Semua Bab Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...: Bab 111 - Bab 120
160 Bab
* BAB CXI Pujasera *
@ Pujasera, Pukul 12.00 KST Suasana di pujasera ini lumayan ramai karena memang sudah waktunya istirahat siang. Semua pegawai berbaur menjadi satu di sini. Mengistirahatkan semua fikiran akibat pekerjaan yang menumpuk. Mereka saling bersenda gurau dan berbincang dengan asyik bersama rekan mereka. Di sudut ruangan terlihat gadis cantik sedang duduk sendiri sambil menikmati makan siangnya. Ia sibuk sekali dengan hidangan di depannya hingga tidak menyadari seseorang duduk di depannya hingga gadis ini mengalihkan pandangannya pada seseorang itu. “Erina, Aku boleh duduk di sini, ya?” Ucap seseorang itu dengan lembut. “ . . . Akhh! Jong Kyoo Oppaa . . . hayyy, lama tidak berjumpa . . . ” Seru Erina girang karena melihat salah satu sahabatnya yang sudah dianggap kakak laki-lakinya. “He . . . he . . .  Kau merindukanku, Erina? Maaf, ya baru bisa bertemu denganmu sekarang. Aku juga tidak sempat menghubungimu, Erina. Mian .
Baca selengkapnya
* BAB CXII Kegap Sahabat *
# Sementara di sisi lain, Seorang gadis sedang sibuk dengan handphonenya dan terlihat serius dengan panggilan telephonenya. Ia mengaduk-aduk hidangan makan siangnya dengan malas. “Yakh, Oppa! Jangan begitu! Kau ini! Kau bisa, ‘kan membantuku?” Ucap gadis ini dengan sedikit merajuk manja. “  … ” “Akh, jinjja! Kenapa, sih? Pelit amat! Aku minta tolong, Oppa! Please!” Ucap gadis ini dengan sedikit meninggikan nada suaranya. “  … ” “Hahh! Dasar! Aku marah denganmu! Jangan telephone Aku lagi!” Gadis ini sedikit kesal dan merajuk manja pada seseorang di seberang sana. “  … ” “Okeyy. Baikhlah! Oia, kapan Oppa akan ke Seoul?? Oppa tidak merindukanku dan seseorang yang selalu ada di hati Oppa?” Goda gadis ini hingga tidak sadar dirinya tersenyum manis. “  … ”
Baca selengkapnya
* BAB CXIII Love between The Lines *
@ Meeting Room Andromedae Spe, Pukul 12.45 KST Terlihat seorang Pria sedang berkutat dengan leptop di hadapannya. Ia seorang diri di ruangan meeting ini sembari menunggu para tamu yang lain setelah sebelumnya ia menghabiskan makan siangnya di ruang kerjanya. Ia mengerjakan semua laporan dan data-data dengan serius. Menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus hingga tidak terasa ia terhenti. Pria ini terlihat sedikit frustasi saat dirinya tidak bisa melanjutkan mengolah data-data yang sedang ia kerjakan hingga terhenti begitu saja dan hanya berputar-putar saja difikirannya. Fikirannya kalut. Pria ini merasakan perasaan cemas dan khawatir pada seseorang. Ia teringat ucapan seseorang bahwa posisi dirinya sedang tidak aman. ‘’Hahhh … astaga! Cobaan apa lagi ini?” Pria ini menghela nafasnya sambil menyandarkan kepalanya pada kursi. Ia menerawang langit-langit atap ruangan ini, seketika terkagum dengan
Baca selengkapnya
* BAB CXIV Substitute Secretary *
