All Chapters of Akhirnya Aku Kembali: Chapter 221 - Chapter 230
255 Chapters
221. Pertemuan di Sucheng
...Keesokan harinya, Shen Yiyi memutuskan untuk menemui pria bermarga Han bersama dengan sopir Ding. Kemarin lusa, Han Suo telah dengan jelas memberitahukan permintaannya bahwa jika Shen Yiyi menginginkan data-data penting dari Kelopak Teratai, maka putri kediaman Shen harus menemuinya secara pribadi.Dari permintaan Han Suo, Shen Yiyi sebenarnya sudah bisa mengerti maksud dari perkataan itu. Han Suo bukanlah orang yang jahat dan dia juga bukan tim dari sepupu jahatnya. Dan menurut dari pengakuan Han Suo sendiri dari dua hari lalu, sudah jelas sekali bahwa pria muda bermarga Han itu benar-benar menyukainya. Jadi Shen Yiyi berpikir bahwa Han Suo tidak akan mungkin menyakitinya. Hingga pada akhirnya, Shen Yiyi memenuhi undangan dari Han Suo untuk berjumpa di kediamannya.Mobil yang ditumpangi Shen Yiyi akhirnya melesat dari Kediaman Shen menuju ke alamat yang sudah didapatkannya dua hari lalu dari paman Fang. Dan setelah Shen Yiyi menempuh 1,5 jam perjalanan, tidak lama kemudian samp
Read more
222. Pertemuan di Sucheng (2)
...Han Suo langsung menutupi kekesalannya. Shen Yiyi memang tidak mengenalinya sehingga Han Suo langsung mempersilahkan Shen Yiyi untuk duduk supaya mereka dapat mengobrol untuk mengurangi kecanggungan diantara mereka.“Apakah Nona Shen datang sendiri hari ini?” Han Suo terlihat mendahului Shen Yiyi dan duduk di atas sofa pada ruang tamu itu. Dengan juluran tangannya, Han Suo lalu mempersilahkan ‘kekasihnya’ itu untuk duduk dan mengobrol dengannya.“Iya. Saya datang sendiri seperti permintaan Tuan Han.” Shen Yiyi-pun menurut. Sambil mengikuti arah tangan Han Suo, Shen Yiyi berjalan perlahan, lalu kemudian dia duduk di seberang Han Suo, pada sofa panjang yang berjarak hanya 1,5 meter darinya.Ada sebuah senyuman getir di sudut bibir Han Suo sebelum dia menutupinya. ‘Sesuai permintaan anda’ bukanlah kata yang ingin didengar oleh Han Suo ketika dia berjumpa dengan wanita yang disukainya setelah mereka terpisah selama bertahun-tahun.Tapi apa daya. Shen Yiyi benar-benar tidak mengenali
Read more
223. Pertemuan di Sucheng (3)
...“Tuan Han….” Beberapa orang terlihat sedang menenteng kamera dan perlengkapan syuting ditangan mereka. Karena terkejut dengan kehadiran sosok dewi di kediaman Han, salah satu dari mereka sampai hampir menjatuhkan apa yang dia bawa sebelum temannya yang lain menolongnya untuk memegang barang-barang itu.“Er…. Apakah kedatangan kami mengganggu Tuan Han?” Situasi menjadi cukup canggung. Para tim produksi dari PH lain itu hari ini memang sengaja datang untuk menanda-tangani kerjasama dengan Yuan Xi. Hanya saja mereka tidak menyangka jika mereka akan berjumpa dengan sesosok dewi di dalam kediaman CEO dari Yuan Xi.Lima orang tim yang datang itu langsung ingin pamit undur diri dari kediaman Han. Mereka merasa tidak enak jika kedatangan mereka mengganggu waktu Han Suo dengan ‘kekasihnya’. Hanya saja, sebelum mereka pergi, Han Suo mencegah mereka. “Oh, tidak masalah. Silahkan masuk. Pelayan Fang yang akan membantu menjelaskan perihal kerjasama itu.”Mereka semua mengangguk setelah mend
Read more
224. Pertemuan di Sucheng (4)
