Semua Bab Putra Naga Pangeran Yang Terbuang: Bab 71 - Bab 80
97 Bab
Bab 25.2 | Serangan Mendadak
Malam itu mejadi malam teribut selama mereka tinggal di pondok. Serangan yang mengejutkan itu langsung membuat Asri terbangun. Aryanaga juga langsung berubah wujud menjadi hybrid. Dia segera menghadapi beberapa goblin dan troll. Beberapa goblin kehilangan kepala mereka saat Aryanaga terjun ke medan pertempuran. Para Troll menghantam Aryanaga dengan palu mereka hingga sang Pangeran terhempas jauh terjun ke jurang.Sementara itu Aprilia langsung menarget seekor burung gagak yang bertengger di atas pohon. Mengetahui dia terancam, burung gagak itu segera terbang menjauh. Sayang sekali Aprilia tak membiarkannya. Ia melompat dari satu pohon ke pohon lain dengan mata yang awas di dalam kegelapan. Dia berlari menjauh dari pondok mengejar burung tersebut.Bandi menggila membantai para goblin yang berusaha menyerangnya. Para troll menghancurkan dinding pondok, membuat Asri me
Baca selengkapnya
Bab 25.3 | Serangan Mendadak
Menyadari hal ini, Aprilia segera melangkah pergi ke tempat Aryanaga berada. Dia bisa merasakan instingya bekerja mencari keberadaan pangeran, tetapi Gagak Ireng juga berusaha menggagalkannya. Setiap kali ia bergerak, Gagak Ireng selalu melemparkan pisau atau gangguan-gangguan seperti ada harimau yang tiba-tiba da di hadapan Aprilia saat mengejar Aryanga. Aprilia terlalu siaga, sehingga ia dengan mudah bisa menghindari segala serangan itu.“Sesuai dugaanku, Putri Belzagum memang tangguh. Kau bisa mengelak dari semua serangan. Tapi bagaimana kalau ini?” ujar Gagak Ireng.Tiba-tiba saja pohon-pohon yang berada di sekitar Aprilia bergerak. Pohon-pohon itu berubah menjadi raksasa dengan wajah menyeramkan. Aprilia bergerak lincah menghindari sabetan ranting dari pohon jadi-jadian itu. Gagak Ireng kemudian kembali mengeluarkan sihir untuk memanggil binatang buas. Hewan
Baca selengkapnya
Bab 26.1 | Ke Dunia Bawah
Mata Asri mengerjap-ngerjap. Dia tak mengerti keberadaannya sekarang. Ruangan yang dihuninya seperti sebuah kamar, kasur yang empuk dan ada buah-buahan aneh yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Asri langsung beranjak dari kasur, menuju jendela. Ternyata di luar dugaannya, ruangannya berada di tempat yang cukup tinggi.Daratan terlihat sangat jauh. Hal terakhir yang diingatnya adalah diculik oleh Bagar. Setelah itu Bagar membuatnya pingsan, lalu ia tak ingat lagi.Asri merasa asing dengan lokasi tempat ia berada. Pohon-pohon dan gunung itu rasanya asing. Tidak pernah di dalam hidupnya melihat tempat seperti itu. Gunung yang ada jauh di hadapannya bukan seperti gunung yang ada di Indonesia. Gunung itu tinggi, mengerucut seperti piala. Pepohonannya juga aneh, lebih tinggi dan batang pohonnya lebih besar daripada pohon-pohon yang selama ini ia ketahui. Kayu-kayu yang ada di ruangan tempat ia berada juga aneh, tidak
Baca selengkapnya
Bab 26.2 | Ke Dunia Bawah
“Aku melarangmu untuk pergi ke Dunia Bawah. Biar aku saja yang ke sana,” ucap Aprilia.“Aku tidak mau. Aku ingin ke sana. Ini adalah tanggung jawabku. Aku harusnya bisa menjaga Asri, tetapi gagal. Beritahukan aku caranya untuk pergi ke sana!” kata Aryanaga.“Pangeran, apa kau tahu apa yang terjadi kalau kau berada di sana? Kau akan diburu. Kau akan jadi buronan!”“Aku tak peduli. Asalkan aku bisa menemukannya,” ucap Aryanaga.“Pangeran, apa yang dikatakan oleh Tuan Putri Aprilia memang benar. Terlalu berbahaya,” ucap Bandi menyetujui apa yang dikatakan Aprilia.“Bagar menginginkanku. Dia menculik Asri agar aku ke sana. Justru kalau kau yang ke sana untuk membebaskan Asri, bakalan terjadi sesuatu
Baca selengkapnya
Bab 26.3 | Ke Dunia Bawah
Tak ada diskusi yang berarti. Tak ada persiapan yang berarti pula. Aryanaga sudah berada di depan kawah Gunung Semeru. Aprilia dan Bandi sudah berada di sana. Aprilia mengenakan pakaian yang pertama kali dia kenakan saat bertemu dengan Aryanaga. Perempuan itu menatap wajah Aryanaga dengan tatapan kasihan. Dia sebenarnya bisa saja pergi sendirian tanpa Aryanaga. Tetapi, mengawal sang Pangeran juga adalah tugasnya.“Setelah ini, aku ingin kau melakukan satu hal untukku,” kata Aprilia.“Apa?” tanya Aryanaga.“Kau harus mematuhi apapun yang aku katakan. Sebab di Dunia Bawah, segalanya sangat berbeda dengan apa yang kau lihat di bumi. Jadi, pakailah pakaian seperti cara mereka berpakaian dan jangan menampakkan dirimu! Mengerti?” kata Aprilia.Aryanaga tak bisa membant
