Semua Bab Tania Saka : Bab 21 - Bab 30
32 Bab
Episode 21.
Sesampainya di rumah besar.Tepatnya markas utama Mr. X. "Masukkan gadis itu di kamar utama!" perintah Billy pada anak buahnya. Tanka pun dibopong oleh seseorang yang kekar, menuju kamar utama. Apa itu kamar utama?Apakah lelaki itu akan menghancurkan masa remaja gadis malang itu? Usai menjatuhkan tubuh Tanka di atas kasur lalu membuka ikatan pada tubuh gadis itu sebelum keluar. Tanka pun gegas membuka kain yang menutupi matanya, mengerjap karena penglihatannya yang belum jelas. Netranya terbelalak, menyapu seisi ruang kamar yang begitu megah laksana istana. Semua fasilitas tersedia dalam satu ruang yang berukuran besar. Bahkan barang-barang elektronik pun lengkap. Perlahan dia melangkah menuju lemari besar yang terletak di sudut ruangan, membukanya dan melihat isinya. "Baju-baju ini? Bagaimana mungkin?" Tanka mengucek matanya tak percaya. Dilihatnya lagi jajaran baju yang tersusun rapi di tempatnya. "
Baca selengkapnya
Episode 22 Persiapan
 Hari pun terus berganti, tanpa terasa sudah lima bulan Kay dan kedua temannya berada di rumah Anggara. Bukan hanya pengobatan yang mereka dapat, tapi juga ilmu yang bermanfaat.Anggara ternyata bukan orang sembarangan, dia telah menyembunyikan jati dirinya dengan sangat rapi dari para penduduk. Semua cerita tentang dirinya adalah palsu.Anggara dahulunya adalah agen rahasia terhandal dari sebuah agency ternama. Dia terpaksa harus meninggalkan semuanya demi keselamatan orang-orang terkasih. Dia dianggap pengkhianat karena telah membebaskan  targetnya begitu saja."Pasti berat untukmu menjalani kehidupan yang seperti ini," sanggah Willy, selesai Anggara bercerita."Tentu saja, maka dari itu aku memilih untuk menyendiri di tempat terpencil ini," jawab Anggara."Pasti tidak mudah menjalani semua ini sendiri selama bertahun- tahun." Rasya menimpali.Anggara mengangguk, kemudian bangkit dan me
Baca selengkapnya
Episode 23 Parah pada nasib
Suara musik disco melantun indah, membuat anggota badan turut merasakan getaran yang menjalar ke semua persendian dan memaksa diri untuk bergoyang.Di sudut ruangan terlihat seorang lelaki ditemani segelas red wine juga dua orang wanita sekaligus.Terkadang mereka terlihat bercumbu mesra secara bergantian. Kemudian tertawa lepas mencoba melupakan masalah hidup yang begitu kejam tanpa pertimbangan."Tuan, sudah cukup minumnya! Bagaimana Tuan bisa menikmati malam ini dengannya, bila keadaanmu sungguh menyedihkan." Seorang pengawal mengingatkan lelaki itu  sembari menarik tubuh tuannya yang masih ingin bercinta."Sebentar lagi, Cung," bantah lelaki itu sembari menarik wanita di sebelahnya dan mencumbunya lagi."Dasar lelaki!" Pengawal itu kembali menarik paksa majikannya dan membawanya dalam mobil lalu pulang ke rumah. Beberapa saat kemudian mobil itu terparkir di depan rumah elite nan megah. Segera
Baca selengkapnya
Episode 24 Ternoda
Perlahan desiran itu semakin nyata dan indah. Dia pun mulai menikmatinya. Namun, kala ada sesuatu yang mulai mengganjal di antara selakangannya, gadis itu tiba-tiba mendorong tubuh lelaki yang kini tengah menindihnya.Bukk!Tidak disangka tubuh lelaki itu langsung terpental hingga jatuh ke lantai. Tubuhnya yang jatuh terlentang membuat juniornya terpampang sempurna tanpa sehelai benang pun. Membuat Tanka tiba-tiba berteriak sambil menutupi matanya."Dasar gadis bodoh," sentak lelaki itu pelan. Lalu dia bangkit dan kembali menghampiri gadis yang tengah berbaring memunggunginya.Lelaki itu semakin gemas, kala melihat Tanka yang tengah menutup matanya, seakan menunggu serangan berikutnya.Lelaki yang hanya diketahui sebagai Mr. X itu mulai menyingkap sedikit demi sedikit gaun malam yang dikenakan gadis di depannya.Matanya berkilat nakal, sementara tangannya naik turun membelai paha mulus gadis itu seraya menci
Baca selengkapnya
Episode 25 Makam misterius
Dilihatnya Bik Ijah, pelayan itu tengah membersihkan kamar mandi. Tanka pun tersenyum hendak meneruskan niatnya untuk kabur. Diliriknya seorang penjaga yang berdiri di ambang pintu.Gadis itu berjalan mendekat, menghampiri penjaga yang tengah berdiri di ambang pintu kamar.Dengan satu gerakan Tanka mampu melumpuhkan penjaga itu dan mengikatnya di bawah meja makan.Melihat situasi yang aman terkendali, gadis itu langsung lari melewati beberapa ruang lalu turun ke lantai satu. Namun, saat dia hendak menuju pintu keluar, seorang penjaga memergokinya dan menghadang gadis itu.Akhirnya perkelahian pun tak bisa terelakkan. Membuat beberapa penjaga yang lain mulai berdatangan. Perkelahian yang tidak seimbang membuat gadis ayu itu kewalahan dan mulai terdesak."Bawa gadis itu kembali ke kamarnya." Suara itu menggema dari lantai atas."Siap, Tuan." sahut beberapa penjaga bersamaan."Tidak ...! Lepaskan A
