All Chapters of My Possessive Bad Guy: Chapter 51 - Chapter 60
109 Chapters
Second Lead
Happy Reading. *** Suara teriakan sebagai bentuk penyemangat bagi tim basket yang sedang bertanding menggelegar begitu meriah memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya. Kini pertandingan antara Fassa High School melawan SMA Margantara. Dan FHS kini berada jauh meninggalkan poin SM yang jauh di bawahnya. Barra kini menjadi kapten pengganti untuk FHS dan laki-laki itu memang tidak mengecewakan dengan ke ahlian yang memumpuni bisa di tebak ia akan bisa membawa FHS menuju kemenangan. Kini adalah pertandingan untuk memnentukan tim yang akan melaju pada empat besar. Seorang gadis duduk dengan senyuman nanarnya di kursi tribun paling belakang, gadis itu hanya diam menonton tak ada teriakan seperti yang biasa ia lakukan dulu saat kekasihnya tengah bertanding namun kali
Read more
Birthday Party
Happy Reading. *** Berbagai minuman berwarna dari yang beralkohol sampai yang non alkohol kini tersaji dengan begitu indahnya di meja yang sudah di hias begitu indah. Di tambah banyaknya makanan dengan varian rasa yang berbeda yang juga ikut tersaji membuat siapapun akan begitu menikmatinya. Darla, kini gadis itu terlihat begitu cantik dengan embellished lace-trimmed dress miliknya yang berwarna hitam dengan gambar kupu-kupu di bagian dada itu. Dress selutut dengan lengan panjang hingga pergelangan tangan itu terlihat begitu pas di kenakan oleh Darla dengan rambut di buat model keriting gantung ditambah bun yang dibentuk model bunga menambah kesan cantik pada Darla. Gadis itu memang selalu tampil cantik di setiap acara bahkan
Read more
Kesal
Happy Reading. *** Ini adalah hari ketiga Falix berada di New York dan kini laki-laki itu sudah terlihat begitu tampan dengan kaos dan jaket tebalnya. Hari ini ia berencana mengajak Darla untuk berjalan-jalan ke Fifth Avenue.  Falix rasanya tak sabar untuk bertemu gadisnya itu. Berada di Indonesia yang sudah terbiasa satu rumah dengan Darla membuat Falix selalu merindukan gadis itu saat Darla tidak berada di sisinya. Harusnya orang tua mereka memang segera menikahkan mereka akan tak membuat Falix menjadi mabuk kepayang begini. Falix tak yakin bisa menahan dirinya agar berbuat hal yang di luar nalar jika harus begini. "Kau akan pergi kemana Falix?" tanya Linda saat Falix keluar dari lift yang berpapasan dengan i
Read more
Fifth Avenue
Happy Reading. *** Fifth Avenue kini terlihat begitu ramai mengingat hari ini adalah hari libur. Bagian dari Fifth Avenue yang melintasi Midtown Manhattan , khususnya bagian antara 49th street dan 60th street, yang dijajari oleh pertokoan terkenal yang selalu menjadi ikonik itu sangat berhasil memanjakan mata apa lagi bagi para pemburu barang branded sudah pasti Fifth Avenue menjadi pilihan mereka saat ke New York. Darla dan Falix berjalan memasuki toko satu ke toko lainnya dengan berjalan kaki sambil bergandengan tangan. Bodyguards yang mereka bawa terus mengikuti dari jauh agar tidak menarik perhatian. Kini di tangan kanan Falix sudah penuh dengan belanjaan yang Darla beli. Awalnya tadi Darla menolak saat Falix menyuruhnya memangmbil apapun yang ia suka. Namun Falix
Read more
Indonesia
Happy Reading. *** Hari ini adalah hari keberangkatan Darla dan juga Falix kembali ke Indonesia. Kini mereka sudah berada di dalam Privat jet yang tengah mengudara. Falix dan Darla duduk saling bersebelahan, di dalam hanya ada mereka saja dengan beberapa awak pesawat yang ikut terbang untuk mereka. "Tuan, Nona, kalian membutuhkan sesuatu?" tanya salah satu pramugari cantik yang menawarkan Darla dan Falix pelayanannya. "Tidak," ucap Darla dengan senyumannya. Sedangkan Falix hanya diam, karena jawabannya sudah di wakilkan oleh Darla. Ia tak suka terlalu banyak bicara dengan seorang wanita selain orang tuanya, orang tua Darla, dan Darla sendiri. Falix begitu menghargai perasaan wanitanya itu. Sangat baik bukan? di jaman sekarang ini sangat langkah laki-laki seperti Falix
Read more
See
