Semua Bab Tamming The Jerk Billionare: Bab 31 - Bab 40
84 Bab
Kecemburuan Sahabat
"Semua sesuai rencana. Tinggal jalankan misi."  Seorang pria dengan tuksedo hitamnya terlihat tengah mengamati Delano dan kedua putranya. Senyum seringai terutas di wajahnya yang ditumbuhi jenggot tipis dibawah dagunya. Tak lama kemudian, pria ber-tuksedo hitam itu segera meninggalkan Sunset Beach Restaurant dan menghampiri sebuah Bentley warna hitam yang terparkir di restoran itu. "Tuan, semua sudah siap." Lelaki itu menemui pria yang sedang bersama seorang wanita tengah bercumbu mesra. "Hnnn, bagus! Tinggal kita eksekusi saja. Tak sabar aku ingin melihat bagaimana akhir dari klan Graciano." Seringainya. "Tapi, bagaimana dengan sang kakak? Sepertinya dia bukan orang yang mudah ditaklukkan. Seorang androgini, akan lebih sulit untuk ditebak perilakumya. Lagipula, kudengar dialah pemilik dari Blue House Restaurant, tidak ... tapi lebih tepatnya rumah lotus?" ucap wanita yang ada di dalam mobil itu tersenyum. "Kau bisa menanganinya?" pria it
Baca selengkapnya
Pernikahan Kompensasi
Adley melangkahkan kakinya keluar markas interpol dan mencari tempat aman untuk mengganti identitasnya. Tak lama kemudian, dia telah berubah menjadi sosok orang lain dan pekerjaan yang 'menantang' telah menanti di depan matanya. Dengan rambut merah gelap kecoklatan miliknya yang dikuncir ekor kuda, heels 7 cm warna hitam, baju off shoulder warna pastel yang dipadu padan rok warna putih berenda selutut membuat penampilannya terkesan elegan namun seksi. Kacamata hitam keluaran brand ternama terpampang menutupi sebagian matanya. Kini, Adley telah siap untuk menuju 'kantor' barunya. Drtzz ... drrtzz ... Suara getar ponsel Adley membuatnya mengalihkan sedikit perhatian  netranya saat akan menyalakan mesin mobil miliknya. "Ini ..." netranya menatap nomor telepon tiada bernama. "Halo," [Teonna, ini Aaron.] "Oh, Tuan Aaron. Apa kabar?" [Lekas segera temui Tuan Cleon! Beliau menunggumu di hotel Eldrich, sekarang!] Beep ....
Baca selengkapnya
Jerat Sang Lady Escort
Markas Interpol, London "Fuhhhhh!" Adley segera duduk di kursi kesayangannya sembari menyandarkan punggungnya ke kursi coklat agak kemerahan yang sedikit empuk dan memijat-memihat keningnya. "Apa yang telah kulakukan, Tuhan ..." Pikirnya masih memijat keningnya. Tak lama kemudian, sang beruang tua memanggil namanya dengan bariton miliknya. Adley yang memejamkan matanya seraya memijat keningnya pun tak sadar matanya terpejam 'tuk sesaat. "Dia tidur?" Ignacio berdiri tepat di depan meja Adley. Ignacio mengulurkan tangannya ingin membangunkan Adley, akan tetapi niatnya itu ia urungkan karena melihat kerja keras Adley selama beberapa minggu ini dan usahanya yang tak sia-sia hingga dia berhasil 'menikahi' Cleon Juvenal Graciano. Lyn yang baru saja masuk ke ruangan tampak terkejut melihat Ignacio berdiri di meja kerja mereka. "P---" Lyn membuka sedikit mulutnya hendak menyapa Ignacio, namun tiba-tiba ia langsung terbungkam ketika tahu Adley
Baca selengkapnya
Calon Mertua yang Berbahaya - 1