Baca selengkapnya
Episode 26 Derap misterius
  Dari jauh terlihat dua orang wanita tengah berlari pontang-panting.Baju gamis yang terlihat kebesaran diangkatnya tinggi-tinggi sambil terus berteriak sepanjang jalan. Semua orang yang melihatnya tertawa terbahak-bahak bak melihat atraksi gratisan. Bukanlah pertolongan yang mereka dapatkan, melainkan tawa lelucon yang begitu menjengkelkan.Tanpa berfikir panjang akhirnya  kedua wanita itu menceburkan diri ke dalam sungai yang terdapat di pinggir jalan. Sementara anjing yang mengejar mereka hanya bisa menggonggong dari daratan tanpa bisa menjamah mangsanya. Kedua wanita itu tak lain adalah Rasya dan Willy.Mereka terpisah jauh dengan sahabatnya, Kay.Setelah menyelam cukup jauh, dan anjing-anjing pelacak itu pergi, mereka pun naik ke daratan dengan baju yang basah kuyup. "Akhirnya selamat juga kita." Willy melepaskan baju gamis yang dipakainya lalu berjemur di bawah sinar matahari. "Untong ada sungai ini
Baca selengkapnya
Episode 27. Bercinta dengan Inez
Aarrhh ...!Suara teriakan mereka terdengar hingga menggema memenuhi seisi rumah. Sontak Kay pun bangkit dan berhambur keluar tanpa melihat ke sana ke mari. Yang ada hanya rasa takut menguasai diri. Meninggalkan dua makhluk yang kemudian mengikuti jejaknya.Kay yang merasa diikuti terus berlari tunggang langgang tanpa arah, meski terdengar suara seseorang meneriakinya. Menyuruhnya berhenti."Kay ... berhenti!" Suara orang itu memanggil.Karena begitu paniknya, membuat Kay tidak menyadari panggilan tersebut. Lelaki yang terbiasa memegang berbagai senjata itu, tetap lari hingga nafasnya tak beraturan lagi.Tanpa disadari, saat Kay melewati jalan yang menanjak, ada seseorang yang juga tengah berjalan berlawanan arah dengannya.Kemudian.Buk!Alhasil mereka bertabrakan lalu jatuh bergulingan dengan posisi saling berpelukan. Mereka terus bergulingan cukup jauh lalu terhenti pada jalanan yang sudah
Baca selengkapnya
Episode 28. Penyekapan
Sementara itu di kontrakkan sederhana yang terletak di urutan ke-2 dari gang, terlihat dua orang pria yang mondar-mandir gelisah menunggu seseorang.Terlihat rona kecemasan dari wajah mereka masing-masing.  "Will, apa tidak seharusnya kita samperin aja tu anak. Sudah jam segini kok belum juga balik." Rasya terlihat resah. Memikirkan sahabatnya yang belum juga pulang. "Kita tunggu sebentar lagi! Kalau belum juga pulang. Kita cari dia." usul Willy. Kembali menyesap kopi di depannya. Rasya kembali menatap jam di tangannya, tertera angka 02: 47 dengan detikan yang terus berjalan.Harinya resah, memikirkan Kay yang tak kunjung pulang.Perlahan dia bangkit lalu menghampiri Willy yang tengah tertidur pulas di ata sofa. "Will, bangun!" Rasya menggoyangkan tubuh sahabatnya yang berisi. "Umhhh, kenapa, Sya?" "Ayok, kita cari Kay!" ajak Rasya sembari menarik tangan sahabatnya untuk bangkit. Me
Baca selengkapnya
Episode 29. Pelampiasan Amarah
Kay tidak menduga akan mengingat kembali kejadian itu, di mana dia melakukan misi rahasia dari seseorang yang sangat berpengaruh di perusahahaan David Kavandra Saka. Yang mengharuskannya melenyapkan nyawa satu keluarga sekaligus. Semua itu bermula dari satu kesalahan fatal. Hari itu, tepatnya tujuh tahun lalu. Malam gelap dengan derai hujan yang lebat menghiasi sebelah barat batas kota. Sebuah mobil jep berhenti di depan rumah mewah nan megah. Tidak berselang lama, pintu mobil terbuka, memperlihatkan beberapa orang dengan baju serba hitam dengan senjata api di tangan. Mereka turun, mempersiapkan senjata lalu memakai penutup wajah sebelum melangkah menuju rumah besar itu. *Sementara itu di dalam rumah.Tuan Gorge beserta keluarganya berkumpul di ruang tengah, melihat film komedi bersama istri dan kedua putrinya. Mereka tertawa dan bercanda, melepas lelah akibat bekerja seharian. Gorge Mahendra Putra. adala
Baca selengkapnya
Episode 30. Merengkuh kenikmatan
 "Bangun!"Suara yang disertai hentakkan kaki itu berhasil membangunkan Kay yang tertidur meringkuk dengan badan masih terikat pada kursi.Perlahan matanya mengerjap, mencari asal suara tersebut.Terlihat samar olehnya, wajah seorang gadis yang hatinya masih terluka. Senyum sinis menyambut pandangan pertamanya."Tolong lepaskan aku!" pinta Kay memelas. Yang tentu ditanggapi dengan makian kebencian."Haruskah aku menuruti permintaanmu? Hah!" sahut Inez geram."Aku hanya menjalankan tugasku secara profesional," jawab Kay meyakinkan."Meski membunuh sekalipun?" Gadis itu bangkit, mendekati lelaki tak berdaya di depannya.Kay lalu menjawabnya lirih, bahkan hampir tak terdengar."Berjanjilah kau akan membantuku membalaskan dendam pada orang yang telah membayarmu." Inez menatap wajah lelaki yang kini penuh luka, berharap ada kepastian di sana."Aku janji,"
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status