Semua Bab Sang Dewa Game - SVSS1: Bab 71 - Bab 80
244 Bab
Bab 71: Pembagian Tugas
Malam ini di dalam pertemuan dengan orang-orang yang dipilih oleh Foxi, Satria mengatakan agar mereka semua mencari orang yang bisa membantu mereka di bidangnya masing-masing. Satria ingin mereka juga ikut menyertakan para pemuda yang bisa dipercaya dan bekerja di bidangnya untuk diutamakan oleh mereka.Sebab menyiapkan pemimpin dan orang-orang terampil serta berpengalaman untuk generasi mendatang sangatlah penting di dalam sebuah kerajaan. Di depan mereka Satria meminta mereka memanggilnya pengembara. Dia tidak mungkin memberitahukan nama aslinya apalagi memberitahukan nama akun gamenya. Karena itulah dia memilih dipanggil sebagai pengembara karena dia memang sedang mengembara di dunia tersebut.“Aku sekali lagi di sini menegaskan bahwa tuan-tuan semua yang telah di pilih oleh Raja akan menjalankan tugasnya masing-masing mulai besok. Jikalau nantinya Raja melihat ada yang lebih pantas untuk menggantikan posisi kalian maka Raja pasti akan menggantinya
Baca selengkapnya
Bab 72: Persiapan Memperluas Wilayah Kekuasaan
“Tuan, apakah mungkin tuan juga ingin merebut lagi keempat kota besar yang sudah dikuasai oleh Kerajaan Grimer tersebut?” tanya Rou.“Ya. Semakin besar wilayah kekuasaan kita maka akan semakin cepat makmur juga Kerajaan Lunar ini. Terlebih mereka juga bernasib sama dengan kita, kota mereka direbut dan diserahkan begitu saja kepada kerajaan musuh yang menindas. Mereka pasti benar-benar terpukul dengan situasi saat ini, karena itulah kita harus membantu mereka bebas juga dan memberikan bantuan semampu kita,” jawab Satria.“Tapi dengan kondisi seperti ini, bukankah akan sangat sulit untuk mengalahkan musuh? Terlebih keempat kota itu lebih dekat dengan Kerajaan Grimer, mereka bisa saja segera mengirimkan bala bantuan untuk menguasai keempat kota tersebut secara penuh,” potong Foxi.“Mohon maaf Raja. Tapi menurut saya dalam kondisi seperti ini justru akan sangat menguntungkan kita. Sebab musuh juga tidak aka
Baca selengkapnya
Bab 73: Ancaman Satria (part 1)
“Ketangkasan, keterampilan, perhitungan dan ketelitian seseorang tidak ditentukan oleh umurnya. Tapi seberapa berpengalamannya dia, seberapa kerasnya dia berusaha dan yang terpenting seberapa kuat tantangan serta kepedihan yang dialami olehnya,” tukas Satria.“Aku mengerti hal itu. Tapi jujur saja sulit bagiku untuk percaya kalau kamu masih siswa SMA,” kata Alexa.“Itu tidak masalah, toh aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Aku justru terkejut jika seorang programmer sepertimu terlihat begitu tangkas dalam bertarung. Terlebih kau itu seorang wanita,” ucap Satria.“Apa kau meremehkan seorang wanita?” tanya Alexa.“Aku tidak pernah meremehkan siapapun sebab aku tahu, sesempurna apapun dirimu jika masih ada setitik kesombongan di hatimu maka kau akan tetap mengalami kekalahan. Aku hanya menyamakan dirimu dengan wanita lain pada umunya, karena itulah aku terkejut saat melihatmu mem
Baca selengkapnya
Bab 74: Ancaman Satria (part 2)
“Asal kalian tahu, jika saja orang tua kalian tidak akan ikut campur aku bisa saja menghabisi kalian semuanya di sekolah! Tapi di sana uang adalah segalanya, orang kaya bisa menindas orang miskin seenaknya. Orang kaya bisa merendahkan orang miskin sesukanya, kalian seakan-akan tidak akan pernah mengalami kematian,” sambung Satria.“Kami janji, kami tidak akan mengganggumu lagi,” ucap Skyred.“Kami akan memberikanmu uang banyak, terserah kamu mau minta berapa. Tapi tolong jangan habisi kami di dunia ini, kami belum mau mati,” timpal Yell.“Sayang sekali. Sakit hatiku tidak akan bisa diobati oleh uang! Penderitaanku tidak akan hilang meski dibayar dengan uang! Kepedihan yang aku rasakan tidak akan mampu digantikan oleh uang! Satu-satunya cara untuk menutupi semua itu hanya dengan melihat kalian merasakan apa yang selama ini aku rasakan! Merasakan penderitaan, rasa sakit dan pedih yang aku rasakan!”
