Semua Bab Akhirnya Aku Kembali: Bab 201 - Bab 210
255 Bab
201. Pria Bermarga Han
...Shen Yiyi memilih untuk menyelesaikan misteri kasusnya terlebih dahulu sebelum nantinya dia membalas perasaan Mu Shenan.Untuk itu, pagi-pagi buta, gadis itu telah pergi ke Chang 'An ditemani oleh sopir Ding guna menggali informasi lebih dalam mengenai hubungan Shen Ara dengan Lan Yuo, serta kemungkinan-kemungkinan yang bisa diketahui disana.Lagipula, sudah hampir 2 Minggu Shen Yiyi belum mengunjungi panti asuhan Kelopak Teratai. Terakhir kali dia kesana, mungkin adalah pada saat dia menyelinap dari rumah sakit ketika dia dan suaminya itu masih dirawat."Nona, kita sudah sampai," ucap sopir pribadi kediaman Shen kepada Shen Yiyi."Oh. Baiklah, paman. Parkirlah disebelah sana dulu karena aku masih belum selesai dengan riasanku," terang Shen Yiyi."Baik, Nona." Sopir itu lalu memasuki halaman panti asuhan dan memarkirkan mobilnya di bawah pohon beringin tua sesuai arahan sang nona.Tidak ada mobil lain disana, kecuali sebuah mobil sport berwarna merah yang terlihat begitu mencolo
Baca selengkapnya
202. Pria Bermarga Han (2)
....Astaga! Mengapa dia bisa tidak tahu? Dan juga mengapa sang ayah juga tidak memberitahunya?! batinnya sebelum dia menyadari posisinya di perusahaan Shen.'Shen Yiyi, dasar kau bodoh sekali! Tentu saja, ayah tidak memberitahumu' ucapnya pada dirinya sendiri yang lengah itu.Ya. Selama ini, Shen Yiyi tidak pernah bekerja di Perusahaan Shen dan tidak pernah terlibat dalam hal apapun mengenai segala hal didalamnya. Jadi, sudah pasti Shen Haoran tidak akan meminta pendapat apapun darinya."Nona, kenapa anda melamun?" kata petugas panti membuyarkan pikiran Shen Yiyi."Oh, maaf... Maaf... Saya lupa bahwa ada sesuatu yang tertinggal diluar," ucap Shen Yiyi. "Jadi saya mohon ijin untuk keluar sebentar," tambahnya."Oh. Silahkan, Nona."Shen Yiyi lalu berjalan keluar dengan wajah kebingungannya. Setelah dia duduk di bangku taman yang ada disana, dia lalu merogoh ponsel miliknya dari dalam tas untuk menghubungi seseorang yang ada di Perusahan Shen."Halo, selamat pagi sekretaris Tan," uca
Baca selengkapnya
203. Pria Bermarga Han (3)
...Shen Yiyi menunjuk pria tampan dengan satu lesung pipi itu. Begitupun dengan pria tampan itu, dia juga menunjuk Shen Yiyi dengan tulunjuk tangannya yang panjang. "Jadi, kau adalah si 'Tuan Han' yang membeli panti ini?" tanya Shen Yiyi dengan dahi yang sudah berkerut. Ya, pria tampan itu adalah pria yang dahulu suka memakai jaket hoodie. Mereka beberapa kali tidak sengaja bertemu baik di convenient store di depan Perusahaan Mu, lalu di kedai bakmi, dan juga Shen Yiyi pernah bertemu pria berjaket hoodie itu berada disekitaran rumahnya dengan mengendarai mobil sport. Eh? Mobil sport? batin Shen Yiyi sedikit melirik mobil sport di bawah pohon rindang disana. "Hey, Nona kecil. Mengapa kau bisa kemari?" tanya pria tampan itu menarik kembali jari telunjuknya. "Eh, aku?" jawab Shen Yiyi. "Aku kemari karena ingin menyumbangkan beberapa baju pada anak-anak," kilahnya. Han Suo lalu mengangguk pertanda mengerti perkataan gadis kecil yang ada di depannya. Lalu setelahnya, dia kembali me
