All Chapters of Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3: Chapter 71 - Chapter 80
188 Chapters
S3: Pencarian dari Dua Sisi
'Kurasa Sky telah menyembunyikan pedang terkutuk yang tidak dipajang lagi di museum-perpustakaan! Padahal sahabatku Zeus berkata aku harus datang dan memegang kendali' atas pedang itu! Sungguh, aku bingung. Di tempat seluas dan serumit ini, benda itu kini bisa diletakkan atau 'diselipkan' di mana saja!' Carl Wellington masih mengembara tak tentu arah keluar dari museum, bingung harus memulai pencariannya dari mana.Ia tiba di ruangan tengah, sebuah persimpangan persegi empat dengan sepasang tangga-tangga lurus kiri-kanan yang menghubungkan semua lantai dengan lobi utama. Sementara melangkahkan kaki hendak turun, ia berpapasan dengan seorang gadis yang sedari kedatangannya di pulau ini belum pernah sekalipun ia ajak 'bicara empat mata', Emily Rose Stewart!"Siang, Nona Emily! Anda hendak menuju kemana?" Sapanya ramah."Uhh, selamat siang juga, aku..." Emily belum tahu bagaimana harus bersikap kepada pria yang baru dikenalnya ini, "hanya ingin berkunjung ke perpus
Read more
S3: Pertemuan, Penemuan Tak Terduga
Carl Wellington masih berusaha keras untuk menemukan jalan menuju ke Lorong Bawah Tanah hingga menjelang senja ia masih mengembara di seputar lantai dasar puri. Ia tak peduli jika semua orang sedan bersiap-siap sebab pesta sebenrat lagi akan dimulai!Tak puas dengan hanya berkeliling di bagian dalam, pria setengah baya itu keluar dari pintu belakang. Persiapan di area belakang puri yang akan dijadikan pusat utama pesta kebun termegah setelah dua dasawarsa telah memasuki tahap akhir. Senja merah megah di angkasa dan langit cerah seakan memberi dukungan.Kemilau lampu-lampu kecil kuning temaram sebagai penghias, indahnya dekorasi tanaman hijau dan aroma bunga-bunga merah segar beraneka jenis memenuhi udara. Sky ingin agar pesta ini menjadi ajang meriah bagi ratusan pegawai serta semua penghuni puri.Carl tak peduli, ia hanya berbekal sebuah senter kecil saja. Menjauh dari area terang yang dipenuhi petugas yang hilir mudik, ia lanjut berkeliling di jalan setapak se
Read more
S3: Pesta dan Derita
Carl Wellington yang secara tak sengaja bertemu orang tak dikenal di hutan tepat pada pergantian senja menuju malam itu masih terus menyorotkan lampu senternya ke arah yang orang itu tunjuk.'Lubang jebakan atau apapun ini lumayan dalam. Aku juga tak bisa menolong orang ini keluar tanpa alat bantuan. Namun pintu atau jendela yang ia temukan itu bisa jadi adalah... jalan masuk ke tempat misterius yang kucari-cari!' Pikir Carl dalam bimbang."Bagaimana, Tuan? Apakah kau mau membantuku keluar dari sini? Pintu atau jendela ini kurasa bisa dibuka, namun aku tak memiliki penerangan, jadi percuma saja aku masuk ke sana! Apa yang sebaiknya kulakukan? Maukah Anda mencarikan pertolongan untukku? Seutas tali atau tangga panjat?" Seru lelaki yang terperosok itu sekali lagi."Tunggu! Aku dapat ide yang lebih baik!" Carl tiba-tiba merasa idenya kali ini sangat gila! Ia sadar bahwa pesta akan segera dimulai dan ketidakhadirannya akan menimbulkan kecurigaan para kembar Vagano.
