Semua Bab Menaklukkan CEO Narsis!: Bab 1 - Bab 10
15 Bab
Prolog
Dari semua hal yang Darren benci adalah melihat perdebatan dua wanita dengan adegan saling jambak menjambak di depannya. Apalagi jika mereka saling menunjuk dan saling melontarkan hinaan seperti jalang, pelacur, murahan dan serentetan kata kasar lain seraya berteriak-teriak. Itu sungguh mengganggu gendang telinganya.Meskipun Darren sudah menduga- dan berkali-kali melihat adegan yang sama, tetap saja rasa risih mengalunginya. Oh astaga, Darren tengah berada di salah satu hotel terbaiknya untuk membahas rencana peluasan resort di salah satu pulau dengan pemandangan terbaik di Kyoto, dan tentunya dengan harga yang sepadan atas apa yang akan dia dapatkan di pulau itu untuk memanjakan dirinya sendiri dan royal guest, para tamu setia yang akan mengunjungi dan menginap di hotelnya meskipun bertarif fantastis.Semula rapatnya berjalan dengan sangat baik. dia sudah mendapatkan desain hotel yang akan dia buat, investor yang akan bekerja sama dengannya, dan s
Baca selengkapnya
Chapter 1 - Kejutan Gadis Kurcaci
“Kenapa kau tidak memberi tahuku dari kemarin Naomi?” seorang lelaki berambut blonde keemasan berjalan mondar-mandir di hadapan dua wanita yang tengah terduduk di atas sofa, seraya menatap lelah ke arah sang pria itu.“Aku sudah memberitahumu, bahwa nona Jane tidak setuju untuk menjual tanah itu padamu sebulan yang lalu, tapi kau terlalu asyik bercumbu dengan si pirang salah satu wanita tadi hingga kau mengabaikanku, Takako, Misako, Masako, Roiko entah siapalah nama gadis itu.” gerutu wanita berambut coklat sanggul dengan kaca mata yang bertengger dihidungnya bernama Naomi itu.“Aku tidak perduli dengan setuju atau tidaknya gadis kecil di sampingmu itu. Yang jelas kakaknya telah menjual tanah itu, dan semua uangnya sudah kuberikan pada kakaknya.” ungkap Darren menjelaskan.“Dengar tuan Darren yang terhormat, tanah itu adalah milikku dan di surat keterangan kepemilikan surat tanah itu jelas pemilik tanah itu adalah aku.” gadis yang d
Baca selengkapnya
Chapter 2 - Kalung Jodoh
“Jane!“Jane menolehkan kepalanya mencari asal suara yang memanggil namanya. Setelah menoleh kanan kiri, akhirnya ia melihat seorang wanita cantik berlekung pipit tengah berdiri sekitar sebelas langkah darinya seraya tersenyum manis kepadanya.“Astaga Nana!“ pekik Jane seraya menghambur memeluk wanita bernama Nana itu.“Aaa Jane!” balas wanita itu ikut berteriak histeris. Lalu keduanya berpelukan erat layaknya saudara yang lama terpisah.“Lama sekali kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu? Kau pasti mempunyai banyak pengalaman saat kau terus dinas dan berkeliling dunia. Hebat sekali!” puji Jane menatap kagum Nana yang berprofesi sebagai seorang dokter dan membaktikan hidupnya untuk membantu masyarakat dunia, ia melakukan banyak sumbang jasa untuk membantu kesehatan masyarakat yang membutuhkan.“Kau berlebihan! Oh iya Jane, Aku membawakanmu oleh-oleh. Kau harus melihatnya!” ucap Nana merogoh sesuatu d
Baca selengkapnya
Chapter 3 - Set pertama 1-2
