All Chapters of PERJAKA MENIKAHI JANDA: Chapter 11 - Chapter 20
31 Chapters
Nisa Cemburu Dengan Anaknya
Pagi ini langit nampak cerah, secerah hatiku yang sedang menantikan kedatangan Nisa bersama ketiga anaknya. Bagaikan bunga yang tumbuh mekar di taman, sedap dipandang dan indah dimata. Semua terlihat mempesona, menenangkan hidup dan mendamaikan hatiku. Aku telah memberikan alamat lokasi yang akan di tuju. Ya, kontrakan rumah nantinya Nisa dan anak-anaknya tempati, mereka jadi lebih dekat dari kios dan tempat tinggalku.Ting ....Bunyi pesan masuk dan segera aku membukanya."Ayah, sebentar lagi Bunda berangkat, ya."Pesan itu dari Nisa, wanita yang sedang aku tunggu dan nantikan. Segera aku membalasnya."Ya sudah Bun, hati-hati ya, jangan sampai ada yang tertinggal, kabarin ya Bun, kalau sudah mau sampai.""Iya, Ayah."****"Kalian nanti kalau di sana jangan minta ini itu ya, sama calon Ayah kamu." Tanya Nisa kepada anak-anaknya saat hendak menunggu mobil online yang telah dipesan."Iya B
Read more
Aku Gemas Dengan Nisa
Memulai hari ini dengan bismillah, karrna hari ini aku berjualan dengan ditemani Nisa, karyawanku sudah pulang kampung berangkat dini hari tadi. Aku juga telah memberikannya uang dan ongkos transportasi, semoga hari ini ramai seperti biasanya. Hasil penjualan bukan hanya untuk aku saja, melainkan ada beberapa kepala yang insya Allah menjadi ladang pahala untukku dan mudah-mudahan berjalan dengan lancar.Jarak kontrakan Nisa dan rumahku serta kios hanya 500 meter, tetap saja aku masih komunikasi lewat ponsel, heee."Bunda, sudah bangun belum?" Aku mengirim pesan pagi hari sekali."Udah, Yah, Bunda jam berapa ke kios, Yah," balasan Nisa cepat."Anak-anak buatin sarapan dulu Bun, Ayah tunggu di depan ya, kita belanja sayuran dan lain-lain, yuk," pintaku pada pesan."Ya udah Yah, sekarang Bunda ke depan ya, Yah," balasnya mengiakan."Oke Bun, Ayah sekarang ke depan."Asik, senangnya pagi-pagi sudah bersama dengan orang yang tercinta. Kemudian aku
Read more
Gosip Tetangga Merebak
"wadaw, ganti nih Mas, beda yang melayaninya, Saudaranya, ya."Pelangganku datang dan bertanya karena melihat seorang Wanita yaitu Nisa yang membantu melayani di kiosku. Aku yang sedang menyiapkan pesanan pelanggan lain, balas dengan tersenyum terlebih dahulu."Oh ini calon Istri Pak, sementara bantuin, soalnya lagi mudik yang biasa bantu di sini.""Selamat ya, Mas gitu dong, segera deh menikah, jangan lama-lama, hee."Perkataan pelangganku membuatku tambah ingin cepat menikah."Iya Pak, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, Pak.""Ini uangnya, Mas."Pelangganku membayar dan tersenyum."Terima kasih, Pak."Sahut Nisa berterima kasih, Nisa sopan juga ya, bagus deh. Aku berucap senang dalam hati.Jam makan siang ini lebih ramai dari biasanya, baik pelanggan atau pembeli orang baru juga datang. Aku dan Nisa bersamangat walaupun sedikit agak repot, karena Nisa masih belajar. Prosesnya tentunya menjadi agak lama menyiap
Read more
Berdua Bersama Anak Gadisnya
