All Chapters of HOT NIGHT: Chapter 251 - Chapter 260
329 Chapters
BAB 5 HIDUP TENANG
"Apa maumu?" tantang Lily ketika menegakkan bahunya untuk balas menatap tegas pada sosok Brandon Lington."Aku hanya ingin tahu apa yang telah kau dapatkan setelah pilih pergi dariku?"Brandon memang masih menyimpan sakit hati setelah apa yang dulu mereka sepakati, dan apa yang telah rela dia lakukan tapi Lily tetap dengan begitu mudah memutuskan hidup sendiri."Apa dia mampu memberikan apa yang bisa kuberikan untukmu?""Ini bukan tentang apa yang kudapatkan, tapi apa yang ingin kujalani!""Kau tidak sama dengannya!" tegas Brandon. "Jangan ganggu Alif karena aku akan tahu apa yang kau lakukan!""Apa kau pikir aku akan berbuat seperti itu?" Brandon menyunggingkan senyum remeh jika Lily menuduhnya masih perduli."Kenapa kau tiba-tiba menawarkan pekerjaan untuknya?" Lily benar-benar tidak bodoh."Itu bisnis!"Lily masih menatap Brandon Lington dengan berani. "Kau hanya sakit hati Brandon dan tidak akan pernah terima jika ada yang lebih baik darimu!"Brandon mengeratkan rahangnya yang ber
Read more
BAB 6 DUNIA YANG SEMPIT
"Sepertinya aku tidak bisa ikut ke Hampton akhir pekan ini." Lily bicara pada Tobias Harlot melalui sambungan telepon."Paman Jeremy mendadak memberitahu jika dia tidak bisa hadir ke acara Amal keluarga Hilton, dan aku harus mewakilinya.""Oh, aku bisa membawa Jeny ke Hampton pekan depan jika kau butuh teman?" Tobias tahu Lily belum terlalu kenal dengan keluarga Hilton, Tobias tidak tega jika Lily pergi sendiri sementara dia tahu Alif sedang pulang ke Tuscany."Jangan dibatalkan, Jeny sangat bersemangat pergi ke pantai. Tadi Alif sudah setuju akan menemaniku dulu.""Baguslah kalau begitu.""Sampaikan permintaan maafku pada Jeny.""Jangan cemas, kita bisa pergi lagi kapanpun."Dari dulu memang hanya Tobias Harlot yang bisa paling di andalkan dan pengertian."Terimakasih," ucap Lily sebelum menutup teleponnya."Kau tidak perlu berterimakasih cuma untuk hal seperti ini.""Terima kasih untuk semuanya."Hubungan di antara mereka sudah melampaui fase sekedar saling perduli dan mencintai den
Read more
BAB 7 TIDAK TENANG
Alif sedang terlibat obrolan bersama salah seorang rekannya. Lily terus berdiri gelisah tidak tenang sejak bertemu Dokter Erica, Brandon Lington juga terlihat diam-diam masih memperhatikannya. Beberapa kali mata mereka tidak sengaja saling bertemu di antara sela keramaian. Lily tidak tenang bukan karena masa lalu di antara mereka berdua, tapi lebih karena kebohongan yang coba ia sembunyikan dari lelaki itu.Lily pikir, bertemu kembali dengan Brandon Lington tidak akan membuatnya sepanik ini tapi ternyata dia salah. Lily sangat takut membayangkan bagaimana jika Brandon sampai tahu mengenai Jacob. Yang jelas, Lily tidak akan rela putranya diusik oleh siapapun."Aku ke toilet dulu," Lily berbisik pada kekasihnya kemudian segera menyelinap pergi.Lily tidak tahu jika Brando juga memperhatikan kepergiannya dan diam-diam mengikuti. Tepat ketika Lily sedang berbelok di lorong hendak menuju toilet wanita lengannya tiba-tiba dicekal dan ditarik kasar oleh Brandon yang menyeretnya agar ikut."Ap
Read more
BAB 8 KEBOHONGAN MENDEBARKAN
