Semua Bab Aira's : Bab 21 - Bab 30
72 Bab
20. Aira's
"Hilang tak dicari, lantas pergi adalah hal yang dinanti. Sampai jumpa lagi di waktu yang telah terpatri." Aira— >>>***<<< Denting sendok beradu merdu memenuhi ruangan hampa tanpa harsa. Suapan kedua nyaris tak mau masuk, bahkan sang empu malah menatap datar pa
Baca selengkapnya
21. Aira's
Penantian ini teramat'lah panjang Coba kau rasakan sayang Letihku di ujung jalan Dia menghilang membawa semua kenangan  >>>***<<< Bersama Fatin
Baca selengkapnya
22. Aira's
"Senja memberikan ketenangan … awan nyaris memberi kebimbangan." —Rachel >>>***<<< Saat ini memori Aira berkelana mengingat setiap ucap dari om Ciko. Membeberkan setiap kenangan akan lara dan bahagia sosok Rachel.  "Aira. Waktu itu Rachel pernah bilang ke Om. Ka
Baca selengkapnya
23. Aira's
"Aira tidak berbeda, tapi istimewa." —Andika  >>>***<<< Mentari makin terik berada di atas langit. Keringat pun makin mengucur di dahi setiap insan yang berdiri di bawahnya.  Cakrawala melukiskan berbagai cerita di setiap lengkungnya. Menyaksikan setiap langkah gontai tanpa seman
Baca selengkapnya
24. Aira's
Boleh aku meminta? Meminta diberi kebebasan sekejap saja.  —Aira >>>***<<< Di bawah malam yang indah dua insan duduk saling membelakangi lantas bersandar pada punggung yang telah bertaut. Menyangga berat dengan memeluk kedua lutut.  Keduanya hanyut dalam lamunan, menatap indahnya awan yang nyaris kentara walau malamnya telah tiba.  
Baca selengkapnya
25. Aira's
Sekeras apapun pasti ada kalanya melemah. Namanya juga manusia.  Aira— >>>***<<< "Selamat tidur Kak Andi!" Aira menutup setengah badan kak Andi bahkan seulas senyum tak pudar.  Kak Andi menggenggam tangan Aira. "Kamu tidur di sini juga, ya! Temenin Kakak." Aira menggeleng lantas memberikan senyuman paling manisnya.  
Baca selengkapnya
26. Aira's
Gak ada yang lebih indah dan menyenangkan selain mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain.  Aira— >>>***<<< Jalan masih terlihat sepi dengan angin sepoi pagi. Udaranya amat segar tanpa debu nan bising kendaraan.  Terpampang jelas nama SMA Nusa Bakti di depan Aira. Sekarang Aira telah
Baca selengkapnya
27. Aira's
Ternyata masih ada yang peduli, aku kira semua orang itu sama.  Aira— >>>***<<< Bak diterpa kabut- semuanya tak terlihat. Aira membeku sedangkan bu Ina malah tersenyum simpul kala Salama datang membawa satu map berwarna putih dan satu kotak.  "Ini yang Ibu maksud! Dan ini hadiah kecil buat kamu- dulu Salama juga sama mendapatkan sebab cuma dia yang mau masuk ke ekstrakulikuker Sastra dan Budaya." Bu Ina memberikan satu kotak seukuran buku 19&tim
Baca selengkapnya
28. Aira's
Di sini kau dan aku terbiasa bersama Menjalani kasih sayang bahagia ku denganmuPernahkah kau menguntai hari paling indah Ku ukir nama kita berdua di sini surga
Baca selengkapnya
29. Aira's
“Dalam hidup ada indah ada buruk. Semua orang pasti mengalami keduanya.” Aira— *** Aira tergopoh-gopoh mengayun sepeda. Tidak peduli terjalnya jalan dan tidak peduli padatnya kendaraan kota. Yang nyaris ia ingat hanya bentakkan amarah ayahnya dari seberang telepon. Aira sudah mengira akibat ucapannya kala itu di kelas akan menimbulkan masalah baru serta hukuman baru.  Aira hanya diberi waktu dua puluh menit untuk sampai rumah, jika tidak hukuman yang akan diberikan menjadi dua kali lipat. "K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status