Read more
S3: Memikat dan Mematikan
Hanya berbekal sebuah senter kecil yang ia bawa sebagai satu-satunya alat navigasi, Carl bersama lelaki tak dikenal sebayanya terus berusaha menjelajahi Lorong Bawah Tanah yang baru saja mereka temukan dan masuki melalui rute hutan. Jika biasanya tempat ini menjadi akhir jalan pelarian bagi siapapun yang memasukinya dari arah bawah puri, kini mereka malah berlawanan, berusaha untuk mencari jalan kembali ke peradaban manusia terdekat. Seperti dalam film horor, tempat ini adalah dunia yang sama sekali berbeda dengan kemewahan di atas sana. Lorong bau, gelap, kotor, berliku-liku seperti tak ada akhirnya. Kadang mereka hanya berputar-putar di jalan yang membawa mereka kembali ke tempat yang sudah dilalui! Namun  Carl tak ingin menyerah, bahkan tak ingin keluar begitu saja dengan selamat sebelum menemukan pedang terkutuk yang diyakininya berada di sekitar sini! Tempat ini masih penuh sampah, kotoran hewan dan juga lumpur, namun semakin ke dalam, kelihatannya
Read more
S3: (Si)apa yang Ada di Bawah Sana?
"Lukisan apa-apaan ini... mengapa Zeus dan keluarganya mengoleksi lukisan seseram ini? Atau mungkin seseorang menyuruh untuk menyembunyikannya di sini saking seramnya?" Carl menyoroti semua sosok manusia yang tergambar pada lukisan itu. Tiga anak laki-laki kembar berusia balita dan seorang ksatria bertopeng. Yang dua terduduk di bawah, menatap ngeri kepada sang ksatria yang memegang seorang anak di kakinya dengan pedang terhunus. Seolah-olah ia siap membunuh anak yang terbalik itu!Judul lukisan tertera jelas, terukir pada plat logam kusam di bagian tengah bawah: 'Terkutuk - Siapapun yang melihat akan mengalami kejadian seperti ini. Dia akan mati seperti ini. Pembunuh ibunya sendiri - Avalanche.'"Avalanche? Bukankah itu nama tengah Earth?" Carl bergidik, "Apakah ini simbol dari ketiga putra Vagano? Semurka itukah Zeus kepadamu, Earth?""Siapa itu, Tuan Carl?""Oh, keluarga sahabatku penghuni puri. Lupakanlah. Ayo kita keluar dari sini. Bukan benda ini ya
Read more
S3: Kembali Bertemu!
Sementara di dapur utama puri Vagano, hidangan-hidangan lezat kelas satu sedang diracik untuk disajikan tanpa henti oleh puluhan kru yang bertugas. Karena pesta gala dinner akan berlangsung selama sehari semalam, mereka diberikan shift untuk bergantian memasak dan melayani sesama rekan mereka sehingga semua akan kebagian waktu untuk ikut berpesta.Di salah satu pojok ruangan besar yang sibuk itu, Lara yang berseragam pelayan dengan cekatan menata gelas-gelas minuman yang akan disajikan di pesta kebun maupun di ballroom. Semua dilakukannya dengan apik, ia sudah terbiasa berkat pengalamannya beberapa lama bekerja di Evertown, tepatnya di M's Brew. Namun jauh di dalam hatinya ia masih merasa gelisah. Mengapa Xander seharian ini belum sempat bertemu dengannya? Sejak mereka tiba di pulau ini, ia merasa begitu iri karena jarak antara Xander dengan Emily sudah sedemikian dekat.'Kurasa mereka belum bertemu, namun mengapa aku sekarang semakin khawatir jika Xander masih menaruh
Read more
S3: "Siapa Wanita Asing Itu?"
"Astaga, Nona Aina! Apa yang terjadi? Mengapa kau bisa berada di sini? Jadi kau diam-diam pergi dari paviliun?" Xander sadar jika ia tak boleh terlalu gegabah dan berisik apabila tak ingin memancing perhatian para tamu pesta dan penjaga di pintu taman. Hati-hati ia berlutut sambil mengguncangkan tubuh Aina dengan lembut, "Sadarlah! Tunggu sebentar, aku akan segera kembali!"Panggilan itu ternyata belum terlambat. Aina perlahan membuka kelopak mata hitamnya, masih merasa lemas tak berdaya, "Siapa Anda? Dan mengapa aku bisa berada di sini? Oh, tidak! Aku harus segera bertemu dengan Kai!" Aina berusaha berdiri tegak, namun kedua kakinya langsung goyah. Xander ikut berdiri, spontan menahan agar gadis itu tak terjatuh."Ini aku! Tunggu dulu, kau pasti belum makan apapun seharian! Mari kita ke pesta itu bersama-sama, makan dan minum sesuatu, lalu kau bisa melakukan apapun!" Xander berusaha membujuknya, "Akan kubawakan sebuah kostum dan topeng dari gudang penyimpanan barang p
Read more
S3: Harta Hannah dan Zeus!
