Semua Bab AKHIR CINTA SI WANITA PENGHIBUR: Bab 1 - Bab 10
88 Bab
Tergoda dan Ternoda
Disudut  jalan di bawah  lampu remang remang,berdiri wanita bertubuh molek  mengenakan gaun berwarna merah dengan panjang hanya menutup pantat wanita itu dengan rambut terurai dan gincu berwana merah dibibirnya sedang menyapa tamu tamu yang tak lain pria hidung belang. "Wow,,sepertinya malam ini kamu menjadi milikku,,”kedip salah satu om om nakal sambil memegang dagu Hana yang berdiri disana. Tanpa berucap apa-apa Hana langsung menggandeng si om untuk masuk ke salah satu ruangan yang sudah di sediakan di rumah bordir. Didalam ruangan yang nampak seperti kamar,si pria hidung belang langsung bersiap memulai aksi bejatnya,mendengar kata-kata mesum dari si om Hana yang sudah merebahkan diri di atas ranjang pasrah dengan apa yang  dilakukan pria itu kepadanya. Hana yang hanya melayani pria itu terpaksa karena tuntutan pekerjaannya,tanpa sedikitpun merasakan gairah pada lawan main
Baca selengkapnya
Sikap yang tidak seperti biasanya.
"Mas...kamu semalam dari mana aja, kok pagi baru pulang?’’tanya siska yang curiga dengan gelagat Dimas yang tidak seperti biasanya. "Aku lagi ada bisnis dengan temanku!”udah lah jangan tanya yang ngga ngga,,aku capek!suami pulang bukannya di bikinin minum malah dikasih omelan!’’sahut Dimas yang tidak menggubris istrinya dan berjalan ke arah tempat tidur lalu menutup pintu kamar seraya tidak ingin di ganggu. Siska yang tidak ingin membuat suaminya marah , memilih diam dan tidak mendekati Dimas yang sedang bersiap tidur. Dimas yang merebahkan diri di tempat tidur,,seketika teringat sosok Hana yang sudah membuat dirinya melayang walau hanya satu jam , terbayang tubuh Hana yang sexy,,Dimas lalu berniat ingin menemui Hana malam ini dan membawanya pergi. Belum sempat Dimas memejamkan mata, Boni anak semata wayang Dimas dan siska menghampirinya. "Ayah ..kap
Baca selengkapnya
Mimpi yang dinanti
"Bun...’’panggil Dimas mesra kepada siska yang sedang asik menonton tv sendiri."Hehm...’’sahut Siska singkat karena tidak ingin pandangannya ke tv buyar. "Begini bun..,aku ada bisnis inves batubara dengan  si Toro itu temenku yang aku ceritakan kemarin, tp untuk modal awal aku harus menyediakan uang 50juta dulu bun, kira-kira bunda bisa pinjemin aku dulu ngga uang itu !" nanti kalo sudah hasil aku langsung balikin 2x lipat ke bunda’” ujar Dimas seraya memohon kepada istrinya yang banyak mendapat warisan dari almarhum bapaknya. "Hah...50juta?? itu ngga sedikit mas...uang yang kemarin kamu pake sudah hampir 100juta! tapi sampe sekarang ngga ada hasilnya,,sekarang 50juta??aduh nggak deh mas...aku takut ini akan terulang lagi sama usahamu yang sudah-sudah gagal terus !!” tegas Siska sembari beranjak dan berjalan ke dapur dan mengambil segelas air putih,,lalu meminumnya tanpa tersisa.
Baca selengkapnya
Mulai Menaruh Rasa Curiga.
Siska terlihat tengah sibuk  menyiapakan  jamuan  untuk teman-temannya yang akan berkunjung ke rumahnya.Karena takut  Dimas  pulang mendadak dan kaget melihat banyak tamu,Siska memutuskan menelphon  Dimas untuk memberitahunya. Kring.......kring.....(hp Dimas berbunyi) Dimas yang nampak kelelahan dan lemas,mendengar hpnya berbunyi spontan mematikan hp nya tanpa menengok siapa yang menghubunginya.Dan melanjutkan tidurnya  sembari memeluk Hana yang juga masih tertidur  pulas di sebelahnya. "Lho kok malah dimatikan hpnya !”grutu Siska yang berusaha menelpon Dimas lagi.Karena Dimas tidak menyahut panggilan telpon Siska, sontak membuat Siska mulai menaruh curiga terhadap Dimas. "Sudah dua hari mas Dimas tidak pulang bahkan menghubungiku pun tidak,apa jangan-jangan dia sedang bersama seorang wanita”grutu Siska lagi sambil  meng
Baca selengkapnya
Menyesal Telah Mencintainya
