Semua Bab Skandal cinta suami: Bab 21 - Bab 30
30 Bab
Rahasia
Rahasia "Syerli tunggu," ucap Bram sambil mengejarnya, Bram ingat bahwa dia adalah kekasih Bram dulu."Maaf Mas Bram, syerli harus pergi," saat syerli mau pergi Bram menarik tangannya.Plis Syer, sebentar, kita duduk dikantin sebentar?" Bram mengajak Syerli untuk minum juz jeruk di kantin."Kenapa dulu menghilang Syer? Kenapa kamu dulu tidak memperjuangkan cinta kita," ucap Bram penasaran."Syerli pindah Mas dimakasar tapi, setelah Syerli kembali Mas sudah menikah dengan wanita yang sangat cantik dulu dikampus kita Mbak Mitha," jawab syerli pada Bram."Iya karena mencarimu tak kutemukan akirnya aku menikahi Mitha.""Sudah punya anak berapa Mas?" tanya syerli pada Bram."Dua Syer," jawab Bram.Deg"Oh iya  bagaimana kabarnya Mbak Mitha Mas," ucap Syerli sambil memahan rasa cemburunya."Kami sudah berpidah Syer, aku yang salah aku menghianatinya," ucap Bram tak bertenaga."Maksudnya
Baca selengkapnya
Skenario Siska
Skenario Siska"Iya Mas, Sultan memang anakmu." Syerli memberi tahu Bram bahwa Sultan adalah anaknya, Bram lah yang menanam benih saat ia masih kuliah."Apa ... maafkan aku Syerli." Bram sungguh banyak noda yang ia lakukan pada seorang perempuan, bertahun-tahun menelantarkan anaknya."Diam...!" Ia tak kuasa menahan beban yang selama ini ia pendam, ia harus berjuang sendirian melawan cemooh orang."Terus dengan Fino?" Bram bertanya siapa ayah Fino sang sekarang sedang sakit."Dia anakku Mas! Seseorang menolongku dan menikahiku, kami hidup bersama hampir delapan tahun, tapi beliau meninggal kecelakaan, sejak saat itu aku pun bekerja."Maafkan aku Syerli, gara-gara aku kamu diusir dari rumah dan menderita, waktu itu ga ada niat buat meninggalkanmu  kamulah yang pergi meninggalkanku.""Sudah ndak papa Mas, semua sudah terjadi.""Kau tahu Syer, hidupku pun telah hancur. Aku menghianati Mitha dan selingkuh dengan adik angkatnya,
Baca selengkapnya
Penyesalan
Penyesalan***Ammar melempar semua barang di dalam apartemenya, ia tidak tau ternyata Siska menjebaknya, Ammar mengajak rambutnya.Sekarang ia benar-benar kehilangan Selo untuk selamanya, Ammar tau jika Selomitha tidak akan memaafkanya.Ia sudah lama mengenal Selo, semakin ia meminta maaf semakin Selo membencinya.Siska kau harus membayar semua yang kau lajukan padaku? Bahkan Selo sudah menyetujui rencana untuk menikahiku, guman Ammar kesal sambil membanting barang di depannya.Sementara Siska menagis, di depan rumah Mitha, ia menyesal setelah membaca koran yang diberi Mitha kemarin. Siska hanya menatap koran yang dipeganginya, betapa Ayah angkatnya menggendongnya saat orang tuanya meninggal, Siska menjerit histeris mengetahui kebenarannya.Begitu banyak kejahatan yang ia lakukan, hingga menyakiti Mitha hingga ia menderita, menyesalpun tiada gunanya, sepertinya Mbak Mitha sudah meninggalkan kota ini. Dilihatnya rumah begitu sepi, bag
Baca selengkapnya
Malam pertama
Malam pertama "Apa ini tidak terlalu cepat Mas? Apa ga dipikirkan dulu soal pernikahan kita?" tanya Lili yang sering di panggil Syerli pada Bram. "Sudah terlalu banyak kesalahan yang kulakukan Li! Aku harus menghentikannya bantu aku untuk bisa berubah," jawab Bram sambil memegang tangan Lili. "Apa Mas tidak minta persetujuan dari anak-anak Mas dulu? Ini soal pernikahan Mas, Mas juga harus menjaga perasaan mereka." Lili bicara menginggatkan Bram. "Baiklah nanti aku minta izin sama Raka dan Rania. Aku juga sudah lama tak bertemu mereka, aku sibuk dengan urusanku," ucap Bram pada Lili ia merasa bersalah. Papa macam apa aku ini, aku melupakan anak-anakku. Aku begitu egois bagaimana jika mereka membencinya, sejak perpisahan itu Bram belum pernah sekalipun menemui mereka. Mobil Bram melaju ke rumah Mitha, rumah Mitha tampak kosong, sepi ia lalu masuk ke dalam ia me
Baca selengkapnya
Pernikahan Fiko gagal
Pernikahan Fiko gagal  Kadang hidup kita seperti cakrawala dibasahi hujan dan dikeringkan oleh sinar matahari. Tapi apapun yang memberi warna hidup adalah senyum terindahnya, begitulah ungkapan perasaan Mitha pada sang hati yang merindukannya. Mitha berada di rumah barunya dikota yang sangat jauh dari kota surabaya. Orang baru suasana baru, semoga saja Raka juga Rania betah tinggal disini, butik yang dirintisnya satu bulan yang lalu melaju sangat pesat, dengan bantuan saudara rekan kerjanya Ana. Mitha dengan cepat meraih keuntungan bisnisnya. Rumah yang sederhana yang Mitha tempati mungkin akan menjadi tempat yang baru, tempat yang bisa membuatnya bahagia.Raka menghampiri bundanya. "Bunda," ucap Raka sambil menghampiri bundanya. "Iya sayang, Gimana selama sebulan disini Raka betah tidak nak?"