Baca selengkapnya
204. Dimarahi Suami Dingin (1)
...Shen Yiyi pulang dengan tangan hampa. Kepergiannya ke Chang ‘An rupanya tidak membuahkan hasil apa-apa. Panti itu sudah dijual dan berkas-berkas lama-pun dipindah ke tempat yang baru oleh pemiliknya. Apakah memang sebegitu sulitnya untuk membongkar kejahatan Shen Ara? Batin Shen Yiyi sembari menahan sesak di dadanya.“Nona, setelah ini. Anda mau kemana? Apakah kita langsung pulang ke Kediaman Shen ataukah…,” tanya sopir Ding.“Em, aku ingin ke kedai Rainbow. Antarkan aku kesana,” ucap Shen Yiyi.Mobil itu memang sudah berada di jalanan menuju kota S. Sopir Ding langsung membelokkan mobil mereka ke jalan utama Huansang, karena jalan itu adalah lebih dekat untuk menuju ke kedai itu.Hingga akhirnya, tidak lebih dari satu jam, mobil itu-pun berhenti ditepian jalan, tepat di depan sebuah kedai yang tampak lumayan besar.“Nona, kita sudah sampai,” kata sopir Ding.“Hm.”Shen Yiyi lalu menoleh dan melihat papan besar dengan gambar pelangi penuh warna itu. Sejujurnya, dia tidak begitu
Baca selengkapnya
205, Dimarahi Suami Dingin (2)
...Sekelebat rasa kesal muncul di wajah Shen Yiyi. Wanita itu langsung mengambil segelas air putih dan meminumnya sampai habis. Setidaknya, dia perlu melakukannya, sebelum dia memulai perdebatan dengan pria dingin di depannya. Ya, sudah cukup lama, dia tidak berdebat dengan Mu Shenan.“Ehem. Permisi, Tuan Mu.” Shen Yiyi lalu ikut men-sedekapkan lengannya seperti yang dilakukan oleh pria itu. Tubuh kecilnya ditegakkan, dan dia juga membalas tatapan tajam pria itu seolah ingin menunjukkan bahwa dia tidak terima akan tuduhan yang diberikan kepadanya.“Tuan Mu, jadi kau sengaja datang kemari hanya untuk menuduhku bahwa aku tidak mengurus bayiku deng-“ belum sempat Shen Yiyi mengucapkannya, Mu Shenan masih dengan posisi tegapnya secara tiba-tiba menyodorkan sebungkus obat penguat kandungan yang diberikan oleh dokter Ma beberapa waktu silam."Obatmu..." kata pria itu dengan nada datar dan beku.“Oh, itu. Ya, aku lupa meminumnya tadi pagi. Jadi kau ke kediaman Shen?” ucap Shen Yiyi seakan
Baca selengkapnya
206. Rasanya Ditarik-ulur
. . . Memanggilnya 'kakak'? Apa dia bercanda? batin Shen Yiyi sambil memutar memori di kepalanya yang tiba-tiba melintas di pikirannya. Kala itu, Shen Yiyi ingat betul… ‘Kakak Mu… Kakak Mu… Kumohon berhentilah sebentar. Aku hanya ingin sedikit berbicara denganmu…,’ ucap Shen Yiyi berlarian mengejar langkah kaki Mu Shenan yang tidak kunjung mau untuk berhenti untuk mendengarkannya. ‘Kak, aku membawa pastry. Setidaknya, biarkan aku memberikannya untukmu." ‘Kak, bolehkah aku ikut.’ ‘Kakak Mu?’ ‘Kak?’ Ya. Dahulu, Shen Yiyi selalu memanggil-manggil pria itu dengan panggilan ‘kakak’. Panggilan itu terdengar begitu manis dan manja layaknya panggilan yang ditujukan pada pasangan yang baru saja berpacaran ataupun menikah. Hanya saja, ketika itu, Mu Shenan langsung marah dan menyuruh pengawalnya menyuruh menutup mulut kecil Shen Yiyi dengan lakban. Mulai saat itu, selama masa pengejarannya bertahun-tahun silam… Shen Yiyi tidak lagi memanggil nama pria dingin itu dengan sebutan ‘kakak’!
