All Chapters of Terjebak Nafsu Tuan Sanjaya: Chapter 211 - Chapter 220
244 Chapters
Bab 211 Lewat Jendela Juga Gak Papa!
Tapi, besok saat matahari sudah benar-benar bersinar terang dia akan memeluk kedua putranya bersama dan merengkuhnya tanpa ingin melepaskannya lagi.Siapa Esti? Kenapa dia harus menyerahkan putranya kepada wanita itu? Selama ini kedua putranya sudah sangat tersiksa karena berada jauh dari dirinya dan Sanjaya? Devinka menoleh kepada Reno, anak itu tidak pernah mendapat sentuhan kedua orang tuanya saat masih bayi, tidak seberuntung Rain yang ia hujani dengan ciuman bertubi-tubi dari bibirnya. Reno bahkan sudah mengerti arti cemburu sejak anak itu masih merah. Anak itu tidak ingin disentuh oleh siapapun selain dirinya, dan menolak siapapun yang berusaha mendekatinya kecuali bibi dan suaminya. Ah … bagaimana ia bisa sebodoh ini!'Sanja, mereka putra kita, Sanja … putra kita!' Raung wanita itu di dalam sanubarinya. Dapatkah ia memberitahukan hal ini pada suaminya sekarang? Ahh ia sudah sangat tidak sabar.Davinka ingin menangis dan berteriak dalam waktu yang bersamaan. Bagaimana bisa i
Read more
Bab 212 You Look So Beautiful In White
Panji menggeleng dengan tegas. "Kalau kita ketemu sama Renhart dan peluk dia. Itu cuma akan buat kita semakin sulit buat ninggalin anak itu."Tidakkah Esti tahu hal ini juga berat untuk dirinya. Setiap ia lelah setelah berkutik seharian dengan pekerjaan, ketika melihat putranya semua beban dan rasa lelah itu semua seakan menguap. Sekarang kekuatannya dan pondasinya selama ini sudah tidak bisa ia rengkuh dan peluk lagi.Bagaimana bisa ia menjalankan sisa hidupnya?"Kamu tahu kan apa yang harus kita lakukan nanti? Ingat jangan pernah buat pria itu marah dan kecewa, karena dia sudah benar-benar tahu kelemahan kita dan menekan kita untuk itu!"Panji menarik tubuh istrinya ke dalam pelukan. Mereka harus sama-sama saling menguatkan. Beberapa tahun ke depan pasti akan terasa berat, tapi mereka yakin tidak lama dari itu semuanya akan kembali normal seperti sedia kala dan berharap Pelita kembali menyala di rumah tangga mereka.Di lain harinya. Venti mengajak Davinka untuk melihat gedung dimana
Read more
Bab 213 Permohonan Renhart
Davinka hanya menggeleng. Ia sama sekali tidak tahu siapa anak itu. Sebelumnya ia sudah bicara dengan Esti bahwa mereka akan mengunjungi wanita itu dan mempertemukannya dengan Renhart. Tapi apa ini?"Aku tidak tau," sahutnya dengan terus menatap mereka yang tengah berjalan menuruni tangga. Wajah Davinka terlihat sangat serius.Pemandangan ini sama persis seperti saat ia pertama kali datang ke rumah itu untuk bertemu dengan Renhart. Hanya saja wajah Esti yang terlihat tenang dan anggun kini sangat panik dengan bola matanya yang terus bergerak kesana kemari.Apa ini? Davinda sedikit memiringkan kepalanya berbisik kepada suaminya tentang apa yang ia lihat."Apa ini Sanja? Kenapa ada anak kecil di sini?" Pria itu hanya diam membisu, bahan tidak mengeluarkan sedikit pun desis suaranya.Tidak juga mendapatkan jawaban akhirnya Davinka berbisik di telinga Renhart, "Itu Mommy-mu, kan?" Anak itu mengangguk, "cepat lari dan peluk dia dan katakan maaf!"Davinka tidak ingin Renhart menahan perasaa
Read more
Bab 214 Tunggu Rae Mommy