Baca selengkapnya
Bab 26.4 | Ke Dunia Bawah
Dunia memang terlihat berbeda sekarang. Meskipun, memang bentuknya mirip bumi, tapi ini seperti dunia lain. Ada beberapa hewan yang tidak pernah diketahuinya. Tumbuh-tumbuhannya, semuanya berbeda. Aneh, tetapi juga tidak asing.Butuh waktu setengah jam hingga mereka tiba di keramaian. Ada pasar juga di dunia ini. Penduduknya pun dari ras yang beragam. Ternyata ada manusia juga di dunia ini.“Kau tak perlu terkejut ada manusia di dunia ini. Tak hanya itu, kau bisa melihat berbagai ras di sini, dari ras naga, para penyihir, peri, troll, goblin, para kurcaci, dan juga golem. Banyak ras di Dunia Bawah. Di tempat ini ada 3 kelompok besar yang mendominasi daratan dan lautan. Mereka adalah Naga, Peri dan Imperium. Kelompok naga sendiri menguasai pulau-pulau dan lautan. Para Naga terbagi menjadi 4 daerah kekuasaan. Masing-masing dipimpin oleh seorang raja. Kerajaan Naga Laut U
Baca selengkapnya
Bab 27.1 | Mencari Bantuan
Asri berjalan-jalan di sekitar taman. Istana Pangeran Bagar sangat besar. Di taman ini Asri bisa mengetahui kalau ada tanaman-tanaman yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Ia masih bingung dengan matahari, bulan dan berbagai hiasan langit. Ini benar-benar mirip seperti bumi, tetapi bumi yang berbeda. Tentunya di istana ini tidak banyak orang yang bisa dia ajak berkomunikasi selain dengan Koila. Pelayan itu sangat setia mengikutinya kemanapun.“Kau sudah lama bekerja di sini, Koila?” tanya Asri.“Sudah cukup lama,” jawabnya.“Kau sepertinya juga seorang yang setia,” puji Asri.“Aku bekerja di sini sebenarnya juga terpaksa, karena tak ada pekerjaan yang bagus.”“Oh, ternyata hal seperti itu ada pula di duni
Baca selengkapnya
Bab 27.2 | Mencari Bantuan
Aryanaga berada di kamar sambil melihat keadaan di luar. Pasar ternyata cukup ramai dilihat dari penginapan ini. Ada orang berpakaian seperti prajurit hilir mudik, pasti mereka sedang patroli. Aprilia membawa nampan berisi makanan dan minuman ke dalam kamar. Aryanaga menoleh kepadanya saat gadis itu masuk“Makanlah! Kau butuh tenaga untuk bergerak,” kata Aprilia.“Aku merasa tak asing dengan dunia ini,” ujar Aryanaga, “apa karena sebagian dari diriku ada di sini?”“Ini juga adalah rumahmu, Pangeran. Tapi sebenarnya kita sama, aku juga lebih banyak menghabiskan waktu di Dunia Atas. Aku juga sekolah, aku kuliah dan aku juga bekerja di Dunia Atas.”“Oh, kau pernah bekerja? Sebagai apa?”“Aku punya
Baca selengkapnya
Bab 27.3 | Mencari Bantuan
Bandi berada di pasar. Dia melihat-lihat keadaan, berusaha untuk bisa mencari informasi tentang Pangeran Bagar. Istana Pangeran Bagar sebenarnya sudah kelihatan dari pasar. Bangunannya tinggi sehingga dari jauh menaranya sudah terlihat. Di istana itu orang bisa keluar masuk, terutama para pekerja dan pelayan. Bandi berada di dekat para prajurit dan para pelayan yang sedang berbelanja di pasar. Telinganya ia pasang agar bisa mendengar suara-suara rahasia.Ada beberapa prajurit yang sedang berbincang-bincang serius. Bandi mencoba untuk mendengarkan pembicaraan mereka. Kedua prajurit ini termasuk ras naga.“Kau tahu, seharusnya kita berada di medan pertempuran, kenapa malah harus menjaga istana anaknya Antabogo?” gerutu salah satu prajurit.“Sudahlah, kau itu cuma jongosnya Pangeran, buat apa kita protes? Toh, selama ini
Baca selengkapnya
Bab 28.1 | Menjamu
Bandi dan Pado menuju ke sebuah tempat yang cukup terpencil, jauh dari keramaian. Di sana ada sebuah perkampungan yang dihuni oleh orang-orang dari kelas bawah. Ada beberapa ras terlihat di sana, manusia, goblin dan beberapa ras naga. Melihat kedatangan Pado, sebagian dari mereka bersiaga karena di belakangnya ada Bandi.“Jangan takut, dia teman,” ucap Pado.Orang-orang pun kembali ke sikap biasa. Melihat bagaimana mereka bisa sewaspada itu, Bandi akhirnya memahami kalau perkampungan ini bukan perkampungan biasa.“Kau terkejut, ya? Kami semua adalah mantan prajurit. Sebagian dikecewakan oleh Antabogo, sebagian lagi dikecewakan oleh Raja Primadigda. Kami terkadang, menjadi tentara bayaran hanya karena ingin menyambung hidup,” jelas Pado.“Dikecewakan Raja Primadigda?&rd
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status