Semua Bab Kaya Itu Takdir: Bab 61 - Bab 70
76 Bab
Bab 61
"ya ampun, itu kamu Nathan?'" "benar Andrew ini aku" Andrew sangat senang dan memanggil Doni, "Doni kemarilah , coba tebak siapa yang ada di panggilan" "siapa?" "Nathan ,bodoh siapa lagi?" "benarkah?" Doni pun nampak bahagia mengetahui sahabatnya sudah kembali. Doni merebut ponsel dari tangan Andrew, "halo halo, Nathan? apakah kamu baik-baik saja?" Nathan tersenyum dan menjawab, "aku baik-baik saja kamu tenanglah" "aku besok akan kembali keasrama" Andrew dan Donie merasa terharu dan bahagia. "baiklah kami menunggumu" ujar Donie, "Besok temui aku oke?" "baiklah"Nathan merasa lega mengetahui bahwa sahabat nya mengkhawatirkan dirinya, kini Nathan tahu bahwa mereka benar-benar tulus bersahabat dengannya. Sedangkan di belakang rumah terdapat Adam dan seorang pria seusia bibi Dasy sedang bersembunyi dan ingin keluar dan pergi. Adam berusaha menahannya,"Ayah, jangan keluar dulu, kita tunggu Nathan pulang" "jangan berteriak!, nanti kau
Baca selengkapnya
Bab 62
sesaat setelah Nathan pergi, Adam dan seorang pria seumuran dengan bibi Dasy menghampiri bibi Dasy, "hampir saja" ucap Adam. "benar anakku, ayah juga terkejut kenapa Nathan datang begitu cepat" ucap pria itu. bibi Dasy segera melompat dan memeluk Pria itu, "suamiku, Sampai kapan kita akan melakukan ini. Aku tidak ingin selalu menipu Tuan Muda lagi. dua puluh tahun bukan waktu yang sebentar suamiku." sebentar, suamiku? apakah dia paman Stuart?"istriku, bersabarlah sedikit kita hampir membuat Tuan Muda menjadi pemuda mandiri dan Kuat. ini sudah tugas kita, apakah kamu lupa? aku sudah di katakan mati oleh dokter" ujar pria itu sambil tersenyum. "baiklah, kalian segeralah pergi agar tetangga tidak melihat kalian dan mencurigai kita." "oh ya putraku, jaga ayahmu aku tidak ingin dia benar benar kena penyakit jantung!!" Adam menjawab, " baik ibuku sayanggggg" "he em" Ternyata ada drama dibalik semua ini. ada apa dengan Dylan, Adam, bibi Dasy dan pria misterius itu atau yang bisa ki
Baca selengkapnya
Bab 63
"sebenarnya ayah juga melupakannya" ucap David.Nathan bertanya, "ayah melupakan acara sepenting ini?" David menjawab, " yah semua karena kami mencari mu selama ini""maafkan saya ayah, karena saya anda menjadi melupakan hal yang penting " David segera menyangkal, "tidak, tidak, memang tugas orang tua mengkhawatirkan putranya."tak lama ibu Nathan memasuki ruangan tesebut, "wah, ada putraku. pasti ayah sudah memberitahu acara nanti malam kan?" Nathan menoleh, "oh ibu, benar tapi apakah tidak apa-apa" sebelum Nathan menyelesaikan kata-katanya ibu Nathan menyela, "tentu saja, apa yang kamu takutkan putraku?" "tidak, aku hanya gugup untuk menemui banyak orang ibu" ucap Nathan sambil menggaruk kepalanya."mengapa? apa kamu masih merasa minder?" Nathan hanya bisa diam. Hilda yang memahami perasaan Nathan berkata, "tidak usah dipikirkan, mari ibu ajarkan bagaimana menghadapi banyak orang disekitarmu" kemudian mereka berjalan menuju aula untuk melatih Nathan, "pertama, kamu harus per
Baca selengkapnya
Bab 64