"Bun...bunda...sayang...” panggil Dimas  berjalan  menyusuri rumahnya.Di teras belakang  rumah  Dimas melihat  Boni anaknya bermain sendiri, lalu Dimas menghampirinya."Hei jagoan....kenapa  sendirian...bunda mana?” tanya Dimas  sambil  melambaikan tangannya ke Boni seraya menyapa anaknya yang jarang bertemu dengannya ."Bunda lagi sakit...sekarang lagi istirahat di kamar...” jawab Boni yang  mulai bersikap acuh dengan sang ayah. Dimas langsung bergegas  ke kamar menemui Siska. Sesampai di depan pintu kamarnya, Dimas menarik nafas panjang seakan menyiapkan diri untuk menjawab kecurigaan Siska. "Bun.....”panggil Dimas sembari membuka pintu kamar.Siska yang mendengar suara Dimas geram dan beranjak dari tempat tidurnya, lalu berjalan mendekati Dimas,,dan tiba-tiba... Plak..............Tamparan keras diterima Dimas
Baca selengkapnya
Penderitaan dan kesedihan yang mendalam
Satu minggu kemudian........Hana  terbangun  dari tidurnya melihat  di balik kaca jendela matahari mulai menampakkan sinarnya.Kepalanya pusing, wajahnya mulai pucat sepertinya Hana tidak enak badan,perutnya merasakan mual dan sesekali ingin muntah. Hana mencoba merebahkan tubuhnya di tempat tidur, tapi mualnya bertambah hebat, sehingga membuat Hana ingin muntah lagi dan  harus bulak balik ke kamar mandi.Hana mencoba mencari obat –obatan di lemari dapur, tapi Hana tak menemukan apapun,tubuh Hana yang mulai lemas, membuat Hana bergegas mencari dokter di sekitar kampung. Karena tak kuat dengan tubuhnya yang gemetaran serta matanya yang mulai kabur,tiba-tiba Hana jatuh pingsan di pinggir jalan. Melihat tubuh Hana tergeletak di pinggir jalan , tanpa ada yang tau seorang pria buru-buru membopong Hana dan`membawa Hana ke gubuk yang jauh dari pemukiman .Sesampai di sebuah gubuk kecil di tengah pesawahan kemudian pria itu menaruh
Baca selengkapnya
Setelah menyadari adanya janin di dalam perutnya
Melihat  tempat  yang  asing  dan  tangan  yang  tertancap  jarum  infus membuat   Hana  yang  baru  saja  siuman  bertanya - tanya  dirinya  sedang  berada  di  mana . Mengingat  kejadian  waktu  di  gubuk  reyot  itu , Hana mendadak  tak  kuasa  menahan  tangisnya.Tak  lama  setelah  Hana  siuman  seorang  pria  mengenakan  jas  berwarna putih  masuk  ke  ruangan  tempat  Hana  terbaring . “ Rupanya  kamu  sudah  siuman ...” ujar  Aria  yang  sudah  menolong  Hana. Hana  yang  terlihat  ketakutan  dan  masih  trauma  dengan  kejadian  di  gubuk, terlihat  menolehkan  pandangannya  dan  
Baca selengkapnya
Kebaikan yang menyakitkan
“ Hana...Hana....”teriak   Aria  yang  baru  saja  pulang  dari  tempat  kerjanya. “ Iya mas.... ada  apa ...” sahut  Hana  yang  sedang  membereskan  tempat  tidurnya. “ Hana...aku  membelikan  beberapa  baju  untukmu , nanti  kamu  pakai ya !” pinta  Aria  sambil  memberikan  kantong  berisi  baju. Melihat  baju  yang  di  pilihkan  Aria ,  Hana  ragu  untuk  memakainya . “ Mas  Aria  maaf ...ini  bajunya  apa  tidak  tertukar  dengan  orang  lain !” seru Hana  sembari   menunjukkan  baju   yang    nampak  seperti  lingering. “ Sepertinya  
Baca selengkapnya
Bertemu dengan teman lama
Hana   memutuskan   berjalan   kemana pun  kaki nya  melangkah . Hana   berfikir  akan  mencari  pekerjaan  untuk  dia  dan  bayi  dalam  kandungannya  hidup . Di perjalanan  Hana   mendapati  kedai  yang  sepertinya  banyak  pengunjung , Hana   memutuskan  untuk  menemui  si  pemilik  kedai . “ Maaf  bu  ..apa  ada  lowongan  kerja  di sini , cuci  piring  ato  apa  aja  bu saya  mau  asal  saya  bisa  makan  “. “ Aduh  maaf  neng ,  ibu  ngga  terima  karyawan ,  cari  di  tempat  lain  saja  ya “  ujar  si  pemilik  kedai  . “ Baik  bu ,  terimakasih  “. Hana  mulai  berjalan&n
Baca selengkapnya
Ternyata dia suaminya
“  Hana  ayo  masuk  , tidak  usah  sungkan  anggap  saja  rumah  sendiri “ “  Wah .. besar  sekali  rumahmu  Sis ,  dimana  anak  dan  suami mu “ “  Mama .......”  teriak  Boni  anak  Siska  yang  senang  mamanya  udah  sampai  rumah. “  Boni  ini  tante Hana  ,  ayo  beri  salam  sama  tante  “  ujar  Siska . Boni  lalu  mencium  tangan  Hana  seraya  memberi  salam  . “  Ihhh  manis  sekali  anakmu “  puji  Hana . Siska  mengantar  Hana  ke  kamar  tamu   yang  terletak  di  lan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status