Hari pertama bersama Nisa kemarin berjualan dengan lancar dan daganganku juga laris manis. Aku menyuruhnya pulang pada sore hari, kasihan anak-anaknya, terutama yang masih kecil. Tidak lupa juga, aku memberikannya uang untuk pegangan dan jajan anak-anaknya.Pagi ini seperti biasanya."Bunda, Ayah tunggu di depan, ya."Aku mengirim pesan ke Nisa pada aplikasi hijau."Iya Ayah, Bunda segera menyusul."Aku menunggu di atas motor tidak jauh dari kontrakannya, kali ini harus cepat langsung jalan, takut gosip enggak enak semakin memanas nanti, aku takut jangan sampai ada hasutan yang memperkeruh keadaan.Setelah melihat Nisa keluar gang kontrakan dengan segera melaju menghampiri.Brem ...."Ayo Bun, cepat."Nisa memahami dan langsung naik memegang pundakku dan duduk."Pegangan Bun.""Biasa deh Ayah, heee."Berangkat dengan sedikit lebih cepat.Setelah kembali dari pasar, aku menyuruh Nisa masak terlebih d
Read more
Mulut Berbisa Tetangga
"Nak, Bapak dapat kabar kamu bawa Janda itu kesitu, ya. Kamu jadi bahan pembicaraan warga sekampung, Nak, malu-maluin Bapak saja!"Ucapan Bapak saat menelpon, aku menjawab panggilan teleponnya, takut ada yang penting eh, ternyata malah marah-marah.Aku terdiam saat Bapakku memarahiku dan langsung aku matikan ponselku."Ayah, kenapa? Kok, habis telepon wajahnya begitu, kenapa dimatikan teleponnya Yah," tanya Nisa yang melihatku."Enggak apa-apa Nis, ini Keuargaku yang telepon."Aku tidak memberi tahu Nisa dan melanjutkan lagi menyiapkan pesanan pelanggan.****"Ayah, kenapa ya? Apakah keluarganya tahu kalu aku ada di sini atau ... Orang tuanya tidak merestuiku, ya," dalam hati Nisa bertanya-tanya.****"Apa yang harus aku katakan ya sama Bapak, nanti sajalah, maaf ya Pak, aku matikan panggilan teleponnya tadi, soalnya lagi ramai pesanan."Aku berjanji akan menelpon balik nanti, setelah di kiosku agak sepi. Sembari
Read more
Refreshing Bersama
Pov : Orang Tua Farhan"Bu, bagaimana ini anak kita, sepertinya sudah susah sekali lepas dari Janda itu, sementara warga sudah membicarakannya." Tanya Bapak pada Istrinya."Ya, gimana ya, Pak, Ibu memang sangat tidak setuju juga, tapi kalau sudah begini keadaannya, Ibu bingung, Pak.""Iya Bu, Bapak juga bingung, takut kedepannya nanti, kasihan Farhan, audah repot saja pastinya dengan anak yang banyak."Obrolan kedua orang tua Farhan, mereka bimbang mengambil keputusan, disatu sisi kedua orang tuanya malu terhadap laporan salah satu warga yang memberi tahu lewat telepon.Bapaknya Farhan penasaran, seperti apa wajahnya Janda yang sangat disukai Farhan. Tapi bagaimana caranya, ya. Mengungkap dalam hati ingin melihat wajah dari Janda itu.Mungkin bapaknya sudah terlanjur mengatakan tidak akan pernah setuju dan tidak memberikan warisan sedikitpun namun, dalam hati Bapaknya tidak mungkin setega itu.Masih berpikir dan mencari solusi yang te
Read more
Malam Indah Yang Tidak Terlupakan
Desir angin dan lantunan musik menemani keharmonisan aku dan Nisa, di bibir danau buatan yang dibuat pihak restaurant, kami masih menuangkan segala cerita. Duduk saling menatap, tanganku masih memegang tangannya, jari-jariku melekat pada jemarinya.Banyak kisah lalu yang Nisa utarakan, aku semakin mengerti betapa berat kehidupannya, salut! Untuk seorang single Mom dengan anak tiga berjuang menghadapi kenyatan cinta dan realita kehidupan.Niatku, inginku, bertambah menjadi besar untuk memilikinya, awalnya hanya nafsuku yang melihat kecantikannya. Setelah aku tahu semua, cintaku menjadi menggunung karena ikut merasakan luka dan pahit kehidupannya. Bukan karena iba atau kasihan, tapi, ini murni sebuah cinta sejati yang hadir."Terima kasih ya Ayah, walaupun Ayah belum sah menjadi Suamiku, tapi Ayah sudah menjadi sosok calon Suami yang Bunda dambakan dan Ayah sudah membuktikan menjadi calon Ayah terbaik untuk anak-anakku."Ungkapan Nisa dan matanya yang berka
