All Chapters of Siluet Cinta Olive : Chapter 21 - Chapter 30
114 Chapters
Bab XXI
Sepak Terjang Para Mafia Melanie dan pacar negronya, juga Rita dan para kurirnya serta para tenaga pengelola gudang narkoba di lingkungan Melanie-Rita, mereka semua berada di dalam mata rantai keterhubungan dan keterkaitan. Ilmu ekonomi manajemen menyebut keterhubungan mereka memenuhi azaz sebuah mata rantai suplai perdagangan narkoba. Sedangkan penegak hukum akan menyebutnya jaringan. Jika mata rantai suplai perdagangan melibatkan orang asing dan ada usaha memasukkan barang dari luar negeri ke Indonesia, aparat penegak hukum menamainya jaringan internasional. Sekelumit puzzle peristiwa dalam sepak terjang bisnis mereka, ada warna kental terlihat jelas di sana. Jika dunia kerja dan dunia bisnis biasa lazim menggunakan istilah sikut menyikut, maka dunia Mafia lebih tepat memakai istilah tusuk menusuk, dan saling menjatuhkan.Sepak terjang Rita di belantika bisnis haram makin menanjak. Jika dilihat dari perjalanan karier sebelumnya ia hanya
Read more
Bab XXII
Gudang Mesum   Minggu depan, Melanie meminta Rita mulai mengiklankan  sharing sewa apartement. Dalam bulan itu Rita berhasil menemukan partner sewa 3 mahasiswa dan sisanya pekerja swasta. Itu artinya, ia telah menyewa 5 unit apartemen dengan masa sewa satu tahun, tersebar di beberapa lokasi di Jakarta, di Kemayoran, Slipi, Kelapa Gading juga di salah satu unit sewa milik Olive di Jababeka Cikarang.    Merasa makin banyak job yang harus dia handel, Rita merasa ingin mendelegasikannya ke orang lain, tentu yang bisa dia percaya. Ia memilih salah satu kudanya untuk menghandel pekerjaan ini. Fira, salah satu penari striptease di bekas tempat ia bekerja dulu, berhasil ia rekrut menjadi kuda lantaran terjerat hutang berbunga. Fira masih bekerja sebagai penari di sana. Kepada partner sewa apartemen, Rita memperkenalkan Fira sebagai kerabatnya. Fira yang juga adalah simpanan Pedro, masuk lebih jauh ke bisnis haram kekasihnya itu me
Read more
Bab XXIII
Pengkhianatan Seorang KudaEvi meninggalkan apartemen di bilangan Boulevard Kelapa Gading siang itu dengan langkah gontai. Jujur, taraf hidupnya naik, lebih sejahtera dan makmur, serta nyaman dengan bekerja jadi tenaga backpacker. Pekerjaan yang ia lamar dari facebook.Pekerjaannya sederhana, hanya mendokumentasikan perjalanan dengan merekamnya melalui kamera pocket digital. Menjelajahi hotel-hotel murah kelas melati di Johor Bahru, makan enak, tidur nyaman dan jalan-jalan sore wisata kuliner di kawasan Medan Selera Medrum Walk. Pernah juga merekam wisata kuliner di kawasan Jalan Alor Food Street Kuala Lumpur."Kerja ringan, gaji besar euy! " teriaknya bangga menuturkan pekerjaannya ini ke sanak famili dan handai taulan. Betapa tidak, semua wisata kuliner yang ia jelajahi, ditanggung oleh bosnya. Tempat tinggal hotel melati yang ia tinggali juga sediakan fasilitas cukup berkelas. Ada fitness center dan air panas di kamar mandi hotel
Read more
Bab XXIV