Setelah hujan yang turun semalaman, pagi ini temperatur kembali turun, jika beruntung mungkin sinar matahari akan muncul sejenak sebelum awan mendung dan badai yang bakal semakin pekat sampai di awal musim dingin. Lily nyaris tidak bisa tidur sampai lewat tengah malam dan hasilnya jadi bangun agak kesiangan.Lily terbangun oleh suara gemericik cairan kental dan aroma kopi pekat yang seketika membuatnya terkesiap bangun. Tirai jendelanya sudah setengah terbuka, agak silau dan dia pun segera sadar jika ada yang aneh. Lily bergegas turun dari atas ranjang, berjalan keluar untuk memastikan. Langkah kaki telanjang Lily baru menapaki lantai pantry ketika terhenyak kaget oleh keberadaan orang lain di apartemennya.Brandon Lington sedang berdiri di depan mesin kopi maker hanya dengan memakai jubah mandi dan rambutnya masih setengah basah."Apa yang kau lakukan di sini?" Lily segera waspada.Brandon terlihat menarik cangkirnya dari bawah kran kecil kemudian menyesapnya sedikit sebelum berpalin
Read more
BAB 9 KATAKAN DENGAN JUJUR
"Kenapa kau kemari? Kenapa kau tidak pulang saja ke hotel atau tempat lain?"Brandon tidak menjawab, netra hijau pekatnya menatap Lily yang sedang berada tepat di hadapannya. Jarak mereka tidak lebih dari satu meter, sangat mengganggu karena mereka berdua juga cuma memakai jubah mandi. Tatapan Brandon benar-benar seperti laser pemindai yang dapat menembus pandang benda padat."Jangan menatapku seperti itu!" Lily tidak nyaman."Sebanyak apa kau telah berubah?" Suara Brandon masih terdengar tenang, tapi tetap terkesan dingin dengan cara pria itu meneliti dengan detail. "Atau tidak sama sekali!""Kau tidak tahu apa-apa!" Lily pilih berpaling menghindari tatapan intens dari Brandon Lington."Setelah enam tahun, berapa pria yang telah bersamamu?" Brandon memang akan selalu bertanya dengan terus terang.Lily tetap tidak mau menjawab."Apa baru putra keluarga Murai? Laki-laki yang bahkan tidak pernah menyentuhmu.""Brandon hentikan! Aku tidak mau membahas ini!"Mereka sudah sama-sama dewasa b
Read more
BAB 10 RAHASIA MASING-MASING
"Kita tidak melakukan kejahatan kenapa kau terlalu cemas!" kritik Brandon atas kekhawatiran Lily yang dia rasa berlebihan. Lily langsung berpaling pada Brandon masih sambil berkacak pinggang tapi harus segera ikut menghela napas pasrah karena Brandon memang tidak akan pernah paham dengan ketakutannya. Menyembunyikan sebuah rahasia memang bisa melipat gandakan ketakutan. "Kau harus pergi!" Lily mengingatkan, "dan tepati janjimu!" Bel pintu kembali berbunyi dan kali ini benar-benar Damian Lington yang datang untuk membawakan pakaian ganti untuk Brandon. Brandon langsung berjalan membuka pintu dan mempersilahkan sepupunya ikut masuk. Lily sudah tidak perduli untuk bersembunyi, wajar kalau Damian terkejut ketika melihatnya. "Nona Loghan," sapa Damian Lington menyapa lebih dulu. Ketika Brandon meneleponnya untuk mengantar pakaian, Damian memang sudah menduga jika Brandon sedang bersama wanita, dia hanya tidak menyangkan jika wanitanya kali ini adalah putri keluarga Loghan. Vanesa Hilt
Read more
BAB 11 TERBELIT MASALAH
"Hai, Lily!" Jeny langsung meloncat berdiri dari sofa begitu melihat Lily datang bersama Tobias.Sudah hampir satu setengah tahun ini Lily bekerja sebagai asisten Tobias, belajar dari tutor terhebat, karena Lily juga sudah bertekad untuk tetap menjadi seorang Loghan yang bisa diandalkan meskipun dia cuma wanita."Lihat cat kukuku!" Jeny langsung memamerkan cat kuku barunya yang berwarna keunguan. "Kau suka?""Ya, sangat cantik." Lily sengaja masih menatap Jeny dan gadis berambut ikal itu malah langsung mengedipkan sebelah mata."Aku ingin memastikan kau masih menjaga janjimu!" bisik Lily setelah Tobias masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian."Lihat!" Jeny gantian menunjukkan layar ponselnya untuk memamerkan beberapa 'tap love' yang dia dapat dari Brandon Lington. "Dia melihat foto-fotoku.""Oh, Tuhan!" Lily malah langsung menyambar ponsel Jeny karena kembali merasa kecolongan.Jeny sering ikut pergi ke Kentucky dan memposting banyak foto. Lily segera memeriksa foto mana-mana saja