Baca selengkapnya
Merindu
Merindu Menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain bukanlah perkara mudah, banyak hal yang akan kita persiapkan untuk bekal menjalaninya. Salah satunya adalah belajar bagaimana memahami, menerima, masalah yang akan kita berikan solusi dan memilih cara yang tepat untuk mengatasinya.  Fiko menikmati perjalanan menuju kota Ayahnya Mitha tinggal ia berharap, ia bisa menemukan titik terang, dimana tempat tinggalnya Mitha berada. Mobil terparkir di halaman depan rumah pak Ferdi, Fiko turun dan masuk kedalam rumah. Assalamu'alaikum Wa'alaikumsalam "Lho ada nak Fiko ayo silahkan masuk?" pak Ferdi mempersilahkan Fiko masuk ke dalam rumahnya. "Iya Pak terima kasih, saya sengaja datang kesini karena mau menanyakan keberadaan Mbak Mitha, berapa bulan yang lalu saat saya sakit, Mbak Mitha pindah
Baca selengkapnya
Menatap harapan
Menatap harapan Suara angin menembus kalbu, Mitha menatap pantai dari kejauhan, bocah kecil berlari kesana sini. Ada yang bermain layang-layang, membuat bangunan dari pasir, itulah anak-anak pantai. Tapi tidak dengan anakku Rania juga Raka ia tetap berada dalam posisinya bermain di dalam rumah. Apakah hati mereka bahagia? Mitha pun tak tahu apa yang dirasakan anak-anaknya. Mitha mencoba berbicara sama kedua anaknya. "Raka, Rania Sini nak." Panggil Mitha kepada anak-anaknya. "Iya Bunda," jawab keduanya. "Mau ikut bunda tidak?" tanya Mitha pada kedua anak kesayangannya. "Mau dong Bunda," ucap keduanya bareng. "Ayo kita jalannnn...." Mitha mengajak mereka berlari kearah pantai dan membeli satu buah layang-layang, Dilihatnya Raka juga Rania begitu senang. Mitha meminta Raka untuk memegang layangannya dan Mitha yang menari
Baca selengkapnya
Cinta pertama Mitha
Cinta pertama Mitha  "Bunda, Raka hari ini ada tugas bikin, kolase membuat ikan, dengan bahan biji-bijian bagaimana?" tanya Raka pada Bundanya Mitha. "Minta sama si Mbok buat siapin bijinya sayang, udah bisa bikin caranya belum sayang," jawab Mitha menanyakan pada Raka. "Baik Bunda." Raka berlalu pergi dan menemui Mbok Darmi untuk menyiapkan bahannya. Mitha membantu Raka menempel bahan biji-bijian kedelai dan kacang hijau juga jagung. Raka menata dan menempel biji-bijian dengan rapi, selang beberapa menit tugas menghiasan ikan dengan kolase sudah siap. "Bagus Bunda makasih ya sudah bantuin Raka," ucapnya pada Bunda kesayangannya. "Sama-sama sayang Bunda akan selalu ada buat Raka, kok jadi murung begitu kenapa sayang?" tanya mitha pada putranya. "Bu
Baca selengkapnya
Selalu untuk selamanya
Selalu untuk selamanyaMitha menghebuskan nafas panjangnya, ia tidak pernah mengira jika Fiko tidak mengenalinya hingga saat ini. Mitha menginggat saat Raka menang dalam lomba saat itu ia tanpa sadar memeluk Fiko, ia tak tahan dengan bebannya yang ia tanggung sendiri. Bayangkan saja selama ini Fiko menghilang saat ia kembali ia sudah tak mengenalinya.Tapi, perasaan buat Fiko tidak pernah berubah hingga detik ini, ia menyayangi Fiko melebihi dirinya sendiri. Kalaupun Fiko sedah menikah biarlah rasa ini akan Mitha pendam hingga jiwanya tak lagi bersatu dengan tubuhnya.Ya Robb, Mitra mencoba mengerti tentang makna dari semuanya ini, jika takdirnya bukan untuk Fiko, Mitha iklaskan untuk bisa menjalani hari-harinya tanpa hadirnya.  رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمًَة وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ َأمِْرنَا رَشَدًاRobbanaa aatinaa min ladunka rohmatan wa hayyi lanaa min amrinaa rosyadaa."Ya Allah, berilah rahmat pada kami dan beri
Baca selengkapnya
Sweet moment
Sweet momentDada Mitha bergemuruh, rahasia selama ini ia pendam sendiri. Fikopun tidak mengetahui jika dirinyalah Dara gadis yang selalu berkepang dua pujaan hatinya. Saatnya menepati janji mengajak Raka juga Rania melihat perlombaan  Fiko, Mitha berusaha tegar dan tidak gugup ketika meliahatnya nanti.Tok ... tok ... tok. Masuk"Bunda Sudah siap belum?" tanya antusias Rania yang sudah rapi dengan baju kesayangannya, sambil memeluk tubuh Bundanya."Baiklah sayang, Rania sama Raka sarapan dulu biar Bunda mandi ya," jawab Mitha pada Rania, Ia pun berlalu pergi dengan perasaan gembiranya.Mitha menatap cermin yang berada di depannya, wajahnya yang kian hari kian memucat, ia sedikit berdandan warna natural yang menjadi pilihannya. Ia terlihat begitu cantik, jauh dilupuk hatinya ia merindukan Fiko. Mitha turun dari lantai atas menuju meja makan, Raka juga Rania saling pandang mereka melihat Bundanya begitu cantik yang tid
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status