Lahat ng Kabanata ng Akhirnya Aku Kembali: Kabanata 211 - Kabanata 220
255 Kabanata
211. Perayaan Kemenangan Kecil
. . . Shen Ara meletakkan salinan laporan penjualan panti asuhan kelopak teratai di atas meja di depannya. Senyum langsung mengembang ketika dia membayangkan bagaimana pahitnya ekspresi Shen Yiyi saat ini. “Panti itu sudah terjual. Dan aku dengar, hari ini pemilik barunya telah mengganti orang lama dan membuang berkas-berkasnya.” Shen Ara lalu menyodorkan kertas itu supaya dilihat oleh putrinya. Bagaimana-pun, Shen Ara bisa merasakan penderitaan putrinya. Dia berpikir, dengan memberitahunya sebuah kabar gembira, maka putrinya itu bisa sedikit terhibur. “Sudah terjual, Ibu? Benarkah?” tanya Wei Yuna yang langsung di-angguki oleh Shen Ara. Raut kebahagiaan sangat jelas ter-ukir pada wajah Wei Yuna. Gadis yang tadinya bermuka muram itu, saat ini telah sedikit merasa terhibur, sehingga dia mau mengangkat secangkir kopi yang tadi dipesankan oleh sang ibu untuknya. “Ibu, tapi bagaimana bisa? Bukankah dulu paman Haoran tidak menyetujui pembongkaran panti itu? Tetapi kenapa sekarang pam
Magbasa pa
212. Masuk dalam Genggaman Putra Group Zinhan
. . . Shen Ara sebelumnya memang telah mencari tahu. Meskipun terbatas, tapi koneksinya dengan para preman rupanya mampu membantunya untuk mendapatkan informasi rahasia mengenai group Zinhan. Oleh karenanya, Shen Ara sama sekali tidak khawatir meskipun panti itu sudah berpindah tangan. Karena bagaimanapun, untuk gadis secantik Shen Yiyi, hanya akan ada satu kemungkinan yang akan terjadi jika dia tetap pergi ke panti itu, yakni, putra Zinhan itu pasti menginginkannya, atau kalau tidak, setidaknya, gadis bodoh itu akan ber-urusan dengan klan para penjahat. Bukankah itu berita baik bagi keluarga Wei? “Haha… Yuna, ibu sangat senang. Ayo pesanlah apa yang kau suka. Dan juga, kau boleh memanggil semua teman-temanmu kemari. Kita akan sedikit bersenang-senang," ucap Shen Ara sambil menepuk punggung tangan putrinya yang kembali bahagia. Di dalam café itu, mereka berdua bergembira. Bahkan, Shen Ara langsung memesan seluruh meja dan mengundang para kaki tangannya juga untuk datang pada pesta
Magbasa pa
213. Gudang Yuan Xi
...Matahari belum naik terlalu tinggi dan waktu baru menunjukkan pukul 8 pagi. Akan tetapi, Shen Yiyi bersama sopir Ding telah berada di pinggiran jalan Jianju tidak jauh dari Perusahaan Yuan Xi milik dari pria bermarga Han itu berada.Di dalam mobilnya, Shen Yiyi masih berkutat dengan riasan penyamarannya sementara sopir Ding disuruhnya untuk menunggu diluar. Kali ini, Shen Yiyi merias wajahnya dengan alas bedak yang tidak setebal biasanya. Meski begitu, kontur wajahnya tetap dilukis seperti penyamaran sebelumnya, supaya dia bisa tetap bisa menyembunyikan identitas dirinya.Semua sudah siap. Shen Yiyi memasukkan semua make-up miliknya kembali ke dalam tas. Lalu kemudian, dia menentengnya sembari dia membuka pintu mobil milik kediaman Shen yang mengantarkannya itu.“Paman Ding.” Shen Yiyi memanggil sopir yang langsung berlari ke arahnya. “Apakah aku sudah tidak dikenali?” tanyanya kepada sopir Ding yang tampak mengerutkan alis tua-nya."Nona, tentu saja anda tidak dikenali. Hanya s
Magbasa pa
214. Gudang Yuan Xi (2)
