Semua Bab PERSUGIHAN : Bab 121 - Bab 130
154 Bab
121
Narnia terkejut dengan perkataan Resti yang mendadak."Maksudmu apa? bukannya kau yang tingalin aku semalam?" balas Narnia geram."Aku tidak meninggalin kamu, aku masuk lagi ke dalam kamar mandi untuk B.A.B. saat keluar, kau dan Wina tidak ada. jadi aku memncari kalian berdua berapa jam lamanya, hingga aku memilih kembali. karena yakin kalian sengaja mengerjain aku," dusta Resti.Narnia mengerutkan keningnya, ia merasakan apa yang di katakan oleh Resti memang ada benarnya. karena kemarin malam memang ada hawa menyeramkan dan tidak nyaman."Ya sudah, jangan di bahas lagi. mau sarapan pagi tidak?' tanya Narnia ramah."Boleh, sama dengan punya mu. untuk menunya," balas Resti yang memilih untuk mencuci wajah dan mengosok gigi di belakang dapur yang terdapat tempayan penampungan air hujan.Mata Resti menatap rumah sebelahnya yang terlihat kosong dari kemarin dan tetiba ia teringat di setubuhi di salah satu tempat yang sunyi. sampai bagian di anal
Baca selengkapnya
122
"Bukan urusanmu," balas Wina acuh tak acuh. lalu segera masuk ke dalam kamarnya dengan cara membanting pintu. sontak saja, hal itu mengaketkan semuanya yang duduk di kursi."Tabiat buruk," ucap Narnia.Ketiganya orang hanya bisa menatapi kepergian Wina dengan mengeleng-ngeleng kepala.Tidak ingin berdebat dengan Wina. Darwin mengajak yang lain segera pergi mandi. Karena  hari semakin siang dan cuaca terasa panas.Sepanjang perjalanan ke area sungai yang mengalirkan air jernih. Berapa penduduk yang berpapasan dengan Darwin dan lainnya. Hanya menyapa dan ada yang cuek. Sedangkan para pria melirik Narnia dan Lesti dengan tatapan berliur. mereka tidak sabar ingin merasakan liang hangat kedua wanita yang berpapasan dengan mereka kali ini.Tatapan mata pria membuat Narnia risih. ia tidak suka dengan cara pria memandangi sejak insiden bakso berlendir yang di alaminya. Sedangkan Lesti sangat cuek, ia tidak perduli pada pa
Baca selengkapnya
123
"Lelah," ujar Lesti memijit kedua kakinya sembari melihat Anton dan Darwin bersamaan. berharap ia mendapatkan pertolongan dari kedua pria. untuk memopong dirinya. Sayangnya Darwin mencuekin Lesti. Anton hanya beralasan tidak enak badan, karena sedari tadi ia merasa tubuhnya tidak sehat. Melihat sikap Anton yang seperti itu, Darwin mendekati Anton dan berbisik sesuati di telinga Anton.  "Tutup matamu," kata yang sederhana tapi majur untuk Anton yang takut melihat sosok dunia lain.  Seketika mata batin Anton di tutup oleh Darwin. semua ini di lakukan oleh Darwin karena ia tidak ingin Anton melihat sosok dari dunia lain yang bisa mempengaruhi mental Anton yang lemah. buktinya saja Anton sudah mengalami gejala demam. karena fisiknya memang lemah dengan hawa jahat yang level tinggi.  "Ieeehh.. dasar gay kalian berdua ini," celoteh Lesti yang tidak terima melihat Anton yang dapat perhatian dari Darwin. Darwin tidak per
Baca selengkapnya
124
Sayangnya, hal itu tidak di hiraukan oleh Lesti yang semakin berteriak keras. hingga semakin membuat Wina dan Narnia juga semakin panik dengan keandaan mereka saat ini. di mana senter ponsel berkedap-kedip berulang kali. Darwin berusaha menenangkan semuanya dan membujuk Lesti untuk melakukan perjalanan. jika tidak maka akan semakin berbahaya untuk semuanya. Akhirnya Lesti mau berjalan lagi setelah matanya di tutup oleh Darwin dengan sapu tangan. Dengan cara ini, Lesti tidak lagi histeris.  tapi jalan yang di tempuh semuanya menjadi luar biasa lambat.   Sepanjang jalan mata Darwin  masih terus melihat kelebatan-kelebatan hitam. Kadang semak-semak yang bergoyang sendiri. Suara-suara dalam bahasa jawa yang tidak bisa di pahami oleh Darwin.   Berapa menit kemudian, badan Anton gemetar ketika ada sebuah bayangan diujung jalur. sosok itu berjongkok dibawah pohon. Kali ini bayangan itu tidak
Baca selengkapnya
125
Oehan demi ocehan Lesti mendatangan banyak hal gaib di sertai suara-suara. Ada suara yang terdengar marah tapi dalam bahasa Jawa, ada yang tertawa cekikikan, ada yang bernyanyi dengan nada sedih. Anton sempat berlindung dibalik pohon ketika melihat kuda lewat tanpa ada kepala kuda dan penungangnya."Apa ini?" pekik Resti dengan suara kerasnya setelah semuanya lepas dari hutan dengan susah payah. Tidak lama kemudian gangguan mulai perlahan-lahan muncul dan  belum mau melepas kempat orang yang kini kehabisan tenaga. Satu dua tangan atau kepala masih muncul dan hilang disudut mata keempatnya. Lalu suara ayam jantan terdengar  jelas di malam hari.   KUUUUUKKKK KUKKKKK Resti memandangi sesuatu yang seolah dekat dengan dirinya. ia menjerit histeris dan pingsan di tempat. hal ini membuat Anton, Narnia dan Darwin semakin panik. ketiganya melihat ke segala arah yan
Baca selengkapnya
126
Darwin yang tidak ingin Anton kenapa-napa, Langsung menarik Anton keluar dari dalam ruangan. Sedangkan Narnia masih menatapi Resti yang mengucapkan kata-kata yang membuat Narnia sedikit ketakutan. karena semua masih ada kaitan dengan bakso persugihan yang ia jalani dulu. "Jangan di dengarin apa kata setan itu, ayo kesini?" tawar seorang bapak yang meminta Narnia untuk keluar. "Tapi temen saya pak…" balas Narnia dengan kalimat mengantungnya. "Sebentar lagi ngga apa-apa. Udah disini aja." Akhirnya Narnia mengikuti apa yang di katakan oleh bapak barusan. "Kau tidak akan bisa lolos, Narnia....." ucap setan di dalam diri Resti dengan suara keras dengan suara tawa yang mengerikan. Narnia berusaha mengabaikan apa yang di katakan oleh setan di dalam Resti. 