Baca selengkapnya
207. Rasanya Ditarik-ulur (2)
...Selepas makan sore itu, Shen Yiyi kembali pulang dengan perasaan agak kesal. Pintu mobil ditutupnya cukup kencang, hingga sopir Ding yang sudah cukup tua itu-pun terkejut mendengar perubahan suasana hati nona muda-nya.“Sopir Ding, ingat. Jangan beritahu ayah bahwa aku pergi ke Chang ‘An.” Shen Yiyi menunjuk sopir itu dari luar jendelanya seakan ia ingin meluapkan seluruh kekesalan hatinya pada sopir tua yang tidak tahu apa-apa itu.Sopir Ding hanya bisa berkedip-kedip. Dia tidak melakukan apa-apa dan sekarang, dia harus menerima seluruh akibat dari hal yang tidak dilakukannya. Setidaknya, hati sopir Ding cukup sedih, dan mungkin akan bertambah sedih lagi andaikata tidak ada seseorang disampingnya yang menenangkannya.“Hehe… Sopir Ding. Tidak apa-apa. Aku tahu kau tidak bersalah… Nyonya muda memang suka begitu kalau sedang kesal. Apa kau tahu sopir Ding, aku juga salah satu korban dari Nyonya muda. Bahkan aku pernah hampir mati karena memakan makanan mematikan dari Nyonya muda…
Baca selengkapnya
208. Rasanya Ditarik-ulur (3)
...Selama menjadi sopir di kediaman Shen, tentu saja sopir Ding sudah menerima gaji dari Shen Haoran. Dan selama ini pula, sopir Ding merasa bahwa apa yang diberikan oleh Shen Haoran jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang diterima oleh sopir-sopir pada umumnya.Tapi kali ini, sopir Ding benar-benar dibuat tidak bisa berkata-kata setelah melihat nominal uang pemberian dari tuan Mu. Bukannya dia membandingkan, tapi jumlah itu memanglah sangat besar. Bahkan bisa dikatakan, pemberian putra keluarga Mu itu bahkan lebih dari 3 kali gaji yang diberikan oleh kediaman Shen kepadanya.‘Ada apa ini? Apakah Tuan Mu memang sebaik itu?’ batin sopir Ding di dalam hatinya.Sopir Ding lantas memasukkan kembali uang-uang itu ke dalam amplopnya. Dia berpikir, pada akhir pekan ini, dia mungkin akan mengambil cuti satu hari, supaya dia bisa mengantar uang-uang itu ke desa dan membeli se-ekor lembu untuk menantu pria-nya disana. Itulah pemikiran sopir Ding sebelum dia melihat ada sebuah lipatan k
Baca selengkapnya
209. Isterinya Mencari Informasi tentang Pria Lain
...Shen Yiyi terduduk di atas ranjangnya. Dia sudah membuang tiga rangkai buket bunga dari sekian banyak buket bunga pemberian Mu Shenan dalam sepekan ini. Meskipun begitu, kekesalan hatinya belum juga surut. Entah mengapa, Shen Yiyi merasa benar-benar tidak terima ketika pria brengsek itu sudah melupakan perasaan sukanya dalam sekejap mata.“Cih! Lihat saja ya, Mu Shenan. Jangan harap aku akan mau menjadi kekasihmu!” ancam Shen Yiyi setelah dia mengingat apa yang dikatakan oleh suami busuknya di kedai rainbow itu.Shen Yiyi lantas membaringkan dirinya di atas ranjang empuk di bawahnya. Pertemuan dengan Mu Shenan benar-benar langsung mengalihkan seluruh perhatiannya. Meskipun begitu, Shen Yiyi juga tidak sepenuhnya lupa akan kejadian yang di-alaminya di Chang ‘An. Sehingga setelah mengingatnya, Shen Yiyi sedikit mengesampingkan rasa kesalnya sebelum dia mencari tasnya untuk mengambil kertas yang diberikan oleh pria bermarga Han itu.CEO Han Suo Yuan Xi Corp.Jianju Street xxxMemb
Baca selengkapnya
210. Isterinya Mencari Informasi tentang Pria Lain (2)
...“Oh. Tadi Tuan Mu yang memberikannya, Nona. Katanya, Nona tidak sengaja menjatuhkan bunga-bunga ini sehingga Tuan Mu datang khusus untuk membantu anda memungutnya. Bukankah itu sangat romantis, Nona?” terang bibi Zhang langsung melangkahkan kakinya sembari membawa ketiga buket bunga mawar putih berbentuk hati itu.Tapi nampaknya, Shen Yiyi tidak menangkap hal yang sama seperti yang ditangkap oleh kepala pelayannya itu. Apa? Romantis? Cih! Tadi di kedai saja, jelas-jelas pria itu mengatakan bahwa…‘Aku tidak datang untukmu’‘Jangan terlalu percaya diri Nyonya Mu!’‘Aku hanya ingin menyuapi bayiku. Bukan kau!’‘Jangan salah sangka.’Lekas-lekas, Shen Yiyi melangkahkan kakinya menuju ke balkon yang ada di depan kamarnya. Dan betul kata bibi Zhang, pria tampan itu memang ada dibawah sana dengan kedua tangan yang sudah masuk ke dalam saku celananya. Tampak agung dan begitu tampan pada saat bersamaan.“Apa maksudnya dia berdiri disana seperti itu?” gumam Shen Yiyi yang langsung disamb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
26
DMCA.com Protection Status