Lahat ng Kabanata ng Ditikam CInta 2: Kabanata 81 - Kabanata 90
98 Kabanata
Cemas seorang Ibu
 Wina meletakan Ponselnya dan berlari kearah Lily yang menangis karena terjatuh. Mendengar hal itu Bora langsung terkejut saat mendengar Teriakan Wina memanggil Lily dan juga suara tangisan Lily. “Halo Dek Lily kenapa, Wina.. Wina.” ujar Bora yang tampak begitu panik saat tahu Lily kenapa kenapa di sana.Wina langsung mengecek kondisi Lily yang terus saja menangi. Wina melihat bahwa Lily sedikit terpentok Lantai saat Berlari mengambil Mainannya. “Ya Tuhan nak, Kenapa kamu lari lari kayak gini.” ujar Wina yang mengecek Dari Ujung kepala sampai kaki.“Maafkan saya Bu, saya minta maaf.” ujar Pengasuh Lily“Ahhh tidak apa Bi.” ujar Wina, lalu wina mengendong Lily dan mencoba menenangkannya. Disisi lain Bora yang mendengar hal itu semakin panik dan ia tidak tenang. Bora mencoba menghubung Wina namun tidak di angkat. “Ahhh kenapa dia tidak angkat, apa yang terjadi.” ujar Bora,“Kalau begini te
Magbasa pa
Lenyap
Beberapa Minggu kemudian, dimana Glesa terus gelisah karena proposal yang dia ajukan tidak kunjung Di respon. “Ini Benar benar keterlaluan, Aku tidak bisa membiarkan ini.” ujar Glesa, lalu Glesa langsung menemui Aarav dan pas sekali Aarav melangkah keluar bersama Asisten Chika. “Jadi Tuan Aarav mengenai Evant yang akan di selengarakan Hotel.” ujar Asisten Chika“Aarav.” Panggil Glesa yang keluar dari mobilnya, Saat itu Aarav dan Asisten Chika berhenti melangkah dan menatap kearah Glesa yang melangkah kearah mereka.“Kau urus semuanya, lebih baik kau langsung ke sana saja nanti saya menyusul.” Ujar Aarav“baik tuan.” ujar Asisten Chika, lalu Ia pun pergi dan meninggalkan Aarav dan Glesa. Aarav langsung menatap Glesa yang sudah berada di hadapannya.“Kenapa kau ada disini?” Tanya Aarav“Kau masih bertanya kenapa aku disini? Tentu saja aku mau Komplen denganmu.” ujar G
Magbasa pa
Aliansi Dibatalkan
Aarav masih menatap Glesa yang tak jauh dari hadapannya, saat itu Glesa hanya bisa diam “Kenapa kau ingin mencegahku disaat kau belum bisa memaafkan semua yang aku Lakukan dimasa lalu.” ujar Glesa, Aarav hanya menghela nafas.“Apa kau sudah kehilangan akal, Aku menolak Proposalmu bukan berarti aku masih membencimu.” ujar Aarav“Lalu? Lalu kenapa menolak Proposalku.” ujar GlesaAarav hanya diam dan tidak bisa membalas apa yang Glesa katakan, lalu Aarav melihat Bora melangkah kearah mereka.“Itu karena Kesalahanmu yang mengakibatkan Aarav mengambil keputusan seperti ini.” ujar Bora sambil melangkah kearah Glesa. Glesa terdiam dan ia perlahan lahan menatap kearah Bora yang melangkah kearahnya. Glesa terkejut jika Bora berada disana, ‘Bagaimana bisa dia disini, sial sekali bukan ini yang aku mau.’ ujar Glesa dalam hati.Bora langsung berhenti saat Ia berada di hadapan Glesa, “Karena Kau
Magbasa pa
Keteguhan
Elard Baru Saja pulang dari Kantor, saat itu Elard melihat Owen Yang tiba tiba datang ke kediamannya. Elard langsung memasang muka tidak senang saat Owen mendatangi rumahnya, “Kenapa kau seperti itu, Apa kau Sudah Muak melihat Kakakmu Datang mengunjungimu?” Tanya Owen“Mau apa kau kesini.” ujar Elard“Apa kau mau mencari gara gara denganku.” ujar Elard, Owen tersenyum saat Elard mengatakan hal tersebut.“Aku sedang tidak mood, Jadi lebih baik kau pulang dan.” ujar Elard, lalu Owen melemparkan Dokumen kepada Elard, saat itu Elard langsung menangkap Dokumen tersebut.”Apa ini?” Tanya Elard“Buka saja, Kau lihat bertapa Kotornya ayah mertuamu dimana dia bisa melakukan segala macam cara untuk Mendominasi Perusahan Ayah untuk selanjutnya.” ujar Owen, Elard langsung membuka Dokumen itu dan melihat Isi dari Berkas yang di kumpulkan Owen.“Dia tidak puas untuk mengambil alih
Magbasa pa
Menyulutkan Api
Akhirnya, Pria Tua itu Menjual Lahannya ke Perusahaan, dan saat itu Pria Tua itu datang untuk Menandatangani Kesepakatan Jual Beli tanah bersama Bora, Saat itu Bora Menandatangani Penyerahan Saham kepada Pria Tua itu. Mereka berdua sama sama berdiri dan saling berjabat tangan. Setelah Proses Penandatanganan, Pria tua itu serta Bora Minum Teh Di ruagan Bora.“Saya benar benar mengucapkan Terima Kasih atas Kesempatan dan juga Kepercayaanmu kepada ku.” ujar Bora“Semua aku lakukan untuk Tira, Dia yang meyakinkan aku dan mempercayai Lahanku kepada Perusahaanmu.” ujar Pria Tua“Aku tahu Meski aku baru menjabat namun kau jangan khawatir, Aku akan mengelola semua ini sampai Kakak ku kembali.” ujar Bora, pria tua itu menatap kearah Bora.“Aku berniat untuk mengembalikan Kak Tira ke Posisiku, sejujurnya ini pukan duniaku, Dimana Dunia asliku adalah di seni.” ujar Bora“aku tidak pantas duduk disini, Meski aku adalah Anak Kandung tapi Kakak lah yang mengembangkan Perusahaan ayah dari Awal.” uja
