Semua Bab Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...: Bab 101 - Bab 110
160 Bab
* BAB CI Bersama Eritha *
“Jinjja! Kenapa lagi ini?? Hahh! Bagaimana bisa terjadi hal ini? Kemarin sudah Aku cek bahwa suratnya lengkap, pihak Dalam Negeri juga sudah OKE, tapi kenapa? Ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi?? Apa ada . . . ? Hahh, tidak mungkin! Dan juga resign di saat yang tidak tepat?!! Jinjja bodoh sekalii!!! SIAL!!! Akan kuhabisi kalau itu terjadi!” Ucapan Zhafar sangatlah menakutkan bagi dua wanita yang masih berdiri terdiam di belakang Zhafar menatapi kemarahan Pria ini. Saat kemarahan masih menyelimuti Zhafar, Eritha memberanikan diri untuk menenangkan Pria ini. Eritha menatap Ibunya khawatir dan berjalan mendekati Zhafar. “Ehm, maaf . . . ” “Ada apa lagi?” Zhafar sedikit meninggikan suaranya dan memutar tubuhnya menatap Eritha dalam diam dan seketika terdiam saat menatap kedua manik mata milik Eritha. Entah kenapa perasaan emosinya seketika hilang begitu saja saat menatapi gadis ini. Aneh. “Akh, maafkan Aku! Sungguh!” Eri
Baca selengkapnya
* BAB CII Jangan Mengujiku! *
Di tengah perjalanan hanya sunyi yang terdengar hingga suara berat memecah keheningan diantara mereka.  “Apa yang Kau fikirkan?” Tanya Zhafar pada Eritha sambil melirik gadis manis ini. “Hah? Tidak ada. Memang kenapa?” Tanya balik Eritha pada Zhafar dan hanya ditatapi heran oleh Pria tampan ini yang masih fokus pada jalanan di depannya. “Oh, tidak. Lupakan!” Hanya itu yang terucap di bibir Zhafar dan membuat Eritha sedikit keheranan dengan sikap Zhafar yang ambigu.  “Wae? Kau kenapa? Sedang ada masalah, 'kan? Apa ada yang bisa Aku bantu?” Eritha mencoba menanyakan hal yang membuat Pria ini menjadi dingin. “ . . . ” Hanya diam dan melirik sebentar pada Eritha. Sungguh Zhafar sudah di level kesalnya pada seseorang. Dan juga fikirannya benar-benar bercabang dan buntu, entah ia harus cerita pada siapa. Namun saat sebuah suara menyadarkannya, ia seperti menemukan sebuah harapan. “Kalau tidak ingin cerita tidak apa-
Baca selengkapnya
* BAB CIII Replacement *
Zhafar, Pria ini melakukan apa yang ingin ia lakukan. Tangan kanannya ia arahkan pada bibir Eritha dan mengusapnya lembut hingga membuat Eritha tersentak. Perlakuan berani dari Zhafar sungguh di luar dugaan Eritha. Perlakuan manis Zhafar tidak berhenti sampai di situ saja, ia membelai leher jenjang Eritha dengan kelembutan dan sedikit seductive hingga tidak sadar Eritha mengeluarkan suara yang membuat Zhafar terpana. “Eungghh . . .  Oppaahh . . .  stoopphh . . .  ” Lenguhan itu akhirnya keluar begitu saja dari bibir mungil Eritha hingga membuat Zhafar menatapinya dalam diam. Pandangan Zhafar pada gadis manis ini semakin mendalam. Apalagi melihat reaksi tidak terduga dari gadis di depannya ini yang ternyata terbawa suasana semakin membuat Zhafar sekuat tenaga untuk menahan semuanya. Zhafar berfikir keras dan menahan semuanya agar semakin terkendali. Ia masih menggunakan kesadarannya dan akan menghentikannya sebelum terla
Baca selengkapnya
* BAB CIV I'm Already Here!
