Все главы BERUANG GUNUNG ALTAY: Глава 41 - Глава 50
53
41. Bertemu Mahaguru
Pertempuran di dalam kastil dengan banyak kamar dan koridor yang berkelok-kelok membuat keunggulan jumlah personil jadi kurang berarti, ama dengan perang gerilya kota dalam ruang lingkup yang lebih luas. Sebelum menentukan koridor mana yang akan dilalui, Raka terlebih dahulu menghancurkan kamera pengintai di setiap atap koridor sehingga membingungkan petugas ruang kontrol. Raka memasuki sebuah koridor sambil menggenggam pistol siap tembak. Membuka setiap pintu kamar yang dilewati, periksa sekilas, kosong, tutup lagi. Koridor itu banyak persimpangan sehingga pintu kamar letaknya tidak selalu berdekatan. Di sebuah pintu yang sedikit terbuka, Raka berhenti agak lama dan mengintip ke dalam. Dia dorong pintu dengan kaki kanan, pintu terbuka lebar. Seorang perempuan bule berdiri ketakutan di depan lemari pakaian yang terbuka. Perempuan itu habis mandi, mengenakan handuk yang agak ketinggian sehingga organ intimnya hampir tidak terlindungi. Pakaian wanita berjejer t
Читайте больше
42. Keputusan Terlambat
Luhantara mengambil senapan berburu di lemari kaca dan satu kotak peluru. Kemudian mengambil beberapa peralatan panjat tebing yang tergantung di dinding. Dia muak melihat Bernard berusaha menghubungi Mahargo lewat radio komunikasi. "Macan pulau tak bernama, contact," panggil Bernard. "Break, break." Tidak ada jawaban. Terdengar bunyi “zzzz” berisik sekali. "Macan pulau tak bernama apa monitor, ganti?" Sekali lagi terdengar bunyi “zzzz” berisik sekali. Bernard menaruh mik di tempatnya. "Mereka sudah monitor di akhirat," gerutu Luhantara kesal. "Dan kamu tidak berhenti mengganggu ketenangannya." "Sembarangan kali kau bicara," tegur Bernard. "Raka tidak tahu teman kita ada di mana dan bukan berarti sudah mati." "Lalu kau mau katakan apa lagi? Kalau mereka ingin kasih surprise ke aku, ulang tahunku sudah lewat dua jam yang lalu." Luhantara mengeluarkan ponsel satelit dari saku celana dan mengaktifkan layar. Dia buka daftar
Читайте больше
43. Dua Jam Saja
Sambil memegang AK-12, Raka bergegas melewati koridor lantai dua. Matanya beredar ke pintu-pintu kamar yang dilewati. Waspada. Pintu bergerak sedikit, maka peluru menghantam.Raka menyandang tiga buah AK-12 hasil sitaan dari mafia yang dibunuhnya. Persiapan untuk pertempuran besar-besaran. Dia tidak menyangka bakal kedatangan musuh yang demikian banyak.Tiba di depan pintu tempat berkumpulnya sandera, Raka berhenti dan membuka pintu lebar-lebar. Dia tercengang. Di dalam ruangan bergeletakan mayat doktor.Tidak ada mayat Profesor Wilson. Dari jumlah korban yang berserakan, tersisa lima doktor yang mungkin masih hidup dan disandera bersama Profesor Wilson. Sial sekali hidup profesor tua itu.Raka terenyuh melihat pembantaian yang terjadi. Apa alasannya sehingga para ilmuwan itu layak mati? Tidak mungkin semua doktor pengkhianat. Di mata mafia kiranya nyawa manusia tidak lebih berharga dari seekor lalat.Raka memungut dua buah senjata yang tergeletak