Sepertinya Nathan menyerap semua yang diajarkan oleh ibunya, dan tak terasa waktu hampir malam, " Ya ampun sudah sore, sudah waktunya kita bersiap siap, cepat kamu mandi, kamu masih ingat kamarmu kan?" "masih ibu" "baiklah sekarang kamu mandi, aku akan menyiapkan setelan jas untuk kamu" suruh Hilda"baik" Nathan segera menuju kamar, karena kamar mandi berada didalam kamar Nathan langsung mandi. 'begini kah rasanya mandi ditempat mewah' ucap dalam hati Nathan.setelah mandi Nathan keluar dari kamar mandi dan menemukan setelan jas diatas ranjangnya. Nathan segera mengambil dan mengenakan setelan tersebut, "wah sangat pas sekali!" setelah selesai berganti pakaian Nathan keluar dan hendak menemui kedua orang tuanya yang sudah menunggu di bawah tangga.saat menuruni tangga, Nathan menunjukan wajah tampannya dengan serius, Nathan berjalan dengan tegap dan elegan. orang tua Nathan sampai terpesona dengan Nathan, beberapa pelayan yang berada di sana juga merasa haru dengan mata berkaca-k
Baca selengkapnya
Bab 65
Tak lama kemudian seorang pembawa acara menaiki panggung dan berkata, " Selamat malam para hadirin sekalian, selamat datang di acara amal bulanan Reymore Vile, sebelum saya memulai acara ini, kita beri tepuk tangan kepada tuan David William, karena beliau acara ini dapat diselenggarakan" semua orang bertepuk tangan riuh, berniat untuk mendapatkan perhatian David. Namun David tidak memperdulikan mereka semua. setelah pembawa acara tersebut membuka acara tersebut dia berkata, "baiklah, karena disini sudah ada tuan William kita langsung saja memberikan waktu kepada tuan William untuk memberikan sambutan sepatah dua kata. kepada Tuan William kami persilahkan," kemudian David berjalan menuju panggung dan berdiri dibelakang mimbar yang telah disediakan, "terimakasih atas waktu nya, saya disini hanya berharap bahwa acara ini akan berjalan dengan lancar, dan kita semua dapat mengambil pelajaran dari kegiatan ini." " Sebelumnya saya ingin memperkenalkan kepada kalian semua, Putra Tunggalku
Baca selengkapnya
bab 66
Hilda bertanya, " Tumben ingin makan diluar suamiku?" David menjawab, "karena kita semua berkumpul mengapa tidak?" "baiklah"Nathan bertanya, "Kemana kita akan pergi ayah?" " Ayah tahu, dimana tempat yang bagus. dulu kakekmu selalu mengajak kami ketempat itu " "dimana itu ayah?" Nathan bertanya sekali lagi. David mengatakan, "Itu rahasia" Nathan dengan geli mengatakan, "Lantas bagaimana kita kesana, jika ayah mengatakan itu rahasia?" "Dylan buka sistem GPS pada mobil ini, cara tempat bernama Sea Latern," Dylan mengangguk,"baiklah Tuan" "Sea Latern? bukan kah itu Restoran makanan laut import dari Asia? suamiku" Hilda bertanya seakan tahu tempat tersebut."benar istriku disana adalah tempat abalon terbaik!" "aku sudah lama tidak makan abalon disana, aku ingin mencicipi nya lagi" ..setelah beberapa saat, mereka sampai ditempat, Dylan langsung turun untuk membukakan pintu. ketika mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba ponsel David berdering, "oh ini dari kantor" ucapnya.Sete
Baca selengkapnya
Bab 67
pelayan tersebut bertanya, "maaf tuan, apakah anda ingin memesan sesuatu?" "ah kebetulan sekali, saya ingin memesan abalon terbaik disini, ayah saya sangat menyukai nya jadi bawakan kemari." pelayan dengan sopan mengatakan, "baiklah Tuan silahkan ditunggu sebentar" pelayan tersebut mundur untuk menyiapkan pesanan tersebut, tak berselang lama seorang paruh baya seumuran ayah Nathan tergesa gesa menuju lobi dan kearah resepsionis " Hari ini kita akan kedatangan tamu istimewa, tepatnya keluarga William dari Reymore Vile, saya harap kalian menerima mereka dengan hormat, karena direktur barusaja menghubungi ku kalau tuan Dylan juru bicara keluarga William mereservasi salah satu ruangan disini untuk keluarga William" ternyata pria itu manajer restoran ini"aku akan mengecek ruangan tersebut sebentar sebelum direktur datang" pria tersebut berjalan menuju ruangan Nathan sebelum petugas resepsionis mengatakan sesuatu. Nathan tak mengira bahwa seseorang akan datang keruangannya, dan menamp
