All Chapters of Menaklukkan CEO Narsis!: Chapter 11 - Chapter 15
15 Chapters
Chapter 10- Sudut Pandang Berbeda
“Katakan untuk menyebarkan berita bahwa Jane tidak nasionalis, ia gadis Jepang tapi membuang nama Jepangnya-““Karena dia half Asian sepertimu. Bedanya ia memiliki dominan Asia dari ibunya. Oh ngomong-ngomong soal ibunya Jane, kau tahu ibunya adalah seorang penyanyi terkenal? Tentang nama Jepang yang jarang ia gunakan secara profesi ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkeliling ke berbagai negara untuk keperluan jurnalistiknya jadi sepertinya ia lebih nyaman dengan nama Jane Ainsley dari tuan Albern.”Darren terdiam mendengar jawaban Naomi seraya mengetukkan jari di dashboard. Darren teringat Jane Ainsley yang di lindungi pria rambut emas tadi yang ia rasa pernah melihatnya.“Lalu pria tadi, siapa dia? Pria Asia rambut emas bukankah katamu Jane tidak memiliki pasangan?”“Pria? Oh aku melihatnya sekilas. Akihito Shibata, dia juga salah satu anak seorang pengusaha. Seharusnya ayahmu mengenalnya, Takuya Shibata. Ah Jane dan Aki dikabarkan pernah dekat, ta
Read more
Chapter 11 - 'The Queen's of Gambit'
“Aku mendengar dari Tatsuya Mars Media, kau tetap meminta mereka membuat berita palsu itu? Oh Tuhan kau gila, segila-gilanya Darren! Aku kira kau mengerti sudut pandangku dan mempertimbangkannya.” desis Naomi seraya menaruh rekap lembaran yang di kirim Mars media infotainment di atas meja dan tepat di depan wajah Darren.“Astaga, tak bisakah kau berhenti berceloteh dan cepat selesaikan pekerjaanmu saja?” kesal Darren“Aku menasehatimu karena aku khawatir padamu. Hanya karena seorang gadis kau menjadi segegabah ini, itu tidak masuk akal Darren.”“Ada apa denganmu? Ini soal tanah bukan soal gadis itu, aku berusaha mendapatkan tanah itu. Kau khawatir? Takut Jane Ainsley benar-benar terpesona padaku? Dan kau akan cemburu?” tuding Darren.“Darren! Kau benar-benar minta dipukul ya? Aku mengkhawatirkan posisi mu diperusahaan! Ah aku sungguh tidak menyangka kau sekeras kepala ini. Kepalamu terbuat dari jenis batu apa?” Naomi menepuk-nepuk pipinya dengan kedua tan
Read more
Chapter 12 - Siapa yang yang lebih kuat?
Keadaan hening saat dua orang itu akhirnya berhasil menyelesaikan konferensi pers dengan hasil memuaskan bagi Jane, dan setidaknya cukup baik bagi Darren karena pengakuan Jane membuat para wartawan itu berhenti menuduhnya meskipun namanya belum bersih sepenuhnya.Setelah acara konferensi pers, Darren mengundang Jane untuk datang ke kantornya untuk membahas bagaimana rencana mereka kedepannya. Jane menerima tawaran itu karena kantor Darren berada tidak jauh dari tempat di adakannya konferensi pers.“Jadi sekarang kau sudah menggunakan logikamu untuk berpikir? Keputusan yang sangat bagus untuk mengatakan bahwa kita bertunangan.” puji Darren melirik Jane yang masih terduduk di sampingnya dengan ekspresi asam.“Katakanlah begitu” jawab Jane dingin.“Menyadari bahwa betapa banyak keuntungan jika kau menikah denganku? Kau mendapatkan pria tampan, jenius dengan kekayaan yang melimpah?”“ya ya jenius yang membuat berita palsu tentangku dan bukannya memperoleh k
Read more
Chapter 13 - Bunuh Diri
“Itu benar-benar berita yang mengejutkan melihat konferensi persmu” Nana menatap Jane horror.Nana memaksa bertemu Jane untuk memastikan kebenaran siaran pers yang ia lakukan beberapa hari lalu bersama Darren. Jane terdiam lalu menyeruput hot long black.“Itu satu-satunya cara agar aku bisa mengurai perlahan drama konyol itu. Berbahaya jika drama konyol itu berlanjut. Dunia digital itu kejam, jejaknya tak mudah di hapus sembarangan.” ujar Jane seraya membayangkan jika ia tak menyelesaikan konferensi pers itu, mungkin sekarang ia sedang kerepotan.“Aku harap kau tidak melihat kolom komentar,” sesal Nana.“Aku sudah tahu mereka menghujatku.” jawab Jane tak ada sedikit pun rasa kecewa, menyesal atau marah membuat Nana kagum dengannya. Jane memang berasal dari dunia media, ia pernah menjadi jurnalis semua hal tentang dunia jurnalistik sudah dilakoni hingga ia bisa sejauh ini sekarang.“Yeah tapi ada sebagian yang menghujat Darren juga, bahkan beberapa orang
Read more
Chapter 14 - Pertemuan dengan Apollo
Darren merendahkan kepalanya lalu ia memagut bibir Jane. Sebelah tangannya menari di luar kemeja chiffon Jane yang tipis. Dengan seduksi ia membuat gerakan memutar dan menekan ujung bukit di bagian depan tubuh Jane. Jane hanya bisa bergerak tak nyaman di bawah kungkungan pria itu karena kalah kekuatan.Jane ingin berteriak tapi bibirnya disumpali bibir Darren. Namun bukan Jane namanya jika ia tak memiliki ide untuk menghadapi lawannya, apalagi lawannya adalah Darren William yang sudah Jane antisipasi sebelumnya.Jane menatap Darren tajam, dan mengunci tatapan Darren padanya sebelum detik selanjutnya ia menggigit bibir Darren dengan keras.“AARRGGHHH!!”Darren mengangkat wajahnya dari Jane dan ditemukannya bibir bawahnya yang berdarah akibat gigitan maut Jane. Sementara Jane? Ia tersenyum puas dengan hasil yang ia dapatkan. Ia tak ingin bermain kasar, tapi Darren yang lebih dulu memulainya. Ia tak memiliki pilihan la
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status