Semua Bab Wanita Simpanan 2 CEO: Bab 51 - Bab 60
68 Bab
51.Cara Lain
Kita tidak berhak ikut campur dalam keputusan orang lain. Kita hanya bisa memberikan saran yang terbaik untuknya.   * * * * *   Andreas Cavill baru saja berjalan keluar dari sebuah bar kecil dengan botol bir di tangannya. Wajahnya memerah karena sedikit mabuk. Bahkan langkah pria itu tampak sempoyongan tak mampu menjaga keseimbangan tubuhnya. Dia meminum kembali bir dari dalam botol itu.   “Aku hari ini menang besar. Aku harus menikmatinya dengan wanita-wanita muda. Dengan begitu aku bisa menikmati hidup ini.” Oceh Andreas dengan penuh semangat.   Lalu pria itu teringat pada putri tirinya. “Sialan! Jika saja iblis kecil itu tidak lolos, aku pasti sudah bisa menikmati tubuhnya yang indah. Dia bahkan tidak memiliki pacar. Aku yaki
Baca selengkapnya
52.Tawaran Xander
"Our life is very difficult, but there are millions of more difficult life out there."   * * * * *   Xander melihat Keira makan daging steaknya dengan sangat lahap. Gadis itu tampak jauh lebih baik dari terakhir kali Xander membawanya ke rumah. Pipi Keira yang semula tirus sudah terlihat berisi. Bahkan wajahnya yang sebelumnya pucat sudah memperlihat rona merah yang sehat. Dokter juga mengatakan luka di kepala Keira sudah membaik.   “Apa kau masih sekolah?” tanya Xander menyantap daging steak miliknya.   Keira menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku sudah lulus. Sebenarnya aku bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran tidak jauh dari rumah. Tapi sepertinya aku harus mencari pekerjaan lain karena setelah beberapa hari tidak masuk,
Baca selengkapnya
53.Aku Akan Selalu Melindungimu, Keira.
Terkadang keluarga terasa seperti orang asing. Tapi terkadang orang asing bisa terasa seperti keluarga.   * * * * *   Tubuh Keira menegang saat melihat ibunya duduk di kursi ruang tamu rumah Xander. Ibunya terlihat berbeda dari terakhir Keira bertemu dengannya. Wajah Dona terlihat pucat. Matanya pun terlihat bengkak karena menangis. Saat mendengar langkah kaki Keira, wanita itu mendongak dan terlihat tersenyum.   “Keira.” Panggil Dona dengan suara serak. Terlihat jelas Dona gugup bertemu dengan putrinya.   Keira duduk di sofa tepat di hadapan ibunya. Rasanya begitu aneh jika gadis itu duduk di samping sang ibu setelah apa yang telah wanita itu lakukan padanya.    “
Baca selengkapnya
54.Rencana Arion
“One step in the wrong direction will cause you a thousand years of regret.”   * * * * *   Dona menatap Andreas yang duduk di hadapannya dengan seragam tahanan. Dia tidak percaya pria yang sangat dicintainya telah menipunya. Dia sudah datang ke alamat yang diberikan oleh Xander. Di sanalah dia bisa melihat seorang anak kecil yang begitu mirip dengan Andreas. Perasaan bersalah Dona kepada Keira semakin besar.   “Mengapa kau berbohong padaku?” tanya Dona.   “Berbohong apa?” Andreas pura-pura tidak mengetahuinya.   “Kau berbohong jika kau memiliki seorang anak laki-laki. Kau berbohong sudah mengambil uangku secara diam-diam dan membuatku tidak percaya pada putriku sendiri.
