All Chapters of Jodoh Pengganti: Chapter 21 - Chapter 30
76 Chapters
CHAPTER 21
Bily mengernyit heran, bukannya di telpon tadi wanita itu berbicara baik-baik memintanya bertemu. Tapi, kenapa sikapnya kembali kasar?“Kenapa?”“Kenapa? Ya, karena aku ini istri orang!” sahut Raihan menekankan jawabannya, “apa alasan itu tidak cukup?”“Lalu, untuk apa yang mencariku?”“Aku mau tahu untuk apa kau bekerja di tempat suamiku?”Bily mendecih, dipikirnya wanita itu memintanya bertemu karena sedang merindukannya dan mereka akan kembali seperti dulu. Ternyata…“Aku ingin melihat langsung, pria macam apa yang sudah kau nikahi,” jawab Bily.“Ho… sepenting itukah sampai kau bekerja di sana juga?”
Read more
CHAPTER 22
“Nico…”Suara Olive di seberang yang begitu lembut membuat Nico senang sekaligus risau karena begitu merindukan suara itu. Namun, Nico berusaha untuk bersikap biasa saja. “Ya, ada apa?”“Bisakah kita bertemu…”Nico terdiam sebentar. Gadis itu mau bertemu, untuk apa?“Ya, boleh. Kapan?”“Hari ini…”Deg, jantung Nico langsung terasa berdetak lebih keras karena hari ini ia akan bertemu lagi dengan Olive setelah mereka bertemu terakhir kali saat gadis itu memutuskan hubungan mereka.“Baiklah, kita makan siang di restoran biasa.”“Oke, jam berapa?”“Mu
Read more
CHAPTER 23
Setelah bertemu dengan Olive, suasana hati Nico menjadi semakin kacau. Ia sebenarnya merasa kecewa dengan keadaan yang seakan mempermainkan dia dan Olive. Kembali ia teringat akan Olive, bagaimana gadis itu menitikkan air mata karenanya. Rasanya, hati Nico juga terasa sakit melihat Olive terluka seperti itu. Hujan di luar semakin lebat, yang terdengar suara derasnya air yang jatuh ke tanah, kadang-kadang suara petir bergerumuh seakan memecah langit.“Ah… andaikan dulu aku menurunkan egoku dan berinisiatif mengejar Olive untuk memintanya kembali ke pelukanku,” kata Nico dalam hati.Nico mulai berandai-andai, jika dia menemui Olive dan memintanya untuk kembali pada dirinya sebelum pernikahan itu dilaksanakan, pastilah mereka sudah bersama saat ini atau pun ia berusaha menggagalkan pertunangan Olive saat itu, pasti yang menjadi istrinya kini adalah Olive. Namun, takdir suda
Read more
CHAPTER 24
“Nico?”“Ya, ada apa?”“Kamu jangan makan di luar ya sebelum aku datang! Nanti kita makan berdua.”“Oh, baiklah… apa sih yang tak bisa untuk istriku tersayang…”Segera Raihan mencari resep bekal makan siang melalui internet. Sejak kemarin melihat Nico yang terlihat sedih dan tak semangat membuat Raihan memutar otak untuk mencari cara agar suaminya kembali semangat lagi. Entah ide dari mana ia berinisiatif membuatkan makan siang untuk suaminya. Raihan merasa Nico selama ini sangat baik memperlakukannya dan memperlihatkan betapa pria itu menyukainya. Oleh karena itu, Raihan merasa ia juga harus berusaha membalasnya.Raihan ingin memberi kejutan dengan tiba-tiba datang ke kantor suaminya dengan membawa bekal makan siang. Sebenarnya, Raihan belum tahu makanan apa kesukaan Nico, hampir sebulan ia hidup bersama suaminya namun ia tidak pernah menanyakan apa saja hobi dan makanan kesukaan Nico a
Read more
CHAPTER 25
“Apa yang kamu bawa?” tanya Nico.Raihan menoleh dan melemparkan senyum manisnya ke arah Nico. “Aku bawa makan siang untukmu… tadi aku memasak….”“Oh, ya? Coba kita lihat!” kata Nico semangat sembari membuka isi tas bekalnya.Raihan terdiam tidak menanggapi. Menyadari ketiga karyawannya masih ada di depan mereka, Nico berdehem. “Silahkan kalian kembali ke ruangan kalian!”“Baik…”Bily dan karyawan lainnya lalu beranjak dari sana. Sebelum keluar dari pintu, Billy menoleh sekali ke arah Raihan, wanita itu kini berpindah tempat dan duduk di pangkuan Nico. Tidak hanya itu,  Raihan juga menyuapi Nico. Bily seakan terbakar api cemburu, ia marah, sangat marah, seakan tak tahan ia memandang wanita yang ia cintai sedang bermesraan tepat di matanya. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia bukan lagi siapa-siapa wanita itu.***“Bagaimana? Enak ti
