Lahat ng Kabanata ng SARGIO: Kabanata 31 - Kabanata 40
62 Kabanata
SARGIO. 29
Rasa itu datang secara tiba-tiba bukan aku yang memintanya, melainkan kau yang membuatku terjerat dalam rasa ini~Giorgio Edward Roberson~   Hari ini Salsa mulai kembali bersekolah seperti hari-hari sebelumnya.Salsa harus bangkit, Salsa tidak bisa terus menerus terpuruk menyendiri dalam keheningan. Pagi ini Gio sudah stay di depan rumah Salsa, duduk bersandar pada kap mobil dengan memainkan ponselnya. Gio sudah berjanji kepada Salsa jika hari ini dia akan menjemputnya. Salsa keluar dari dalam rumahnya lengkap dengan seragam putih abu serta almamater sekolah. Gio sepeechless melihat penampilan Salsa hari ini, ada yang berbeda dari penampilan Salsa kali ini biasanya Salsa akan mengikat rambutnya setiap kali pergi ke sekolah tanpa menggerainya. Tetapi kali ini, Salsa tidak mengikat rambutnya melainkan menggerainya.Yang
Magbasa pa
SARGIO. 30
Bel pulang sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, Gio masih berada di parkiran menunggu Salsa yang tak kunjung datang, Audrey berkata Salsa sedang mengembalikan buku yang dia pinjam dari perpustakaan sekolah, Salsa juga meminta tolong kepada Audrey agar membawakan tasnya dan menunggunya di parkiran. Ada rasa yang sedikit ganjal dalam diri Gio, dia merasa dirinya begitu gelisah, hatinya tidak tenang, rasa aneh ini muncul disaat seseorang berada dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan sesuatu. Gio merasa khawatir akan sesuatu yang dia sendiri tidak mengetahui apa yang membuatnya khawatir. "Salsa mana sih? Kok lama banget!" Audrey ingin cepat-cepat pulang karena dirinya sudah lelah mengingat pelajaran tadi yang lumayan menguras otak, rasanya Audrey perlu marathon semalaman menonton Drakor agar otaknya kembali fresh. "Sabar sedikit lah Drey," ucap Thania, yang sedari tadi melihat Audrey tida
Magbasa pa
SARGIO. 35
Sepulangnya dari sekolah Salsa  menuju rumah sakit tempat beberapa minggu yang lalu mamahnya dirawat.Pihak kepolisian sudah menyelidiki mengenai kasus meninggalnya Aleta, karena saat kejadian beberapa bukti mengarah ke pembunuhan atau memang sengaja dibunuh dengan menyuntikan sebuah racun pada pasien. Salah satu dokter mengetahui kejadian tersebut saat dia menemukan bekas suntik serta wadah obat yang cukup membahayakan bagi manusia, karena penasaran alhasil dia mengecek ulang dan dokter tersebut berpikir jika salah satu orang telah menyuntikan cairan berbahaya ini pada pasiennya. Salsa menyusuri koridor rumah sakit dengan terburu-buru sambil terus mengecek ponselnya itu membuat Salsa tidak dapat melihat jika ada seorang anak kecil yang sedang berlari berlawanan arah dengannya dan terjadilah Salsa dengan tidak sengaja menabraknya membuat anak kecil itu terjatuh. "Aduh! Maaf ya, Kakak nggak sengaja," ujar Salsa m
Magbasa pa
SARGIO. 31
Matahari bersinar menyapa pagi.Tak ada pagi yang indah tapa sambutan darinya, sang surya mulai naik menandakan pagi yang akan usai berganti dengan siang, kehangatannya mampu menembus jaket kulit yang Gio kenakan. Kehangatan pagi hari yang membuat suasana hati menjadi hangat, tetapi suasana hangat itu seketika berubah menjadi panas dikala perdebatan di suatu ruangan yang sangat hebat membuat emosi mereka saling beradu, untungnya Gio berada di ruangan yang berAC. Gio baru saja sampai di sekolah, dia sedikit terlambat karena harus mengantarkan kedua adiknya Alkana dan Alkuna untuk berangkat sekolah dan kembali lagi untuk menjemput Angga dan Anggi, Gio merasa seperti supir hari ini itu karena mobil yang biasa Angga bawa sedang berada di bengkel begitu pula dengan motor Gio. Di sini sekarang Gio berada, Ruang Kepala Sekolah. Tadi Darren menelponya karena harus menyelesaikan permasalahan kemaren, Gio menyetujuinya dan dia langsung menuju R
Magbasa pa
SARGIO. 32
Jika cemburu itu wajarMaaf, mulai hari ini aku akan selalu merasa cemburu kepada siapa pun yang berada di sekitarmu.~Giorgio Edward Robertson~ "Ren!" Seseorang memanggil Darren yang berada di sampingnya. "Hmm?" sahut Darren, dengan mata yang tak lepas dari layar pipih yang kini menampilkan game favoritnya. Jam terakhir untuk hari ini kosong, guru tidak masuk karena sedang mengadakan rapat untuk ujian kelas X11. Semua murid kelas IPA 1 bersorak gembira karena mereka terselamatkan dari ujian harian Pak Bambang, jamkos adalah salah satu surga dunia bagi para murid. "Kenapa tuh, bocah?" tanyanya, menunjuk Gio yang sedang duduk melamun pada kursi pojok bagian belakang, dengan earphon yang menutupi kedua telinganya serta mata yang terpejam. "Mana gue tempe!" jawab Darren tanpa melihat objek yang Andrian tunjuk, Andrian adalah
