All Chapters of Let You Go: Chapter 11 - Chapter 20
77 Chapters
Cemburu?
"Yuna? Siapa dia?"  Ucap Naya pelan, bahkan hanya terdengar gumaman kecil. Naya perlahan mendekat ke ranjang, di mana Alvin tertidur dengan bekas air mata di kedua pipinya. Alvin mungkin tak sadar jika Kanaya masuk ke kamar dan mendengar semua ucapan nya. Tadi, Naya memang akan berangkat ke sekolah, namun karena sebuah panggilan dari sepupu nya, yang katanya akan mampir ke rumah mertuanya, jadi terpaksa Kanaya tak jadi ke sekolah. Dan sampai di kamar, dirinya mendengar semua perkataan Alvin tentang Yuna. Jujur saja, ia kecewa. Naya tidak tau apakah ini yang dinamakan cinta. Apakah ia sudah mencintai Alvin, suaminya sendiri. Dan jika hal itu benar terjadi, apa yang harus di lakukan nya. Ini adalah pertama kalinya ia merasakan cinta selama hidup nya. Namun ia harus merasakan kekecewaan dengan fakta Alvin memiliki kekasih. 
Read more
Raka, sepupu Kanaya
Apakah Alvin sedang cemburu pada si cowok yang belum ia kenal itu. Ayolah, ia bahkan bersikap acuh pada Naya, namun sekarang pria itu terlihat sedang menahan emosi. Karena tak ingin terlalu lama melihat adegan terlalu romantis itu,  Alvin memilih ke dapur untuk mengambil minum, tenggorokannya terasa kering. ----- Jam 12 siang. Tak terasa, kini jam sudah menunjukkan waktu makan siang, Naya maupun Raka tak sadar waktu, mereka terus mengobrol dan mengabaikan Alvin yang ternyata ikut bergabung bersama mereka. Setelah dari dapur, Karin memaksa Alvin untuk ke ruang tamu untuk menemani tamu itu dan menjelaskan siapa pria yang sedang bersama istrinya.  Ada perasaan lega, mengetahui hal itu. Alvin tak bisa membayangkan jika itu adalah selingkuhan Naya yang ia bawa ke dalam rumah. Dan berniat ingin bercerai darinya, Kanaya tentu saja tidak ingin jadi duda mud
Read more
Lebih perhatian
Hari hari berlalu.  Ketika akan menapaki tangga tiba-tiba Kanaya merasakan pusing pada kepalanya, seperti diserang ribuan paku, menusuk hingga ke dalam. Ia mengaduh pelan sambil memegang kepala nya dengan tangan kiri dan memegang pegangan tangga di sebelah kanan, rasanya sakit sekali. Kanaya tidak bisa lagi menahannya. Matanya mengerjab pelan demi menghalau rasa pusing yang makin mendera, namun sayangnya ia tidak bisa lagi menahannya serangan di kepalanya makin menjadi seiring dengan mata Kanaya tertutup 1 sempurna. Bruk... Yang aku rasa terakhir kalinya tubuhku jatuh ke lantai marmer yang keras diiringi suara pekikan seseorang dari belakang. ---- Suasana dinding-dinding langit putih polos menyapu penglihatan Naya saat membuka mata pertama kalinya, ia mengerjabkan mata berapa kali sampai kesadaran nya kembali pulih. Pandangannya masih bergoyang akibat pusing yang mendera namun kepalanya tidak sesakit tadi, sepertinya ia baru saja
Read more
Momen bahagia
Aku dan Alvin masih betah dengan posisi yang sama beberapa menit setelahnya, Alvin sepertinya enggan melepaskan Naya dan Naya pun tidak keberatan karena merasa nyaman berada di dalam dekapan hangat Alvin. Belum lagi elusan di rambut Kanaya membuat nya ingin kembali tidur.Namun, seperti ingat sesuatu Naya langsung tersadar akan sesuatu, mata nya  terbuka lebar. Rasa kantukku hilang seketika."Mas, nggak ke kantor?" tanya Kanaya panik, ia mengangkat kepala menatap Alvin."Astaga, jam berapa sekarang? Mas Raihan bisa terlambat ke kantor.""Kamu lupa kalau hari ini hari sabtu," ucap Alvin terkekeh menertawakan Kanaya.naya menepuk pelan dahi nya. "Oh iya ya, aku kok bisa lupa," gumam Naya ikut terkekeh."Ya sudah, kita tidur lagi aja," ucap Alvin.Pelukannya makin erat.Baru akan menutup mata. Ketukan pintu membatalkan niat nya untuk tidur kembali."Mas, lepas dulu, aku mau buka pintu," ucap Naya menggoyangkan lengan n
Read more
Menyatakan perasaan
Mengungkapkan perasaan kepada seseorang yang selama ini kita inginkan itu tidak sepenuhnya salah. Hanya saja kita sebagai perempuan harus bisa menempatkan diri sesudahnya. Antara dia memang mencintaimu atau tidak. Kalau memang dia juga mempunyai perasaan yang sama denganmu maka kamu boleh senang. Tetapi kalau sebaliknya, jika dia tidak mempunyai rasa yang sama denganmu, kamu harus menahan sesak di dada. Kamu harus bisa memahami itu, karena perasaan itu tidak bisa dipaksakan. Dan setelah kamu mengungkapkan rasa itu sepenuhnya, kamu harus bisa untuk bersikap seperti biasanya, tidak boleh menjadi membenci karena dia juga tidak mempunyai rasa yang sama akan kamu. **** "Aku jatuh cinta sama kamu," Ucap Naya tiba tiba sembari menatap Alvin disamping nya. "Kalau kamu juga merasakan hal yang sama, tolong kasih tahu aku."  Entah keberanian dari mana, Kanaya mampu mengungkap kan peras