"Apa yang kau inginkan?" tanya Cleon dengan bass-nya. "Bisakah kau mengajakku pergi mengunjungi perusahaanmu? GG Pharmacy?" pinta Adley tersenyum. "Dan kenapa kau ingin ke sana?" "Sebagai calon nyonya presdir, bukankah hal yang wajar jika saya menyapa dan mengenal karyawan Anda? Lagipula, Anda juga belum pernah sekali pun menginjakkan kaki Anda ke tempat itu, bukan? Jadi, kenapa kita tak menggunakannya sebagai moment merayakan pengangkatan Anda sebagai CEO untuk kali kedua," jelas panjang lebar Adley masih mendekap erat sang banderillero. Cleon bergeming sejenak, "Pekerjaanku banyak! Dan aku tak ingin menghabiskan waktuku hanya duduk di belakang meja dan dibatasi dinding tebal bermata dan berkuping!" tegasnya. Adley tersenyum. Dia mengerti betul apa maksud ucapan Cleon. "Lalu, kenapa ayah Anda memberikan perusahaan itu jika Anda tak mampu mengelolanya?" pancing Adley semakin dalam dan erat mendekap sang CEO. "Kau sedang mengore
Baca selengkapnya
Calon Mertua yang Berbahaya - 2
"Orang yang sangat menginginkanmu menjadi menantunya ingin bertemu denganmu malam ini pukul 7," ucap Cleon masih berbisik di telinga Adley.Mata Adley sontak membelalak. 'Delano Julian Graciano?' gumamnya."Pa--papa Anda, Tuan?" tanya Adley terkejut "Papamu juga, bukan? Bukankah kita akan segera menikah? Kenapa masih kikuk seperti itu?" Seringai Cleon tepat di hadapan wajah Adley.Tegang dan salah tingkah! Dua kata yang paling tepat untuk menggambarkan ekspresi Adley saat ini."Secepat itu papa Anda ingin bertemu dengan saya, Tuan?" "Mungkin dia sudah tak tahan! Jangan banyak tanya lagi, sekarang bawa aku ke tempat tinggalmu! Aku ingin tahu di  mana dan bagaimana calon istriku selama ini tinggal!" Ucap Cleon memalingkan tubuhnya dan berjalan menuju pintu keluar Blue House. 'Apa! Rumahku? Apa dia sudah gila!' gumam Adley sembari menggigit ujung jari telunjuk kanannya. "Apa yang kau tunggu! Tunjukkan padaku!" peri
Baca selengkapnya
Pernikahan Musibah
"Aku mau kalian dalam waktu dua hari?" ucap Delano tiba-tiba. "Apa!? Dua hari?" sahut Cleon terkejut. "Pelayan, bawakan aku sebotol white wine seperti ini." Sambil menunjuk botol anggur di tangannya. "Sampai mana percakapan kita tadi? Oh, ya, aku ingin kalian menikah dalam dua hari ini. Soal biaya dan semuanya, tenang saja ... Papa yang akan menanggungnya," senyum Delano lebar terurai. Cleon hanya bergeming mendengar ucapan sang papa. Netranya tak berfokus pada Delano yang sedang memperhatikannya. Sementara itu, Adley yang berada di tengah-tengah persiteruan ayah-anak ini mengambil kesempatan dengan berusaha menarik perhatian sang calon mertua. Entah apa yang ada di pikiran Adley. Di berdiri dari kursi yang berseberangan dengan Delano, kemudian duduk di sebelah kanan sang mertua metroseksual, menuangkan anggur yang tersisa sedikit di botolnya dan memberikannya pada Delano, "Bolehkah saya memanggil Anda dengan sebutan 'Ayah'?" senyum Adley memamerkan lesung pi
Baca selengkapnya
Malam Pertama di Lantai yang Dingin - 1
Adley yang terkejut karena melihat kedatangan seorang pria suruhan Delano, hanya mengernyitkan dahinya, terlebih setelah Delano mengatakan jika 'pernikahan' antara dirinya dan sang putra sulung klan Graciano akan dilangsungkan esok hari. Sang hairstylist, Pierre, tengah asyik melihat rambut Adley yang panjang dan indah, selain itu dia juga tengah mengukur tubuh Adley dengan cermat agar tak terjadi kesalahan dalam upacara 'sakral' esok hari. Dengan telaten dan teliti, netra biru laut itu mulai menyisir tiap lekuk tubuh Adley dan menyuruh salah satu asistennya mencatat apa yang ia katakan. "Tuan Pierre, sudah berapa lama Anda bekerja untuk keluarga Graciano?" Adley mulai mengulik informasi secara halus pada sang hairstylist. "Cukup lama, Madam." Singkatnya. "Hmmm, kalau boleh tahu lama itu berapa tahun, bulan, hari ...." Adley terus mengorek keterangan sembari sesekali tersenyum. "Sekitar lima tahun, Madam."  "Wow, lumayan juga ya kalau beg
