All Chapters of Kisah Cinta Sang Mafia: Chapter 71 - Chapter 80
144 Chapters
Bab 71
"Sayang, sayang, lihat aku!" panggil Juan cepat sambil memegang kedua bahu Celeste."Ada aku, sayang. Aku sudah berjanji akan melindungimu," ucap Juan sambil menatap manik mata Celeste."Tapi… tapi bagaimana jika masalahnya semakin rumit dan kau… kau… ah, aku tak sanggup jika harus kehilangan kau, Juan" rengek Celeste terbata-bata tak sanggup menyelesaikan kalimatnya.Juan langsung merengkuh tubuh Celeste masuk kedalam dekapannya, "sayang, kau jangan khawatir. Kau belum mengenal diriku, aku sanggup menghadapi berapa orangpun untuk melindungimu."Juan berusaha menenangkan Celeste yang panik, tubuh wanita itu menggigil ketakutan, bibirnya gemetar. Celeste berusaha untuk mempercayai ucapan Juan, namun tubuhnya tidak bereaksi seperti yang diinginkannya.
Read more
Bab 72
Pagi itu, Luciano berjalan mondar-mandir di kamarnya dengan gusar, keningnya berkerut menandakan ia tengah berpikir keras."Dimana Orazio sialan itu?! Kemana perginya dia?! Seharian kemarin aku mencarinya kemana-mana, tapi tak menemukannya sama sekali!" rutuk Luciano kesal."Ponselnya pun tidak aktif. Apa yang ia lakukan kemarin setelah mendampingi papa dari kediaman Maximo?" tanya Luciano curiga."Ini tidak pernah terjadi. Biasanya Orazio selalu dapat dengan mudah ditemukan di seluruh rumah ini. Terutama di bar. Itu adalah tempat favoritnya," lanjut Luciano semakin curiga."Aku merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Apa aku harus menyuruh orang untuk memata-matai Orazio?" tanya Luciano menimbang-nimbang."Tapi kalau papa ta
Read more
Bab 73
Franco menatap nanar kertas berisi tulisan tersebut. Tangannya gemetar saat membaca isinya. Tenggorokannya tercekat, oksigen tiba-tiba terasa kurang dikamar itu. Franco cepat-cepat mengambil air di meja nakas samping tempat tidur dan langsung menghabiskannya dalam sekali teguk. Nafasnya berangsur-angsur normal, namun degup jantungnya masih terdengar kencang.Sekali lagi Franco membaca surat tersebut dengan raut wajah tak percaya bercampur shock."Apa artinya ini?" gumam Franco dengan bibir gemetar."Apa ini sebuah lelucon? Siapa yang mengirimkan surat ini?!" tanya Franco yang mulai tersulut emosinya.Ia lalu meraih gagang telepon di meja dan menghubungi Orazio."Dimana kau?
Read more
Bab 74
Terbayang di pelupuk mata Orazio, seorang wanita cantik berkulit putih bermata biru dengan bibir merah tipis. Rambutnya yang pirang panjang dikuncir kuda, sangat cocok dengan dirinya yang feminim namun sedikit tomboy.Alena. Gadis itu bernama Alena Lazovsky. Putri mafia Rusia nomor satu yang paling ditakuti. Dialah alasan mengapa kekisruhan antara Dominica Maximo dan Franco Marchetti terjadi.Lalu mengapa, saat rencana sang ayah, Igor Lazovsky hampir sempurna. Alena tiba-tiba mengirimi Franco surat berisi peringatan seperti itu? Apakah Alena berubah pikiran?Orazio memejamkan matanya, tak habis pikir dengan tindakan gegabah gadis itu. Usahanya selama ini akan sia-sia jika Alena bertemu Franco dan menceritakan semuanya.Selama ini Igor mempercayainya untuk memata-matai Fr
Read more
Bab 75
"Ap-apa maksudmu, tuan Luciano," balas Orazio tergagap. Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya, namun ia berusaha untuk tetap tenang."Mengapa kau menuduhku sebagai mata-mata? Atas dasar apa? Jika tuan Franco tahu, dia pasti akan marah besar padamu, tuan Luciano," lanjut Orazio berusaha menutupi keterkejutannya."Hahahahaha!"Tiba-tiba Luciano tertawa terbahak-bahak, membuat Orazio kebingungan dengan sikap putra pemimpin Klan Marchetti itu."Hahahahaha! Kau lucu sekali, Orazio! Hahahahaha!"Kemudian Luciano berhenti lalu berjalan mendekati Orazio. Ia berhenti tepat di dekat Orazio hanya berjarak sekitar 30 cm. Tawanya telah hilang digantikan keseriusan. Ia menatap tajam Orazio.
