Lahat ng Kabanata ng Mengejar Mantan: Kabanata 1521 - Kabanata 1530

Seluruh lorong terdiam setelah mendengarnya.Luna mengepalkan tinjunya.Dia mengangkat kepalanya untuk menatap Jim dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Jika Joshua benar-benar menyakiti Iibu seperti ini …Dia tidak berani memikirkan konsekuensinya, dia juga tidak mau menghadapinya..Tiba-tiba, para dokter mendorong Rosalyn keluar dari ruang operasi.Luna dengan cepat mendekat untuk memeriksanya.Wanita yang menginginkannya meninggalkan keluarga Landry dan kembali ke sisi Joshua saat ini sedang berbaring dengan tenang di tempat tidurnya, seolah-olah dia sedang tidur.Bahkan ada sedikit senyum di wajah Rosalyn.Luna merasa seolah-olah seseorang telah menusuk jantungnya dengan pisau saat melihat penampilan Rosalyn. Dia menggertakkan giginya dan meraih tangan Rosalyn saat mengikuti para dokter ke kamar Rosalyn.Sepanjang jalan dari ruang operasi ke bangsal, Luna menatap tajam ke wajah Rosalyn, tatapannya tidak pernah goyah bahkan sedetik pun.“

Jim sedikit menyipitkan matanya.Wajah Joshua tergores dengan ekspresi yang sungguh-sungguh, tanpa sedikit pun kepura-puraan.Jim menghela nafasnya dan menjawab, “Dia berhasil selamat, tapi...”Dia mengangkat kepalanya untuk mengamati ekspresi Joshua dan melanjutkan, “Dia sekarang dalam keadaan vegetatif, dan tidak dapat berbicara atau bergerak lagi. Dokter mengatakan kecil kemungkinannya dia akan terbangun dari keadaan vegetatifnya.”Seluruh tubuh Joshua menegang. Setelah sepersekian detik, dia menutup matanya dan berkata, “Syukurlah dia masih hidup. Selama dia masih hidup, masih ada harapan.”Jim sedikit menyipitkan mata setelah mendengar perkataannya.Dia mengatakan hal yang persis sama kepada Luna belum lama ini.Jim mendesah lagi saat menatap Joshua. Dia belum pernah melihat seorang pembunuh yang sangat ingin korbannya untuk bertahan hidup.Entah Joshua sama sekali bukan pembunuhnya, atau dia terlalu pandai berpura-pura.Jim lebih condong ke arah yang pertama.Dia mengangkat kepal

Di dalam kantor polisi.Joshua duduk sendirian di sel penjara yang kecil dan menatap tanpa ekspresi ke langit-langit di atasnya.Tiba-tiba, suara sipir penjara terdengar dari belakangnya, “Tuan Lynch, ada Tuan Landry dan Nona Heather yang ingin menemuimu.” Joshua melengkungkan bibirnya menjadi seringai. Dia berbalik dan menatap sipir penjara. “Aku tidak ingin menemui mereka.”Sipir itu terlihat ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, “Tapi … mereka adalah Keluarga Landry. Jika kau menolak untuk menemui mereka, mereka akan membuat hidupmu lebih sulit setelah kau keluar dari penjara.”“Kau bukan dari sini, jadi kau tidak mengerti sejauh mana sebenarnya kekuatan Keluarga Landry di Kota Merchant … terutama Nona Heather. Tidak ada yang berani berada di sisi buruknya bahkan jika dia menimbulkan masalah di mana pun.”Joshua menundukkan kepalanya dan berkata, “Itu hanya untukmu. Setelah aku keluar dari sini …”“Tidak ada yang tahu siapa yang akan membuat hidup siapa yang sulit.”Setelah itu, dia be

Pada jam 8 pagi, Luna akhirnya meninggalkan bangsal Rosalyn setelah dibujuk oleh Jim.Orang yang mengambil alih mengawasi Rosalyn darinya adalah Charles.Meskipun dia dan Charles sempat berselisih belum lama ini, Luna tetap memberinya instruksi pada jadwal jaga dokter dan memintanya untuk memberikan pijatan kepada Rosalyn dari waktu ke waktu. Setelah memastikan dia sudah mengerti semua ini, Luna akhirnya berbalik dan pergi.Ketika akan menutup pintu di belakangnya, dia melihat Charles mencengkeram tangan Rosalyn, wajahnya tampak berlinang air mata.Rasa sedih menyebar ke seluruh hati Luna saat dia menutup pintu.Rosalyn pernah memberitahunya sebelumnya bahwa dia iri pada Lucy.Ketika Lucy meninggal dunia, Charles, pria yang dikenal tangguh, menangis untuknya.Rosalyn berpikir bahwa seorang pria hanya akan menangis untuk seorang wanita jika dia benar-benar berarti baginya.Dengan Rosalyn dalam keadaan vegetatif pada tahap ini, Charles juga menangis untuknya.Tidak masalah apakah Rosalyn

Luna mengerutkan alisnya dan berjalan melewati Heather lagi. “Aku tidak suka menenggelamkan kesedihanku dengan alkohol.”Setelah itu, dia berjalan menuruni tangga.Saat dia baru saja mengambil dua langkah, Heather menghentikannya sekali lagi. “Kenapa kau begitu takut untuk minum-minum denganku, Luna? Aku tidak akan menertawakanmu jika kau tidak kuat minum.”Luna mengerutkan keningnya setelah mendengar ucapannya. Dia memelototi Heather dan berkata, “Karena kau tahu aku tidak kuat minum, mengapa kau terus bersikeras untuk minum-minum denganku? Apa yang sedang kau rencanakan?” Seluruh tubuh Heather menegang saat mendengar perkataannya.Dia tiba-tiba menyadari bahwa karena merasa putus asa, dia tidak sengaja mengatakan hal yang salah.Dia mengerutkan bibirnya dan meraih Luna, lalu tersenyum. “Tentu saja aku tidak merencanakan apa-apa. Aku hanya berpikir kau mungkin begitu sibuk dengan segala sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini. Lagipula, ibu membesarkanku sejak kecil, dan aku juga sedih