@ Ruang CTO “Selamat Pagi, Arthur! Permisi!” Sapa salah satu sahabatnya yang juga salah satu Pejabat Perusahaan, Kim Jongin aka Kai. “Selamat Pagi, Jongin-a! Silakan, masuk! Silakan duduk sini!” Jawab Arthur seraya mempersilakan tamunya memasuki ruangannya dan duduk di depannya. “Terima kasih. Oia, sibuk apa?” Tanya Kai, seraya duduk di kursi di depan meja kerja Arthur sambil mengamati ekspresi serius Arthur. “Ne, ini Aku sedang mempersiapkan rencana Mitigasi Risiko ke depannya untuk proyek besar kita,” Jawab Arthur sambil masih menatapi kedua layar komputer disisi kiri tubuhnya dan satu buah layar kecil di depannya juga tangannya bergerak membolak-balikkan dokumen. “Mwo? Kenapa memangnya?” Tanya Kai penasaran sambil beranjak berdiri menuju samping kiri Arthur dan mengamati data-data yang sedang diamati oleh Arthur. “Kau tau, perijinan kita juga ternyata mengalami kendala di Departemen Luar Negeri. Hahh, gila! M
Baca selengkapnya
* BAB CV Resignation Letter
# PT DELUXE TOWER, 03 Januari 2017, Pukul 08.30 KST Terlihat suasana gedung perkantoran ini sedikit sibuk dikarenakan mereka sebentar lagi akan mengadakan acara besar bagi sebuah perusahaan. Mereka semua sedang mempersiapkan semuanya. Para karyawan terlihat berlalu lalang hilir mudik dari suatu ruangan ke ruangan lainnya, dari gedung lantai 1 hingga lantai 9 kecuali lantai 10. Hal ini dikarenakan lantai 10 khusus Pejabat Perusahaan yang bisa mengakses ke sana. Dan hanya orang-orang tertentu dan yang diberi akses terbatas saja yang bisa melewatinya. @ Ruang Presdirut Suasana ruangan Zhafar terlihat hening dan sedikit tegang. Di dalam ruangan terdapat salah satu karyawati Zhafar sedang berdiri menunduk di hadapan Zhafar. Seorang wanita yang tidak berani memandang Bossnya ini hanya mampu terdiam saat Bossnya sudah dalam mode diam. Zhafar hanya diam menatapi salah satu karyawatinya. Ia me
Baca selengkapnya
* BAB CVI Penjelasan Zhafar *
SRET!!! “Zhafar-aaa!” Sebuah seruan mengagetkan Zhafar yang masih sibuk dengan pekerjaannya. “ . . . ” Zhafar terdiam menatapi datar gerombolan rekannya yang berdiri diambang pintu yang juga sedang menatapi Zhafar dengan tatapan ingin tahu.  Hal ini bukan tanpa alasan karena rekan-rekan Zhafar mendapati wanita yang barusan keluar dari ruangan Zhafar itu sedang menahan tangisnya dan berlari keluar hingga berpapasan dengan rekan-rekan Zhafar di loby.  Hal ini sungguh mengejutkan mereka semua.  Sebenarnya apa yang terjadi? “Zhaff? Wae? Ada apa? Tadi kulihat seorang gadis menangis keluar dari sini. Wae?” Tanya Suho, rekan kerjanya dari Divisi Produksi.  Zhafar yang mendengar itu hanya diam melirik mereka dan bahkan terkesan enggan untuk menjawabnya. Sangat terlihat jelas di wajah Zhafar kalau Pria ini ingin sendiri. “ . . . ” Zhafar masih sibuk dengan dokumen dan data-data di komputernya
Baca selengkapnya
* BAB CVII Lipstik *
KLIK! Pocket doors otomatis terbuka dan Zhafar bersiap untuk pergi dari ruangannya akan tetapi saat akan beranjak pergi, sebuah seruan mengagetkannya hingga membuat Zhafar berbalik arah. “ASTAGA! Lipstik siapa ini, Zhaff???” Seru Kai kurang ajar dan mengejutkan semuanya.  Si Kai selalu saja bisa menemukan hal-hal yang menurutnya ganjil untuk sahabat-sahabatnya. Ha . . . ha . . .  LIPSTIK?? “Hah? Lipstik? Sejak kapan ada lipstik di ruanganku? Sebentar, jangan-jangan??! Hahh! Tidak mungkin punya Eritha??! Tapi . . .  apa saat tasnya ia lempar padaku, lipstik itu terjatuh, ya? What?? Dasar bod*h!! Bagaimana bisa terjadi? Aku harus menjelaskan bagaimana coba pada mereka ini? Eritha bod*h! Awas saja Kau! Kenapa juga tidak ingat kalau lipstiknya tertinggal di sini! Baka!!!” Rutuk Zhafar kesal dan sedikit gugup, tiba-tiba telinganya memerah saat mengingat kejadian panas tadi malam. Ha