...Gudang Yuan Xi rupanya cukup besar. Di dalamnya ada sekat-sekat ruang khusus dengan tempelan-tempelan nama pada setiap pintunya sehingga para karyawan bisa lebih mudah untuk menyimpan maupun mencari properti pekerjaan mereka.Shen Yiyi melihat itu sebagai sebuah keuntungan. Setelah dia mengambil sebuah tag nama karyawan di meja depan, dia langsung menyusuri tempat itu tanpa harus bertanya kepada orang-orang disana. Hingga akhirnya, dia menemukan sebuah ruang paling besar diantara mereka semua dengan tulisan yang sangat dikenalinya.Kelopak Teratai.Demikianlah judul ruang dengan pintu dari bahan kayu oak itu.Shen Yiyi sedikit mengintip. Dan ternyata benar. Di dalam sana, kardus-kardus yang dikemas dari panti asuhan kemarin masih berserakan di atas lantai dan sepertinya belum ada satu-pun orang yang membereskannya."Permisi," ucap Shen Yiyi berbasa-basi."Oh. Selamat datang, Nona. Apakah anda adalah seseorang yang akan membereskan barang-barang ini?" tanya seorang pria berbaju p
Magbasa pa
215. Orang yang Disukai Han Suo
...Sudah sepekan lamanya Shen Yiyi berkutat dengan berkas-berkas milik panti asuhan Kelopak Teratai. Hampir separuh lebih lemari-lemari besi itu saat ini telah ter-isi dengan barang-barang panti asuhan yang sudah tertata rapi dengan papan-papan nama pada bagian depan lemari. Shen Yiyi melihat bahwa pekerjaannya itu sangatlah baik. Hanya saja, dia masih tidak puas karena setelah hampir satu minggu dia bekerja disana, dia belum menemukan apapun yang ia cari.“Apakah sesulit itu mendapatkan informasi tentang Lan You?” Shen Yiyi bergumam pada dirinya sendiri.Selama seminggu ini, Shen Yiyi sudah membuka hampir 54 kardus berdimensi besar. Dari kesemuanya, sebagian besar kardus itu didominasi oleh buku-buku bacaan dan juga cerita rakyat dari daratan China. Hal itu, tentu saja jauh dari bayangannya sehingga hal itu cukup membuat Shen Yiyi merasa frustrasi.Namun beruntungnya, gudang Yuan Xi sangatlah berbeda dengan gudang-gudang lainnya. Dari dalam ruangan itu, Shen Yiyi tidak hanya bisa
Magbasa pa
216. Orang yang Disukai Han Suo (2)
...Shen Yiyi mengikuti Han Suo untuk bermain di Taman Bermain Gong Yun. Taman itu masih terletak di pinggiran kota S, dan juga tidak jauh dari gudang Yuan Xi berada. Meski begitu, sepertinya Han Suo juga belum pernah mengunjungi lokasi itu karena dia masih kebingungan memetakan denah lokasi permainan yang ada disana.“Tuan Han, jadi kau belum pernah kesini sebelumnya?” Shen Yiyi mengerutkan dahinya melihat Han Suo yang mengusap-usap dagunya.“Nona kecil, diamlah. Aku sedang mencari lokasi tembak-menembak,” sahut pria muda itu dengan sebuah peta taman ditangan kanannya.Han Suo terlihat sangat berkonsentrasi. Meski begitu, dia tidak kunjung menemukannya sehingga pada akhirnya Shen Yiyi harus merampas peta itu untuk menunjukkan lokasi permainan yang sudah ada diluar kepalanya.“Aiyo, Han Suo. Kenapa kau bodoh sekali,” ucap Shen Yiyi yang langsung disambut tawa oleh pria itu.“Ckck... Jadi sekarang kau sudah tidak hormat pada atasanmu, nona kecil?” canda Han Suo sama sekali tidak mera
Magbasa pa
217. Perhatian yang Hilang
...Shen Yiyi pulang dengan suasana hati tidak menentu. Di sepanjang perjalanan pulang, dia terus saja berpikir tentang hal yang tadi disampaikan oleh pria bermarga Han itu kepadanya. Seingat Shen Yiyi, dia sama sekali tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun, kecuali Mu Shenan. Lalu bagaimana bisa, dia tiba-tiba saja menjadi ‘kekasih’ dari Han Suo? Apakah mungkin dia telah mengalami hilang ingatan atau semacamnya pada masa lalunya? Batin Shen Yiyi sembari dia mengetuk kursi pengemudi di depannya.Sopir Ding langsung menoleh dan memelankan laju mobil mereka ketika sang nona menepuk bagian belakang kursinya. Sambil mencari tempat untuk menepi, sopir Ding lalu bertanya karena sang nona terlihat begitu resah dibelakang sana.“Ada apa nona? Apa ada yang mengganggu pikiran anda?” tanya sopir Ding sesaat setelah dia memarkirkan mobil mereka di tepian jalan yang lebar di area kediaman Shen.“Paman, apa aku dahulu pernah mengalami kecelakaan atau semacamnya?” tanya Shen Yiyi sambi