Читайте больше
44. Saudara Kembar Yang Licik
Nick Junior telah merekayasa cerita yang membuat Kirei dan kawan-kawan terperdaya. Dia memutarbalikkan peristiwa yang terjadi. Sebenarnya Nick Alphonse yang mati terbunuh enam bulan lalu. Dia jadi korban salah target sebuah gang yang mengincar Nick Junior. Nick Junior mempelajari buku harian saudara kembarnya karena dia berniat melakukan ekspansi ke Indonesia yang memiliki pangsa pasar sangat menjanjikan. Dia tahu siapa saja orang yang dekat dengan Nick Alphonse. Dia bahkan berencana untuk menggantikan saudaranya sebagai pemain bola di klub tanah air. Nick Junior mulai mencurigai kehadiran pasukan rahasia ketika beberapa anak buahnya terbunuh dengan peluru tertentu. Selain makhluk jelek itu, ada pemburu lain yang tak kalah sadisnya. Mereka menghabisi anggota mafia satu per satu. Kecurigaan Nick Junior menemui titik terang saat mendapat informasi penting dari Aryati di rumah berasap. Dia sempat percaya kalau yang membunuh anak buahnya adalah pasukan komando. M
Читайте больше
45. Kupinjam Cintamu
Kamar itu terletak di lantai empat, sangat luas dan sangat mewah, dengan interior perpaduan abad pertengahan dan abad modern, terdapat beberapa jendela besar menghadap ke hutan dan Samudera Hindia. Beberapa lukisan kuno naturalisme gotik bernilai seni tinggi terpampang di dinding, pesona dinding bertambah indah dengan lukisan besar berupa potret pemilik kamar bergaya ala Ratu Pantai Selatan, di sebelah lukisan lelaki tua menunggang kuda bertopi cowboy. Perabotan yang sangat berkelas dan antik tertata rapi dan menarik. Kamar mandi berdinding kaca bening dengan bathtub dan shower beratap serta bertirai tipis keemasan. Meja rias berlapiskan emas dengan model unik. Televisi layar datar berukuran besar berpadu serasi di dinding. Di setiap sudut kamar terdapat guci sebagai pot bunga matahari dan bakung emas yang tumbuh tinggi, tampak alami dan segar. Tempat tidur berukuran big dan berlapiskan emas terletak di tengah kamar. Di kasur yang sangat empuk tergolek tubuh
Читайте больше
46. Ranjau-ranjau Hati
Kirei benar-benar dongkol. Rencananya dia dan Maysha tidur satu kamar. Mereka memilih kamar ujung yang view-nya bagus. Jonan masuk lebih dulu untuk memastikan kamar itu aman. Padahal buat apa diperiksa? Orang-orangnya sudah ditangkap. Ketika Kirei menyusul masuk, tiba-tiba Maysha mengunci pintu dari luar. Tentu saja Kirei gelagapan. Percuma teriak-teriak, Maysha mendadak tuli. Lagi pula kamar itu kedap suara. Akhirnya Jonan kena tumpahan kejengkelan Kirei. "Kamu lagi pakai periksa kamar segala. Cari pembalut bekas?" "Orang-orangnya sudah tidak ada bukan berarti tidak ada ancaman," sahut Jonan santai. "Makanya jadi orang jangan suka iseng." "Kalau Ara memang ingin satu kamar sama Raka," dalih Kirei. Jonan mendengus sinis. "Terus menurutmu aku ingin satu kamar sama kamu? Malahan aku curiga ini settingan biar kamu bisa satu kamar sama aku." "Pede banget sih kamu?"
