All Chapters of Abang Boss: Chapter 21 - Chapter 30
50 Chapters
12. Siaga Satu
Ed masih dengan memasang wajah tidak bersemangat duduk bersama para sepupunya yang sangat menyebalkan saat ini, jika biasa club adalah tempat kesukaannya sepertinya tidak untuk malam ini karena nyatanya dia sangat ingin pulang dan ehm... jika bisa melihat wajah Arinda.Tiba-tiba seorang wanita datang dan bergabung bersama meraka. "Ed," panggil wanita itu yang tak lain adalah Samantha."Dari mana tahu aku ada disini ?""Aku menelpon Ali. Kau tidak menjawab panggilan ku sedari kemarin, kau juga tidak datang ke kantor.""Pekerjaan ku tidak hanya ada disana Sam," ujar Ed lalu menyuruh Samantha untuk duduk. Samantha sempat memberikan senyumannya untuk menghormati dua orang yang memiliki nama besar di sebelah Ed."Ed please aku tidak ingin di pindahkan ke New York, kau tahu aku sangat suka disini.""Aku tidak tahu kau suka disini ! Lagi pula keluarga mu di New York, dan aku juga menaikkan jabatan mu disana." Samantha kesal dia akan membicarakan ini besok saja pikirnya karena saat ini sedang
Read more
13. Bucin
Ed terus membuka satu persatu laporan yang diberikan oleh Ali mengenai kemajuan perusahaannya. Bahkan baru-baru ini Ed juga sudah resmi membeli salah satu stasiun televisi yang dulunya menjadi saingannya.Ed tersenyum puas dan tidak sia-sia kerja kerasnya selama ini "Semoga apa yang baru kita mulai di New York dan Los Angeles bisa sama berhasilnya dengan di sini. Aidan sudah menyetujui proses pembukaan kedua stasiun televisi itu dan dia juga meminta kita untuk segera ke Santorini melihat kemajuan perkembangan yang ada di sana."Aidan adalah pemegang seluruh kendali perputaran bisnis keluarga Orlando dan juga Derson, meski perkembangan semua aspek bisnis keluarga mereka di Indonesia diberikan kepada Ed dan juga Ibra tapi tetap Aidan harus tahu seluruh perkembangannya."Oh ya Ali apa sudah menyuruh Arinda datang kesini ?""Sudah bos, supir anda sedang menjemputnya." Ali menggelengkan kepala melihat Ed yang sekarang menjadi ketergantungan dengan Arinda. Bisa-bisanya dia meminta Arinda me
Read more
14. Terduga
Ed benar-benar sudah gila bagi Arinda, karena bos-nya itu membelikan semua brang-barang mewah untuk keperluannya selama di Santorini. Jika kalian merasa Arinda sangat bahagia, nyatanya sama sekali tidak. Arinda yang adalah wanita mandiri serta pekerja keras menjadi berpikir jika Ed benar-benar mengerikan.Seperti saat dia meminta Arinda memilih koper mana yang Arinda inginkan dan ketika Arinda menolak karena beralasan masih memiliki koper yang bagus di kos-nya Ed akan mengancam Arinda dengan memotong gaji jika Arinda tidak membeli koper baru, bukankah sikap Ed benar-benar mengerikan dan sangat labil ?Ali juga dibuat ikut sibuk dalam memilihkan pakaian untuk Arinda, setiap ada baju yang cocok dengan Arinda dan terlihat bagus Ed akan tidak suka dengan alasan terlalu terbuka, terlalu pendek, terlalu ketat membuat Arinda dan Ed menjadi bahan tontonan gratis di butik mahal yang ada di mall itu."Abang bos ini kebesaran sama saya ?""Tidak ini pas ! kamu cantik memakai ini.""Ini sudah sep
Read more
15. Tanda-tanda