Magbasa pa
Kesombongan
“Apa kau mau Aarav melakukan hal itu, kau pasti tidak mau Sampai Pernikahanmu yang masih Seumur jagung Harus berakhir karena Aarav mengetahui bahwa Bora melahirkan anaknya 1 Tahun yang lalu.” ujar Owen sambil menatap kearah Elard yang berada di hadapannya. Elard langsung melangkah kearah Seal dan Meraih Kerah Baju Owen sampai Membuat Petugas yang ada disana terkejut.“Sekali Kau Mengatakan Semua itu Mengenai Anaknya Aarav, Kau akan berhadapan denganku.” ujar Elard, Para Petugas yang berada di sana mencoba untuk memisahkan Elard. Lalu Elard melepaskan Cengkramannya kepada Owen, saat itu Owen benar benar puas saat melihat Elard yang benar benar takut akan Hal tersebut. Disis lain Josep masih berada di ruang pemeriksaan dimana Petugas menanyai berbagai macam pertanyaan yang mengenai Kasus Pencemaran nama baik yang di Layangkan Aarav kepadanya. “Apa kau mengakui bahwa Kau memang membantu Owen untuk membuat pers pada saat itu menaikan Berita mengenai
Magbasa pa
Penyesalan
Josep terdiam saat melihat Bora yang sudah sampai di Kantor polisi dan saat ini sudah berada di hadapannya.“Bora.” ujar Josep, Bora langsung melangkah kearah Ayahnya dan saat berdiri tepat di depannya, Bora hanya bisa diam sambil mengelengkan kepalanya, “Apa Kesombongan ayah akan ayah pertahankan seperti ini padahal Ayah bersalah?” Tanya Bora yang menatap kearah Josep yang berada di depannya. Pengacara Josep Hanya terdiam saat melihat Bora yang tiba tiba saja datang ke Kantor Polisi.“Mengapa kau bisa disini?” Tanya Josep“Jika Bukan karena Ibu yang datang untuk menemui ayah, Mungkin aku tidak tahu kalau Ayah di panggil polisi?” Tanya Bora, Flashback dimulai dimana Clea baru saja tiba di dkediaman Josep, dan saat Clea melangkah masuk kedalam rumah, Salah satu ART melangkah kearah Clea dengan raut wajah yang panik. “Nyonya.” uajr Pembantu 1“Kenapa rumah Nampak Sepi, Dimana Bapak?” ta
Magbasa pa
Saudara
“Apa ayah merasa selama Hidup ayah ini tidak ada rasa Bersalah atau ayah tidak pernah Melakukan Kesalahan dalam hidup ayah?” Tanya Bora, Josep hanya terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut yang membuat Josep tidak bisa mengatakan apa apa dan Josep langsung mengingat Moment dalam hidupnya dimana Kesalahan yang pernah ia lakukan adalah membiarkan Mendiang istrinya Bunuh diri tepat dihadapannya.“Jika ayah merasa bahwa di masa hidup ayah tidak pernah melakukan kesalahan maka, Ayah benar benar tidak tahu malu.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora benar benar sudah kecewa dengannya.“Aku tidak bisa membantu ayah bahkan aku sudah tidak bisa berdiri di sisi atau didepan ayah lagi.” ujar Bora,“Maaf karena aku tidak bisa berdiri di pihak ayah sampai akhir, karena Aku sudah tidak mau menjalin hubungan dengan Ayah.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut,“Aku tidak tahu Apa yang akan Aarav
Magbasa pa
HAK
Vian Terus Berlari Menuju Ke Ruang UGD, Dan Disana Wina benar benar marah terhadap Pengasuh Lily yang sudah dua kali lalai dan teledor saat menjaga Lily. “Bagaimana saya bisa mempercayakan keponakan saya kepada kamu, jika kamu sudah 2 kali seperti ini.” ujar wina“Maafkan saya, saya benar benar salah Nyonya.” ujar Pengasuh lily yang benar benar bersalah sampai ia berlinang air mata. Vian yang melihat hal tersebut langsung menenangkan Wina.“Bibi kau pulang saja ke rumah, Biar aku dan Wina yang menjaganya.” ujar Vian“Baik Tuan, Sekali lagi maafkan aku.” ujar Pengasuh Lily, lalu ia pergi dan Wina hanya terus memandangi Pintu ruangan UGD.“Bagaimana bisa kau membiarkan hal ini, sudah dua kali kita membuat Lily terluka.” ujar Wina“Itu hal yang wajar, Namanya juga anak anak, kapan saja dan dimana saja Akan terluka, dan Itu akan menguatkan fisik Lily.” ujar Vian“Untuk Sementara Kita jangan beritahu Bora, Karena Saat ini Bora sedang membujuk Ayah Untuk mengembalikan Posisi Tira di perusah
Magbasa pa
Berkecambuk
“Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be
Magbasa pa
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status