Semua Bab Selir Medis Penguasa Langit: Bab 2381 - Bab 2390

Di hadapan Deon, sepertinya dia tidak punya pilihan. Meski dia tahu Dinasti Tang Utara memiliki senjata tersebut, dia tidak bisa terus mengembangkannya.Namun, dia tidak menyerah dan pergi ke istana keesokan harinya menemui ayahnya untuk membicarakan masalah ini.Ayah dan anak sendirian di ruang kerja kekaisaran untuk membahas masalah itu.. Deon berkata, "Ayah, aku tahu kekhawatiran dan ketakutan Ayah yang akan terulangnya ketidakpuasan pada rakyat. Namun, masalah menerbangkan batu dari langit ini sengaja dilakukan oleh seseorang. Mengambil kesempatan membuat keributan besar tentang kehamilan Selena dan ibu Selir Agung Kekaisaran. Coba pikirkan, hal ini tidak terjadi lebih awal dan tidak terjadi kemudian tetapi hanya terjadi setelah aku pergi ke Kementerian Perang. Apakah ini hanya untuk mencegah kita untuk mengembangkan senjata ini lagi? Orang-orang Beimo telah menderita kerugian, dan mereka pasti akan menghentikannya, tapi kita menyerah begitu saja? Mengapa perkembangan kekuatan mil

Tuan Leng Empat tercengang. Bagaimana dia bisa lupa bahwa Deon adalah pengkhianat? Namun kondisinya baru membaik dalam 2 tahun terakhir.Setelah mendapatkan keinginannya, Deon kembali ke kediaman dan berjalan cepat ke Paviliun Xiaoyue. Lara Qi memberitahunya bahwa Putri Mahkota ada di ruang keuangan. Hari ini, sebuah daerah mengirim laporan keuangan, dan Putri Mahkota ingin merekonsiliasi keuangan kembali.Hati Deon tergerak. Dia benar-benar tidak tahu berapa banyak uang yang masih dimiliki keluarganya. Sekarang Sera sedang merekonsiliasi keuangan, dia sebaiknya mencari tahu dulu dengan Sera. Mengenai dana pengembangan senjata, jika adik iparnya yang menanggung dananya, ini tidak tepat, apabila dia mempunyai keuangan, maka dia juga dapat menyumbangkan sebagian darinya.Setelah memikirkannya, dia membuat secangkir teh goji berry dan membawanya ke ruang keuangan.Bima Tang juga ada di dalam. Dia memeriksanya terlebih dahulu dan kemudian menyerahkannya kepada Sera untuk verifikasi. Ad

Deon mendengarkan kata-kata Sera dan menatap wajahnya yang serius. Dia tiba-tiba mengingat beberapa peristiwa masa lalu, dan tidak bisa menahan tawanya."Aku berkata dengan serius, kenapa kamu tertawa?" Sera memelotot padanya.Deon berhenti tertawa, mengulurkan tangan, dan membelai wajahnya. Di bawah tatapan matanya masih ada tawa. "Kamu masih ingat saat Kakek Kaisar sakit, kita pergi ke istana untuk menjenguknya. Pada saat itu, aku memperlakukanmu dengan sangat buruk. Kamu memegang tusuk konde untuk membela dirimu sendiri, tampak tidak takut padaku, tapi saat aku mendekatimu, kamu langsung maju dan mengarahkan tusuk konde ke aku."Deon tersenyum tetapi matanya perlahan menunjukkan penyesalan dan kesedihan, "Aku pada waktu itu, adalah bajingan."Sera tersenyum pahit, "Bagaimana aku bisa lupa? Saat itu aku melewati kehidupan yang berat. Aku selalu berpikir akan mati, aku gemetaran sama seperti lapisan es yang tipis. Untungnya, Kaisar Tertinggi menjadi pelindungku, barulah aku bisa h

Setelah masalah ini diselesaikan, Deon meminta Sera untuk pergi ke istana bersamanya. Dia meminta Sera berbicara dengan Selir Hu untuk mencari cara agar Ayah Kaisar keluar dari istana.Deon yakin Ayah Kaisar merasa bahwa harga obat dan biaya pengobatan yang mahal adalah keuntungan untuk kerajaan. Lagi pula, sekarang bisa mengumpulkan pajak dengan gampang.Deon juga pergi untuk memeriksa situasi. Pajak yang dibayarkan oleh toko obat cukup tinggi. Ayah Kaisar takut akan kemiskinan, tentu saja berharap bisa menambah pendapatan kerajaan. Dia tentu saja merasa senang melakukannya.Dia percaya semahal-mahalnya harga obat-obatan hanyalah puluhan sen saja. Rakyat mampu pergi berobat di klinik medis pasti tidaklah terlalu peduli.Ini adalah pemikiran orang yang duduk di atas. Dengan pemikirannya sekarang, memang paling baik adalah membiarkannya melihat dengan matanya sendiri agar bisa memahami penderitaan rakyat. Dengan begitu akan ada pembaharuan di kerajaan.Sera pergi ke istana sesuai

Selir Hu memandang Sera dan berkata, "Aku benar-benar iri padamu dan Putra Mahkota. Selama bertahun-tahun ini, Putra Mahkota tidak pernah berpikir untuk menikahi istri muda dan hanya ingin hidup bersamamu."Sera berkata, "Ehm, ya, aku rasa aku termasuk wanita yang beruntung."Sera mengatakan ini, tetapi sedikit ironis. Dia merasa bahagia, bukan karena Deon hanya ingin bersamanya saja. Deon bersikap baik untuknya karena mereka saling mencintai dan ingin hidup bersama.Kesetiaan kepada pasangan adalah hal yang paling mendasar, tetapi di zaman ini, malah menjadi identik dengan kebahagiaan.Selir Hu kemudian tersenyum lagi, "Namun, aku tidak merasa menyesal. Ini adalah pilihan hidupku. Ketika aku membuat pilihan ini, aku sudah tahu pasti akan menghadapi hal seperti ini di masa depan, tetapi Kaisar sangat baik padaku beberapa tahun ini. Itu membuat aku memikirkan ini dan itu. Tidak ada wanita di sampingnya di masa depan, itu akan menjadi hal yang sangat baik, apakah aku serakah? Pada ak