Semua Bab Aku Baby Blues karena Kakakku: Bab 11 - Bab 20
23 Bab
Vika marah
Part 11Pagi ini, aku tercengang membaca sebuah status whatsapp dari saudari kandungku. - Alhamdulillah telah lahir putri pertama dari pasangan Vika ariani dan Rudi sutadi yang kami beri nama Keisha Aprilia  -Begitulah bunyi satu-satunya whatsapp dari kakakku, disertai dengan sebuah foto bayi mungil nanti imut. "Selamat ya atas kelahiran putri pertamanya  dengan proses CESAR" Balas ku pada status whatsapp Vika. Sengaja aku perjelas kalimat cesar, agar dia ingat ketika itu saat aku habis melahirkan, dia membully ku habis habisan. Aku ingin tahu bagaimana reaksinya. [Apa maksud kamu sari? ]Tak menunggu waktu lama, Vika langsung merespon balasan. Kukira dia tak punya waktu bermain sosial media, apalagi baru semalam dia melahirkan, secara operasi pula. [ aku ngucapin selamat] balasku. [ trus kata kata kamu tulis kalimat CESAR itu buat apa? ]
Baca selengkapnya
Menjenguk keponakan
Part 12Ada rasa sakit didalam dada ini, namun ku tahan sekuat hati. Disaat Vika mengadu pada ibu, seolah aku lah yang paling salah. Padahal justru Vika lah yang lebih dulu menghinaku. Ibuku semakin tak adil, Seolah Vika lah segalanya bagi ibu. Aku seperti anak tiri. "Dek... Kamu kenapa kok dari tadi melamun? " Tanya mas Fandi mengagetkan ku. "Eng... Gak mas. Enggak ada apa apa" Sahutku berusaha menyembunyikan kerisauan. "Jangan bohong sama mas dek, mas tau kamu pasti lagi ada masalah kan? Cerita saja sama mas, walau mas gak bisa selesai kan masalahmu, setidaknya beban dihatimu sedikit berkurang" Kata kata mas Fandi ada benarnya juga. Kepada siapa lagi aku akan berbagi suka dan duka sekarang, jika bukan pada suamiku. "Mas...." Aku ingin bercerita, tapi rengekan azka menghentikan ku. "Maa... Maa... " Teriak azka saat bagun dari tidurnya. "Iya sayang... Ini mama"
Baca selengkapnya
Pov Vika
Part 14Pov VikaNamaku Vika ariani, usiaku 32 tahun. Aku bekerja di sebuah kantor pemerintah, meski bukan PNS tapi setiap bulan aku mendapatkan gaji dari hasil kerja ku. Setiap bulan aku selalu memberikan ibuku uang dari hasil kerjaku, itu sebagai tanda Terima kasihku karena dulu ibu menjual tanah untuk membiayai aku kuliah. Dari hasil kerja kerasku pula, aku merenovasi rumah orang tuaku. Sebetulnya bukan sepenuhnya renovasi rumah uangku, ada uang bapak dan ibuk juga, tapi lebih banyak uangku sih. Makanya aku tak suka jika ada orang lain yang seenaknya tinggal dirumahku tanpa memberi uang belanja. Aku memiliki seorang adik bernama sari. Dia adikku satu satunya, kami hanya dua saudara. Dulu, aku sangat akrab dengan Sari, terlebih dia satu satunya saudari yang ku punya. Namun, semenjak dia memutuskan untuk menikah aku mulai menjaga jarak dengannya. Aku bukan membencinya, hanya saja aku cemburu ketika dia lebih du
Baca selengkapnya
Pov Ibu Wati
Part 15Pov ibuNamaku Wati, aku berumur 50 tahun, aku memiliki dua anak. Anak pertama Vika yang kedua sari. Jarak usia keduanya empat tahun, aku sangat menyayangi keduanya. Namun, semakin beranjak dewasa, sifat mereka sedikit demi sedikit berubah. Vika, dari dulu penurut dan patuh padaku. Aku menyuruhnya untuk kuliah agar masa depannya bagus. Dan Vika pun menyetujui permintaanku itu, meski aku harus menjual tanah peninggalan orang tua ku untuk membiayai kuliah Vika. Sementara sari, ia tak mau kuliah. Katanya, ia tak mau menyusahkan aku dengan biaya kuliah yang mahal. Padahal aku sudah susah payah menyekolahkan dia sampai SMA, tapi ia tak mau melanjutkan kuliah. Agar masa depannya bagus dan tidak bergantung pada suami, syukur kalau dapat suami kaya, kalau dapat suami miskin, dia juga yang susah. Sari hanya ingin bekerja mencari uang, tanpa harus kuliah. Aku kecewa pada keputusan nya itu, aku sudah berharap banyak pada
Baca selengkapnya
Vika Baby Blues
Part 16Vika kena Baby Blues"Keluar kamu sari, aku lagi pingin sendiri" Bentak Vika dengan marahnya. "Kamu usir aku? Baiklah, asal kamu tahu kak, apa yang kamu buat untukku sebentar lagi akan kamu rasakan juga, orang orang menyebutnya baby blues. Ingat istilah itu baik baik, aku pamit buk... " Aku gegas langsung pulang, tapi ibu mencegahku. "Sari... Kamu mau kemana nak? ""Pulang buk, aku udah di usir sama anak kesayangan ibuk""Maafkan kakakmu nak, mungkin dia lagi banyak pikiran jadi mudah marah begitu""Bukan, bukan karena banyak pikiran. Tapi karena sifatnya yang tak suka dikritik, dia suka mengkritik orang tapi sekali dia dikritik langsung marah marah"''Nak, kamu jangan marah, kamu jangan pulang ya, kasian azka ibuk masih kangen sama dia""Buk, sari udah di usir, jadi buat apa lagi sari disini? Udah lah buk, sari pamit. "Ibuk nampak berusaha menahanku agar tidak pulang, tapi aku benar benar sud