Sebenarnya jika nama Narcissus disandingkan dengan seorang Darren  William Sirius itu tidaklah cocok.Karena dalam cerita, Narcissus digambarkan sebagai orang orang yang mencintai dirinya sendiri, bahkan ia tak sempat mencintai orang lain apalagi wanita. Begitupun jika Darren di samakan dengan Zeus juga tidak cocok, satu-satunya hal yang mungkin bisa di samakan adalah kegenitan dan ketidakmampuan mengontrol cacing dibalik celana mereka. Lagipula di setarakan dengan Zeus itu terlalu berlebihan bukan?Tak ada istilah yang cocok dengannya selain playboy. Lalu bagaimana bisa ia disebut Narcissus? Karena ketampanannya? Well, beberapa orang yang sakit hati terhadapnya di mana mayoritas adalah perempuan susah mengakui sifat narsis dari seorang yang bernama Darren William ini. Dan sepertinya memang tidak bisa dipungkiri satu-satunya yang menyelamatkannya adalah ketampanan oh ya juga hartanya, meskipun itu warisan--sih. Darren berwajah tampan bak dewa, tapi Jane akan leb
Baca selengkapnya
Chapter 4 - Narcissus sang Narsistik
Jane mengetuk-ngetukkan sepatu heels merahnya seraya menatap Darren  yang sudah memilih untuk duduk di salah satu kursi VIP rooms restoran Sirius. Tepat ini amat sangat privasi dan terpisah dari ruangan lainnya.Darren menyisir rambut abunya dengan jari tangan, lalu ia menarik kerah bajunya yang terasa mencekik. Jika kalian ingin tahu, Darren  berusaha berpenampilan rapi hanya agar mendapatkan kesan baik di mata tuan Albern, bahkan ia rela mengancingkan kemejanya hingga ujung kancing paling atas dan itu adalah hal yang paling dibencinya karena membuatnya tercekik. Darren yang sibuk melonggarkan kemejanya melirik Jane yang berdiri kesal melipat tangan di perut.“Tarik perkataanmu pada ayahku, atau kau menyesal.” ancam Jane  tanpa berbasa-basi. Untuk sesaat Darren tergelak lalu menatap Jane dengan sebelah mata yang terteduhi rambut blondenya.“Baik jika-“ ucapan Darren tergantung "Kau menyerahkan tanahmu dan hilangkan semua ber
Baca selengkapnya
Chapter 5 - Permainan yang baru saja dimulai
Jane tak tahu bahwa hari ini kesialan beruntun akan membuntutinya. Sungguh Ia hanya berniat menghabiskan jam makan siangnya dengan Nana, sahabatnya yang bertahun-tahun tak ditemuinya hanya untuk sekadar mengobrol dan bertukar cerita.Secara kebetulan restoran yang dipilih adalah restoran Darren William sebagai restoran yang paling ingin di kunjungi Nana, Jane berpikir takdir tidak mungkin semudah itu mempertemukannya dengan Darren bukan? Tapi ternyata ia malah melihat ayahnya duduk di salah satu meja restoran ini, dengan seseorang yang baru ia sadari adalah Tuan Williams pendiri Sirius Hotel’s group ayah dari Darren William Sirius.Seketika rasa panik muncul dibenak Jane . Jangan-jangan tuan William hendak memberi tahu bahwa Christ sudah menjual tanah peninggalan ibunya pada Darren William tanpa seizin ayahnya, sementara Christ kakaknya membawa semua uang itu dan entah kabur kemana. Dia memang sungguh kakak yang tidak bertanggung jawab.Jane terperanjat dari tempat
Baca selengkapnya
Chapter 6 - Serangan Balik
“Naomi sekretaris terbaikku, aku ingin kau menyewa media pemberitaan.”Naomi yang tengah menatap layar laptopnya memiringkan kepalanya untuk melihat atasan sekaligus sahabat yang sudah ia anggap adik ini.“Untuk apa? Dan tumben sekali kau memanggilku sekretaris terbaik.” lirik Naomi curiga“Mempublikasikan pertunanganku” jawab lelaki itu dengan seringai“Pertunangan? Oh jangan bercanda! Kau masih suka keluyuran untuk mencicipi sembarang wanita! Kuberi tahu nak, Kau belum siap untuk sebuah komitmen. Dan kau bilang ingin bertunangan? Sebaiknya kau berusaha membersihkan namamu dulu di perusahaan agar saat rapat direksi kau dipertimbangkan” jawab Naomi sibuk dengan keyboard dan setumpuk berkas yang berada di meja bagian kanan dan kirinya.“Lagi pula tipe gadis apa yang berhasil membuatmu sadar akan pentingnya komitmen? Jika ia tidak sekuat Wonder woman untuk membuat cacing alaskamu yang gatal itu lumpuh dicelana mu. Aku