...Shen Yiyi terdiam mendengar pertanyaan yang mengejutkannya itu. Tinggal bersama Han Suo jelas adalah sesuatu yang tidak akan mungkin dilakukannya karena dia sudah menikah dengan kakak Mu-nya. 'Lalu bagaimana caranya dia menjawab pertanyaan semacam itu?' batinnya.Shen Yiyi lalu mulai membuka mulutnya untuk berbicara dengan serius. Namun, sebelum dia bisa mengeluarkan kata-kata, Han Suo telah terlebih dahulu menyelanya dengan mengatakan hal lainnya.“Aku memiliki hadiah untukmu.” Han Suo lalu mengambil kotak hitam berpita pink disampingnya. Kotak itu sebelumnya memang sudah diletakkan di atas meja. Akan tetapi tadi, ketika pelayan Fang datang memberikan perlengkapan menyeduh teh, Han Suo memindahkan kotak itu ke atas sofa di dekatnya.Shen Yiyi sedari tadi memang tidak berfokus kepada kotak itu. Dia hanya memikirkan cara mendapatkan informasi tentang Lan Yuo sehingga dia baru menyadari bahwa Han Suo telah menyiapkan sebuah hadiah untuknya.“Yiyi, ambil-lah.” Sekali lagi Han Suo m
Read more
225. Bagaimana Harus Menjelaskannya? (1)
...Shen Yiyi mengalihkan jemarinya dari jepit rambut itu. Sesaat, Shen Yiyi tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Apakah dia akan berhenti sampai disini? Ataukah dia harus meladeni tuan Han itu? Batinnya sebelum Han Suo kembali menemuinya.“Yiyi, apa kau sudah lapar?” Han Suo segera bertanya setelah semua kru tim produksi sepenuhnya pergi dari sana. Dia terlihat menggulung kemeja bergaris biru yang dipakainya sembari dia berjalan menuju ke laci di ruang tamu itu untuk mengambil dompet kulit sebelum dia memasukkannya pada saku belakang celananya."Kira-kira tempat mana yang kau suka? Hm?" Han Suo tidak langsung melihat Shen Yiyi. Setelah dia mendapatkan dompet miliknya, kedua tangannya terlihat meraba di dalam laci itu untuk mengambil sebuah benda yang menyerupai kunci mobil.Shen Yiyi belum sempat membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan yang di dengarnya. Akan tetapi Han Suo terlebih dahulu memanggil pelayan Fang dan berbicara kepada pelayan itu mengenai cara reservasi di rest
Read more
226. Bagaimana Harus Menjelaskannya? (2)
...Shen Yiyi mengikuti Han Suo untuk masuk ke lobi Hotel Chin Yin. Lobi hotel itu tampak begitu luas dan mewah dengan sofa-sofa berwarna merah yang ditata rapi saling berhadapan dengan meja-meja berbentuk persegi empat diantara sofa-sofa itu. Sekilas, Shen Yiyi melihat, ada beberapa orang yang sedang melakukan pertemuan disana. Akan tetapi, Shen Yiyi tidak terlalu memperhatikannya karena dia diajak berbincang oleh Han Suo yang tiba-tiba menawarkan bantuannya lagi.“Yiyi, apakah tasmu berat? Aku akan membantumu membawanya. Hm?” Han Suo memelankan langkahnya sebelum akhirnya dia mengambil tas dari tangan Shen Yiyi.“Tuan Han, eh tidak perlu,” Shen Yiyi merasa bingung. Tas berwarna hijau dengan garis kuning itu telah berpindah tangan dengan begitu cepat tanpa dia bisa mencegahnya. Bahkan, saat ini, Han Suo sudah menenteng tas itu di bahunya sehingga Shen Yiyi tidak mungkin untuk merebutkan karena hal itu hanya akan menarik perhatian semua orang disana.Han Suo berjalan dengan begitu s
Read more
227. Bagaimana Harus Menjelaskannya? (3)
...Shen Yiyi menikmati makan siang itu dengan perasaan cemas. Dia terlihat mengaduk-aduk makanan miliknya sementara pandangannya terus melayang ke arah pintu keluar yang hanya berjarak 5 meja darinya itu.“Yiyi, apa kau tidak lapar?”Di tengah-tengah kecemasan yang dialaminya, tiba-tiba suara dari pasangan makan siangnya mengejutkan Shen Yiyi. Han Suo, rupanya telah menaruh sendok dan garpunya dan saat ini tengah mengangkat segelas anggur merah untuk diteguknya.Kedua mata Han Suo terlihat menelisik ke dalam dua bola mata Shen Yiyi. Dan Shen Yiyi dapat merasakannya.“Tuan Han, makanan yang kau pesan sangat banyak. Aku sudah makan beberapa dan aku sudah sangat kenyang,” sahut Shen Yiyi mencoba untuk mengusir rasa tidak tenang yang sempat menghantuinya.Han Suo lalu tersenyum setelah mendengar jawaban itu. Dengan lembut dia mengarahkan gelasnya sebagai tanda bahwa dia mengajak teman di depannya itu untuk bersulang.Shen Yiyi tahu betul apa yang harus dilakukannya. Untuk mendapatkan i