Magbasa pa
SARGIO. 33
Ditinggal tanpa alasan atau menunggu tanpa kepastian nyatanya sama-sama menjengkelkan, tapi kau malah melakukan keduanya dalam waktu yang bersamaan. ~Salsabila Aurelia Dierja~       Gio membeli dua jus untuk dirinya dan juga Salsa, disaat akan kembali menghampiri Salsa Gio mendapat telpon dari Diva.  Gio tersenyum menatap layar ponsel dengan nama Diva yang tertera di sana, sudah lama Gio tidak mendapatkan kabar dari Diva itu membuat Gio sedikit kehilangan harinya yang biasa dia habiskan bersama para sahabatnya termasuk Ethan dan juga Diva, tanpa mereka persahabatan pun kurang utuh.   "Halo?"   "Halo Gi, kamu bisa jemput aku nggak? Di bandara sekarang?"   "Lo mau balik?" tanya Gio antusias.   "Iya nih, baru aja sampe."   "Ethan mana?"   "Ethan nggak bisa nganterin aku pulang, dia ada urusan ka
Magbasa pa
SARGIO. 34
Cinta melihat melalui teleskop, sedangkan cemburu, melihat melalui mikroskop. ~Josh Billings~   Waktu menunjukan pukul tujuh malam, sedari tadi Thania sudah membangunkan Salsa dengan berbagai macam cara yang pada akhirnya Thania harus mengorbankan kasurnya yang kini sudah basah terkena air yang tadi dia gunakan untuk menyiram Salsa agar cepat bangun.Tidak masalah bagi Thania untuk malam ini, dia akan tidur di kamar tamu. "Buruan pulang lo!" Thania kesal karena Salsa tak kunjung pulang, bukan berniat mengusir tetapi sedari tadi Arkan menelponya meminta agar Salsa cepat pulang karena Arkan bilang dia lapar belum makan sedari siang, dasar anak manja padahal dia bisa membeli makanan sendiri. Salsa pulang diantar Pak Dayat, supir yang bekerja di rumah Thania. Thania lah yang menyuruhnya karena sudah malam dan tidak baik bagi per
Magbasa pa
SARGIO. 36
Sepulangnya dari kantor polisi Salsa dan Arkan langsung kembali ke rumah karena hari sudah larut. Kini Salsa berada di rooftop rumahnya, terdiam meratapi nasibnya, duduk berlawanan arah dengan Arkan yang membelakanginya, saling menyender satu sama lain.   Salsa menelungkupkan kepalanya pada kaki yang ia lipat, terdiam dan berpikir mengapa hidupnya begitu buruk? Salsa rasa dunia seakan tidak menerima hadirnya, apa boleh Salsa berkata jika tuhan sangat tidak adil kepadanya? Itu sangat buruk.   Jika Doraemon itu nyata, Salsa sangat ingin bertemu dengannya untuk meminjam mesin waktu yang akan membawanya ke masa lalu, Salsa sangat merindukan masa-masa di mana dirinya tidak merasakan kesedihan, masa-masa yang indah bersama keluarga yang lengkap dan bahagia.  
Magbasa pa
SARGIO. 37
Terkadang, alasan yang membuat kita sulit untuk bahagia adalah karena kita masih sulit melepaskan sesuatu yang membuat kita sedih.   ___***___   Kelopak bunga dari berbagai macam warna itu ditaburkan menutup gundukan tanah yang kini sudah mengering, sebotol air membasahi batu nisan yang tertulis nama seseorang yaitu, Aleta. Kedua kalinya Salsa mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Mamahnya setelah pemakaman waktu itu, Salsa belum sempat untuk kembali mengunjungi tempat ini. Kini Salsa tidak sendiri, Salsa bersama Arkan dan juga Gio beserta keluarganya, Ayah dan Bundanya pun ikut untuk mengunjungi sahabat mereka yang kini telah tiada. Keluarga Robertson lengkap berada di sana, Ayah dan Bunda sengaja mengajak anak-anaknya untuk mengenalkan mereka kepada Al
Magbasa pa
SARGIO. 38
Satu minggu berlalu, berita tentang Gio dan Salsa yang telah resmi berpacaran kini sedang menjadi tranding topik di Erlangga, semuanya membicarakan hubungan mereka berdua sebagaimana pasangan yang sangat populer di Erlangga tahun ini, bukan hanya mereka berdua jangan lupakan dua couple lainnya yang sama populernya yaitu, Revan dan Audrey. Satu lagi, Ethan dan Thania, yang hubungannya telah kandas beberapa bulan lalu dan pada akhirnya mereka kembali bersama. Kali ini Erlangga memiliki tiga couple terbaik. Begitu banyak respon baik dari mereka semua tentang Salsa dan Gio walaupun diantara mereka belum juga ada kata 'pacaran' yang keluar dari mulut masing-masing, tapi rasa sayang dan cinta mereka nyata tidak hanya omong kosong belaka.Namun, tidak banyak dari mereka yang menyangkal hubungan Salsa dan Gio, sebagaimana kita hidup di dunia ini tidak semua orang menyukai kita bukan? Terkadang rasa iri, dan
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status