sakit?"  Alf menelan ludah. Mendapat tatapan penuh kekhawatiran dari Inn, yang tepat menembus netra cokelat kehitamannya, turun ke jantung, membuat Alf mematung. Jantungnya bak genderang bertalu-talu. Inn masih menatap Alf dengan tatapan khawatir diselipi kepolosan, tidak peka terhadap pria di depan yang wajahnya sudah dipenuhi peluh. "Kok keringat kamu jadi banyak gini? Padahal di sini lagi dingin, loh," Inn memundurkan posisi berdirinya. "Kamu sakit, Alf? Ngomong, dong!" lanjut Inn sambil menggoyangkan lengan Alf. "Engg.... gak!" jawab Alf terbata-bata, sambil cengenges
Read more
Alf Jadi Insecure...?
Alf memarkirkan motor di parkiran cafe yang sudah berjajar banyak motor dengan keanekaragaman model dan warna. Setelah mengaitkan helm milik sendiri dan punya Inn, Alf kembali merapikan kemeja putihnya. Wajahnya sudah tidak ada sisa-sisa keceriaan lagi. Sudah kepalang bahagia ingin malam mingguan sama Inn, ternyata mereka malah reunian bareng sohib SMA mereka.  "Siapa aja, sih yang ada di dalam?" Alf bertanya pada Inn, sambil merapikan sisi rambut dan kacamatanya. Inn sibuk mengetikkan sesuatu, tidak menjawab pertanyaan Alf, membuat Alf mengerucutkan bibir. Alf mendesah. "Sia-sia aja," gumam Alf pelan. "Sia-sia kenapa, Alf?" Inn bertanya tiba-tiba sambil menatap wajah Alf yang masih cemberut. "Eh, gak, kok!" sahut Alf.  "Yuk, ke dalem! Yang lain udah pada nunggu," ajak Inn sambil mendahului Alf masuk ke cafe. Alf kembali mendesah, "Ternyata bener kata Willy... Gak mungkin, gue malam mingguan bareng c
Read more
Sakit
"Haduhhh, makanya lo sih, kelayapan kagak ngajak-ngajak gue! Begini kan jadinya!" Willy terlihat sedang meremas handuk kecil hasil rendaman air, yang kemudian diletakkan di kening Alf. "Gue udah feeling kalo bakal jadi gini, nih akhirnya! Kualat kan lo sekarang!" omel Willy sambil mengecek kondisi Alf. "Untung lo punya sohib yang kayak gue! Selalu ada di saat jatuh bangunnya lo! Tapi, masih aja lo ke kondangan sendirian!" lanjut Willy sambil menatap Alf yang mulai bersin-bersin. Willy mengibaskan tangannya, "Pulang-pulang bawa penyakit sama virus! Bukan bawa makanan, kek!" Alf berusaha menutup mata, agar bisa terlelap dan lepas dari omelan khas emak-emak si Willy. Dia berharap obat yang diminum bisa segera membuatnya mengantuk.  Alf sudah cukup lelah malam ini.  Selain lelah hati, karena si gebetan malah meninggalkannya sendiri-yah dengan persetujuan si Alf juga, sih! Tapi, lelah karena kesialan bertubi-tubi
Read more
Alf Bohong
Willy uring-uringan di atas kasur Alf, seperti anak kecil yang minta dibelikan permen, tapi tak dikabulkan. Ia menatap tajam pria berkacamata yang sedang merapikan kaos berlogo buaya berwarna hitamnya.  Tangan Willy terlipat di depan dada. Bibirnya mulai monyong. Matanya menyisir Alf dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan tatapan mirip ibu-ibu komplek lagi gosip terus yang digosipin muncul. Pria yang ditatapnya tetap santai meski merasa punggungnya merinding karena tatapan Willy. Alf sudah tampak rapi dan bersih, walaupun sesekali Alf terlihat bersin-bersin, membuat Willy tak sabar untuk selalu berdeham keras. "Masih penyakitan tapi nekat jalan juga lo!" Willy membuka suara dengan nada gusar. "Santai, coy! Cuma bersin doang!" jawab Alf cuek sembari merapikan rambutnya. Willy bangkit dari duduk dan melesat mendekati Alf. Dipeganginya kening Alf. Matanya menyipit, menatap tajam Alf. "Ya elah! Lo tuh masih demam, Alf! Bu
Read more
Partner in Crime
Hai, semuanya! Corn Leaf di sini! Cuma mau kasitau, jangan lupa review setelah baca, ya.  Biar aku makin semangat nulisnya! Lope! Lope! 🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹 Senin pagi yang indah. Tapi entah mengapa banyak sekali orang-orang yang membenci hari senin. Selalu saja ada yang mengeluh tentang hari senin. Serasa begitu banyak pekerjaan menanti di hari senin. Padahal, harusnya manusia lebih bersyukur, masih bisa menatap hari senin. Tsah! "Masih enam hari lagi..." gumam Willy dengan wajah terkantuk-kantuk. Lelaki gempal itu menyeret langkahnya dengan malas, menapaki anak tangga menuju ke ruang laboratorium. Waktu masih menunjukkan pukul setengah delapan pagi, tapi Willy dan Alf sudah berada di kantor. Tidak seperti biasanya, dimana mereka tiba 10 menit sebelum pukul delapan. "Hari baru tuh harusnya semangat! Pagi-pagi udah loyo! Padahal kemarin sok cera
Read more
Mendukung Willy?
