All Chapters of Hippocampus: Chapter 11 - Chapter 20
21 Chapters
Bab 11 - Adinata
Kadangkala, beberapa hal yang muncul di kepala kita lebih buruk daripada segala hal yang dapat mereka tampilkan di buku atau film - C. K. Webb - Aku tertidur lebih lama daripada yang aku bayangkan. Saat akhirnya aku mulai terbangun, aku memeriksa sekitarku. Aku terbangun di ruanganku sendiri, alih-alih di meja interogasi. Hal pertama yang kuperiksa adalah waktu saat ini, dan ternyata jam di ponselku menunjukkan pukul tujuh malam. Artinya, aku tertidur hampir dua belas jam. Meskipun aku memperoleh banyak informasi dari ingatan Adi, tetapi aku tidak yakin apakah informasi itu layak ditukar dengan waktu yang terbuang karena aku harus jatuh tertidur setelahnya. Kemampuan anehku ini memiliki efek samping yang cukup merepotkan. Aku langsung memberi pesan singkat kepada Gabe, untuk memberi kabar kalau aku sudah sadar. Kemungkinan besar, pasti dia adalah orang yang membawaku dari ruang interogasi ke ruangan pribadiku. Beberapa menit kemudian, Gabe sudah masuk ke ruanganku dan langsung dud
Read more
Bab 12 - Tujuan Pertama
Saat seekor rubah mendengar jeritan kelinci, dia akan berlari ke arahnya. Tetapi, kita semua tahu kalau dia tidak berniat menolong - Thomas Harris - Menyusuri jalan yang kulalui saat berada di ingatan Adi, jauh berbeda dengan menyusuri jalan di kehidupan nyata. Setiap jengkal dari jalan yang kulihat di ingatan Adi memiliki nuansa suram dengan warna hitam yang memperjelas bagaimana Adi mengingat momen itu. Sedangkan jalan yang sekarang kususuri bersama Gabe diterangi lampu yang terang benderang ditengah malam kota Surabaya. Aku semakin bersimpati kepada Adi, karena di ingatannya pun, semua lampu ini dapat mati total karena kecanduannya akan narkoba. "Kau yakin ini jalannya?" keluh Gabe. "Kenapa kita tidak menunggu informasi dari Otniel, lalu baru mulai mencari satu per satu?" Logika Gabe memang lebih masuk akal, namun aku merasa kalau tubuhku tidak akan sanggup untuk kembali menunggu. Tidur lebih dari dua belas jam membuatku ingin terus bergerak, dengan harapan menemukan sesuatu yan
Read more
Bab 13 - Persembunyian
Misteri dari eksistensi manusia bukan hanya tentang bertahan hidup, namun juga tentang apa arti dari hidup - Fyodor Dostoevsky - "Kau yakin ini jalannya?" tanya Gabe dengan ragu. Aku tidak menjawab pertanyaannya, karena aku sedang mencoba untuk memusatkan ingatanku saat mengikuti Adi berjalan ke rumah besar itu. Jalan yang sekarang sedang kulalui bersama Gabe memiliki pola identik yang sama dengan yang Adi lalui tiga bulan lalu. Beberapa hal memang sudah berubah, namun aku sangat yakin kalau lokasi rumah kedua yang dikirimkan Otniel padaku adalah rumah yang kami cari. Rumah kedua yang kami datangi hanya berjarak sekitar tiga ratus meter dari rumah pertama, namun ada suasana berbeda yang menguar dari masing-masing rumah itu. Perbedaan paling jelas adalah rumah pertama memiliki suasana kehidupan, sedangkan rumah kedua yang sekarang ada dihadapanku memiliki suasana yang hampir sama dengan pemakaman. "Dua kantor yang berdekatan, namun memiliki suasana yang berbeda jauh bak bumi dan la
Read more
Bab 14 - Pilihan