Read more
228. Bagaimana Harus Menjelaskannya? (4)
...Shen Yiyi segera pergi dari restaurant itu dan menuju ke lobi bawah. Sesaat setelah pintu lift yang dinaikinya terbuka, Shen YIyi berlari cukup kencang untuk mengejar Mu Shenan yang dirasanya belum pergi jauh itu.‘Shenan, dimana kau?’ pikir Shen Yiyi sambil sesekali berhenti untuk menoleh ke kanan dan ke kiri disepanjang perjalanannya menuju lobi kaca yang tertutup disana.Setelah Shen Yiyi tidak mendapati tanda-tanda keberadaan Mu Shenan disekitarnya, gadis itu lalu mempercepat jalannya untuk mengejar Mu Shenan yang mungkin masih ada di parkiran. Hanya saja, langkah kakinya terhenti ketika dia melihat pintu mobil di depannya telah penuh sesak. Banyak orang berjubal di depan pintu dengan kamera-kamera ditangan mereka. Akan tetapi, mereka sepertinya tidak bisa leluasa masuk karena beberapa security ada disana untuk menghalangi jalan mereka.“Hey, itu adalah kekasih dari Tuan Han!” teriak salah satu dari mereka mencoba mendorong seorang security yang menahannya.“Nona, ceritakan
Read more
229. Bertemu di Qinling (1)
...Shen Yiyi masih berdiri di halaman Kediaman Shen sesaat setelah mobil Limousine utusan Mu Shenan mengantarkannya. Sebenarnya, dia sangat ingin bersama Mu Shenan, akan tetapi pria itu masih marah sehingga asisten Bai tidak mengijinkannya berjumpa dengan sang tuan.“Nona, bagaimana ini? Wartawan-wartawan itu pasti tidak akan berhenti,” ucap sopir Ding menghampiri sang nona. “Aiyo, saya sudah melarang anda ke sana. Tapi anda tidak mendengarkan. Lihatlah apa yang terjadi sekarang.” Sopir tua itu menambahkan dengan nada cukup kesal.Sopir Ding tidak hanya sekedar sopir bagi Shen Yiyi. Selain bibi Zhang, sopir Ding juga adalah orang kepercayaan keluarga Shen yang selama ini ikut membesarkan Shen Yiyi di kediaman itu.“Paman Ding, aku juga tidak tahu mengapa para wartawan itu bisa muncul. Padahal aku cuma…” Shen Yiyi hendak melanjutkan kalimatnya, akan tetapi kata-katanya langsung terhenti karena tiba-tiba ada sebuah suara yang menyela dari dalam rumahnya.“Cuma berkunjung ke rumah pri
Read more
230. Bertemu di Qinling (2)
...Pagi-pagi benar Shen Yiyi sudah pergi ke pegunungan Qinling. Berita itu tentu saja tidak tersembunyi dari sang tuan besar yang saat ini tengah menyesap kopi pahit di balik meja kerja miliknya.Mu Shenan, dalam balutan kemeja berwarna putih, telah berada di kantornya itu sejak sehari sebelumnya. Semalaman dia tidak tidur. Mungkin beberapa menit saja dia sempat meng-istirahatkan punggungnya, akan tetapi sesaat setelah dia merasa pulih, dia akan kembali berfokus kepada laporan-laporan di atas meja kerjanya."Tuan Mu, Nyonya kesana sendiri. Apakah anda tidak merasa khawatir?" Asisten Bai masih memegang teko kopi saat mengatakan hal itu.Mendengarnya, Mu Shenan tidak bereaksi. Dia hanya sedikit melirik sebelum akhirnya dia meletakkan cangkir kopinya kembali ke atas meja dan meminta asisten Bai untuk mengisi cangkir kosongnya kembali."Tuan, udara di luar dingin. Nyonya hanya ditemani oleh sopir Ding yang sudah tua itu," ucap asisten Bai sambil menuangkan kopi hitam pahit ke dalam can
Read more
PREV
1
...
212223242526
DMCA.com Protection Status