Baca selengkapnya
Bab 75: Langkah Awal Pemulihan Kerajaan (part 1)
Satria mulai mengisahkan saat-saat dia mulai masuk SMA hingga saat ini, bahkan dengan lancar dia menyebutkan siapa saja nama-nama siswa yang pernah membully dirinya dia ikut menjelaskannya dengan postur tubuh dan wajah mereka semua. Alexa hanya bisa mendengarkannya sembari beberapa kali dia menghela nafas dalam, dia tidak menyangka jika masa SMA Satria begitu kelam. Sekarang dia paham dengan sikap Satria yang kadang aneh, dia juga paham kenapa tatapan Satria lebih sering terlihat kosong.“Di usianya yang masih muda aku kagum dia masih bisa hidup dengan guncangan dan siksaan seperti itu. Di sisi lain kemampuan berpikirnya memang semakin tajam. Tapi mental, pola pikir dan perasaannya tampaknya memang sudah terganggu. Dia bahkan saat ini bisa menceritakan kisahnya tanpa ekspresi apapun, dia seolah-olah hidup tanpa jiwa dan perasaan,” batin Alexa.“Begitulah kehidupanku di sekolah. Tapi untuk masa laluku lebih dari itu aku tidak mau menceritak
Baca selengkapnya
Bab 76: Langkah Awal Pemulihan Kerajaan (part 2)
Esok harinya semua orang mulai sibuk bekerja untuk memulihkan Kerajaan Lunar yang baru berdiri. Semua orang kepercayaan Foxi mulai bekerja sesuai bidangnya masing-masing. Foxi dan Trixi sendiri ikut berkeliling membantu masyarakat lainnya. Kali ini Luxi dan kedua adik Trixi juga ikut berkunjung ke pusat Kerajaan Lunar. Bahkan Miria, Lixia dan Nekora juga ikut datang karena penasaran dengan keadaan di sana.Satria dan Alexa juga ikut membantu mengurus berbagai bidang. Memeriksa semua kerugian dan potensi yang bisa ditingkatkan di Kerajaan Lunar nantinya. Sementara itu dua undead besar yang dipanggil oleh Satria juga masih ada belum menghilang. Padahal di dalam game biasanya undead akan segera menghilang secara otomatis meskipun tidak kehabisan HP.Kelihatannya sistem di dunia itu berbeda, meski Satria yakin pasti ada ketentuan lainnya dalam pemanggilan undead tersebut, sebab jika bisa seenaknya saja memanggil undead sesukanya mungkin seorang player dengan jo
Baca selengkapnya
Bab 77: Solusi Sementara dari Satria
“Kita akan menjual semua barang milik musuh yang telah kita tawan. Aku yakin diantara mereka ada beberapa orang yang membawa barang bagus. Kita akan mengirim petualang untuk menjualnya ke luar kerajaan dan segera gunakan untuk membeli keperluan dalam pemulihan kerajaan,” jelas Satria. Dia sangat yakin orang kaya seperti Skyred dan Yell pasti akan sering top up game miliknya, pasti ada beberapa item bagus di dalam slot tas milik mereka.“Tapi apa dengan begitu kita akan mendapatkan uang yang banyak?” tanya Rou.“Kita tidak akan tahu sebelum mencobanya. Kita harus melihat dan mengumpulkan barang apa saja yang mereka miliki, karena itulah besok salah satu hukuman mereka adalah memberikan semua barang yang mereka miliki kepada kita. Jika memang mereka tidak memiliki barang berharga sedikitpun baru kita memikirkan rencana yang lain,” jawab Satria.“Untuk tugas menjual barang-barang mereka beserta memimpin pe