Читайте больше
47. Barang Bukti Super Canggih
Ketika alat pelacak tidak dapat mendeteksi, maka insting yang digunakan. Raka tahu di kamar ini banyak menyimpan teka-teki. Dia berpikir keras mencari tahu jawaban dari teka-teki itu. Raka berjalan lambat-lambat memeriksa isi kamar. Matanya kelihatan betah sekali mengamati barang-barang antik yang ada. Inara memperhatikan setiap gerak-gerik Raka sambil berbaring tengkurap di tempat tidur. "Ngapain periksa-periksa? Orangnya sudah tidak ada." "Tahu dari mana orangnya sudah tidak ada?" "Nyatanya tidak muncul-muncul." "Bukan berarti sudah tidak ada." "Kamar ini adalah kamar pimpinan tertinggi kastil. Semua benda dan perabotan yang ada sangat eksklusif dan bernilai seni tinggi, berbeda dengan kamar lain. Sepasang insan berbeda usia pada dua lukisan itu adalah pemiliknya. Mereka pasti sudah tewas dalam kontak senjata di dekat perairan internasional." Pemi
Читайте больше
48. Investigasi Menyebalkan
Bangunan itu terletak di bawah tanah. Berlantai dua di sepanjang sisinya. Belasan pria asing berjaga-jaga di lantai atas dengan senjata otomatis di tangan. Mereka mengawasi beberapa pekerja di lantai bawah yang sibuk melakukan packaging. Hasil packaging diangkut oleh forklift ke sebuah ruangan besar di mana kapal selam sudah menunggu. Mesin berukuran raksasa bising beroperasi memproduksi opium duplo. Tabung silinder besar berisi ekstrak komposit bunga matahari dan bakung emas berputar kencang dan hasil penyulingan mengalir melalui sistem yang rumit ke tabung vertikal sebagai penampung, yang selanjutnya mengucur lewat outlet untuk dimasukkan pada bola di sirkuit cakram, bola yang sudah terisi menggelinding ke bagian packaging. Di sebuah ruangan di lantai dua, berkumpul para petinggi kastil. Mereka duduk di sofa lingkar. Doktor Chiara duduk di sofa tunggal, seorang perempuan berwajah pribumi keturunan, sangat cantik dan seksi. Dia tengah memberi instruksi kepada dua or
Читайте больше
49. Pemboikotan
Dengan ketus Inara menaiki anak tangga ke atap menara bundar. Di sampingnya menemani Raka, wajahnya kelihatan tenang. Maysha, Kirei, dan Elena mengikuti di belakang. Sore ini Inara ingin pulang sebagai bentuk protes atas investigasi yang menyebalkan itu. "Teman kamu brengsek," dengus Inara muak. "Mempermainkan perempuan seenaknya." "Itu tugas hidupnya," sahut Raka santai. "Jadi sulit berhenti." "Kamu juga?" "Jangan pukul rata." Inara menoleh dengan sinis. "Orang asyik nonton. Tidak ditelanjangi saja sekalian." "Maunya si Jo begitu," kata Raka seolah sengaja ingin membuat Inara tambah marah. "Tapi apa bisa Doktor Chiara cerita sambil telanjang?" "Seneng kali." "Biar lagi marah gak hilang cakepnya." "Sebel." "Senang betul?" sambar Kirei asal. "Jadi kamu
Читайте больше
50. Tertawan
Oldi merasa cinta karena fisik ternyata cuma seumur jagung. Dia mulanya terhanyut oleh pesona kecantikan Elena. Setelah mereguk secawan kenikmatan, semua jadi biasa saja. Tidak ada yang istimewa pada perempuan itu.  Oldi tidak peduli saat Elena marah atas perbuatan kurang ajarnya pada Doktor Chiara. Mereka mestinya tahu simpati itu untuk perempuan yang bagaimana. Jangan mentang-mentang satu gender main bela saja. Oldi membiarkan saja Elena pergi ke kamar Inara. Entah kenapa. Saat dia terlalu gampang mendapatkan apa yang diinginkan, dia bukannya senang, malah kecewa. Barangkali dia perlu lebih banyak belajar tentang cinta. Sebenarnya ada rasa gentar di hati Oldi untuk mengarungi hidup bersama Elena. Terakhir perempuan itu jadi simpanan orang besar yang dia tahu memiliki banyak body guard. Tentu orang itu tidak tinggal diam. Dia bisa jadi bulan-bulanan body guard itu. Dia merasa hidupnya tidak bakal nyaman. "Semua perempuan jadi kelihatan biasa kal
Читайте больше
Предыдущий
123456
DMCA.com Protection Status