“Aku masih lama di sini, kalau kamu bosen kamu bisa pergi!”Theo dan Nnyonya Bianca menoleh bersamaan pada Brisia yang duduk di samping ranjang Nnyonya Bianca. Theo tersenyum sekilas, merasa tertohok dengan perkataan istrinya yang seakan tak menginginkan kehadirannya diantara para wanita itu.Setelah Theo berhasil memperkenalkan dirinya, sesingkat itu pula Brisia memberikan tawaran agar Theo keluar. Sebenarnya itu lebih terdengar seperti pengusiran, bukan tawaran. Theo beralih pada wanita paruh baya, Mamanya Brisia. Pantas saja putrinya cantik, ternyata kecantikannya itu seolah turun dari wajah sang ibu. Keduanya terlihat ayu, hanya saja pancaran wajah Nyonya Bianca terasa lebih damai, beda dengan wajah putrinya yang cantik juga tegas, mungkin Tuan Renand turut andil memberikan sisi ketegasan pada Brisia kan?“Kalau Theo mau disini juga ga apa-apa kok, Mama juga pengen lebih deket sama menantu Mama,” ujar Nyonya Bianca seraya menoleh pada
Baca selengkapnya