Yasmen merangkak naik ke tempat tidur Mai, lalu merebahkan diri dengan senyap di atas sana. Kakak sepupunya itu sedang pergi ke dapur untuk mengambil makan siang, sementara Yasmen lebih memilih masuk ke kamar Mai untuk melihat Rara.Karena bayi mungil itu tengah terlelap di boks bayinya, Yasmen akhirnya memutuskan untuk berbaring saja. Melepaskan penat, akibat duduk terlalu lama dan tidak ada teman bicara. Sungguh, ini adalah hari yang paling membosankan, melelahkan, dan menyebalkan bagi Yasmen. Yang membuatnya lebih buruk lagi ialah, hidup Yasmen akan seperti ini untuk satu bulan ke depan, tanpa ada penawaran. Namun, ada banyak hal yang Yasmen dapatkan ketika bekerja bersama Pras. Pria itu tidak segan membeberkan semua kelemahan, kesalahan, dan keburukan Yasmen di depan mata. Selama ini, Pras memang selalu berterus terang, tapi tidak pernah sampai membuka semua “aib” Yasmen seperti pagi tadi.“Nggak makan siang kamu, Yas?” tanya Mai yang baru saja masuk ke kamarnya dengan membawa s
Read more