Baca selengkapnya
127
Mendengar Darwin yang akan pergi. Si bapak tua mengajak Darwin dan lainnya untuk makan malam dulu. hal ini awalnya mau di tolak oleh Darwin, tapi Anton mengatakan tidak baik menolak orang yang telah menolong kita.  Akhirnya Darwin mencicipi makanan yang di sajikan walau rasanya terkesan aneh. Lalu si Bapak memberikan Darwin sebuah bungkusan dari kain putih. "Apa ini pak?" tanya Darwin dengan polosnya. "Bungkusan ini isinya tanah. Nanti tanah ini kamu sebar di gubuk belakang ular berkaki seribu itu. Kainnya kamu bawa. Nanti kalo ketemu yang kamu cari, kain ini buat bungkusnya." jelas sang bapak dengan bahasa indonesia yang terpatah-patah. Sekali lagi Darwin mengangguk paham. Lalu dengan menarik nafas dalam untuk siap-siap pergi. "Dar, hati-hati ya. jangan sampai terjebak ilusi," nasehat Narnia.&nbs
Baca selengkapnya
128
Semakin lama, Darwin semakin engan mendekati gubuk tersebut. ia berhenti berapa meter  dan menyorot-nyoroti cahaya senter ponsel kesetiap pojok ruangan yang gelap. bersamaan bayang-bayang tragis masa lalu mulai menyusup ke dalam hati Darwin yang kadang lapuh. tetapi Darwin berusaha menguatkan hatinya yang sudah tercemar ketakutan. Berapa bayangan hitam hendak menyerang Darwin dari belakang. beruntungnya gelang yang di berikan oleh Anton melindungi Darwin secara keseluruhan.  Akhirnya berapa makluk hitam menyingkir dari Darwin secara perlahan-lahan. karena mereka tidak ingin mengusik siapa pemilik gelang itu yang memakai pakaian putih.  Darwin merasa ketenangan dalam hati, membulatkan tekatnya untuk melangkah maju ke gubuk tersebut. tanpa Darwin sadari seseorang pria mengawasi dari belakang. matanya yang merah mengeluarkan darah. pria itu tidak sabar menunggu ritual besar akan di adakan besok
Baca selengkapnya
129
Darwin melakukanya dengan cepat,  Tiba-tiba muncul sebuah wajah putih menyembul diantara semak, matanya membelalak lebar tepat didepan Darwin. Darwin berteriak terkejut dan jantungnya berdetak lebih kencang berkali-kali lipat. "Sial, ngapain lo mekek-mekek gitu?" seru Anton kesal, karena ia ikutan terkejut. Di sini Darwin sempat curiga dengan pria di depannya. tapi ia tidak curiga banyak. karena kandang Anton emang pemberani. "Lama banget sih? ayo pulang," ucap Anton tak sabaran. kedua matanya melirik ke segera arah. Darwin masih diam dan berusaha mengatur nafasnya. Mata Anton menatapi tangan Darwin yang memegang kain putih. "Udah ketemu belum pembalutnya?" tanya Anton berkacak pinggang. "Belum, ba
Baca selengkapnya
130
 "Tunggu," gumam Darwin sesat. Langkah Adam terhenti. "Soal mata laba-laba itu. apa benar aat itu ada delapan yang sudah di hancurkan Ardi?" gumam Darwin sembari mengingat ulang kejadian hampir dua tahun lalu. "Yang kalian hancurkan ada enam. bukan delapan dan satu di mata kepala desa dan satu di bawah gunung  ini," jelas Adam yang menampakan wajah pucatnya. Rasa takut menyusup lagi di dalam hati Darwin. Adam langsung mengambil sosok Anton dan mengait tangan Darwin untuk berjalan bersama-sama melintas semak belukar. "Sudah sadarkan, di mana mata kedelapan?" tanya Adam yang memakai sosok Anton. "Ya," balas Darwin  gugup. ia menelan salivanya dengan gugup. karena ketakutan di dalam hatinya semakin besar. "Pantas saja aku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status