Sementara itu, dua lelaki setengah baya yang masih mengembara di Lorong Bawah Tanah tentu saja belum berhasil menemukan jalan keluar.  Setelah berpisah, baik Carl maupun si nelayan Kingfisher sama-sama menelusuri jalan masing-masing. Carl dengan senter redupnya, si nelayan dengan intuisinya saja.Si nelayan mulai menelusuri ruang panjang berpenerangan sangat minim, masih tertarik dengan suara wanita yang ia dengar dari kejauhan. Walau tempat ini nyaris tak berlampu, ia tak merasa takut. Sudah berpuluh-puluh tahun ia berpengalaman mengarungi laut malam seorang diri di tengah badai dalam kondisi kapal terombang-ambing, hanya berteman gelap gulita mencekam. Tempat ini, walaupun masih asing baginya, sama sekali tak membuatnya gentar."Aku tak percaya pada keberadaan hantu, makhluk gaib atau semacamnya! Persetan dengan semua itu! Gadis Cantik, keluarlah! Aku ingin sekali bersama denganmu! E he he he he!"Mungkin keyakinan si nelayan benar. Suara wanita muda yang
Read more
S3: Pesta Dimulai!
Di kejauhan, masih di Lorong Bawah Tanah, Carl Wellington yang masih berputar-putar sendirian sempat mendengar dua suara percakapan; seorang wanita muda yang tadi menjerit, disusul suara pria yang menyahut untuk menenangkannya. Sempat ia ingin bergerak menuju arah datangnya suara-suara itu, namun keingintahuannya untuk menemukan suatu petunjuk terlebih dahulu di bawah sini masih jauh lebih kuat daripada keinginannya 'menyelamatkan diri' atau menemukan jalan keluar."Ah, nanti saja! Aku harus menemukan di mana Pedang Terkutuk berada dengan cara apapun. Ksatria berbaju zirah... ya, kurasa tempat terbaik menyembunyikan sebilah pedang sungguhan adalah dalam genggaman 'patung besi' atau pajangan sang pemegang pedang seperti terlukis di gambar itu! Di mana kira-kira aku bisa menemukan pajangan seperti itu?"Carl berusaha mengingat-ingat beberapa patung besi atau pajangan ksatria berbaju zirah berpedang yang pernah ia lihat di dalam bangunan utama puri. Di lobi utama setelah
Read more
S3: Dua nan Tersembunyi Selama Ini
Sementara itu Emily berada dalam sebuah ruangan besar berisi beberapa belas meja rias dengan cermin antik berbingkai lampu-lampu bulat, duduk dirias secantik mungkin untuk memeriahkan pesta besar yang diadakan di puri Vagano.Sebetulnya ia tak seberapa suka disuruh mengenakan gaun ala putri-putri kerajaan. Herannya malam ini atas perintah Sky, hampir semua orang dilihatnya telah berdandan, mengenakan busana senada. Ia merasa kembali ke masa lalu di Everopa nan retro, klasik elegan dengan suasana seperti di film-film yang ia tonton saat remaja. Biasanya di situasi seperti ini, yang akan terjadi adalah putri cantik bertemu dengan pangeran tampan disusul terbitnya keajaiban cinta di antara mereka berdua.Namun saat ini malah sebaliknya, hati Emily justru makin gundah gulana. Ia tak pernah tahu siapa yang betul-betul ia cintai, bahkan hingga detik ini. Mungkin Ocean, mungkin juga Earth. Atau bahkan Sky yang belum lama memilikinya tanpa banyak obral kata, juga Xander yang e
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status