Baca selengkapnya
Vika dibully emak emak
Part 17  ***POV Author Hari ini, rumah bu Wati kedatangan tamu, mereka adalah tetangga dekat rumah buk wati, yang tak lain Buk endah, buk epi, Buk yati, dan buk sumi.  Sudah menjadi kebiasaan, setiap ada ibu yang habis bersalin, para ibu ibu pasti datang menjenguk ibu baru dan bayinya.  Mereka juga tak lupa membawa kado atau hadiah untuk bayi yang baru lahir. Begitu pula dengan emak emak tetangga Bu Wati. Mereka sangat antusias ingin melihat wajah bayi Vika.  "Assalamu'alaikum bu Wati" Ucap mereka kompak ketika baru datang ke rumahnya bu Wati.  "Walaikumsalam, silakan masuk bu ibu. Mari... " "Makasih buk Wati, Vika nya dimana bu? "
Baca selengkapnya
Vika jatuh sakit
Part 18 Vika jatuh sakitVika mengurung diri seharian dikamar, ia bahkan tak mau makan dan minum. "Vika, buka pintunya nak! Kamu makan dulu" Bu Wati berkali kali membujuk Vika, namun Vika keras kepala tak mau mendengar nasehat ibunya. "Hhiiikss... " Vika hanya menangis dan menangis. Setelah melahirkan entah kenapa ia begitu cengeng sekarang. Mudah sedih, gampang nangis, dan emosi meledak ledak. Fix, itu ciri ciri syndrome baby blues. "Vika, kamu kok gak ijinin ibuk masuk nak? Ibuk mau lihat Keisha, dia baik baik saja kan? " Vika masih saja tak bergeming. Dalam hatinya sedang sedih, kesal, marah, dan menyesal. Ia menyesal telah operasi cesar, karena itu dia di bully oleh banyak orang. Ia juga sedih karena ia dulu mengejek sari, kini dia yang di ejek orang. Dia juga kesal dan marah pada omongan orang orang, yang yang bilang bekas cesar tak akan hilang, ada yang bilang sakit pinggang seumu
Baca selengkapnya
Nasehat Rudi
Part 19Nasehat bijak Rudi" Banyak faktor yang menyebabkan seorang ibu terkena syndome ini, tapi untuk lebih detail bu Vika bisa ke psikiater, karena syndrome ini erat kaitannya dengan penyakit mental. Atau ibu juga bisa ke psikolog karena Mereka lah yang lebih berkompeten dalam hal ini. Saya hanya bisa memberikan obat penurun panas, pusing, agar bu Vika bisa istirahat dengan nyenyak. Agar ibu bisa lebih tenang." Ucap dokter liza dengan tenang. "Begitu ya dok? Jadi lebih baik istri saya di bawa ke psikiater gitu? " "Iya Pak, disana mungkin ibu bisa cerita lebih detail permasalahan nya, dan solusi apa yang ibu butuhkan, bagaimana agar ibu bisa sembuh, pasti ada jalan keluarnya. ""Kalau begitu, Terima kasih dok atas sarannya""Sama sama pak, ini resepnya" Ucap dokter liza seraya menyerahkan secaraik kertas berisi resep obat untuk VikaRudi dan Vika keluar dari ruangan dokter liza, ada gurat ke khawatiran d
Baca selengkapnya
Vika minta maaf
Part 20Vika minta maaf"Dek, kamu udah siap? " Tanya Rudi pada Vika yang sedang beres beres. "Dikit lagi mas, aku lagi pakai bedak""Cuma kerumah sari aja kok, ngapain make up? ""Biar cantik mas" "Gak make up kamu juga udah cantik! ""Yang bener? ""Iya, masak aku bohong sih? ""Yaudah, aku udah siap. Aku titip Keisha dulu sama ibuk ya mas? ""Ok"Hari ini Vika dan Rudi akan ke rumah sari, dan ini atas saran dari Rudi, suami Vika. Setelah mendapat nasehat dari suaminya, sifat Vika akhirnya bisa melunak. "Buk, aku titip Keisha ya" Ucap Vika sambil mengerahkan anaknya pada bu Wati. "Kamu mau kemana nak? ""Ke rumah Sari buk""Tumben, sendiri?""Sama mas Rudi"" Ada apa? Gak biasanya? ""Aku mau minta maaf sama Sari buk, selama ini aku sudah jahat sama dia, mungkin benar kata Sari, aku udah dapat katma karena nyakitin dia, makanya aku mau
Baca selengkapnya
Vika dan Sari akur lagi
Part 21 Sari dan Vika akurAku membuka kado yang diberikan kak Vika untuk Azka, ternyata isinya sepasang baju dan celana, warna biru warna kesukaan Azka. "Azka, uwak kasih hadiah buat Azka, coba lihat... " Aku memperlihatkan baju yang diberikan kak Vika pada anakku, dia terlihat senang sekali. "Aju balu... Aku baluuu" Ucap Azka yang masih belajar bicara. Ia terlihat senang sekali, begitu juga aku. Baru kali ini aku melihat kakakku meminta maaf begitu tulus, begitu bijak. Semoga ia tetap seperti ini, seperti kakakku yang dulu lagi. Sore hari, Mas Fandi sudah pulang kerja. "Assalamualaikum dek""Waalaikumsalam Mas.. " Aku meraih tangannya dan menciumnya. "Azka mana dek? ""Itu lagi main di kamar"Mas Fandi segera masuk dan menjumpai Azka kami. "Wah... Anak ayah punya baju baru ya, siapa yang beli sayang? Mama ya? " Mas Fandi kira aku yang membe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status