All Chapters of Putra Naga Pangeran Yang Terbuang: Chapter 61 - Chapter 70
97 Chapters
Bab 22.1 | Tantangan
Lereng Gunung Semeru, lima belas tahun yang lalu Pangeran Aryanaga tertawa saat merasa tak ada yang bisa mengejarnya. Aprilia sekarang malah seperti pengasuh, pagi-pagi sudah disibukan dengan Aryanaga yang sudah menggodanya. Saat Aprilia sedang tertidur, tiba-tiba saja bocah itu menggelitikinya dengan bulu sehingga mau tak mau dia terbangun. Sebenarnya bukan hal yang baru baginya mengasuh anak kecil, tetapi masalahnya adalah anak kecil ini adalah calon suaminya di masa depan kelak. Lagi-lagi dia harus mendesah kesal. Kenapa hal ini bisa terjadi? Kata sang Ratu ini sudah jadi takdirnya, mau tak mau Aprilia sekarang berusaha untuk berteman akrab dengan Aryanaga. Mereka makan bersama, bermain bersama di bawah air terjun, bahkan terkadang berlatih bersama. Seminggu lagi adalah waktunya Aprilia akan dijemput oleh Raja Belzagum. Mereka akan berlatih bersama hingga Aprilia sudah
Read more
Bab 22.2 | Tantangan
Bandi berdiri. “Lancang kau! Kau mengerti apa yang kau ucapkan Putri Vivian?”“Justru karena aku mengerti apa yang aku ucapkan, makanya aku memohon langsung kepada Paduka Raja Primadigda,” jawab Putri Vivian.Raja Primadigda memberi isyarat agar Bandi tenang. Bandi mengambil napas dan berusaha untuk tenang. Putri Vivian masih dalam posisinya, seolah-olah apa yang menjadi keinginannya harus dipenuhi, kalau tidak ia tidak akan beranjak dari tempat ia berdiri.“Kau tak perlu khawatir. Lembah Biawak bukanlah daerah yang strategis. Meskipun mereka menguasai perbatasan, mereka hanya akan membuang-buang energi,” ujar Raja Primadigda, “maaf, aku tak bisa meminjamkan Pedang Penakluk Naga kepadamu.”“Kenapa paduka? Apakah Paduka Primadigda tidak percaya k
Read more
Bab 22.3 | Tantangan
Melihat ada yang datang, segera Aprilia mendarat. Dia bersiaga di sebelah Pangeran Aryanaga. Putri Vivian tampaknya sangat kagum dengan keadaan siaga Aprilia. Timbul niatnya untuk bermain-main dengan perempuan ini. Lagipula siapa dia? pikir Vivian. “Kamu siapa kalau boleh tahu?” tanya Putri Vivian. “Aku Putri Aprilia, anak dari Raja Belzagum,” jawab Aprilia. Putri Vivian langsung manggut-manggut. Dia sekarang tahu siapa Aprilia sebenarnya. “Ah, pantas. Aku tak begitu tahu tentang dirimu, tetapi ketika kau sebut Raja dari Timur, aku langsung paham. Sayang sekali ayahmu tidak ada di sini.” “Memangnya kenapa?” “O, tidak apa-apa. Aku cuma kasihan saja kalau misalnya nanti dia melihat anaknya sedang terkapar karena babak belur aku hajar,” ujar Putri Vivian.
Read more
Bab 23.1 | Tiga Kekuatan
Putri Vivian sangat senang. Dia akan melawan Pangeran Aryanaga, bertarung sampai mati. Sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan. Sebenarnya bisa saja Vivian tidak menghiraukan apa yang diinginkan oleh Pangeran Aryanaga, tapi ia menggunakan kesempatan ini. Kapanlagi bisa membunuh seorang pangeran? Apalagi itu adalah anak dari Primadigda. Dia ingin membuktikan sesuatu kepada Antabogo, inilah saatnya.“Aku tak tahu kalau kalian sudah bertunangan. Menyenangkan sekali bisa menghabisi dua orang sekaligus,” ujar Putri Vivian.Aryanaga mulai menerjang dengan tenaga kecilnya. Tentu saja hal itu tidak akan berpengaruh apa-apa kepada Putri Vivian. Serangannya bisa diduga dan bisa dielakkan. Vivian hanya menghindari tanpa perlu menangkis. Pangeran kecil pun menjadi bulan-bulanan.“Ayo Pangeran. Kurang cepat! Lagi! Lagi!” se
Read more
Bab 23.2 | Tiga Kekuatan
“Apa yang terjadi?” tanya Dewi Es. “Apa itu Aryanaga?”Primadigda menelan ludah. “Aku tak percaya. Aryanaga, kendalikan emosimu!”Putri Vivian terkejut dengan apa yang terjadi. Kenapa semua yang dia lihat menjadi grayscale? Satu-satunya yang berwarna adalah tubuhnya dan tubuh Aprilia yang terkapar di hadapannya. Sedangkan Aryanaga, tubuhnya berubah menjadi warna monokrom. Tatapan mata Aryanaga bukan tatapan mata naga, lebih seperti tatapan mata iblis.“Kau berubah? Bagaimana bisa?” tanya Vivian.Pangeran Aryanaga kecil menjulurkan tangannya. Telapak tangan Aryanaga ada tanda api miliknya. Dari telapak tangan anak itu muncul api yang meninggi seperti air mancur, tetapi itu bukan api biasa. Api itu perlahan-lahan berub
Read more
Bab 23.3 | Tiga Kekuatan