Baca selengkapnya
Bab 78: Rencana Penaklukan Satria
“Aku sudah siap dengan kenalanku dari Kota Hint. Apa yang harus aku lakukan selanjutnya agar tahu dia bisa dipercaya atau tidak?” tanya Toru sambil menatap Satria.“Tuan jangan membuka pembicaraan terlebih dahulu. Pertama, aku ingin tahu berapa lama waktu bagi dia untuk memulai pembicaraan. Kedua, aku ingin tahu topik apa yang dia ucapkan untuk membuka percakapan. Ketiga, tuan bersikap seolah-olah tidak ada masalah di sini dengan perasaan senang sejak awal komunikasi berlangsung. Aku ingin tahu seperti apa tanggapannya nanti, setelah itu baru kita bisa tentukan apakah dia bisa dipercaya atau tidak,” jelas Satria. Toru mengangguk lalu mulai menjalankan apa yang Satria jelaskan.“Bagaimana caramu bisa menyimpulkannya?” tanya Alexa.“Aku tidak yakin jika kau tidak mengerti dengan tujuanku,” jawab Satria yang masih fokus melihat Toru.“Aku hanya ingin memastikan apakah yang aku piki
Baca selengkapnya
Bab 79: Hukuman untuk Pasukan Kerajaan Grimer
“Tapi tuan. Bagaimana jika musuh malah bersembunyi di benteng karena ketakutan mendengar jumlah kita banyak?” tanya Toru.“Itu mungkin saja. Tapi jika itu yang mereka lakukan maka akan lebih mudah lagi, sebab itu artinya mereka hanyalah pengecut dan lemah yang tidak percaya dengan kekuatan mereka sendiri. Aku hanya perlu menggertak mereka beberapa kali saja lalu menghabisi pemimpin mereka sekaligus, maka seketika itu juga mereka akan langsung tunduk. Tapi aku ragu jika mereka malah bersembunyi seperti itu,” jawab Satria.“Begitu rupanya. Kalau begitu akan saya sampaikan sesuai urutan dari yang paling utara,” tukas Toru.“Ya. Perhitungkan juga waktu perjalanan yang akan aku tempuh dari satu kota ke kota selanjutnya. Aku juga ingin tuan Toru untuk menghubungiku dua kali sehari jika aku sudah pergi bersama para petualang untuk membebaskan empat kota tersebut. Setiap sore hari dan pagi hari tuan harus mengh
Baca selengkapnya
Bab 80: Pembalasan Untuk Skyred dan Yell (part 1)
Setelah semua barang-barang mereka disita semua pasukan Grimer kembali di giring ke penjara terkecuali pemimpin mereka, yakni Skyred dan Yell yang masih berada di tempat sidang. Raja Foxi kemudian menyampaikan sepatah dua patah kata kepada semua rakyatnya yang hadir di sana. Dia mengatakan apa yang akan dia lakukan kepada Skyred dan Yell merupakan contoh bagi orang-orang yang mau mengacau di Kerajaan Lunar.Foxi menegaskan dia tidak akan pandang bulu dalam menegakan kebenaran dan keadilan, baik itu keluarganya, rakyatnya, temannya atau orang asing sekalipun. Karena itulah dia berharap semua orang di Kerajaan Lunar mau menuruti hokum yang berlaku dan tidak melakukan tindakan kejahatan serta keburukan.Khusus untuk warga demi human yang masih mau tetap tinggal di Kerajaan Lunar juga diperbolehkan dan tidak ada larangan. Tapi mereka harus benar-benar memihak ke Kerajaan Lunar, jika mereka ketahuan menjadi mata-mata atau berhubungan dengan Kerajaan Grimer dalam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
25
DMCA.com Protection Status