Kita berhenti memeriksa monster yang ada di bawah tempat tidur kita, saat kita sadar bahwa mereka ada di dalam kita - Charles Darwin - Ibnu dan Otniel memandang ke arahku dengan tatapan curiga, sedangkan Gabe menatapku dengan pandangan mencemooh yang menusuk hatiku. Mulutku baru saja membuka sebuah rahasia yang seharusnya tetap menjadi rahasia. Namun, karena ada hal yang lebih mendesak, maka mereka mengesampingkan kecurigaan yang mereka miliki padaku. "Katakan identitasmu!" ujar Gabe dengan lembut, yang lebih terdengar seperti sebuah permintaan tulus, alih-alih perintah yang mendesak. Wanita itu menatap Gabe dengan pandangan mengerikan, namun Gabe hanya memandang wanita itu dengan santai. Ketenangan Gabe adalah salah satu modal utama bagi tim kami, untuk dapat mengorek informasi dari banyak informan disaat interogasi, sebelum aku mendapat kemampuan anehku. Wanita itu mulai menata napasnya yang tersengal, lalu saat dia sudah tenang, akhirnya dia menjawab, "Florence Geraldine, kalia
Read more
Bab 15 - Kuasa
Tanpa memfungsikan Hippocampus, maka setiap nama, tanggal, dan informasi lainnya tidak akan tertampung di otak kita - Sam Kean - Pak Komisaris pasti menghadiahi hukuman untuk timku, karena Adi memang berada di bawah pengawasan timku. Namun, itu buka masalah utamanya, karena pembunuhan di dalam kantor polisi adalah sebuah pembunuhan yang sangat gila. "Periksa semua kamera pengawas yang ada di kantor ini, terutama setiap orang yang masuk ke ruangan ini!" perintahku kepada Otniel dan Ibnu, yang langsung direspon dengan sigap oleh keduanya. Selepas dua orang itu pergi, aku berbisik kepada Gabe, "Selalu ada di sebelahku untuk berjaga-jaga jika aku tertidur." "Jangan bilang kalau kau akan memeriksa ingatan semua orang," tebak Gabe. "Kau punya saran lain?" pungkasku. "Kalau tidak ada, lebih baik kau fokus untuk melihatku dari belakang." Gabe masih ingin mendebatku, namun dia juga tidak memiliki saran yang lebih bagus dari ideku. Karena itu, dia hanya berjalan di belakangku sesuai perint
Read more
Bab 16 - Batas
Seorang kriminal pasti akan kembali ke Tempat Kejadian Perkara - H. G. Wells - "Aku dan Gabe akan menginterogasi Florence Geraldine," kataku kepada Otniel dan Ibnu lewat radio. "Kalian berusahalah untuk mencari petunjuk dari rekaman kamera pengawas, atau kesaksian petugas polisi lain tentang orang yang masuk atau keluar dari ruangan interogasi." Aku melihat jam tanganku yang menunjukkan pukul delapan malam. "Kita akan berkumpul di ruang autopsi sekitar jam sembilan malam ini, aku sudah meminta Forensik untuk membiarkan Anugrah melakukan autopsi kepada mayat Adi." Radioku kumatikan sebelum mereka berdua menjawab perintahku. "Kau berniat menginterogasinya atau membaca ingatannya?" sindir Gabe. "Menurutmu, pilihan mana yang membuat kita selesai hanya dalam satu jam?" balasku. "Kita akan memakai metode interogasi biasa, dan jika kita kehabisan waktu, maka aku akan menggunakan kemampuanku," "Kalau begitu, aku yang melakukan interogasi lebih dahulu?" usul Gabe. Aku menyetujui usulnya,
Read more
Bab 17 - Prasangka
Iblis itu selayaknya anjing yang setia, dia akan datang saat kau memanggilnya - Remy de Gourmont - "Apa hasil autopsi mayat Adi?" tanyaku pada Otniel lewat panggilan telepon. "Adi meninggal setelah mengonsumsi racun sianida," jawab Otniel. "Namun, di bagian tubuhnya tidak ditemukan jejak sianida sama sekali." Sianida? Mengapa si pelaku tiba-tiba mengganti metode pembunuhannya? Apakah pelaku pembunuhan Pak Sugeng dan Adi adalah orang yang berbeda? "Bagaimana dengan jari kelingking Adi? Masih utuh?" tanya Gabe yang sedang menyetir. "Benar sekali Pak," sahut Otniel. "Sepertinya, pembunuh Adi adalah orang yang berbeda dengan kasus sebelumnya." "Selain itu, Pak Anugrah juga meminta ijin untuk menyelidiki TKP pembunuhan Adi sekali lagi," papar Otniel. Anugrah meminta penyelidikan ulang, berarti dia mencurigai ada sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat pembunuhan Adi, yang tertinggal di ruang interogasi. Aku harus tahu dasar kecurigaan Anugrah. "Berikan ponselmu ke Anugrah, aku i