Baca selengkapnya
55.Kabar Baik dan Kabar Buruk
Tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Asalkan mau belajar dan berusaha keras, pasti bisa melakukannya.   * * * * *   Flora bisa melihat cincin emas dengan berlian kecil yang tidak mencolok tapi tampak terlihat cantik. Tatapannya beralih ke arah Arion yang memegang kotak cincin itu. Wanita itu tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Dia memang mencintai Arion, tapi dia tidak menyangka pria itu akan melamarnya secepat ini.   “Jangan membuatku gugup, Flo. Katakanlah sesuatu. Kumohon jangan menolaknya.” Pinta Arion.   Flora tak mampu menahan tawanya. “Bukankah dengan begitu kau sama saja mendesakku untuk menerima lamaranmu, Mr. Kavakos?”   “Aku hanya sedang berus
Baca selengkapnya
56.Menangis Tidak Membuatmu Terlihat Lemah
“Menangis tidak membuatmu terlihat lemah. Menangis hanya membantumu mengeluarkan emosi yang kau rasakan sehingga kau bisa menjadi lebih kuat.”   * * * * *   Keira berjalan masuk ke dalam rumah Xander sembari memijat bahunya yang pegal. Dia tidak menyangka duduk di depan komputer seharian sambil menangani keluhan-keluhan pelanggan membuat bahunya terasa pegal.   “Anda sudah pulang, Miss Cavill.” Sapa Thomas dengan tersenyum kepada gadis itu.   Keira membalas senyuman kepala pelayan itu. “Sudah, Thomas. Hari ini sangat melelahkan.”   “Apakah semua berjalan dengan lancar?”   Keira menganggukkan kepalanya. “Ya, sem
Baca selengkapnya
57.Bolehkah Aku Menyentuhmu?
“Maka jangan lakukan itu. Jangan menahan dirimu, Keira.”   * * * * *   Xander memegang kedua bahu Keira dan mendorongnya sehingga dia bisa menghentikan ciuman itu. Nafasnya terengah, begitu juga dengan Keira. Dia tidak menyangka mencium gadis itu terasa memabukkan membuat Xander kehilangan akal sehatnya.   “Maafkan aku, Keira. Sepertinya aku benar-benar mabuk. Sehingga tidak bisa mengendalikan diriku. Jadi sebaiknya kau keluar sekarang.” Ucap Xander menoleh ke arah lain. Tak mau menatap gadis itu.   Keira terkejut dengan penolakan Xander. Namun gadis itu tidak mau menyerah. Dia tahu Xander menikmati ciuman itu. Hanya saja egonya menolak mengakuinya dan memilih mendorong Keira pergi.  
Baca selengkapnya
58.Jangan Menyesalinya
"The hardest thing to do is watch the one you love, loves someone else."   * * * * *   Sinar matahari diam-diam menyusup dalam kamar Xander. Menyentuh wajah Keira yang terlelap. Mengusik tidur gadis itu. Perjalan kelopak matanya terbuka. Seketika dia bisa merasakan rasa sakit di tubuhnya karena percintaan semalam yang menakjubkan. Mata Keira menangkap sosok Xander yang sudah duduk di kursi rodanya yang ada di dekat jendela. Tatapan pria itu menatap pemandangan di luar jendela.   “Xander?” Panggil Keira membuat pria itu menoleh.    Xander bisa melihat Keira duduk di atas ranjangnya dengan selimut menutupi dadanya. Dia bisa melihat bekas ciuman di bahu dan leher Keira. Kedua tangan Xander terkepal erat karena mengingat diriny
Baca selengkapnya
59.Dia Sudah Mengusik Orangku
Jauh lebih mudah mencintai orang yang mencintai kita daripada harus menunggu seseorang yang sama sekali tidak bisa melihat ke arah kita, Xander. Pikirkanlah baik-baik sebelum kau menyesalinya.   * * * * *   “Apakah aku boleh duduk di sampingmu?”   Keira dan Bella menoleh dan melihat seorang karyawan pria tampan berdiri dan tersenyum ke arah Keira.   “Tentu saja boleh.” Jawab Bella tampak senang.   “Bella.” Keira menatap wanita yang duduk di hadapannya.   Bella menundukkan kepalanya maju ke arah Keira sembari berbisik, “tidak apa-apa, Kei. Kau harus menjalin hubungan baik dengan karyawan lain. Jika tidak kau aka
Baca selengkapnya
60.Keajaiban Yang Bisa Melelehkan Es
"Sincerity that comes from within is a gem that shines from within."   * * * * *   “Sepertinya setelah makan siang kau tampak jauh lebih bersemangat, Kei.” Ucap Bella melihat Keira tidak berhenti tersenyum sejak tadi.   Keira menoleh dan melihat Bella berdiri di sampingnya. “Perut kenyang selalu membuatku bersemangat, Bella.”   Wanita itu memicingkan matanya. “Kau yakin hal yang membuatmu bahagia adalah makanan? Kupikir kau terlihat seperti orang yang sedang jatuh cinta.”   Keira melotot kaget mendengar ucapan Bella. “Kau mengetahuinya? Tapi bagaimana?”   Bella tersenyum dan langsung menarik kursi di sampingnya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status