Read more
Aku Cemburu Pada Teman Lelakinya Nisa
Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam, terlihat anak-anak Nisa sudah lelah dan mengantuk"Bun, yuk kita pulang.""Yuk, Yah.*"Anak-anak, ayo kita pulang," Nisa menggendong anaknya yang paling kecil.Aku berjalan menuju kasir, hendak membayar semua pesanan makanan dan minuman, saat langkah kakiku mendekati tempat kasir, Mba pegawai yang mengantarkan kopi ke mejaku, tersenyum melihatku."Apa yang ada dipikirannya, ya? Kok, aku melihat senyumannya berbeda."Ungkapan dalam hati, melanjutkan lagi aku mengeluarkan dompet dari balik kantong celanaku dan mengambil uang.Ternyata Nisa melihatiku dari kejauhan, ketika aku menoleh, matanya seperti ada sedikit marah cemburu, bibirnya memberi kode agar aku jangan genit, aku membalas Nisa dengan senyum. Rupanya sedari tadi ia memperhatikan gelagat Mba pegawai itu."Terima kasih, Pak."Sapa Mba pegawai itu, aku telah meninggalkan uang tips di atas meja itu. Sepanjang langkahku Mba itu masih me
Read more
Mantan Suami Nisa Mengajak Rujuk (1)
Pov : NisaMantan Suami Nisa bernama Yudi tiba-tiba muncul mendatangi kediaman rumah Nisa, namun rumah kosong dan digembok, Nisa masih di Jakarta menemani Farhan bantu berjualan.Yudi menanyakan tetangga-tetangga Nisa, tapi semua tidak ada yang tahu keberadaan Nisa dan juga perginya. Masih berusaha, Yudi hendak bertanya kepada saudara kandungnya Nisa yang rumahnya berjarak satu kilo meter dari tempat tinggal Nisa.Kerinduan Yudi akan ke 3 anaknya sudah tidak tertahankan. Ia mengakui segala kesalahannya di masa lalu dan kini telah bertaubat berubah, setelah bercerai menghilang tanpa kabar dan tidak melaksanakan kewajibannya memberikan nafkah kepada ke 3 anaknya. Ini banyak terjadi dalam kehidupan di mana setelah bercerai Ayah kandung melupakan kewajibannya menafkahi anak kandungnya.Ayah kandung tetaplah tugasnya menafkahi anak-anaknya.Tidak ada istilahnya atau namanya mantan anak. Karena anak tetaplah belahan jiwa, akan ada pertanggung jawaban di akhir ke
Read more
Lupa Diri Hingga Bercumbu
Pov : NisaPembicaraan alot antara Yudi mantan Suami Nisa dan Burhan Suami Nia tidak juga menemukan solusinya, Yudi terus mendesak Burhan supaya mau membantunya, uang sebesar 2 juta telah siap diberikan Yudi jika Han mau mencari tau keberadaan Nisa. Biarlah Yudi yang langsung mendatangi Nisa ke rumah kontrakan. Kendati demikian Han tidak enak, jika lambat laun ketahuan bahwa Han ikut membantu Yudi. Namun, uang itu menggiurkannya dan memang sedang membutuhkan uang."Sebentar ya, Mas, aku bicarakan terlebih dahulu dengan Istriku," akhirnya Han mempertimbangkannya."Nah, gitu dong. Bantu Mas ya, uangnya Mas kasih duluan, kalau kamu sudah oke. Mas tunggu kabar secepatnya, ya. Soalnya Mas masih menginep di hotel Hijau," celetuk Yudi dalam panggilan telepon."Baiklah ... Mas, nanti aku kabarin ya, Mas, assalammualaikum.""Waalaikum salam."Panggilan selesai, Han menatap layar ponsel dalam lamunannya berkata, lumayan juga ini uangnya untuk kebutuha
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status