Arinda bangun kesiangan karena memang semalam dia terlalu lelah, setelah pulang dari berbelanja bersama Ed dia tidak langsung tidur karena cucian menumpuk. Alhasil meski lelah dia harus mencuci pakaiannya, dan pagi ini bangun kesiangan.Anton menelpon Arinda beberapa kali juga tidak dia hiraukan, alasannya hanya karena sepuluh menit lagi Ed akan menjemputnya. Dia tidak ingin terlambat lalu membuat kesan buruk, urusan Anton bisa dia kirimkan pesan saja nanti. Benar saja, saat Arinda sedang menyisir rambutnya Ed menelpon. "Ya Bos," jawab Arinda sambil memakai jam tangannya."Saya sudah didepan kos kamu. Perlu saya naik ke kamar kamu ?""Ck, tidak bos ! ini saya turun."Anton kebetulan juga baru ingin melihat Arinda ke kamarnya, dan ketika bertemu wanita itu sama sekali tidak menyapanya sedikit pun malah langsung berlari menuju depan pintu utama kos mereka membuat Anton terdiam begitu saja.Saat dia melihat lagi kedepan ternyata Arinda masuk kedalam sebuah mobil dan pergi. Anton menghemb
Read more
16. Tanda Ke-dua
Arinda sedang menunggu jemputan dari Ed, hari ini dia akan pergi ke Santorini. Dia ingin berpamitan dengan teman-temannya namun sepertinya lantai kamar kos-nya ini mulai berhantu karena tidak ada lagi penghuni yang terlihat, termasuk tiga sahabatnya. Jika Reina dia sudah tidak heran lagi karena memang pekerjaan Reina yang tidak tentu jam kerjanya, tapi Gendis dan Ela ? yang satu jarang pulang dan yang satunya jarang terlihat lagi baik di kos ataupun di group chat mereka.Akhirnya Arinda hanya bisa mengirimkan pesan ke group jika dia berpamitan ingin pergi. Arinda berharap ada yang bertanya kemana dia pergi, tapi sialnya tiga wanita kesayangannya itu tak kunjung aktif. Kemudian Arinda membalas pesan Anton yang menanyakan keadaannya, Arinda menepuk keningnya karena dia benar-benar lupa mengirimkan permintaan maaf kepada Anton semalam.Di pesannya Anton mengajak Arinda untuk pergi jalan-jalan di sore hari ini tapi dengan menyesal Arinda harus menolaknya karena dia akan pergi. Arinda mema
Read more
17. Santorini
Pemandangan yang indah dengan hamparan laut luas berwarna biru memanjakan mata Arinda. Senyuman Arinda tidak pernah lepas ketika dia tiba di Negri para dewa itu.Dari mulai di Athena hingga ke Santorini, terlebih Ed sejak tiba dia langsung di sibukkan dengan bertemu dengan kolega bisnis, Arinda akhirnya ke hotel ditemani oleh satu orang wanita yang bertugas menjadi penerjemahnya. Mereka bertemu di Bandara di Athena, namanya Chika. Dari Bandara mereka menuju Kota Fira yang merupakan Ibu Kota Santorini, Chika menjelaskan berbagai hal mengenai Santorini hingga akhirnya mereka tiba di hotel mewah yang menjadi tempat tinggal Arinda selama beberapa hari ke depan."Bagaimana Arinda kamu suka kamarnya ?" tanya Chika dia tadinya memanggil Arinda dengan sangat kaku tapi Arinda langsung memintanya memanggil nama saja.Arinda mengangguk antusias. Bagaimana tidak suka dengan kamar luas, tempat tidur super besar dan ada balkon juga di kamar itu. Dari sana dia benar-benar bisa melihat sepenuhnya k
Read more
18. Nyaris Saja
Menatap wajah Arinda tidak akan pernah membuat Ed bosan, kemudian dia tertawa lepas saat melihat Arinda melemparkan bantal ke arahnya. "Abang bos sana dong, gak lucu loh !" kata Arinda dan dia mulai berlari kearah lain karena Ed terus saja mendekat ke arahnya."Kamu kenapa kesana-kemari, benar-benar ingin aku tangkap ha ?!" tanya Ed lalu Arinda terdiam. Dia melihat Ed yang memasukkan kedua lengan kedalam saku celana. "Ayo ikut saya, kita makan malam.""Ck,dari tadi kek !" seru Arinda lalu mengikuti Ed dari belakang tubuh pria itu sementara Ed di depannya terus tersenyum geli mengingat raut wajah Arinda.Makan malam kali ini mereka hanya berdua dan tempat yang saat ini Ed sudah pesan benar-benar mendapatkan view yang indah. Meja yang diberikan lilin serta hiasan lainnya yang membuat makan malam itu layaknya dinner romantis. Ed tahu Arinda tidak menyadari semua yang dia siapkan untuk wanita itu, Arinda hanya takjub dengan pemandangan juga makanan yang ada di hadapannya saat ini."Kau s
