All Chapters of Detektif Naga: Chapter 71 - Chapter 80
98 Chapters
Bukti Tak Terelakkan
Dengan wajah yang basah, ia menatap dirinya di depan sebuah cermin. Dan tanpa sengaja, ia melihat sesuatu yang entah kenapa cukup menyita perhatiannya. Ya, sebuah botol dari kaca dengan warna cokelat berada di sudut rak yang ada di toilet.***Dengan sedikit ragu akhirnya Evelyn mengambil botol itu. Tidak ada keterangan apa fungsi dari obat itu, yang pasti dalam botol obat itu tertera logo perusahaan Horn. Yang artinya, obat itu diproduksi oleh pabrik milik keluarga Horn.Seketika Evelyn teringat pada ucapan Draco tentang sebuah obat aneh yang pernah dilihat oleh Draco. Akhirnya Evelyn pun segera memasukkan botol obat itu ke dalam tas yang ia bawa dan berusaha menutupinya dengan saputangan di dalam tas miliknya.Setelah beberapa saat di dalam toilet, Evelyn pun memutuskan untuk keluar dan ia berencana untuk pergi dari kediaman keluarga Horn. Namun ia tersentak tatkala membuka pintu toilet dan Nyonya Horn berdiri tepat di depan pintu dengan wajah dinginnya
Read more
Carolin Snow ( 18+ )
“Coba saja kau baca! Wanita ini bahkan dengan sangat yakin mengatakan kalau skandal itu memang benar terjadi. Tapi besoknya, ia mengatakan kalau yang ia katakan itu tidak benar. Bukankah itu sangat aneh?”***Apa yang dikatakan oleh Gwen memang benar. Tapi, bagaimana bisa tau kenapa ia melakukan itu? Lagipula, bisa saja ‘kan orang itu hanya ingin mencari sensasi dari kasus yang sedang mencuat saat itu.“Kalaupun benar, bagaimana kita bisa memastikan itu? Kita bahkan tidak tau apakah wanita itu masih hidup atau tidak!”“Dasar bodoh! Aku sudah mencari keberadaan wanita itu. Dan kita beruntung karna ternyata dia tinggal di London juga. Kabar baiknya dia bahkan masih hidup!”Astaga! Aku tidak menyangka Gwen akan melakukan ini bahkan meski ia selalu mengatakan kalau ia bukan lagi Asistenku. Inilah yang membuatku tidak bisa melepaskannya, Gwen selalu bisa diandalkan.Dan karna sudah dua hari aku tidak bert
Read more
Rahasia Sebuah Tragedi
Mendengar pertanyaanku mendadak wanita tua itu pun terdiam. Bahkan, kini ia menatapku dengan tajam dan penuh curiga.***Tiba-tiba ia bertanya dengan sinis padaku, “Siapa kau? Apa kau adalah suruhan mereka?! Mau apa lagi kalian? Belum cukup kah kalian menghancurkan kehidupan wanita malang itu?!”Sontak aku pun tertegun setelah mendengar ucapan wanita tua itu. Aku hanya menanyakan tentang Sekertaris Mendiang Tuan Horn, tapi banyak sekali umpatan yang ia katakan. Dan sepertinya, ada sebuah kejadian besar yang ia ketahui.“Maaf, Nyonya. Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kau katakan. Sudah kubilang aku adalah seorang Detektif, dan aku sedang mencari informasi tentang Barbara Wesley,”“Kalau kau bukan orang suruhan mereka, kenapa kau mau tau tentang Barbara?! Apa urusanmu dengan Barbara?!”“Begini, sebenarnya saat ini aku sedang menyelidiki sebuah kasus pembunuhan yang berhubungan dengan kelu
Read more
Siapa Pelakunya?