Read more
CHAPTER 26
“Apa yang kau lakukan di sini, Bily? Bukannya CEO kita mencarimu? Kembalilah ke dalam!” perintah Jeremy.Bily tampak kesal namun terpaksa mematuhi perintah Jeremy. Kini tinggal Jeremy dan Raihan, beberapa menit mereka hanya terdiam saja. Raihan yang masih shock karena ulah Bily tak tahu harus mengatakan apa ke Jeremy, ia hanya tertunduk bingung.“Raihan… maukah kau mengatakan ada hubungan apa kau dengan Bily?” tanya Jeremy penasaran tapi berusaha untuk tidak membuat wanita itu takut.“Tidak ada,” sahut Raihan, suaranya terdengar parau dan matanya mengerjap-ngerjap menatap lantai.“Oh ya?” kata Jeremy tak percaya, “baiklah, aku akan menceritakan ke Nico apa yang aku lihat barusan….”“Jeremy!” Barusan Jerem
Read more
CHAPTER 27
Perasaan Jeremy mendadak tak enak, ia khawatir jika Nico mencari tahu informasi mengenai Bily dan Raihan karena kemarin ia mengetahui hubungan mantan pasangan sejoli itu. “Untuk apa kau memanggil Adrian?”“Ya… untuk mencari tahu tentang Bily.”Jeremy mengambil duduk di depan Nico, menyandarkan punggungnya sembaru menyilangkan kakinya. “Lalu, apa yang kau temukan?”“Sesuatu yang menarik,” jawab Nico, “aku baru tahu kalau Barack memiliki adik ipar dan ternyata Bily dan adik ipar Barack Adhinata itu adalah sepasang kekasih.”“Hah?” Jeremy terperangah, merasa ada yang janggal dari ucapan Nico. “Apa kau tidak salah informasi?”“Itu dari Adrian,” jawab Nico apa adanya.
Read more
CHAPTER 28
Olive dan Ellen menoleh ke arah Nico, tidak lama kemudian Olive menangis begitu menangkap tatapan kekhawatiran Nico. Nico berjalan menghampiri Olive dan memeluknya, dielusnya rambut Olive dengan lembut. Tampak jelas bahwa ia sangat menyayangi gadis itu, rasanya ia pun tak tahan melihat Olive kesakitan.“Nico… aku tidak mau dioperasi… aku takut….” rengek Olive seakan mengadu kepada Nico.Nico melepaskan pelukannya, dipegangnya pipi Olive sembari menatapnya lekat-lekat. “Olive… ini demi kebaikanmu, operasi itu tidak bahaya sama sekali.”“Tapi….”“Stttt… kau tidak perlu takut, aku pasti menemanimu. Bagaimana? Kamu mau, kan?”“Janji, kau akan menemaniku?” Olive terlihat berharap.
Read more
CHAPTER 29
Nico diam sejenak menatap istrinya yang berusaha menginterogasinya, tak disangkanya bahwa istrinya akan peduli padanya, bahkan mungkin mencurigainya. “Itu karena…” ragu-ragu Nico menjawab, “aku juga masuk di ruang operasi,” lanjutnya, “maaf ya, Raihan… aku tidak sempat menelfon tadi karena aku capek….” Raihan menatap Nico seakan mencari kebenaran melalui sorot matanya namun yang dapat ia tangkap hanyalah wajah lelah Nico. “Istirahatlah kalau begitu! Jangan terlalu memaksakan diri untuk orang lain,” ucapnya, “besok kau kerja, kan? Biar aku siapkan air hangat untukmu….” “Ya….” Nico lalu berjalan menuju kamar dan menghempaskan tubuhnya di ranjang. Hari ini adalah hari yang begitu melelahkan bagi Nico, memang bukan lelah karena bekerja keras namun menunggu hingga operasi usus buntu Olive selesai ternyata begitu melelahkan
Read more
CHAPTER 30
“Ya, Nyonya Raihan?”“Om Sam, bisa ke apartemenku sekarang? Ya, sekarang juga!”Langkah kaki jenjang Raihan terlihat agak cepat begitu keluar dari gedung apartemen menuju mobil sedan Mercedes berwarna hitam yang terparkir tepat di depan gedung apartemen. Mobil itu adalah mobil keluarga milik Barack, sengaja ia memakai mobil kakaknya karena ia tak ingin diketahui oleh orang-orang di kantor Nico. Untuk itu, Raihan meminta tolong ke supir keluarga Barack untuk membantunya kali ini.“Kita ke mana, Nyonya?”“Kita ke kantor suamiku, Om tahu kan tempatnya?”“Baik, Nyonya….” Pria yang disebut Om Sam itu, mengenakan kaca mata hitamnya sebelum melajukan mobilnya menuju gedung kantor perusahaan milik Nico.
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status