Read more
19. Tak Gendong
Bangun siang, itulah yang Arinda lakukan di hari kedua dia ada di negri orang. Kepalanya sedikit berat ketika ia membuka mata. Chika langsung mendekati Arinda ketika melihat wanita yang harus dia pastikan aman itu bangun."Sudah bangun Arinda ? tiga puluh menit lagi kita ada janji dengan chef yang akan menjadi gurumu." Arinda membulatkan matanya , dia langsung melihat sinar matahari yang sudah tinggi dan dia baru bangun. Ketika ingin duduk dia merasa kepalanya sedikit sakit."Ini minum susu ini dulu, katanya susu bagus untuk menghilangkan efek alkohol.""Alkohol ?" tanya Arinda masih belum mengerti dengan apa yang terjadi kepadanya.Chika kemudian menjelaskan jika semalam Arinda mabuk hingga membuat Ed menggendongnya ke kasur dan juga memintanya menjaga Arinda tanpa kesalahan sedikitpun. Arinda yang mendengar itu sambil meminum susu yang diberikan Chika tadi menyemburkan susu tak berdosa itu begitu saja."Dia mabuk ?""Di gendong oleh Ed ke tempat tidur ?"Pertanyaan Arinda dalam bena
Read more
20. Kalah Start
Ed akhirnya sampai di dermaga bersama Arinda, dia di sambut oleh dua orang pria dimana satunya adalah nahkoda yang akan megemudikan Yacht yang dia dan Arinda naiki. Ed memang memutuskan ke Oia hanya berdua dengan Arinda, Ali bertugas hanya mengurus semua urusannya saja.Saat berjalan pelan ke atas Yacht barulah Arinda sadar jika hanya ada mereka berdua dan nahkoda di kapal itu. Hari masih sore dan kialu keemasan membuat pemandangan yang dilihat Arinda sangat istimewa, Ed mengarahkan kamera ponselnya untuk memfoto Arinda yang tengah berdiri menatap pemandangan di sekeliling mereka. Deburan suara ombak membuat Arinda tertawa dan dia duduk di tepi kapal mewah itu, untuk menikmati angin laut dan ombak bersamaan.Ed ikut duduk di dekatnya dan meniru menurunkan tangan sama dengan hal yang Arinda lakukan saat ini. Percikan air membuat keduanya tertawa bersamaan hingga Arinda terdiam saat Ed memegang erat bahunya, akibat hempasan ombak yang mengenai mereka sungguh kuat bahkan baju mereka su
Read more
Bos Iblis
"Abang bos jangan lakukan ini kepada saya ! saya sudah memiliki kekasih."Ed menautkan kedua alisnya, mustahil jika Arinda memiliki kekasih karena sebelum pergi mencari Arinda ke kos wanita itu pertama kalinya Ed sudah meminta Ali mencari tahu tentang Arinda dan dia tahu jelas Arinda tidak memiliki kekasih.Lalu kenapa Arinda mengatakan sudah memiliki kekasih ? Ed berdecak dan dia tidak perduli jika Arinda sudah memiliki kekasih dia akan mencari tahu siapa Pria itu yang jelas adalah Arinda adalah wanitanya dan dia akan memiliki Arinda dengan cara apapun."Whatever you say right now I don't care Arinda, you're still my woman."Ganti Arinda yang menautkan alisnya, dia tidak mengerti apa yang Ed katakan selain kata woman yang dia tahu adalah wanita. Wajah Arinda semakin bingung ketika Ed mengacak rambutnya dan tersenyum."Abang bos, paham kan maksud saya ?""Paham ! kamu juga harus paham maksud saya.""Saya tidak mengerti, bisa abang bos artikan saja ?" pinta Arinda terlihat sangat lucu
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status