All Chapters of Gadis Kecil di Pelaminanku: Chapter 21 - Chapter 30
72 Chapters
Bab 21
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 21 Kata orang, mimpi adalah bunga tidur. Lalu, bagaimana dengan mimpiku yang kini jadi kenyataan?Di mimpiku, Mas Daffa dipanggil ayah oleh gadis kecil yang datang ke pelaminanku. Dan di dunia nyata, Mas Daffa memang memiliki seorang gadis kecil dari wanita lain. Yang lebih membuatku sakit ialah, mereka sudah menikah sejak lama.Malam ini, aku tidak ingin bermimpi. Aku ingin tidur tenang tanpa adanya mimpi yang akan membuatku kembali sakit hati.Aku memejamkan mata, mengharapkan kantuk segera datang menyerangku. Namun, bukan rasa kantuk yang menghampiriku, melainkan bayang-bayang Mas Daffa yang hadir dan mengganggu pikiranku.Senyumnya, canda dan tawanya selalu terekam jelas dalam memoriku."Argh!" Aku menjambak rambutku dengan gemas. Aku tidak boleh begini. Dia telah berkhianat. Bahkan sudah sejak lama dia menyimpan kebohongan ini. Di sini, aku terus mengingatnya. Tapi di sana, mun
Read more
Bab 22
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 22 "Maaf, Ma. Aku tidak bisa, dan aku tidak mau kembali ke rumah Mama," jawabku dengan setenang mungkin."Kenapa, Yumna? Itu rumah kamu, rumah kita." Mama Arum kembali berucap."Dan ini pun rumahku, Ma. Yumna juga berhak berada di sini.""Yumna, wanita yang sudah menikah seharusnya ikut dan tinggal di rumah suaminya, bukan di rumah orang tuanya. Maka dari itu, ayo kita pulang." "Tidak, Ma. Yumna ingin di sini. Yumna tidak akan kembali lagi ke rumah Mama," jawabku lagi.Sekilas aku lihat Mama dan Papa mengembuskan napas lega. Tapi masih dalam posisi yang sama. Diam membisu."Apa maksud kamu bicara seperti itu?" tanya Mas Daffa. Setelah dari tadi ibunya yang berucap, kini dia pun ikut mengeluarkan suara."Maksudku, aku tidak ingin menjadi bagian dari kalian lagi. Mas, mari kita berpisah." Aku tidak berkata dengan keras, tapi dengan sangat tegas.Sudah cukup aku jadi orang bodo
Read more
Bab 23
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 23    [Aku harap, kamu bersedia duduk berdua denganku untuk membicarakan pernikahan kita, Yumna. Kau tahu, 'kan kalau aku begitu mencintaimu.]Setelah keinginannya untuk membawaku pulang bersamanya tidak membuahkan hasil, Mas Daffa mengirimkan sebuah pesan saat dia akan pergi dari rumah Papa.Di sini aku sekarang, setelah perdebatan Papa dan Mama Arum yang tidak berkesudahan, aku memutuskan untuk pergi ke kamarku. Saat ini aku tengah berdiri di kamarku dengan pandangan mengarah ke luar. Di sana, aku lihat pria yang bergelar suamiku baru saja keluar dari rumah. Dengan ponsel di tangannya, Mas Daffa berjalan menghampiri mobil miliknya yang terparkir di depan rumah. Saat akan masuk, Mas Daffa menoleh ke atas tepat di mana saat ini aku berdiri. Mata kita saling beradu, hingga akhirnya seulas senyum terbit dari bibirnya.Mas Daffa masuk ke dalam mobil dan pergi semakin
Read more
Bab 24
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 24  Aku terdiam. Karena sampai sekarang aku belum tahu juga alsan pastinya. Aku menggeleng pelan membuat Salsa geram."Kenapa gak cari tahu, mungkin saja ada sesuatu yang diluar dugaan kita, 'kan?" ujarnya lagi."Untuk apa, Salsa? Itu semua tidak akan bisa mengembalikan kepingan hati gue jadi utuh kembali. Dia tetap salah. Harusnya Daffa sudahi hubungannya dengan gue, jika dia sudah mengucapkan janji suci dengan wanita lain.""Iya, iya maaf. Aku geram juga sama si Daffa." Salsa mengusap-usap pundakku."Sa, mau ikut gue gak?" tanyaku."Ke mana?" "Ketemu, madu.""Hah?" Saat Salsa masih terbengong tidak mengerti, aku menarik tangannya agar ikut denganku. Ini hanya antisipasi, jika di sana aku disakiti oleh dia.*"Mbak!" Wanita dengan gamis warna maroon melambaikan tangannya saat melihatku.Aku menghampiri dia dan duduk
Read more
Bab 25
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 25 "Mamaaa ... huhuhu!!"Tanpa mengetuk pintu, tanpa mengucapkan salam, aku langsung masuk dan berteriak sekencang mungkin.Ke sana kemari mencari sosok yang aku panggil Mama. Hingga aku berhenti dan duduk di sofa empuk ruang keluarga.Tidak lama kemudian, wanita berusia empat puluh delapan tahun itu muncul dengan menggandeng anak kecil. Aku tahu itu anaknya Nabila. Mama datang dan langsung menghampiriku yang duduk di sofa rumahnya."Yumna, kenapa?" "Mama. Bila ... dia menyuruhku mundur dan segera meninggalkan Mas Daffa, Ma!" ujarku dengan menangis sesegukkan dalam pelukan Mama Arum."Maksudnya?" tanya Mama mengurai pelukan."Jadi, awalnya aku ingin mengurungkan niatku untuk bercerai dari Mas Daffa, Ma. Tapi, tadi Bila datang dan dengan sangat kasar, dia menyuruh Yumna mundur dan segera mengakhiri pernikahan kami, Ma.""Apa! Nabila menemuimu?""He'em, Ma." Aku m