Sengatan listrik berjuta-juta volt itu membuat tubuh Vivian terbakar. Serasa seluruh tulang-tulangnya seperti mendapatkan kejutan kuat. Darahnya mendidih dan napasnya sesak, bahkan sebelum mengeluarkan semburan apinya.“Kekuatan apa itu? Jangan bercanda!” gerutu Vivian.Dia lalu berpikir. Tanda yang ada di tubuh Aryanaga. Bukankah itu ada tiga bola api. Apa jangan-jangan Pangeran Aryanaga memiliki tiga kekuatan api? Dua api sudah dia ketahui. Lalu satu api lagi? Apa?Belum sempat Vivian berpikir, Aryanaga sudah naik ke punggungnya. Lalu bocah itu menangkap salah satu sayapnya. Sayapnya pun digigit. Vivian terkejut. Ini bukan cara bertarung yang elegan dengan gigitan?Vivian berusaha agar Aryanaga pergi. Ekornya pun berusaha menyabet Aryanaga. Pangeran kecil pun menghindar. Saat menjauh,
Read more
Bab 24.1 | Hukuman
Dari semua pertempuran yang pernah dihadapi oleh Primadigda, tampaknya ruangan sidang adalah salah satu pertempuran yang berat baginya. Bukan karena 10 Pemimpin Agung yang ada di hadapannya, namun konsekuensi yang akan dia terima. Dia pernah menghadapi naga terkuat, juga pernah merasakan bagaimana bertahan hidup di tengah pertempuran seorang diri tanpa ada yang membantunya. Dia telah bertahap hidup dari itu semua. Mungkin kali ini ia tak akan bisa menang. Dia tahu ada konspirasi yang janggal di dalam sidang kali ini, tapi sebagai raja ia tak boleh gentar. Perasaannya sekarang seperti berada di atas bara api yang menyala-nyala siap membakar seluruh tubuhnya.Ruangan sidang makin mencekam saat 10 Pemimpin Agung tiba. Tak ada penonton di dalam ruangan tersebut. Sidang ini sidang tertutup, karena melibatkan orang nomor satu di Kerajaan Naga Laut Selatann. Kesepuluh Pemimpin Agung yang menjadi hakim memakai baju berwa
Read more
Bab 24.2 | Hukuman
Sidang pun berakhir. Ratu Anglingwara diberi kesempatan selama tiga hari untuk melakukan apa yang diputuskan oleh pengadilan Dewan Kehormatan Naga. Ada desas-desus tentang sentimen pihak naga terhadap Ratu yang memang dari manusia. Mereka memang tidak suka dengan manusia sebagai ratu, sehingga bisa saja sanksi itu adalah akibat dari rasa ketidaksukaan tersebut. Sayangnya, desas-desus itu tidak sepenuhnya benar. Sang Ratu sangat dicintai rakyatnya, terbukti ketika hukuman ini dijatuhkan, rakyat Laut Selatan heboh dan bersedih.Pangeran Aryanaga belum siuman. Namun, kondisi pangeran sudah makin membaik. Demikian juga dengan Aprilia. Dia telah diobati di Kawah Cair, tempat yang tepat untuk menyembuhkan dari segala luka. Aprilia siuman pada hari kedua. Luka-luka di tubuhnya telah sembuh, bahkan bekasnya tidak tampak. Dia kehilangan banyak darah, sehingga butuh tranfusi darah. Raja Belzagum mendampinginya selama peraw
Read more
Bab 24.3 | Hukuman
Bandi menangis. Dia berada di depan altar di dalam gua tempat Dewi Es berdiri. “Kenapa ratu? Kenapa harus dengan cara seperti ini?” “Sudahlah, Bandi. Jangan menangis. Aku tak mau terlihat jelek di saat seperti ini,” ucap Ratu Anglingwara. “Tapi, apa mereka tidak punya perasaan? Ini sama saja memaksa Yang Mulia untuk berpisah dengan Paduka Primadigda, lalu kenapa pula Pangeran Aryanaga harus dihukum? Apa salah dia?” “Dia tidak salah, kita yang salah, Bandi.” Dari mulut gua, ada seseorang yang datang. Dia adalah Aprilia. Ia ingin berpamitan kepada Dew Es untuk terakhir kali. Wajah Aprilia tampak tegar melihat kenyataan bahwa sang Ratu akan dihukum. Di dalam gua itu tidak hanya Bandi dan Dewi Es, tapi juga ada pejabat kerajaan dan salah satu dari Pemimpin Agung. Mereka menunggu hingga Dew Es siap
Read more
Bab 25.1 | Serangan Mendadak
Gunung Semeru, sekarangApa yang sebenarnya terjadi waktu itu, sangat berbeda dengan apa yang ada di pikiran Aryanaga. Sebab, kalau ia ingat, ia akan menyalahkan dirinya sendiri. Yang jelas itu tak baik. Kedua, ia akan bisa bertindak bodoh dengan menyerbu Dunia Bawah sendirian. Ia merasa keputusan Dewan Kehormatan Naga tidak adil, hanya saja ia tak tahu duduk perkara yang sebenarnya. Cerita yang selama ini diterima oleh Aryanaga hanyalah buatan Bandi atas perintah Raja Primadigda.Aprilia senang Asri kembali. Semuanya kembali seperti semula. Aryanaga ceria. Asri ceria. Mereka latihan bersama lagi. Pondok kembali ramai. Latihan Aryanaga juga lebih ditingkatkan lagi. Sekarang latihannya menjadi pertempuran. Aryanaga sudah dilatih cara untuk melawan para goblin, juga cara untuk melawa
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status