Kali ini Carolin berusaha mengingat dengan keras. Aku jadi mulai cemas. Jangan bilang kalau pikunnya kambuh setelah membeberkan semua fakta padaku.***Sudah sepuluh menit aku menunggu wantia tua ini bicara. Tapi sampai sekarang ia bahkan hanya terus memutar-mutar bola matanya. Ya ampun! Aku mulai hilang kesabaran kalau dia terus begini.“Nyonya? Apa kau sudah ingat nama Putrinya Barbara? Kau ingat ‘kan?”“Um...kalau tidak salah, namanya...um....”Ck! Menyebalkan! Kenapa Carolin harus pikun lagi?! Padahal tinggal sedikit lagi aku berhasil membawa fakta yang besar. Kurasa tidak ada gunanya lagi terus menunggu Carolin bicara. Akhirnya, kuhubungi Albert dan memintanya untuk menjemput wanita tua ini dan membawanya ke pusat perawatan Lansia. Setidaknya di sana ia akan dirawat dengan baik.Aku pun pergi dari rumah Carolin dan kuputuskan untuk menuju rumah Gwen. Sepanjang perjalanan aku terus berpikir bagaimana cara un
Read more
Rekaman Kamera Pengawas
“Well. Sebenarnya, berdasarkan bukti yang kudapat. Aku hanya menemukan pelaku dari teror yang menimpa Evelyn. Dan untuk pelaku pembunuh Sonia Horn dan Edmund Mayer, aku masih belum yakin tentang itu,”***“Benarkah?! Siapa pelakunya? Apa Polisi sudah menangkapnya?” tanya Robert dengan sangat antusias.Tapi reaksi itu sepertinya tidak terjadi pada Evelyn. Ya, Evelyn memang sebagai korban dalam hal ini. Tapi ketika kukatakan bahwa pelaku dari teror yang menimpanya telah ditemukan, ia justru terlihat pucat dan sedikit gugup.“Tidak. Kami belum melakukan penangkapan terhadap pelaku. Tapi, sebelumnya aku ingin mengajukan pertanyaan sekali lagi pada Nyonya Mayer!” kataku dengan nada tegas.“Apa? Bukankah aku sudah memberi keterangan padamu sebelum ini? Kenapa kau harus bertanya lagi?” tanya Evelyn bingung.“Anggap saja aku butuh pernyataanmu agar aku meraasa yakin. Jadi, pada tanggal 29 bulan J
Read more
Terbukanya Tabir Kebenaran
Dengan masih menggunakan baju tidur Evelyn berjalan menuju pos di mana Penjaga di rumahnya bersiaga. Kembali terjadi percakapan dan kali ini antara Penjaga dan Evelyn.***Ketika adegan itu menayangkan tentang Evelyn dan Penjaga Rumahnya, ternyata bukan hanya aku yang merasakan ada reaksi aneh dari Evelyn. Robert pun merasakan itu bahkan ia sempat berkata pada Evelyn, “Kau baik-baik saja, Evelyn? Apa kau sakit?”Dengan senyum yang terlihat dipaksakan, Evelyn menggelengkan kepalanya yang berarti ia baik-baik saja. Tapi nyatanya ia malah semakin tegang ketika perbincangannya dengan Penjaga didengar oleh kami semua.Dalam rekaman itu Penjaga Berkata, “Nyonya? Ada yang bisa kubantu?”“Tidak. Sebenarnya aku hanya mengantarkan kopi dan kudapan untukmu. Ya setidanya kau tidak akan ngantuk ‘kan saat berjaga?”“Um...trimakasih Nyonya. Tapi...ada apa? Tidak biasanya Nyonya....”Sampai pada a
Read more
Menyerah
Tentu saja, Robert tidak tau akan hal itu karna sudah pasti Nyonya Horn tidak pernah menceritakan luka itu pada Putranya. Tapi bagaimanapun juga, Robert harus tau kalau kenyataannya Evelyn adalah saudarinya sendiri.  ***Seketika Robert pun lemas dan menyandarkan dirinya pada kursi yang ia duduki. Ia tidak percaya dengan kekacuan yang terjadi dalam keluarganya. Sejak kecil, ia pikir keluarganya baik-baik saja dan orang tuanya adalah orang tua yang sangat baik.Dan ia tidak pernah tau, bahwa Ayahnya telah menghancurkan hidup seorang wanita. Menelantarkan Putrinya sendiri hanya karna tidak ingin skandal yang ia lakukan diketahui oleh publik. Bahkan Ibunya pun telah berbuat tidak adil meski alasannya mungkin tidak salah.Bayangkan saja, wanita mana yang rela setelah mengetahui bahwa sang Suami ternyata punya hubungan dengan wanita lain. Apalagi, wanita itu datang dan mengatakan kalau ia sedang hamil anak dari Suaminya.Tapi semua itu justru akan