Baca selengkapnya
Chapter 7 - Narcissus Ex
Jane terperanjat dari lamunannya saat ia merasa ada tepukan halus diatas pundaknya."Kau tidak bertemu hantu bukan?" Tanya Nana konyol. Jane menggeleng, ia sudah menduga sih bahwa mustahil gadis secantik dan berkelas seperti itu merupakan mantan kekasih Darren, terlalu cantik dan elegan. Jelas mustahil.Tapi itu justru membuatnya semakin penasaran karena gadis itu mengenalnya. Dari mana ia mendapatkan informasi tentang Jane? Oh mungkinkah itu mata-mata Darren? Jane menggeleng, ia terlalu berlebihan."Lupakan tadi, mungkin aku memang berkhayal. Um, mari langsung pada inti pembicaraan kita hari ini. Jadi kau mantan kekasih Darren? Aku sedang mengumpulkan sebuah informasi untuk tugas penting-- aku harap kau mau membantuku dengan menjawab pertanyaanku." ungkap Jane berusaha seramah dan selembut mungkin lalu mempersilahkan gadis itu untuk duduk."Oh ya aku akan membantu, sebelumnya perkenalkan namaku Jessica Sawaki. Aku pacar Darren saat kami semester 3 di univers
Baca selengkapnya
Chapter 8 - 'The Jerk'
"Mau kabur, Eh?"Darren William tengah berdiri seraya menahan tubuh Jane, menatap Jane seakan ia mengatakan ‘peek a boo' tentu dengan seringai khas nya yang semakin menunjukkan status menyebalkannya."Oops terlalu terpesona dengan ketampananku sampai kau tak Menyadari aku berhasil melepas kaitan bramu. Emm.. 36D? Tidak perlu malu aku penyenang segala tipe meskipun itu mini.""Sialan kau!" umpat Jane segera melepaskan diri dari Darren yang berdecak lalu tersenyum seraya menaruh tangannya di dagu, Seakan ia menunggu apa yang akan Jane lakukan selanjutnya.Dan benar saja bra Jane turun hingga sebelah dari bukit kembarnya itu tumpah.Betapa bajingannya Darren brengsek itu. Bahkan ia tidak hanya berhasil melepas kaitan belakang branya. Ia Juga melepas sebelah talinya! Kapan ia melakukannya? Bagaimana ia bisa?"SIALAN! KEMESUMAN YANG MENGERIKAN! DASAR PENJAHAT WANITA!" umpat Jane cukup nyaring."Whoah, lihat Wanita yang terperangkap pada
Baca selengkapnya
Chapter 9 - Pertarungan Penuh Muslihat
“Whoah,”“Suit.. Suit!”“Wow mereka berciuman!”Riuh teriakan dan suitan membuat Jane tak bisa berkutik. Sebenarnya ia sudah memegang erat laptopnya siap melemparkannya pada bajingan di depannya ini. Namun ia mengurungkannya karena ia kini memahami pola permainan Darren. Ia tak boleh terus mengikuti alur permainan Darren atau ia akan tersudutkan. Ia harus segera memutar balikkan keadaan.Dua bibir yang saling terpaut itu akhirnya terlepas, Jane menatap Darren sesaat sementara Darren tersenyum puas menatap Jane yang hanya bisa terdiam dengan tatapan terkejut, bahkan sangat terkejut.Gotcha, Apakah baru saja kau terpana dengan pesonaku, Jane Ainsley?’ Batin Darren. Meyakini seratus persen gadis di depannya ini terkejut dan terpesona secara bersamaan dengan ciumannya.Nah apakah sekarang semua orang menyetujui bahwa ketampanan Darren adalah hiptonis humanoik?Darren menyentuhkan tangannya ke arah pundak sempit Jane. Ia puas atas reaksi Jane. Tu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status