Baca selengkapnya
Malam Pertama di Lantai yang Dingin - 2
Adley yang keluar dari ruangan Ignacio langsung menuju meja kerja Weylyn yang tengah sibuk mencari informasi mengenai laki-laki yang bernama Pierre, seperti yang diminta oleh Adley. Ketika mengetahui kebenarannya, bukan main Adley terkejut membelalakkan matanya ketika dia mengetahui jika Pierre bukanlah hairstylist sembarangan! Pria dengan wajah khas Perancis itu ternyata adalah seorang mantan mata-mata yang pernah dipenjara karena memperjual-belikan senjata secara ilegal kepada pihak Rusia serta ...."Human traficking?" sahut Adley terkejut.Weylyn mengangguk, "Bukan hanya itu, kabarnya dia juga bekerja sama dengan beberapa mafioso terkenal Italia dalam memuluskan usahanya.""Apa kau tahu satu di antaranya?" "Aku akan coba mencarinya!" Balas Lyn segera mengambil alih kembali laptop-nya."Apa menurutmu yang aku lakukan saat ini tepat, Lyn? Kenapa aku merasa sangat takut setelah mengetahui kebenarannya?" Adley mulai ragu dengan sikapnya.
Baca selengkapnya
Malam Pertama di Lantai yang Dingin - 3
Kediaman Keluarga Graciano "Mana si tua bangka, Delano Julian Graciano!?" Teriakan dan umpatan Cleon membuat kepala asisten rumah tangga keluarga Graciano, Greynhard terkejut dan buru-buru mendatangi asal suara. "Tu--Tuan Muda!" serunya melihat Cleon berkacak pinggang di depan pintu utama. "Mana papa, Greynhard?" tanyanya emosi. "Tuan Besar sejak semalam belum kembali, Tuan." Cleon tercengang. "Sejak semalam? Belum kembali?" Greynhard mengangguk, "Kenapa Anda tak menghubungi beliau saja?" Cleon terdiam, tak lama kemudian sebuah bentley hitam berhentii di depan pintu utama kediaman Graciano dan tampak seorang pria tengah turun dari kendaraannya. "Panjang umur, Tuan Muda! Tuan Besar baru saja tiba," ucap Greynhard tersenyum ke arah Cleon. "Tuan Besar," sapa kepala rumah tangga keluarga Graciano itu, "Tuan Muda ..." "Aku tahu! Kau bisa tinggalkan kami!" perintahnya. "Cleon, sudah lam
Baca selengkapnya
Status Baru
Adley yang tak sengaja melihat sang ayah mertua sedang bicara dengan pria yang baru saja di temui Adley di pesta pernikahan mereka, langsung berinisiatif mengawasi keduanya dari balkon di lantai dua kamar mereka. Insting Adley sebagai pengintai mulai bangkit dan dengan langkah hati-hati dia mulai memasang mata elang di balik pilar kokoh yang membatasi dirinya, sang ayah mertua dan pria yang bernama Dangelo Cayson. 'Apa yang sedang mereka bicarakan? Tampaknya sangat serius.' Gumam Adley dan tiba-tiba .... "Apa yang sedang kau lakukan, Teonna?" Suara bariton berat seorang pria dari arah belakang mengejutkan Adley yang hampir saja melepaskan suaranya. "Tu--Tuan!" sahut Adley membelalakkan netranya. "Anda belum tidur? Bukannya tadi Anda sudah ...." Adley tak meneruskan ucapannya. "Aku hanya memejamkan mata sebentar. Apa yang sedang kau lakukan di luar sini?" tanya pria itu tak lain dan tak bukan Cleon Juvenal Graciano menatap tajam ke arah Adley.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status