Happy Reading. ***  Pagi ini pemandangan yang sudah lama tak di lihat oleh penghuni FHS kini kembali mereka lihat. Sepasang kekasih yang sangat serasi yang berjalan di koridor dengan sang lelaki yang merangkul pinggang kekasihnya posesif. Idola para kaum hawa yang tak lain adalah Falix. Dan ekspektasi definisi bidadari bagi kaum adam yang tak lain adalah Darla. Kini sepasang kekasih itu sudah kembali lagi melakukan aktifitas sekolah seperti biasanya. Di tangan Falix kini penuh dengan totebag belanjaan yang Darla beli khusus untuk sahabat Falix juga Aneska. Awal nya Falix begitu menolak saat tunangannya itu membelikan oleh-oleh untuk sahabatnya namun setelah perdebatan yag panjang akhirnya Falix mengalah. "Gue kira lama gak liat Darla tuh cewek udah putus dari Falix terus balik ke negeranya," celetuk salah satu gadis yang berada di sekitar mereka  dan mendapatkan anggukan dari sahabat cewek
Read more
Pertengkaran
Happy Reading. *** Di sepanjang jalan menuju kantin Darla tak ada hentinya memaki Sila juga sahabat gadis itu yang sudah berani menghinanya. Darla memang bukan tipe orang yang ambil pusing dengan ucapan seseorang namun kali ini ia ingin menutup mulut para gadis yang sudah menghinanya itu agar mereka berhenti berbicara. “Mereka sungguh tidak tahu malu, dan senang menindas orang yang mereka anggap lemah atau berada di bawah mereka. Menjadikan tolak ukur harta sebagai patokan sungguh sesuatu yang tak patut di contah. Jangan menjadikan harta dan jabatan sebagai tolak ukur entah dalam pertemanan ataupun seseorang yang patut di hina. “Harusnya mereka bisa menghargai setiap orang entah yang berada di bawah mereka ataupun berada di atas mereka.” Lanjut Darla yang masih saja melampiaskan amarahnya dengan memberikan Falix yang tak tahu apapun harus menjadi pendengar setianya. Falix hanya diam saja membiarkan g
Read more
Barra
Happy Reading. *** Darla terus mengejar Aneska hingga gadis itu berhenti di taman belakang duduk di kursi panjang yang berada di taman belakang di bawah pohon yang membuat tempat itu sejuk. Darla ikut duduk di samping Aneska, tak ada yang memulai pembicaraan mereka hanya saling terdiam Aneska yang kini tengah menangis dan Darla hanya bisa mengelus pundak gadis itu. Darla tak mau mengeluarkan sepatah katapun dan menunggu Aneska yang memulai pembiacaraan. Kini tugas Darla hanya menjadi penyemangat dan pendengar yang baik untuk Aneska, ia tak bisa menjadi polisi untuk mengintogasi teman barunya. Mereka memang baru kenal dan berteman tapi Darla sudah menyukainya dan menganggap Aneska temannya. Lama tak ada pembicaraan di antara mereka hingga Aneska sudah mulai reda dengan tangisnya, gadis itu menghapus kasar air matanya lalu mendongakkan kepalanya menghalau air mata yang akan terun kembali. “Maka
Read more
Takut
Happy Reading. *** Cerita Aneska terus mengalir menceritakan tentannya dan Barra. Tentang Barra yang mulai berubah setelah kembali dari Bandung. Tentang Barra yang mulai sering membatalkan janjinya pada Aneska atau tentang Barra yang sering kali mengabaikannya dan bolak-balik ke Bandung. Pernah saat itu Barra dan Aneska tengah menonton, Barra kerap kali mengabaikannya dan lebih serius pada ponselnya entah apa yang laki-laki itu lakukan. Dan mulai saat itu Barra yang awalnya tak perah melarang Aneska untuk bermain ponsel laki-laki itu mulai melarang Aneska untuk memainkan ponsel laki-laki itu  dan hal itu membuat Aneska mulai curiga dengan sikap Barra yang benar-benar berubah. “Kamu kenapa sih Bar?” tanya Aneska yang sudah tak dapat lagi menahan rasa penasarannya untuk bertanya pada Barra yang kini malah menatap Aneska dengan kerutan di dahinya. “Aku kenapa?” tanya Barra seperti tak meras
Read more
jealous
Happy Reading. *** Darla kini tengah sibuk memainkan ponselnya di ranjang king sizenya. Tak ada yang dapat ia lakukan selain menscroll branda media sosial. Falix kini tengah berada di kantornya karena harus ada yang di urus laki-laki itu. Hingga saat pulang sekolah tadi Falix langsung ke kantor tanpa mengantar Darla lebih dulu untuk pulang. Entah semendesak apa pekerjaan laki-laki itu kini. “Boring,” ucap Darla sambil mendengus. Darla bangkit dari kasurnya sambil mengikat asal rambutnya yang ia gerai. Leher jenjang gadis itu kini terlihat begitu indah apa lagi Darla hanya memakai tank top dan celana hot pants sungguh menggugah selera bagi kaum adam yang melihatnya. Darla keluar dari kamarnya untuk mencari udara segar setelah berada di dalam kamar seharian setelah pulang sekolah. Jam kini sudah menunjukkan pukul delapan malam tapi Falix belum juga pulang. Darla memutuskan unt
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status