@ Meeting Room Andromedae Spe, Pukul 12:50 KST SRET!!! “Lhoo? Masih kosong? Eh, tunggu, itu sepertinya Aku mengenali siapa pemilik leptop itu?” Ucap Erina sambil berjalan mendekati leptop yang berada di meja namun tidak ada pemiliknya diikuti Eritha dan Zhafar. “Eh, bukankah itu miliknya kekasihmu, ya?” Tanya Eritha agak ragu hingga membuat Erina dan Zhafar menatap Eritha cepat. “Hah? Ahh, iya. Benar. Tapi kemana dia?” Tanya Erina sedikit terkejut dengan kenyataan di depannya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sekitarnya hingga kedua matanya menangkap siluet seseorang sedang berdiri bersandar pada pagar balkon. ARTHUR! “Dia ngapain? Tunggu! Sikapnya berbeda. Ada apa dengannya? Aku khawatir … ” Tanya Erina dalam hati seraya menatap kekasihnya dengan lamat hingga seseorang menepuk pundaknya. “Erina! Gih, samperin kekasihmu! Sepertinya dia membutuhkanmu saat ini. Oke!” Ucap Pr
Baca selengkapnya
* BAB CXV The beginning of The Existence of Spies *
SRET! Pintu tertutup otomatis sesaat Eritha keluar dari ruangan diikuti dengan tatapan Zhafar yang semakin sulit diartikan. Entah apa yang difikirkan oleh Zhafar hingga masih memperhatikan seorang gadis sampai menghilang dari pandangannya dengan begitu tajam. Akan tetapi saat Zhafar sedang memperhatikan Eritha, ia tidak sadar bahwa ada seseorang yang mengamati sikap Zhafar dari luar ruangan. Ternyata benar! Pria itu mempunyai perasaan lebih pada karyawatinya! Tidak kusangka! Sesaat setelah itu, seseorang itu pergi dari situ namun salah satu rekan Zhafar melihat seseorang itu pergi diam-diam. “Kenapa orang itu? Mencurigakan!” Ucap rekan kerja Zhafar, si Kai. Iya, Kai mengamati sepenuhnya sikap mencurigakan seseorang itu yang terlihat sedang merekam sesuatu, dan ia juga tidak tinggal diam. Kai meraih handphonenya dan merekam seseorang itu diam-diam. Ia berpura-pura sedang menelephone seseorang sambil men
Baca selengkapnya
* BAB CXVI Traitor's Deal *
# Di tempat lain, “Iya, Tuan. Saya akan segera kirimkan videonya. Saya yakin dengan firasat Saya. Tapi Tuan harus segera mengirimkan balik apa yang Saya sebutkan tadi!” Ucap seseorang itu dengan nada bisik-bisik di balik bilik toilet namun sebenarnya masih bisa terdengar oleh orang lain yang berada di bilik sebelahnya.  “ … ” “Tidak! Kita sudah sepakat dari awal, ‘kan? Aku juga sudah berkerja keras untuk kalian. Saya berhak memperoleh hasil yang Saya inginkan juga. Lagian Saya juga sudah melakukan apa yang kalian butuhkan dengan mengganti surat perijinan PT DT ini. Itu sangatlah berat dan Saya rela di maki-maki habis-habisan oleh Pimpinan PT DT ini demi uang US$ 75.500(US$ 1 = Rp 13.305,40). Hahh!! Jadi saat Aku kirimkan file video ini kalian harus menstransfer uang itu padaku!” Ucap seseorang itu dengan sedikit emosi. Seseorang ini tidak tahu bahwa seseorang di bilik sebelahnya sudah sedari tadi
Baca selengkapnya
* BAB CXVII The Charm of Eritha Elena Isla *
@ Meeting Room Andromedae Spe, Pukul 13:05 KST Terlihat ruangan meeting sudah mulai penuh dengan tamu undangan. Mereka semua duduk tenang sambil menunggu BigBoss mereka untuk memulai acaranya. Entah BigBoss mereka ini sedang menunggu siapa, hal itu menjadi pertanyaan tersendiri bagi semua tamu undangan karena tidak biasanya BigBoss mereka ini mengulur acara penting dengan santainya. Mereka semua memahami bahwa BigBoss mereka adalah orang yang sangat perfectionist dan tepat waktu dan ini merupakan hal yang aneh. Di saat mereka semua masih sibuk dengan bermacam-macam fikiran yang membingungkan, sebuah ketukan di pintu masuk ruangan berbunyi hingga membuat semua mata memandang ke arah pintu. TOK!!!TOK!!!TOK!!! SRET!!! Suara pintu saat terbuka otomatis menampilkan sosok gadis manis di hadapan semua tamu undangan hin