Read more
Bab 18 - Alibi
Dunia adalah tragedi bagi yang memakai perasaannya, namun dunia adalah komedi bagi yang memakai otaknya - Horace Walpole Kedua mataku langsung membelalak, karena respon otomatis atas jawaban pria ini. Di sebelahku, Gabe bahkan langsung terbatuk hingga menyemburkan air putih yang sedang dia minum. "Anda tidak apa-apa Pak?" tanya Raden dengan raut wajah khawatir. Dia menyobek tiga kertas tisu dari kotak tisu di depannya, dan memberikan benda itu kepada Gabe. "Tidak apa-apa," jawab Gabe, sambil meraih tisu dari tangan Raden, dan segera menyeka tumpahan air yang baru saja dia semburkan. Setelah memastikan semua percikan air sudah berhasil dia bersihkan, Gabe mendongak ke pria yang baru saja memberinya tisu. "Nama Anda sungguh Raden Mas Adinata?" Raden mengangguk dengan tenang untuk menjawab pertanyaan konfirmasi dari Gabe. "Ada apa Pak, Anda mencari saya?" Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku tidak merasa emosional di hadapan orang yang sangat aku yakini sebagai tersangka. Sesuatu
Read more
Bab 19 - Alat
Banyak orang seringkali menggunakan psikologi terbalik untuk menutupi reaksi sesungguhnya. Jadi, di saat mereka mengatakan sesuatu, artinya adalah sebaliknya - Peter Moore - Aku tidak sedang berhalusinasi, karena temuan Anugrah soal potongan kuku Adi yang mengandung sianida membuatku sangat percaya kalau pembunuhnya akan segera terkuak. Kami hanya harus membuat benang merah yang sedikit kusut ini kembali terurai. "Apa yang kau lihat di ingatan Raden?" tanya Gabe. "Hanya sebuah adegan yang menegaskan alibinya saat pembunuhan Adi terjadi," jawabku. "Dia memang berada di pusat kebugaran itu saat Adi dibunuh di meja interogasi." Gabe merenung sejenak. Sahabatku itu sudah melepaskan kacamatanya saat dia sedang menyetir, karena dia berpikir bahwa menyetir bukanlah sebuah tindakan serius. Kacamatanya hanya terpasang di wajahnya kala dia sudah menentukan target. Kebiasaan itu sudah lama mengakar dalam dirinya, bahkan sejak kami masih ada di sekolah kepolisian. Gabe tidak memiliki kelainan
Read more
Bab 20 - Bukti
Kejahatan adalah nafsu yang terdidik. Kepandaian, seringkali adalah kelicikan yang menyamar. Adapun kebodohan, acapkali, adalah kebaikan yang yang bernasib buruk. Kelalaian adalah itikad baik yang terlalu polos. Dan kelemahan adalah kemuliaan hati yang terlalu berlebihan - Emha Ainun Nadjib - Aku dan Gabe langsung menuju rumah Adi, setelah aku menelepon Ibnu agar segera menyusul ke sana. Kami bertiga akan menggeledah rumah Adi untuk membuktikan dugaan Gabe tentang novel Agatha Christie yang menjadi alat pembunuhan. "Mengapa harus novel?" tanyaku. Gabe mengangkat bahunya. "Mungkin karena Flo dan Adi adalah anggota komunitas pecinta misteri?" Dugaan yang terdengar konyol, namun bisa jadi juga adalah sebuah fakta. Namun, hubungan Flo dan Adi tidak tampak seperti hubungan yang baik, karena Flo selalu menyebut Adi dengan sebutan 'sampah'. Jika benar novel milik Flo ada di rumah Adi, maka seluruh kesaksian wanita itu memang adalah kebohongan. "Aku menemukan semua data tentang Flo," ujar
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status