Part 79 Pov Bian Bersender tembok yang sudah berwarna coklat, duduk di kursi plastik yang seumur umur baru kali ini aku mendudukinya. Sedari kecil sampai dewasa aku hanya tahu kemewahan, tapi semua perlahan hancur semenjak menikah dengan istriku Hana, ia yang sangat boros dan sifat sosialitanya harus selalu di penuhi, menjadikanku sapi perah tanpa sedikitpun membantuku sehingga sedikit demi sedikit perusahaan yang aku bangun dengan bantuan keluargaku jadi bangkrut. Mas Bimbim kakak keponkanku yang paling menyayangikupun ikut menyerah membantuku. Dan di sinilah aku sekarang, berada di kontrakan kumuh jauh sekali dari kata mewah, bahkan jauh dari kata sederhana. Suatu hari aku mendapat telepon dari kawan seperjuanganku. "Bian..gua mau kasih tau elu sesuatu tapi tetaplah berfikir secara luas ya..aku melakukan ini juga untuk kebaikanmu.
Baca selengkapnya