Read more
Bab 26
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 26    "Ngelamun terus, Non."Aku yang duduk di pinggir kolam, harus terkejut dengan kedatangan Surya yang membawakan segelas jus mangga untukku."Makasih," ucapku mengambil gelas dari tangan pria itu.Surya itu supir, tapi dia supir paling beruntung di dunia ini. Jika biasanya supir tidak boleh masuk ke rumah majikannya, tapi beda dengannya. Justru dia bisa dengan leluasa masuk ke rumah ini, bahkan tuan rumah sendiri menyuruhnya untuk tinggal dan tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamar majikannya sendiri.Lagi, Surya ini seorang sarjana ekonomi. Papa dengan sadar dan tanpa paksaan menyekolahkan Surya di universitas yang sama denganku, sampai dia bergelar sarjana. Hebat, bukan?"Ya, kamu gak mau gitu kerja di tempat yang lebih baik, gitu?""Maksud, Non?" "Kamu, itu sarjana, Ya. Kenapa harus terus jadi supir aku. Kamu, bisa kerja kan
Read more
Bab 27
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 27  Pernikahan yang berlandaskan cinta, mahligai yang telah lama aku impikan sebentar lagi akan berakhir. Semuanya akan hancur dengan satu kata perceraian.Pembatalan pernikahan dan perceraian adalah hal yang sama. Sama-sama memisahkan suatu ikatan pernikahan. Namun, bedanya adalah jika pembatalan, ikatan pernikahan yang pernah terjadi antara aku dan Mas Daffa, itu dihapuskan, seakan-akan tidak pernah terjadi adanya suatu hubungan pernikahan diantara kamiSedangkan perceraian, pernikahanku akan tetap tercatat dan sah secara hukum, juga perpisahanku yang akan disahkan dan tercatat juga di pengadilan agama. Dalam perceraian, pihak yang berhak mengajukan gugatan hanyalah istri atau suami. Beda dengan itu, pembatalan pernikahan bisa diajukan oleh suami atau istri, bahkan orang tua dari salah satu pasangan yang menikah. Maka dari itu, disini Papa-lah yang berperan mengajukan pembatalan pernikahan atas
Read more
Bab 28
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 28    Seperti kata Papa tadi, aku hanya diam di tempat. Tidak memberikan komentar apa pun. Karena memang aku tidak paham dengan yang mereka bahas. Bidangku di fashion, jadi wajar saja aku terlihat seperti orang bodoh di tengah-tengah dua orang cerdas ini."Terima kasih atas waktunya, Pak. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa berlanjut dan akan membawa kita pada kesuksesan," ucap pria itu menjabat tangan Papa sebagai tanda berawalnya kerja sama.Kemudian, pria muda itu undur diri dan keluar dari ruangan Papa. Sekarang, hanya ada aku dan Papa yang masih berada di ruangan ini."Kamu pulang duluan saja, Yum. Papa kira tadi cuma sebentar, tapi ada beberapa hal yang meski Papa kerjakan di sini," ujar Papa membereskan kertas-kertas yang berserakan di mejanya."Ya ... Papa mah gitu. Yaudah, deh aku pulang duluan, ya?" Aku mengambil tas dan menghampiri Papa yang masih duduk d
Read more
Bab 29
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 29    "Tolong!" Aku berteriak saat tangannya terlepas dari mulutku. "Tol—" Lagi, aku tidak melanjutkan ucapanku saat mulutku dibungkam oleh bibirnya. Tuhan, tolong selamatkan aku dari lelaki ini! Air mataku sudah tidak terbendung lagi. Aku menangis dalam diam. Teganya Mas Daffa melakukan ini padaku. Kenapa harus dengan cara ini meminta haknya. Aku tahu, aku juga sadar kalau aku istrinya, tapi tidak harus dengan memaksa. "Yumna ...." Brukk!! Mas Daffa bergumam setelah melepaskan ciumannya. Kini tubuhnya ambruk di samping tubuhku. Dia tertidur. 'Terima kasih ya Allah.' Aku segera menggeser tubuhku agar menjauh darinya. Entah sebanyak apa minuman yang dia minum, hingga membuat dia sampai tidak sadar seperti i
Read more
Bab 30
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 30     Tidak berapa lama, Papa dengan diikuti Surya dan Bi Nah, turun dan kembali menghampiri aku yang kini sudah mulai tenang dan tidak lagi menangis."Gimana, Pa?" tanya Mama saat Papa sudah duduk di sampingku."Daffa mabuk. Dasar tidak tahu malu. Dibangunin juga susah," ujar Papa menggulung lengan kemejanya hingga sikut."Ya Allah, segitunya dia. Terus gimana, mau didiemin aja gitu?" tanya Mama lagi."Papa, udah telpon ibunya, paling bentar lagi dia datang. Dasar menyusahkan," umpat Papa. Kini Papa menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Aku tahu, Papa pasti lelah setelah bekerja, dan di rumah harus mengurusi menantunya yang bikin ulah."Assalamualaikum!" Suara salam membuat kita melihat bersamaan ke arah sumber suara. Ternyata Mama Arum dan Nabila yang datang. Mereka langsung menghampiri kita dan menanyakan di mana Mas Daffa ber
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status