Read more
Makan Malam Romantis
Petugas itu pun menunjuk pada pria dengan setelan hitan yang sedang duduk itu. Meski sebenarnya tidak ingin bertemu siapapun, tapi dengan langkah yang berat akhirnya Evelyn pun menemui pria itu.***Semakin dekat, ia merasa tidak asing dengan sosok yang ada di hadapannya itu. Evelyn pun duduk tepat di depan pria itu dan menatapnya dengan nanar. Pria itu pun mengangkat kepalanya ketika menyadari kehadiran Evelyn.Seulas senyum yang sehangat mentari pagi pun tersungging di wajah pria yang tidak lain adalah Robert. Ya, sejak Evelyn dinyatakan bersalah dan harus mendekam dalam penjara. Robert kerap datang meski berulang kali Evelyn menolak untuk ditemui.Tapi entah kenapa kali ini Evelyn bersedian menemui Robert. Seolah tak pernah terjadi apapun Robert masih bersikap sama pada Evelyn. Dan tiba-tiba, Robert mengeluarkan aneka makanan ala Chines Food yang biasanya menjadi kesukaan Evelyn.Dengan cekatan Robert kemudian menyiapkan makanan itu dan berkata,
Read more
Terjemahan Sebuah Manuskrib
“Tapi...dari mana kau tau kalau gadis kecil itu adalah aku?”***“Ketika acara ulang tahunmu di Bibury, aku sengaja mencari foto-foto masa kecilmu. Dan ternyata benar, Gwen ku adalah gadis kecil yang membuatku jatuh cinta,”“Kau tau, Drag? Sejak kejadian itu aku selalu merasa kesal pada diriku sendiri. Aku menyesal kenapa aku tidak menemuimu ketika kau membuka mata,”“Aku pun menyesal kenapa aku harus pingsan dan kehilangan ingatan tentangmu! Maafkan aku, Gwen. Maaf selama ini membiarkanmu sedih sendirian, mengingat luka itu sendirian...”Gwen pun kembali tersenyum dan kali ini ia beranjak dari duduknya dan berdiri di tepi kapal. Semilir angin malam itu membuat rambut panjangnya seolah menari-nari dengan indahnya. Aku tidak tahan membiarkannya sendirian seperti itu.Aku pun mendekat padanya dan dengan lembut kupeluk ia dari belakang dan membiarkan helaian rambutnya membelai wajahku. Tak seperti
Read more
Sejarah Kelam
Suatu ketika Paman memberiku sebuah kalung yang sangat indah. Sebuah kalung berbentuk Naga yang terbuat dari emas. Itu bukanlah kalung biasa, tapi warisan turun temurun dari leluhur kami. Seharusnya kalung itu diberikan pada Pangeran Putra Mahkota, tapi aku tidak tau kenapa Paman memberikannya padaku.***Pernah kucoba untuk menolaknya, karna bagaimanapun juga sepupuku jauh lebih berhak mendapatkan kalung pusaka itu. Tetap saja Paman bersikeras untuk memberikan kalung itu padaku. Meski begitu aku bisa merasakan kalau sepupuku Aden tidak suka dengan cara Paman memperlakukanku.Meski Aden tidak begitu suka padaku, tapi tidak begitu dengan adik perempuannya. Agwen, Putri dari Kerajaan Dragon yang tak kalah hebat dari Ayahnya. Pemikirannya yang sangat jenius sering kali menggeser tugas Perdana Mentri.Tapi bagiku, dia adalah mentariku. Senyumnya mampu menghangatkan jiwaku, tatapan matanya membuatku seolah terhipnotis. Wajah cantiknya yang seperti rembulan mem
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status