Read more
Selamat pagi
Indonesia. 4 bulan berlalu. Hari ini, Kanaya memulai paginya dengan sangat bahagia. Senyum lebar tidak pernah meninggalkan wajah cantik nya itu. Saat ini, Kanaya sedang berada di meja makan sendirian, sepertinya Alvin belum selesai berpakaian sehingga pria itu belum menunjukkan batang hidung nya hingga saat ini. Bukanlah hal yang mengejutkan jika Kanaya menghabiskan sarapan nya tanpa ditemani oleh Alvin, dia sudah sangat sering melakukan hal itu. Tak hanya sarapan, bahkan sampai makan malam pun, dia sangat jarang melakukan nya bersama dengan Alvin. Entah lah akhir akhir ini, Alvin sedikit berubah. Di awal pernikahan nya, Kanaya selalu merasa dirinya gagal sebagai seorang istri karena dirinya tak pernah melakukan hal - hal kecil kepada Kanaya seperti yang biasanya dilakukan seorang istri kepada suaminya. Kanaya tidak pernah mengikat dasi Alvin, Kanaya tidak pernah menceritakan masa kecil nya kepada AL
Read more
Ratu ku
 "Nona, kau sudah bisa membuka matamu" ucap salah satu perias yang sedari tadi sibuk merias wajah Kanaya. Mendengar ucapan perias tersebut, Kanaya lantas langsung membuka matanya secara perlahan. Senyum puas langsung tercetak indah di bibirnya saat melihat hasil karya perias tersebut. "Apakah kau puas?" tanya perias tersebut sambil tersenyum senang. "Tentu saja," jawab Kanaya dengan mantap. Kanaya mengagumi pantulan dirinya yang sedang berada di cermin. Wanita itu terlihat sangat cantik dan angkuh disaat yang bersamaan. Perpaduan antara lipstick matte  berwarna merah serta cat eyes membuat Kanaya semakin berbeda. Kanaya yang berada di hadapannya ini sangat berbeda dengan Kanaya 4 bulan yang lalu. Nampaknya, cinta benar benar mengubah seorang Kanaya. "Siap untuk mengenakan gaun mu?" bisik perias tersebut. Mendengar bisika
Read more
Menganggu
 "Aku akan menyapa kolega bisnisku dulu, kau jangan jauh – jauh dariku" ucap Alvin sambil tersenyum dan menarik rangkulannya dari pinggang Kanaya. kanaya hanya menggangguk. Cup. Alvin mencium pipi Kanaya dengan waktu yang lebih lama dari biasanya. Oh my, Alvin sangat totalitas sekali hari ini. "Aku pergi dulu. Jika kau melihat aku dalam keadaan urgent, jangan ragu – ragu untuk datang," bisik Alvin. "Kau berkata seperti itu seolah – olah aku sering lupa akan kewajiban ku " ucap Kanaya dengan wajah kesalnya. "Aku hanya mengingatkanmu, tidak ada yang salah dengan itu" ucap Alvin sambil mengernyitkan dahinya bingung. "Sudahlah, pergilah. Aku ingin berkeliling," usir Kanaya dengan nada yang dingin. Aneh. Alvin memicingkan matanya saat mendengar ucapan Kanaya itu. Saat ber
Read more
Monster elegan
 Kanaya menatap Alvin yang sedang berjalan menjauhi seorang wanita yang sedari tadi berbicara kepadanya. Dilihat dari ekspresinya, Alvin terlihat kesal. Apakah wanita itu telah mengusiknya? Apakah Kanaya harus menampar pipi wanita itu? Saat Kanaya menatap wanita yang telah ditinggalkan oleh Alvin, senyum puasnya langsung terbit. Kanaya mendapati raut wajah kecewa dan raut wajah hendak menangis yang ditampilkan di wajah imut wanita itu. Ck! Wanita imut yang malang. Baru kali ini Kanaya mendapati seorang wanita yang langsung menyerah hanya dengan kalimat - kalimat tajam nan dingin milik Alvin. Biasanya, wanita - wanita itu sangat bebal dengan kalimat - kalimat tajam itu dan akan tetap mengekori Alvin sampai Kanaya bertindak, barulah para wanita itu akan meninggalkan Alvin. Ah... andaikan semua wanita itu memiliki ketahanan hati yang lemah seperti wanita imut itu, sepertinya Kanaya tidak akan pernah membiarkan
Read more
Dimana caesar ku
 Kanaya mulai menatap area sekelilingnya dengan bosan. Kakinya sudah sangat lelah untuk berdiri, wajahnya sudah terlalu sakit untuk selalu tersenyum dan bibirnya sudah terasa lelah untuk mengucapkan kalimat perkenalan diri. "Kanaya, apa kau sudah lelah, my queen?" tanya Alvin di depan beberapa kolega bisnisnya tanpa malu Pertanyaan Alvin itu hanya dibalas dengan sebuah senyum terpaksa dari Kanaya. You, son of a bitch, ALvin! Seharusnya tanpa bertanya, kau sudah tau jawabannya! "Oh my my, tuan Alvin tidak baik lho membiarkan istrimu kelelahan seperti itu, lihatlah wajah kusutnya" canda salah satu istri dari kolega bisnis Alvin. "Saya tidak sebegitu lelahnya, nyonya. Terimakasih atas perhatian nyonya" ucap Kanaya dengan sopan sambil tersenyum. "Ah iya, apa nyonya Kanaya sudah isi?" tanya wanita itu dengan bersemangat.&n
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status