Baca selengkapnya
* BAB CVIII An e an Coimiseanair Enzo a tha seo?/Apakah ini Komisaris Enzo? *
“Akh, selamat pagi, Sajang-nim! Iya, Saya juga baru datang, mungkin sebentar lagi akan hadir semuanya,” Erina menarik kursinya dan duduk tenang sambil menyalakan leptopnya. Ia sibuk sendiri dengan kegiatannya hingga seruan seseorang mengalihkan perhatiannya. “Apa kabarmu, Erina?” Tanya seseorang itu dengan begitu perhatian. “Saya baik-baik saja, kalau Anda?” “Seperti yang Kau lihat,” Singkat sekali jawaban Pria ini. “Syukurlah, Sajang-nim baik-baik saja,” Erina menanggapi dengan tenang hingga mereka berdua dikejutkan oleh seruan seseorang yang barusan datang. “Zhafar! Woah, sudah di sini? Akh, Erina, selamat pagi!” Sapa Kai pada mereka berdua dan duduk di kursinya diikuti oleh tamu lainnya.  Seseorang itu, Zhafar menatap rekannya dengan datar dan perhatiannya seketika teralihkan pada handphonenya yang berdering.  Zhafar mengamati nama yang tertera di layar handphonenya dan memutuskan mengangkat panggilan telephonenya
Baca selengkapnya
* BAB CIX Sang Penghianat berbicara! *
# Sementara itu, di dalam ruangan meeting Semua tamu yang sudah hadir memperhatikan sikap BigBoss mereka yang terlihat sangat frustasi dan marah. Mereka melihat bahwa Zhafar marah-marah saat sedang menelephone hingga membuat semuanya khawatir.  Ada apa sebenarnya? “Hey, Zhafar kenapa?” Tanya Suho pada Xiumin. “Entah. Aku juga tidak tahu,” Jawab Xiumin sambil menatap khawatir rekannya, Zhafar. “Iya, benar. Pagi ini ia terlihat menakutkan sekali. Sikapnya juga berbeda, ada sesuatu hal yang mengusiknya,” Kai menimpali pernyataan Suho dan Xiumin. “Heem, benar. Molla,” Hanya itu yang di jawab oleh Arthur lantas ia menatapi Erina yang juga sedang menatapinya khawatir.  Arthur menganggukkan kepalanya pelan agar gadisnya tidak perlu khawatir dan ditanggapi oleh Erina dengan senyuman lembut.  Terlihat Zhafar beranjak menuju ke dalam ruangan dengan ekspresi diam dan dinginnya. Pria tampan
Baca selengkapnya
* BAB CX Face to face *
PIP!  Pintu otomatis terbuka.  Semua para tamu beranjak pergi meninggalkan ruangan meeting satu persatu. Dan hanya tinggalah Zhafar, Erina dan Arthur di ruangan meeting ini. Ketiganya hanya berdiam diri saja.  Bahkan Zhafar pun sibuk dengan notebooknya dan handphonenya. Ia masih mengolah data-data yang ada dan layar monitor pun juga tidak ia matikan. Ia terlalu serius hingga membuat Erina dan Arthur segan untuk menyapanya. “Erina, kajja?” Ajak Arthur pada Erina dan gadis ini menatapi Arthur dengan sedikit bingung. “Akh, ne. Ehm, Maaf, Sajang-Nim! Kami permisi dahulu?” Erina memberanikan diri menyapa Zhafar yang memang raut mukanya terlihat menakutkan.  “OK!” Jawab Zhafar singkat dan menatap Erina sekilas lalu melanjutkan pekerjaannya lagi dan hal ini membuat Arthur heran.  Tidak biasanya Zhafar mengabaikan Erina seperti itu.  Aneh. Arthur pun juga menyadari kalau re
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status