Lahat ng Kabanata ng Hamil di Malam Pertama: Kabanata 51 - Kabanata 60
89 Kabanata
Bab 51 : Fitnah
Hamil di Malam PertamaBab 51 : Fitnah“Mbak Vaulin, ternyata cerita yang sebenarnya ... berbeda dengan cerita awal. Saudara Willy memperkosa atas dasar kerja sama dengan Saudari Caroline. Perbuatan mereka sungguh bejad. Dalam kasus ini, saya menuntut Saudara Willy dengan hukuman 12 tahun berdasarkan pasal 285 KUHP.  Saya juga sedang mengusahakan hukuman yang seberat-beratnya untuk saudara Caroline, sebagai otak rencana perkosaan itu,” ujar Pak Jihan soren itu, saat datang ke rumah Vaulin.“Jadi begitu, Pak Jihan, ternyata Willy itu tukang bohong juga.” Vaulin tersenyum sinis.“Kami percayakan kasus ini kepada Pak Jihan, pokoknya kami mau mereka dihukum seberat-beratnya,” ujar Della dengan geram.&ldquo
Magbasa pa
Bab 52 : Masih Ada Orang Baik
Hamil di Malam PertamaBab 52 : Masih Ada Orang BaikHingga siang, Zaki masih terikat di batang pohon besar. Ada beberapa warga yang berjaga, mendatanginya sesekali lalu pergi. Ia masih berusaha untuk melepaskan ikatan tali di tangannya, sambil berdoa dalam hati agar ada keajaiban dari Tuhannya agar bisa menyelamatkan diri dari warga Pulau yang menurutnya aneh itu. Pak Kadir, satu-satunya orang yang baik padanya juga tak menampakkan batang hidungnya setelah ia diikat di sini, di tengah-tengah Pulau.“Bang, aku bawain makan siang untuk kamu. Ayo makan! Aku suapin, ya?” Neha menghampiri Zaki sambil membawa piring yang berisi nasi dengan lauk ikan bakar masakan Mak Leha.“Aku tidak lapar, terima kasih.” Zaki mendengus kesal.
Magbasa pa
Bab 53 : Harus Tegar
Hamil di Malam PertamaBab 53 : Harus Tegar“Bagaimana pun caranya saya mau mendapatkan hukuman yang seringan-ringannya! Saya akan membayarmu berapa pun, dan andai kamu bisa membuat saya lepas daru jerat hukum ini, itu lebih bagus lagi!” Willy menatap tajam sang pengacara berambut jarang itu.“Tenang saja, Pak Willy, saya akan mengusahakan semampunya tapi untuk bebas dari segala tuntutan ... itu sangat tidak mungkin, yang saya hanya bisa membuat hukuman menjadi lebih ringan saja,” jawab Sang Pengacara.“Baiklah, lakukan semuanya dengan baik! Masalah uang, itu tak masalah.” Willy menggenggam jemarinya, ia jadi sakit hati dengan Vaulin yang telah menjebaknya sehingga membuatnya mengakui semua ini. Ia akan membuat perhitungan nanti, apalagi putrinya ada
Magbasa pa
Bab 54 : Masalah Bertubi
Hamil di Malam PertamaBab 54 : Masalah BertubiZaki dibawa para nelayan itu ke kampung mereka dulu, sambil mencarikan info untuk bisa pulang ke Kota xxx, kota kelahirannya, di mana anak dan istrinya berada. Ia menarik napas lega saat sudah tiba di kampung yang sedikit lebih maju dari Pulau yang dihuni Neha dan Pak Kadir, sebab ia melihat ada beberapa tower di sana, berarti di sini ada sinyal ponsel.“Pak, apakah di kampung ini ada sinyal ponsel?” tanya Zaki saat sudah tiba di salah satu rumah nelayan yang mau menampungnya sekarang.“Ada, Nak, pakai ponsel saya saja kalau mau menelepon keluarganya. Nomornya ingat, gak?” Pria yang mengaku bernama Pak Amir, pria paruh baya sang pemilik kapal tadi memberikan ponsel jadulnya kepada Zaki.