Sanjaya mendesah panjang. Bagaimana bisa ia mengabaikan wajah istrinya yang begitu penuh permohonan."Oke." Setelah itu Sanjaya menurunkan Renhart dan melihat anak itu berlari kencang mengejar Esti."Mommy … mommy … tunggu aku Mommy!" Anak itu terus berlari dan berlari mengejar ibunya. Tapi, Esti berpaling saja tidak.Hatinya begitu sakit manakala melihat putranya begitu tersiksa dengan keadaan ini. Davinka hanya dapat Memeluk suaminya dari ambang pintu dan melihat putranya mengejar ibu lain."Kapan ia akan memanggilku penuh cinta seperti itu, Sanja?""Segera, sayang … segera. Setelah dia lebih mengerti apa yang sebenarnya terjadi, ia akan lebih mencintaimu lebih dari siapapun, sayang …." 'Segera setelah ia tahu bahwa kamu adalah ibu kandung yang sesungguhnya!'Pria itu hanya mampu menenangkan hati istrinya dan mengabaikan perasaannya sendiri. Suatu saat ia pun berharap Renhart akan mencintainya sama besarnya dengan dunia ini.Renhart tidak menyerah, anak itu berlari semakin kencang hi
Read more
Bab 215 Benci = Détester
Davinka menatap suaminya penuh selidik dengan bibirnya mengerucut tajam. "Kamu sudah tahu ini semua akan terjadi. Sekarang dia membenciku karena ini!"Tidak peduli kata-katanya akan mengecewakan Sanjaya atau tidak, tapi Davinka saat kecewa kepada pria itu. Davinka hanya tidak ingin anaknya tumbuh dalam kebencian dan mentalnya yang tersiksa karena perpisahan dengan wanita yang sudah dianggap seperti ibu kandungnya sendiri.Padahal, sebelumnya Wanita itu sudah mempersiapkan beberapa patah kata agar membuat Esti mengerti dan mau untuk tetap tinggal di rumahnya untuk sementara waktu hingga membuat putranya benar-benar siap untuk berpisah dengannya walaupun itu sangat tidak mungkin. Tapi apa ini? Sanjaya malah membuat anak itu membenci mereka berdua dan menyalahkan dirinya karena telah terlahir dari orang asing.Davinka bergegas masuk ke dalam mobil dan mengabaikan pria itu yang hendak membujuknya. Tapi hari ini ia tidak ingin dibujuk, dengan arogan Davinka meninggalkan suaminya seorang d
Read more
Bab 216 Tiga Pengiring Pengantin
Tanpa disangka Renhart melakukan apapun yang dilakukan oleh Davinka. Namun, nada suara anak itu sangat berbeda. Nada suaranya terdengar lirih dan begitu memilukan hati walau Davinka tidak tahu apa yang tengah diteriakkan oleh anak itu, tapi sedikit banyak ia mengerti bahwa putranya tengah mengutarakan rasa kecewa dan dukanya pada alam."Teriaklah, Nak … ungkapkan seluruh rasa kecewa dan sesak di dadamu. Jangan pernah menahannya atau memendamnya seorang diri. Aku ingin kamu jadi anak yang kuat untuk menatap masa depan yang keras ini."Davinka berharap di masa depan putranya tidak akan pernah menyalahkan ia dan Sanjaya atas apa yang mereka lakukan hari ini. Renhart mungkin akan membenci mereka berdua selama beberapa tahun ini, tapi ia yakin lambat laun semakin besar semakin Renhart dapat mengerti bahwa ini juga tidak pernah mudah untuk mereka lalui. Saat melihat Renhart hendak membalikkan tubuhnya, dengan gerakan cepat Davinka menghapus jejak air matanya. "Sudah?" Anak itu mengangguk
Read more
Bab 217 Kalian Dulunya Sekutu
Ponsel Venti berbunyi dan itu adalah dari rumah sakit. Namun, Venti selalu mengabaikannya. Hingga panggilan ke 10 wanita itu baru mengangkatnya dengan kasar. Venti tahu pihak rumah sakit menghubunginya pasti ada sesuatu yang berhubungan dengan Laura. Venti sudah malas melihat gadis itu lagi. Laura adalah orang yang berusaha membunuh putranya. Jadi, untuk apa membership baik padanya!"Ya, katakan!" Venti tidak ingin basa-basi."Nyonya, tahanan yang bernama Laura sudah sandarkan diri dan selalu menyebut nama Anda," tukas petugas yang ditugaskan untuk mengawasi Laura."Bilang padanya, aku dan dia sudah tidak ada urusan!" Wanita itu langsung menutup telepon tanpa mendengarkan sisa kalimat yang ingin disampaikan oleh petugas itu."Seharusnya aku tahu wanita itu tidak cocok untuk Jay. Ternyata Laura begitu berambisi!" Dengusnya lagi sambil memasuki kamarnya.Davinka yang hendak turun kelantai bawah sempat mendengar gumaman ibu mertuanya. "Kenapa sekarang Mama benci banget sama Laura? Apa