Read more
Bab 76
Franco menatap putranya dengan mata hijaunya yang lembut lalu berkata, "ia memperingatkan bahwa kita sedang diadu domba oleh seseorang untuk saling menyerang dengan Klan Maximo."Mata Luciano membulat mendengar perkataan ayahnya. Raut wajahnya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata."Maksudnya? Kita diadu domba oleh siapa, papa? Mengapa ada orang yang ingin mengadu domba kita dengan Klan Maximo?" tanya Luciano tak mengerti."Itulah yang papa ingin tahu jawabannya. Di dalam surat itu juga tertulis kalau semua ini hanyalah kesalahpahaman. Dan kebenarannya bukan seperti yang selama ini aku percaya," jelas Franco dengan ekspresi bingung."Apakah… ini ada hubungannya dengan kematian bibi Gianna?" tanya Luciano hati-hati."Sep
Read more
Bab 77
Dominica duduk termenung di atas tempat tidurnya. Matanya menatap langit biru diluar sana. Cahaya matahari yang masuk dari jendela tepat mengenai tubuhnya tak dihiraukannya. Wajah tampan Sang Singa Yang Agung mulai dihinggapi garis-garis halus. Dominica tidak bisa memungkiri bahwa usianya tidak lagi muda. Ia semakin tua, tubuhnya tidak sesehat dan setegap dulu.Apalagi ditambah kepergian wanita yang sangat ia cintai. Begitu terpukulnya Dominica hingga ia tak menghiraukan dirinya. Penderitaan atas kehilangan Gianna lengkap sudah dengan rumor yang mengatakan dirinya sengaja mengorbankan istrinya agar tetap hidup.Saat itu Dominica tidak tahu harus bersikap bagaimana. Apakah ia harus marah dengan beredarnya rumor tak berdasar itu? Atau diam saja? Dan Dominica yang tengah berduka mengambil pilihan kedua. Mendiamka
Read more
Bab 78
"AAAA!!!" Celeste terpekik, namun dengan cepat mulutnya dibekap oleh sebuah tangan halus nan lembut. "Ssssttttt!!!!" Mata Celeste terbelalak saat melihat siapa yang membekapnya. Seorang wanita berambut pirang dan berwajah cantik tengah menatapnya dengan raut wajah khawatir. "Ap-apa-apaan ini? Siapa wanita ini? Darimana dia masuk?" batin Celeste shock. "Tolong jangan berisik! Sebelumnya aku minta maaf, jika kau berjanji tidak akan berteriak, aku akan melepaskan bekapan di mulutmu," bisik wanita itu. Celeste cepat-cepat mengangguk dan wanita itu segera menepati janjinya melepaskan bekapan tangannya di mulut Celeste. "Si-siapa kau?
Read more
Bab 79
Celeste tertunduk malu mendengar komentar calon mertuanya itu."Maafkan sikap anehku, tuan Dominica. Aku tidak bermaksud seperti ini. Aku… aku terlalu gugup, karena ini pengalaman pertamaku," jawab Celeste sambil nyengir lebar.Dominica memicingkan matanya, menatap Celeste curiga. "Ada apa sebenarnya, nona?" desak Dominica."Hm… begini, tuan. Sebenarnya… sebenarnya…," Celeste ragu-ragu. Ia menatap pria dihadapannya yang tengah menatapnya dengan raut wajah ingin tahu.“Sebenarnya saat ini ada seorang gadis di kamarku.” Akhirnya Celeste menyelesaikan kalimatnya.“Lalu?” tanya Dominica kebingungan.“Mmm… dia ingin berte
Read more
Bab 80
Dominica menatap gadis itu dengan mata coklatnya yang tajam menusuk, bagai pedang es yang tepat menghujam jantung, membuat Alena menggigil hanya dengan melihatnya.“Apa tujuanmu datang kesini dan diam-diam menemuiku?” tanya Dominica dingin.“Apakah ayahmu tahu kalau kau kemari? Bagaimana dengan kakak laki-lakimu? Bukankah kau selalu dalam pengawasan mereka berdua selama 24 jam?” lanjut Dominica dengan nada sinis.“Mereka tidak tahu aku kemari. Aku kabur diam-diam. Waktuku hanya sampai esok pagi sebelum mereka menyadari aku tak ada dalam pengawasan,” jelas Alena tak gentar dengan sikap tak bersahabat Dominica padanya.“Jika seperti itu, sebaiknya kau segera pulang. Jangan sampai mereka menuduhku telah menculikmu. Sudah cukup rumor
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status