Magbasa pa
Bab 55 : Ditinggalkan
Hamil di Malam PertamaBab 55 : Ditinggalkan“Jadi, kita akan meninggalkan Yuta sendirian di sini, Pa?” Utama menghembuskan napas berat.“Tiga pengacara sudah cukup untuk mengurusnya di sini, kita tak perlu ikut andil lagi. Dia sudah dewasa, jadi ... biarkan dia sendiri yang menanggung akibat dari kelakuan tak punya otaknya itu!” bentak Aulian masih dengan emosi yang meluap-luap.Aulian beranjak menuju kamarnya, sedangkan Utami masih berdiri mematung di dekat putranya. Ia dilema saat ini, antara mengikuti suaminya atau tetap bersama putranya.“Utami, kalau kamu mau tetap tinggal di sini, maka aku akan berangkat seorang diri saja!” ujar Aulian sambil membalikkan badan, melihat raut bimbang di wajah istrinya i
Magbasa pa
Bab 56 : Kembali
Hamil di Malam PertamaBab 56 : Kembali“Permisi, kami dari tim basarnas ingin mencari korban pesawat Lion JT-007 yang kemarin ada menelepon dari wilayah ini.” Tedengar suara rombongan tim basarnas di depan rumah Pak Amir, nelayan yang menampung Zaki sudah beberapa hari ini.“Ya.” Istri Pak Amir melangkah ke depan pintu.Zaki yang saat itu sedang berada di belakang rumah, langsung ikutan keluar.“Zaki!” teriak Malik senang saat melihat anak angkatnya itu.“Papa!” Zaki tersenyum haru saat melihat pria yang paling berjasa dalam hidupnya itu berdiri diantara tim berpakaian serba orange itu.“Nak, alhamdulilla
Magbasa pa
Bab 57 : Makan Cinta
Hamil di Malam PertamaBab 57 : Makan CintaTiba-tiba, terdengar suara yang keluar dari perut Zaki."Kak, itu bunyi perutmu? Lapar kok nggak bilang-bilang sih?" Vaulin menahan tawa."Kirain bisa kenyang makan cinta, nyatanya masih lapar aja .... " Zaki tertawa kecil sambil memegangi perutnya."Ayo, Kak, kita makan dulu! Habis itu istirahat. Oh iya, udah ketemu Fatin belum?" Vaulin menggandeng Zaki menuju pintu."Hmm ... Fatihah, Dek, bukan Fatin!" bantah Zaki."Fatin aja deh, enak nyebutnya!" sanga Vaulin."Enak aja ngubah-ngubah nama putrinya kakak!""Isshh ... makanya ngas
Magbasa pa
Bab 58 : Kangen-kangenan
Hamil di Malam PertamaBab 58 : Kangen-kangenanZaki langsung merentangkan tangannya saat Vaulin membalikkan badannya hendak berbaring dengan posisi di tengah-tengah. Fatihah di samping kanan, sedangkan Zaki di samping kirinya."Kakak kangen banget sama kamu, Dek." Zaki langsung meraih Vaulin ke dalam pelukannya."Sama, Kak, aku juga kangen banget sama kamu." Vaulin membenamkan kepalanya di dada suaminya, hatinya begitu terharu sehingga air mata langsung meluncur begitu saja.Zaki mendaratkan kecupannya di dahi Vaulin dan langsung mengangkat wajah istrinya itu saat mendengar isakan pelan."Kok malah nangis lagi?" Zaki menghapus air mata di wajah istrinya."Air mata bahagia ini, Kak, terharu banget ... akhirnya bisa memelukmu lagi .... " jawab Vaulin."Udah ah, jangan nangis gitu! Ayo, tidur!" Zaki membalikan tubuh Vaulin untuk menghadap ke arah Fatihah yang sudah tertidur pulas dengan memeluk boneka hello kitty hadiah dari Will
Magbasa pa
Bab 59 : Sah!
Hamil di Malam PertamaBab 59 : Sah!Hari pernikahan pun tiba juga. Kali ini tak hanya ada Pak Penghulu dan dua saksi saja yang hadir, tapi semua tetangga, kerabat juga rekan bisnis. Malik dan Della tak merasa malu lagi atas cibiran para tetangga, lagipula Vaulin dan Zaki juga hanya saudara angkat yang memiliki ikatan darah, jadi sah-sah saja untuk menikah.Acara ijab kabul berlangsung khidmat, acara resepsi juga berlangsung meriah. Semua anggota kelurga bersuka cita dan mendoakan untuk kelanggengan pernikahan Vaulin dan Zaki."Zaki, Vaulin, ini kunci kamar hotel kalian. Dan ini tiket pesawat untuk besok, nanti langsung berangkat saja," ujar Malik saat acara resepsi sudah selesai."Ahhaaa ... yahyahh ... Bun ... bun .... " oceh Fatihah di gend
Magbasa pa
Bab 60 : Malam Pertama
Hamil di Malam PertamaBab 60 : Malam Pertama“Kena!” Vaulin menyentuh tangan kakaknya dan segera berlari masuk ke kamar.“Jahil banget sih, Dek!” Zaki menghembuskan napas kesal.Terdengar tawa puas dari arah kamar mandi. Zaki melengos lalu tersenyum atas ulah nakal istrinya itu kemudian melangkah menuju lemari untuk mencari pakaian. Mau tak mau, ia harus menunggu istrinya selesai mandi, barulah ia wudhu kembali.Beberapa saat kemudian, kedua sudah selesai melaksanakan sholat subuh berjamaah. Vaulin mengulurkan tangannya ke arah sang suami.“Semoga jadi istri sholeha, dan Bunda yang baik untuk anak-anak kita.” Zaki mengecup dahi istrinya
Magbasa pa
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status