Magbasa pa
218. Hampir Terkecoh
...Shen Yiyi kembali ke dalam kamarnya setelah dia menyelesaikan makan malamnya. Hatinya tampak bimbang dan sedikit rasa tidak nyaman terbesit di dalam dadanya ketika dia mengingat kembali perkataan Han Suo kepadanya ketika ditaman bermain tadi siang. Meskipun dirinya tidak begitu pintar, tetapi dia jelas bisa melihat kejujuran dan ketulusan yang terpancar di dalam kedua mata Han Suo ketika pria itu mengatakan bahwa putri kediaman Shen adalah kekasihnya.Di dalam kebingungannya, tidak ada hal lain yang bisa dilakukan oleh Shen Yiyi selain mencoba untuk mencari kotak album dimana semua kenangan semasa remajanya berada. Mungkin saja, pria bermarga Han itu ada disana, batin Shen Yiyi sambil berjalan menuju ke lemari dimana kotak album itu berada.Posisi lemari penyimpanan itu tidak begitu jauh dari tempat Shen Yiyi berdiri saat ini. Baru beberapa langkah berjalan, dia sudah sampai ke depan sebuah tempat penyimpanan kaca dimana semua album-album kenangannya disusun dengan begitu rapi d
Magbasa pa
219. Hampir Terkecoh (2)
...Bibi Zhang langsung mengerti arti sentuhan Shen Yiyi. Setelah, dia mengusap setitik air yang sempat lolos dari kelopak matanya, bibi Zhang lalu memandang sang nona dan menantikan apa yang akan dikatakannya.“Bibi, sekarang kita belum bisa memastikan dengan pasti bahwa kue pada makanan itu beracun. Untuk itu, sekarang lihatlah ke bagian-bagian lain untuk memastikan. Dan beritahukan kepadaku jika kau menemukan sebuah petunjuk,” ucap Shen Yiyi mengarah kepada kondisi kucing-kucing liar lainnya.“Baik, Nona.” Secepat kilat bibi Zhang langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh sang nona kepadanya. Dengan detail, wanita tua itu langsung menyisir tempat-tempat yang biasanya disinggahi oleh para kucing liar itu.Dan sementara bibi Zhang mencari petunjuk, Shen Yiyi masih berdiri disitu guna mengamati tanda-tanda kematian yang bisa dilihatnya. Hanya saja, setelah dia beberapa waktu berdiri disana, dia tidak merasakan adanya sebuah kejanggalan.Mulut kucing itu terlihat normal tanpa ad
Magbasa pa
220. Hampir Terkecoh (3)
Pagi-pagi benar, Shen Yiyi menyuruh orang untuk membawa dua bungkusan itu ke laboratorium di pusat kota S. Sementara hasilnya belum keluar, Shen Yiyi memilih untuk menunggu di rumah dengan sedikit rasa khawatir di dalam dadanya.“Nona, berapa lama hasilnya akan keluar?” Bibi Zhang berdiri di samping Shen Yiyi yang sedang duduk di atas sofa. Posisi mereka saat ini sedang berada di ruang tamu sehingga bibi Zhang harus berbisik supaya orang-orang lain tidak mengetahuinya.Mendengar pertanyaan itu, Shen Yiyi hanya menggeleng. Dia sendiri tidak tahu kapan hasil itu akan keluar. Tetapi jika dilihat dari kecepatan laboratorium itu bekerja, Shen Yiyi bisa memastikan bahwa hasil itu akan keluar sebelum waktu makan siang.“Bibi Zhang, apakah tidak ada lagi pemberian dari keluarga Wei selain parcel ucapan selamat dan buah-buahan itu?”Shen Yiyi menatap bibi Zhang untuk memastikan. Gadis muda itu benar-benar takut jika Wei Yuna menyelipkan hal lainnya ke kediamannya sehingga Shen Yiyi ingin memas
Magbasa pa
PREV
1
...
2021222324
...
26
DMCA.com Protection Status