Memanajemeni Konflik dengan Pembunuh Bayaran   ‘’Kenapa kamu kelihatan kusut?” tanya Melanie ke Rita, si kaki tangannya.‘’Enggak kenapa-napa, kok, Cece,’’Jawab Rita berusaha menutupi masalah di lingkungan pekerjanya, para kurir alias kuda.‘’Kamu cerita, dong. Bagaimanapun, kita ini team work. Kalau ada masalah, sebaiknya terbuka. Biar kita cari solusi bersama,’’jelas si bos.Rita mulai menceritakan beberapa masalah yang ia hadapi dengan beberapa pekerja. Baik kuda maupun orang gudang. Kelakuannya macam-macam.Beberapa kudanya ada yang menolak perintahnya untuk mengantar langsung ke pembeli face to face di tempat mereka bikin janji. Katanya, cara adu banteng seperti itu membahayakan. Kurir menyerahkan barang langsung ke pembeli, itu disebut sistem adu banteng, menurut mereka membahayakan.  Mereka memilih sistem lain yang disebut siste
Read more
Bab XXV
 Perairan Pulau Bintan, Riwayatmu DuluOlive mematung di pinggir pantai Trikora, Pulau Bintan. Ia teringat suatu sore, tepatnya empat tahun lalu, di perairan off shore Pulau Bintan.  Ia dan Refan suaminya, pernah jadian di tengah laut, mengikrarkan janji saling setia, merencanakan sebuah pertunangan dan teriring doa semoga jadi menikah, pernikahan pasangan ideal yang langgeng sampai ajal memisahkan.Si Ganteng dan Si Cantik. Si Intelek dan Si Cendekia,  Si Pendiam dan Si Sopan, Si Sholeh dan Si Sholihah, Si Kaya dan Si The Have. Kendati saat ini semua kenangan indah itu telah terhapus oleh riak gelombang. Ia mengarahkan pandangannya ke laut lepas. Tak ada apa-apa. Hanya buih yang dihantar ombak. Menyisakan duka yang tak terperi. Pasangan ideal bak dewa dewi, hanya tinggal elegi.‘’Masih sendiri sampai umur segini? Sama, dong. Gimana, kalau Ibu Olive pacaran dengan saya?’’ kenang Olive akan perkataan
Read more
bab XXVI
Tangkisan Elegan Untuk Sebuah Serangan Frontal  Tiga hari lalu, pukul 04.00 dini hari, kegaduhan terjadi di apartemen Olive. Refan dan Rita melakukan adegan mesum di tempat tinggal Olive. Refan pulang mabok bersama piaraannya itu, salah rumah. Seharusnya pulang ke apartemen di Semanggi, malah pulang ke apartemen di Senayan.‘’Ah.....ooooohh,’’Refan menepuk pantat Rita berkali-kali hingga memerah, sebelum mendorong tubuhnya masuk. Rita menahan desakan  Refan yang memintanya menungging, sementara lengannya bertumpu di pegangan sofa. ‘’Oh.....Oh...., Oh yeah....,’’ teriakan Rita melengking memecah keheningan pagi. Tubuh keduanya berpacu dengan gairah  memuncak yang tak tercapai klimaks sesaat mereka melakukan  foreplay hot di dalam mobil Refan di parkiran, tadi.    Di ruang tamu itu, suara riuh desahan, lenguhan bahkan teriakan akibat tubuh kedua pasangan i
Read more
Bab XXVII
Sebuah Masa Transisi Tinggal di sebuah rumah sewa, di pusat kota Rokan hulu. Olive membuka lembaran baru, mengatasi persoalan hidup rumah tangganya. Ia lalui dengan berusaha lari dari kenyataan. Lantaran kelakuan suaminya semakin meresahkan. Ia tak tahu apakah usahanya ini akan berdampak baik bagi rumah tangganya yang tidak ada harapan itu, ataukah minimal menjaga proyek kerjasama dengan PT Osfon itu aman terkendali. Proyek kerjasama peralihan pengelola ladang migas Blok Rokan, dari perusahaan tempat suaminya bekerja, ke perusahaan holding tempat ia bekerja. Masa transisi ini membuatnya terikat dengan tugas dinas tiga tahun kedepan. Lagi-lagi, atas nama karier, Olive dipaksa dan dikondisikan tidak bisa lari dari perikahan sandiwara ini. ‘’Selamat menempuh hidup baru, Non. Enggak muluk-muluk, deh, harapan kamu. Semoga untuk sementara waktu aman di sini, setidaknya mental kamu aman,’’jelas Tubagus. ‘’Makasih Gus, buat nolongin pindahan. Aku bak