Yuhuu!!! Kembali lagi bareng Corn Leaf di sini! Yuk, marilah kemari, baca cerita ini, dan jangan lupa review ya gaess... Reviewnya yang membangun, ya... Biar aku makin semangat nulisnya. UwU. 🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹 Alf dan Willy kembali ke ruangan laboratorium dengan wajah muram, membuat si emak-pimpinan kaum tukang ghibah Lab. Sisilia, Merlin, tak sabar untuk bertanya. Merlin beringsut ke meja Alf, saat pria itu sudah mulai menyiapkan bahan untuk menguji sebuah sampel. Sedangkan Willy, sibuk mengecek laporan hasil uji fitokimia yang dilakukan Alf beberapa waktu lalu, dan laporan lainnya agar bisa dikirimkan hasil uji itu ke pengirim. "Gimana?" tanya Merlin setengah berbisik, saat sudah bersisian dengan Alf. Matanya menatap Alf dengan tatapan penuh harap. Mengharapkan jawab pastinya. "Apanya?" Alf balik bertanya. Merlin mendesah, "Kenapa kalian sampe dipanggi
Read more
Willy Gagal PDKT Part 1
Hai gaesss, apa kabar ? Semoga sehat selalu. Nah, cerita kali ini fokusnya ke Willy.Jangan lupa reviewnya gaes, biar aku selalu semangat! Happy reading! 🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹 Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00, artinya jam istirahat tiba. Semua penghuni laboratorium bergegas keluar ruangan, demi mencari makan siang.  Alf dan Willy juga terlihat menuruni tangga, disusul Merlin dan Ellen. Diego sudah lebih dulu melesat keluar daritadi, entah kemana. Katanya, udah janjian mau makan siang bareng pacarnya. "Mau makan dimana lo berdua?" Ellen bertanya dari balik punggung Alf dan Willy. "Tempat biasa," jawab Alf. Tempat biasa yang dimaksud si Alf adalah warung Mas Bhambang di samping kantor, yang menjual bakso, soto maupun berbagai jenis nasi. Nasi campur, nasi ayam, nasi goreng, dan nasi lainnya. Selain itu, harganya juga lumayan pas di kantong para karyawan bergaji UMP ini. "Gue mau mak
Read more
Alf Ketemu Inn?
Hai, semuanya! Jangan lupa reviewnya, ya. Biar tulisanku makin berkembang.  Terima kasih buat semua yang selalu mengikuti cerita ini, meskipun terkadang banyak garingnya. Eaa... Langsung saja, happy reading, guys! 🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹 Inn mengetuk-ngetuk pelan sebuah pena biru di atas meja. Tatapan matanya mengarah lurus ke layar notebook yang sedang menyala. Tapi, bukannya sedang fokus dengan deretan tulisan di layar. Pikiran wanita 30 tahun itu sedang berkelana ke sosok seseorang. Siapa lagi kalau bukan Alf. Kalimat yang diutarakan Nover saat bertemu dengannya di mall, kembali terngiang di telinga. Kalimat yang membuat Inn menarik kesimpulan bahwa si Alf berbohong padanya. Dan kalimat yang juga membuat Inn bertanya-tanya, mengapa Alf harus berbohong? Kalaupun saat itu Alf sedang berhalangan, kenapa tidak berkata jujur saja? Kenapa Alf har
Read more
Emak Alf Menelepon
Hai, semuanya! Cerita kali ini tentang emak Alf. Karena permintaan dari kalian, aku buatin nih, bab emaknya Alf lagi, meskipun sebatas percakapan via telepon. Semoga tetap suka, ya!  Terima kasih buat semua yang selalu mengikuti cerita ini, meskipun terkadang banyak garingnya. Eaa... Langsung saja, happy reading, guys! 🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹 Alf mengusap rambutnya yang basah, habis dikeramas, malam itu. Dia melangkah malas memasuki kamar, dan mendaratkan bokongnya di atas kasur. Tangannya masih belum berhenti mengeringkan rambut bergaya front puff-nya. Tiba-tiba, ponsel Alf berdering, tapi Alf masih sibuk dengan aktivitasnya. Terlalu malas untuk sekedar merentangkan tangan, demi meraih ponsel di atas nakas. Panggilan pertama tak terjawab, menimbulkan panggilan kedua. Alf tetap santai. Pikirnya, mungkin saja itu panggilan grup
Read more
Berita
Yuhuu! Corn Leaf hadir kembali! Jangan lupa reviewnya ya, gaes! Biar aku makin semangat menulis bab-bab baru! Karena review kalian tuh obat yang manjur banget untuk mengobati segala rasa letihku. Tsah! Yuk, langsung saja! Happy reading, guys! 🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹🧹 "Selamat pagi, semuanya!" Ibu Nover membuka briefing di pagi itu dengan sebuah sapaan, yang serentak dibalas para karyawan dengan penuh semangat. "Hari ini akhirnya kita briefing lagi, ya! Setelah, kemarin-kemarin, saya memang banyak kerjaan, jadi gak sempat!" Semua karyawan Laboratorium Sisilia, terlihat berdiri membentuk lingkaran, di lobi laboratorium. Pandangan mereka tertuju pada sosok ibu Nover, yang hari ini terlihat fresh dengan blus katun berwarna hijau muda, dan celana katun cokelat muda, serta sepatu Sneakers putih. Sebenarnya, tidak ada aturan khusus mengen
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status