Baca selengkapnya
* BAB CXVIII Kecurigaan *
Zhafar, Pria ini merasa tidak salah pilih partner. PROK!!! PROK!!! PROK!!!   Suara tepuk tangan menggema di seluruh ruangan ini. Para tamu undangan memberikan standing applause pada Eritha dan menyambut hangat keberadaan gadis manis ini. Eritha? Gadis manis ini begitu bahagia dan tidak menyangka akan seperti ini. Ia terharu hingga ingin menangis dan kedua matanya menatap kedua mata seseorang yang kini juga sedang menatapnya tajam. Keheningan terjadi diantara mereka berdua seakan sedang berbicara melalui mata. Dunia seakan berhenti selama beberapa detik saat kedua mata Eritha menatap kedua pasang mata yang berhasil merubahnya menjadi lebih baik. Eritha tersenyum manis dan bahagia hingga terpancar di wajahnya, hal ini disadari sepenuhnya oleh seseorang itu, yaitu Zhafar. Pria ini akhirnya tersenyum tipis dan bersiap untuk berpidato kembali. “Baiklah! Mulai hari ini Saya dan seluruh Manajemen
Baca selengkapnya
* BAB CXIX Four Eyes with You *
SRET! Pintu otomatis tertutup. HENING! “Hahhh!! Astaga! Maafkan Aku!” Ucap Eritha akhirnya dan segera meminta maaf atas keteledorannya itu. Ia menundukkan kepalanya tidak berani menatap Zhafar yang saat ini tengah menatap tajam dirinya. “ . . . ” Zhafar masih dengan sikap diamnya. Ia masih memperhatikan gadis manis di depannya ini tanpa ekspresi sedikitpun. “ . . . ” Eritha juga ikutan diam. Ia masih tertunduk dalam diamnya hingga sebuah suara berat menginterupsinya. “Kita ke ruanganku saja bicaranya! Kajja!” Ucap Zhafar akhirnya dan hanya ditatapi bengong oleh Eritha. “Hah?” Eritha masih tidak yakin dengan apa yang didengarnya. “Kajja, ke ruanganku saja!” Ulang Zhafar dengan sabar dan beranjak berdiri bersiap menuju pintu keluar, namun ia membalikkan badannya menatap Eritha dalam diam. “Akh, Ne!” Jawab Eritha akhirnya faham maksud dari Zhafar dan ia beranjak menuju pintu kelua
Baca selengkapnya
* BAB CXX Still with You *
Eritha masih setia mendampingi Zhafar dan masih menunggu di samping Pria ini. Ia dengan cermat memperhatikan begitu lihainya tangan kekar Pria ini saat mengetik sesuatu. Eritha begitu takjub dengan kecerdasan Pria ini.Hebat!“Eritha, tolong sini sebentar!” Permintaan tiba-tiba dari Zhafar begitu mengejutkan Eritha hingga membuat Eritha refleks mendekat ke arah Zhafar.“Akh, Ne,” Eritha menunduk dan mendekat ke Zhafar. Jaraknya begitu dekat bahkan ia mampu mencium aroma parfum maskulin milik Zhafar yang sanggup menghipnotis setiap gadis seketika.“Aku minta tolong padamu. Bisakah Saya pinjam handphonemu sebentar? Handphone Saya masih Saya charge,” Ucap Zhafar seraya menatap Eritha sebagai tanda persetujuannya.“Akh, Ne. Ini, silakan,” Jawab Eritha sambil menyerahkan handphonenya begitu saja pada Zhafar.Pria ini menerimanya dengan tenang dan tersenyum hangat.Eritha masih memperhatikan a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status