Baca selengkapnya
Bab 68
Tak lama, pesanan sepaket abalon yang mewah telah datang, "wah lihat lah suamiku, seperti yang kamu inginkan." kata Hilda. David menjawab, "haha, benar istriku, mari makan" mereka bertiga pun makan dengan lahap sambil berbincang. "ayah ibu, Minggu depan di kampus ku akan diadakan kompetisi bela diri, aku mengikuti nya." ucap Nathan , "wah, ayah dengar kamu memang pandai bela diri ya, Ayah pasti bangga padamu nak, siapa yang akan menjadi lawanmu?" tanya David"Drake Worst " David terkejut, "Putra dari tinju emas putraku? aku dengar keturunan mereka selalu melahirkan bibit terbaik dari yang terbaik, apakah kamu baik baik saja?. Nathan menjawab,"ayah tidak perlu khawatir, pada saat aku masih sekolah menengah, aku sudah pernah mengalahkannya" "ah, benarkah? kamu hebat!" Hilda kagum, "tidak ibu, dia sebenarnya juga hebat namun dia sedikit congkak, jadi aku sedikit beri pelajaran kepada nya," " wah wah wah, putraku memang hebat!" puji David. "jika ada sesuatu hal yang kamu perluka
Baca selengkapnya
Bab 69
Sesampai nya di kediaman keluarga William Nathan berpamitan untuk kerumah bibi Dasy."Ayah, aku izin kerumah bibi Dasy sebentar."David mengangguk tanda mengizinkan.Dylan segera menghampiri untuk menawarkan bantuan, " Maaf Tuan muda, maukah anda saya antarkan?"Nathan menolak dengan halus,"tidak perlu Dylan, aku akan naik taksi saja"Dylan hanya bisa membungkuk meng-iyakan.Nathan berjalan keluar dan menaiki taksi.Setelah nathan pergi, David mendapat sebuah panggilan meeting penting, dia segera berjalan pergi menuju bandara untuk menghadiri meeting tersebut.Nathan yang sedang berada dalam taksi segera melepas jas yang dikenakannya agar penyamarannya tetap aman.Jas tersebut kemudian dia berikan kepada supir taksi,"Tuan, kenapa anda memberikan jas mahal ini untuk saya?" si supir bertanya keheranan.Nathan menjawab, " Tidak apa tuan, ini dapat anda gunakan untuk menghadiri pesta bersama istri anda, aku masih memiliki yang lainnya."Sang supir hanya bisa menerimanya dengan perasaan
Baca selengkapnya
SPECIAL BAB 70
Tak salah lagi, apa yang dilihat oleh Nathan , didepannya berdiri seorang yang sangat dia kenali, " pa..pa paman?" Ucap Nathan sambil menangis tersedu-sedu. ya benar sekali, yang dilihatnya adalah pamannya, Paman Stuart, " Tuan Muda??" ucap paman Stuart sembari terkejut, "Tuan muda apa, aku keponakanmu yang nakal" Ucap Nathan sembari memeluknya. Bibi Dasy mendekat dan mengatakan, " sudah saatnya kau menceritakan segalanya suamiku" Paman Stuart menarik nafas panjang, "huh, baiklah" "Nathan, eh Tuan Muda" Nathan menyela, " tidak perlu memanggilku seperti itu paman, panggil seperti biasanya" Nathan menyeka air matanya. kemudian melanjutkan, "kenapa paman membohongiku, kenapa paman pura pura mati?" pertanyaan itu seketika mencecar kepada paman Stuart.Paman Stuart sedikit gugup, " dengarkan ya Nathan, Waktu itu. sewaktu kamu pertama kali lahir, kami sangat bahagia sekali, namun kebahagian segera menjadi kesedihan ketika adikmu, Mac lahir" Nathan bertanya, " Kenapa, dengan adikku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status