Read more
Bab XXVIII
Layak untuk Berhenti Mencintaimu Enam bulan berselang, Olive bertahan tak sekalipun menemui suaminya. Meski ada hari raya Idul Fitri ataupun moment harpitnas-Hari Kecepit Nasional, ia justru pulang ke rumah orang tuanya di Semarang. Jika ada beberapa kali rapat di kantor pusat, ia hanya berspekulasi. Jika suaminya hadir dalam rapat, ia merasa perlu beramah tamah. Untungnya, suaminya selalu diwakili oleh kepala divisi lain.Meski begitu, ia menyempatkan mengirim kue ulang tahun super jumbo Milk Chocolate  untuk  Refan, tertulis : Selamat Ultah ke-37, Papa. Semoga Sukses dan Bahagia, dari Reylive Agung Mananta, dengan foto bayi mungil di atas nama pengirim. Ia juga kirimkan topi hitam dengan bordir bertuliskan “Good Dad”. Di hatinya ia hanya mendoakan semoga Refan tumbuh menjadi sosok ayah yang baik.Olive juga mengirimkan paket prasmanan ditujukan untuk divisi industrial relations and policy, namun porsinya bis
Read more
Bab XXIX
Filosofi Risiko Cinta, Antara Hidup dan Mati   Empat tahun lalu, di atas rig  milik PT Osfon di perairan lepas pantai Pulau Bintan, Olive diundang untuk memberi pelatihan safety bagi 300 awak rig. Refan Mananta salah satunya ada di sana. Di atas lautan luas ini Olive pernah mengajarkan filosofi risiko kerja para awak rig yang diperhadapkan pada dua pilihan, hidup atau mati. Ia berada di sana sebagai konsultan manajemen keselamatan process, yang menguasai standar ISO 45001 OSHA 3132 dan 3133, sebagai pekerjaan sampingan Olive sejak semester terakhir kuliahnya dulu. Refan dan Olive yang baru jadian satu bulan, berkesempatan mengenal dekat pribadi masing-masing dari pekerjaan mereka.  ''Sarjana geologi, kok jadi konsultan manajemen keselamatan process, Say? Bukannya sarjana kimia yang biasanya menguasai ilmu itu?" Tanya Refan, sesaat sebelum sesi training.   ''Iya, Betul. Kuliah saya dua. Yang S-
Read more
Bab XXX
Surat Untuk Tuhan Angin balkon malam itu berhembus cukup kencang. Refan lupa menutup pintu kaca geser unit apartemennya. Kelambu warna pastel  pale lemon  yang belum disingkap itu masih menutupi rongga menganga. Tadinya, biar sinar matahari sore tak menyeruak masuk. Mata Refan tak kuat dengan silaunya, maka ia membiarkan kelambu itu menutup penuh, namun pintu dibiarkannya terbuka. Deru angin malam kian kencang membuat kelambu itu tersibak ke sana kemari bersama hembusan angin dan kemudian menggulingkan rak rotan  tak jauh dari pintu geser itu. ‘’Brakkk!””Refan memungut satu demi satu isi rak. Merapikannya kembali ke susunan yang entah kembali seperti sediakala atau tidak. Ada satu buku kecil semacam diary bersampul kulit warna pink, terserak, dengan lembar kertas sebagian terlepas. Refan membaca lembar demi lembar isi diary itu. Catatan harian milik istrinya, Olive.
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status