Read more
BAB 12 TERSAYAT
"Ao!" kaget Lily ketika Brandon menggigit jarinya. Lily ingin menarik jari tersebut tapi Brandon tahan dan malah dihisap lagi dengan lebih kuat. "Jangan menyakitiku ..." rengek Lily terdengar seperti anak-anak yang rewel. Sebenarnya Brandon hanya ingin memastikan reflek Lily karena sebenarnya dia tidak suka mencumbu wanita yang sedang dalam pengaruh alkohol, apalagi jika sudah kehilangan refleksnya untuk balas bereaksi. "Kau juga mau?" Brandon mencolek krim dengan tangannya untuk ganti dia berikan ke pada Lily kemudian memperhatikan Lily yang sedang melumat ujung jarinya. Brandon terus menyimak baik-baik cara Lily melumatnya. Lumatannya lembut tapi masih sangat sensitif dan reaktif. Mustahil jika Brandon tidak ingin bibir itu melumatinya, melumurinya dengan rasa nikmat terkutuk yang sudah sangat lama dia rindukan. Napas Brandon ikut tersengal, netra hijaunya mencekung tajam sebelum tiba-tiba bangkit berdiri untuk merampas bibir Lily. Brandon mencekal dagu Lily sampai menengadah,
Read more
BAB 13 MENYEMBUNYIKAN KEBOHONGAN
[Apa kau sudah bangun?] tanya Alif dalam pesannya.[ya, bagaimana perjalananya?][Aku baru kembali dari Siena bersama adik laki-lakiku, lusa aku akan kembali ke New York] Alif langsung membalas karena sudah menunggu pesannya dibaca.[Aku tidak sabar menunggumu][Aku merindukanmu]Sebuah panggilan video dari Alif dan Lily langsung bergegas membenahi penampilannya yang baru bangun, menyisir rambut dengan jari, menarik bahu baju tidurnya yang agak miring tidak nyaman."Hai .... " sapa Lily lebih dulu dan pemuda tampan itu tersenyum dari tempatnya."Aku benar-benar merindukanmu.""Cepatlah kembali.""Semalam aku meneleponmu.""Oh, maaf aku ketiduran sejak sore," bohong Lily karena takut ketahuan Alif jika dirinya minum wine sampai mabuk."Apa kau sedang kurang enak badan?""Aku baik-baik saja, cuma baru bangun.""Bibirmu pucat.""Mungkin hanya efek kameranya." Lily mencarai-cari alasan padahal kepalanya memang masih sangat pening berdenyut-denyut."Jaga kesehatanmu, ingat kau tinggal seora
Read more
BAB 14 BADAI DI TENGAH MALAM
Para pejalan kaki sudah memakai mantel-mantel tebal dan payung cekung. Sebagian klub tutup lebih cepat akibat badai. Hujan kembali turun di sepanjang malam, hujan deras disertai badai ikut mencondongkan ranting-ranting pohon musim gugur di sepanjang trotoar. Cuaca seperti ini biasanya akan berlangsung sampai awal musim dingin dengan suhu udara yang lebih beku. Beberapa tahun terakhir ini musim dingin juga berlangsung lebih panjang dan ekstrem.Lily tidur gelisah dengan pikirannya yang tidak tenang. Lily akan selalu kesulitan tidur tiap kali turun badai. Suara angin yang berdesing-desing ikut terdengar dari jendela kamarnya yang sesekali berderik. Sudah lewat tengah malam ketika dia mulai terlelap dan kembali diusik oleh rasa gelisah."Husttt!!!"Bibirnya disentuh, dilumat lembut dan nyaman, sesuatu yang terasa lembab dan panas mulai mendesak masuk, mengisap, terus membujuk untuk ditanggapi. Rasanya merinding dingin hingga ke tengkuk dan semakin tidak benar ketika merasakan kulit leher
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
33
DMCA.com Protection Status