Read more
Bab 218 Ujian Sanjaya
Sanjaya menatap sinis ibunya dengan sudut bibirnya yang sedikit terangkat, dengan berdecak dia berkata, "Cek, apa Mama benar-benar tidak tau, atau Mama yang tidak mau tau? Laura itu sepupu Diandra, anak tiri Mama!" Setelah mengatakan itu dengan wajah penuh kepuasan Sanjaya meninggalkan ibunya yang masih menatapnya tajam.Akan tetapi, langkah pria itu lagi-lagi terhenti karena perkataan ibunya. "Apa yang coba kamu klarifikasi, Jay?" Tatapan ibunya terlihat berbeda jika sudah membicarakan masa lalunya, kebencian itu selalu membunuhnya sedikit demi sedikit dengan cekikikan dan hujaman kuat di dadanya."Tidak ada, tapi itulah kenyataannya … semua orang di panti asuhan tempat Diandra dan Laura besar, semua mengetahui. Mereka saudara sepupu!"Benarkah? 'Sepertinya aku terlalu lengah, untungnya mereka tidak jadi menikah!' "Dan Laura bukan anak tiriku. Dia tidak lebih dari seorang penipu sama seperti Jalangmu itu, Jay!""Dia istriku, M
Read more
Bab 219 Selamanya Kamu Istriku
Jantungnya benar-benar berhenti berdetak dengan napasnya yang tercekat di tenggorokan. Bahkan, bola mata wanita itu sama sekali tidak bergerak, menatap Sanjaya lekat dengan sedikit rasa takut dihatinya. Apa Sanja benar-benar tahu siapa dirinya? Atau hanya berusaha mempermainkan perasaan dan terus menggodanya?Venti yang menderanya saja sempat merasa takut akan apa yang dikatakan Sanjaya. Entah putranya ini berkata yang sebenarnya atau hanya menggoda Davinka saja? Sebentar lagi ia akan mengetahuinya.Riak air yang hampir tumpah di bola matanya yang sebening embun pagi serta wajahnya yang mulai seperti kapas dan bibirnya yang gemetar hebat membuat Sanjaya yakin bahwa istrinya sudah benar-benar mengingat dirinya dan tengah berpura-pura dihadapan ibunya."Ka-kamu—" Suaranya yang gemetar langsung dibenamkan ke dalam dekapan dadanya.Dengan cepat Sanjaya merengkuh tubuh istrinya dan memeluknya erat hingga isak tangis wanita itu keluar nyaris seperti suara orang yang baru saja kehilangan. S
Read more
Bab 220 Kepergok Reno dan Renhart
Davinka hanya memejamkan matanya saat bibir tipis itu menyapu bibirnya yang gemetar dan dingin, dan terus mencari celah agar dapat terselip diantaranya, lalu menyesapnya kuat dan sangat dalam hingga lengkuhan kecil lolos dari bibir tebal itu.Untuk sesaat mereka terhanyut dalam kelembutan, kehangatan, dan rasa rindu mereka yang tidak bisa dibendung lagi. Namun, saat permainan dua kelompok bibir itu semakin panas dan berkobar, dua deheman tajam menghentikan mereka dari kenikmatan yang begitu memabukkan."Ehem!" Suara kedua bocah itu "Mommy!""Mama!""Apa yang kalian lakukan?" Dalam dua bahasa yang berbeda.Davinka menarik wajahnya dan menghapus jejak basah itu dengan cepat. Merasa sangat malu."Hanya ciuman selamat pagi pada ayah kalian," sahutnya dengan suara parau. Davinka berdeham, berusaha membersihkan tenggorokannya dan memutar tubuh, lalu menatap keduanya bergantian. "Dan aku akan memberikan ciuman untuk kalian sebentar lagi. Kemari lah!"Keduanya datang menghampiri Davinka dan
Read more
PREV
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status