All Chapters of Kembalinya Sang Pemburu: Chapter 11 - Chapter 16
16 Chapters
Kantor CEO
Hari telah berlalu. Dan kini mereka semua berada di depan rumah. Mereka menatap rumah itu dengan perasaan yang sulit diartikan. Karena bagaimanapun, di sanalah mereka melalui suka duka selama bertahun-tahun. Dan sekarang, mereka harus pergi meninggalkan rumah itu. Dan ini semua karena ulah dari adik laki-laki Diana.  "Apakah suatu hari nanti kita bisa mendapatkan rumah ini kembali?" ujar Diana tanpa mengalihkan pandangannya. Mendengar hal itu, Leander langsung melirik ke samping. Dia tahu betapa sayangnya sang ibu dengan rumah tersebut. Karena rumah itu adalah perwujudan dari usaha ibunya bersama ayahnya sejak pertama kali menikah. "Tentu saja, bu." Diana menengok ke arah Leander sambil tersenyum. "Terima kasih, Leander." Dan Leander hanya balas tersenyum.  "Lalu apa kita bisa berangkat sekarang?" lanjutnya. Dan Diana serta yang lainnya mengangguk pertanda jawaban iya.  Kemudian mereka semua berjalan menu
Read more
Penjahat Masa Lalu
  Keluarga Leander langsung membalasnya dengan baik. Finn serta Diana tersenyum ramah kepada Dion. Sedangkan Leksa mendadak bersemu merah dan Aleksi nampak bersemangat. Mungkin dia berpikir bahwa Dion keren. Leander sendiri saat ini sedang melihat interaksi mereka. Sambil berpikir dan mengingat-ingat kembali tentang identitas Dion di masa lalu. Dan akhirnya dia menemukannya. Di masa lalu, Dion dijuluki sebagai Hunter Iblis karena kejahatannya yang dilakukannya secara terang-terangan. Itu semua karena dirinya sangat terpukul atas tewasnya seluruh anggota keluarganya Mereka semua dibantai oleh guild perserikatan hunter yang cukup besar karena sempat menentang ketuanya yang berperingkat S. Dan sejak saat itulah dia menjadi sosok liar yang salah jalan, serta sosok yang jauh berbeda dari dirinya sebelumnya. Leander dulu tidak terlalu memperhatikan tentang hal-hal seperti itu. Jadi, dia agak terkejut ketika melihat Dion muncul di hadapa
Read more
Mansion
 Dua buah mobil mewah berwarna hitam itu memasuki halaman depan sebuah mansion. Dan saat itu jugalah para pekerja yang awalnya terpencar di beberapa sudut halaman langsung berkumpul di satu tempat untuk menyambut mereka. Sean dan Dion menjadi yang pertama kali keluar dari mobil itu. Kemudian disusul juga oleh Leander, dan sisanya keluar bersamaan dari mobil di belakang. "Selamat datang, Tuan dan Tuan Muda," ucap seorang maid dengan sopan kepada Sean dan Dion. Sean balas mengangguk sambil tersenyum. Karena pada dasarnya dia memang orang yang ramah kepada seluruh pekerjanya. "Lane, mulai sekarang mansion ini adalah miliknya. Dan kamu juga akan bekerja di bawahnya. Jadi, dialah majikanmu sekarang. Layani dia dengan baik," ucap Sean sambil mengarahkan perhatian semua orang kepada Leander. Dan maid yang dipanggil Lane itu diam sejenak melihat Leander. Dia bertanya-tanya apa status Leander ini. Sampai-sampai, Sean memberikan
Read more
Pelayan Useless
 "Apa setelah melihatnya secara langsung kamu dapat mengerti tentang orang itu?"Dion langsung menengok ke arah ayahnya. Dan melihat senyuman miring terpampang jelas di wajah Sean, Dion langsung mendengus kalah disertai senyuman tipis. "Tidak sama sekali. Aku hanya merasa bahwa dia adalah orang yang berbahaya dan mengerikan.""Kau benar. Bahkan ayah tidak mengetahui detailnya tentang Leander. Meskipun sudah menyuruh orang untuk menyelidikinya, yang bisa ditemukan hanyalah kondisi biasa yang tak perlu diperhatikan.""Lalu, sebenarnya apa yang membuat ayah begitu tertarik kepadanya? Sampai-sampai ayah memberikan bayaran awal sebuah mansion kepadanya. Tidakkah itu terlalu berlebihan untuk seorang pengawal?"Sean tertawa ringan."Kau akan segera tahu nanti. Karena Leander sendiri yang akan menunjukkan kelayakannya di depanmu.""Hmm ...."Dion kemudian menghadap ke luar jendela mobil. Dan segera, dia tenggelam den
Read more
Ajakan Berlatih Skill
  Criekk! Leksa membuka pintu sebuah ruangan yang diyakininya adalah sebuah kamar. Kemudian mereka semua menanti pintu itu terbuka sepenuhnya. Dan betapa terkejutnya mereka berempat saat melihat kilau mewah memancar dari dalam ruangan.  "Ughh! Apakah ini benar-benar sebuah kamar?" ujar Leksa tak percaya.  "Tentu saja," jawab Leander yang muncul dari arah belakang. Kemudian dia berjalan melewati yang lain dan masuk ke dalam kamar. Melihat hal itu, keluarganya pun ikut masuk ke dalam. Mereka semua melihat ke kanan kiri dan atas bawah, karena merasa takjub dengan isinya. Sebuah kasur besar dengan tekstur lembut dan nyaman di permukaannya. Dengan selimut mewah yang menangkup di atasnya. Interior elegan yang luar biasa enak di pandang. Dan bahkan ada televisi pribadi di depannya sekaligus kamar mandi mewah layaknya hotel bintang lima di sisi samping. "Wow! Ini sangat keren!" ucap Aleksi keceplosan.  "Kali ini aku
Read more
Dimensi Ruang
Suasananya semakin meningkat. Ini tentang perkataan Leander yang menurut mereka sedikit aneh. Dia seakan-akan berkata layaknya orang yang tahu tentang masa depan dan sudah mendalami pengetahuan tentang kekuatan super tersebut. Padahal, Leander juga baru mendapatkan kekuatan itu beberapa hari yang lalu. Pada akhirnya pertanyaan-pertanyaan itu tidak menemukan jawabannya. Karena mau bagaimanapun, saat ini mereka masih awam dengan pandangan Leander dari sisi dirinya yang baru ini. Mungkin masih membutuhkan lebih banyak waktu lagi untuk sekedar mengetahui salah satu titik jawaban dari hal tersebut.  "Baiklah. Lalu kapan kita akan memulainya?" balas Finn.  "Besuk." Finn langsung manggut-manggut mengerti. "Tapi, apakah tidak masalah jika ada orang lain yang melihatnya nanti?" "Tentu saja itu akan bermasalah untuk saat ini." "Kalau begitu--" "Tapi tenang saja, ayah. Aku memiliki cara sendiri untuk itu," potong Leander. 
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status