Lahat ng Kabanata ng Malam Pertama Dengan Kakak Ipar : Kabanata 71 - Kabanata 80
124 Kabanata
Extra part 17 (bagian 1)
"Kamu itu terlalu berpikir positif sama Dara," gerundel Arka lalu memilih menaruh handphonenya dan duduk tenang memandang televisi. Mona terus berbincang dengan sang Kakak. Sedangkan Gaia sesekali ikut menimpali, ia lebih fokus ke hidangan yang mengugah selera. Kala melirik jam, Mona bergegas pamit dengan Dinda karena sudah terlalu lama di luar."Ka, udah terlalu lama nih. Aku pamit pulang ya, pasti Mas Arka bakal terus mengoceh kalau aku gak pulang sekarang," ujar Mona yang dibalas anggukan paham Dinda."Ya udah, kalau gitu hati-hati." Mona mengangguk sebagai jawaban, mereka pamit dan Mona berserta anaknya langsung pergi."Mama, Papa pasti marah lho. Lama banget Mama ngobrol sama Tante," celetuk Gaia yang dibalas anggukan Mona, ia tengah mengirim pesan pada suaminya."Ya gimana dong, Gaia. Mama sama Tantemu itu udah lama banget gak ketemu, pas ketemu lama ya wajar dong," balas Mona membela dirinya.[Mas, aku lagi OTW pulang nih,] - Mona"Kenapa lama banget sih balesnya, bahkan gak d
Magbasa pa
Extra part 17 (bagian 2)
"Hoekkk." Aurel langsung menutup mulutnya lalu berlari ke kamar mandi, ia memuntahkan isi perut yang baru saja dimasukan lagi sarapan. "Ahh ... kenapa mual banget," keluh Aurel, wanita itu memandang pantulan wajahnya di kaca, terlihat sangat pucat. "Padahal cuma bau daging, kenapa bisa bikin mual begini. Dulu kan gak pernah," gumam Aurel pelan lalu segera mencuci wajahnya dan melangkah ke dapur lagi untuk meminum air hangat. "Kamu kenapa, Rel. Kok pucet banget," seru sang Mama yang baru saja pulang dan pergi ke dapur untuk menyeduh kopi. "Gak tau, Mah, aku mual banget pas buka kulkas dan tercium bau daging. Padahal biasanya enggak lho, kenapa hidungku jadi sensitif gini," lontar Aurel membuat sang Mama mengangguk paham. "Wajar, emang bumil kaya gitu kok," balas sang Mama yang membuat Aurel memandang wajah wanita itu."Terus aku gimana dong, padahal mau buat sesuatu, Mah, tapi buka kulkas aja mual banget," tutur Aurel kala sang Mama tengah menyeduh kopi. "Nanti Mama ambilin, kamu
Magbasa pa
Extra part 18 (bagian 1)
"Mas!" panggil Mona kala membuka pintu lalu terlihat Arka yang terlelap di kasur. "Ternyata lagi tidur, mendingan tidurin Ghibran dulu deh," gumam Mona pelan lalu menutup pintu dan menaruh Ghibran di box bayi.Senyuman bahagia terukir kala melihat wajah menawan sang buah hati. Ia membelai sayang pipi gembul anaknya. Lalu bergegas memilih membersihkan badan terlebih dahulu ke bilik mandi. Suara gemercik air terdengar, menandakan Mona tengah membersihkan diri. Arka terbangun ia memandang pintu kamar mandi. Senyum kecil terukir kala mendengar istrinya tengah bersenandung."Kebiasaan banget kalau mandi selalu nyanyi," gumam Arka pelan, lalu meraih hanphone dan menyeringai kala membaca deretan pesan dari Mona.Arka lekas pura-pura masih terlelap kala melihat pintu bilik mandi terbuka. Mona dengan santai mengambil pakaian lalu memakainya di kamar. Ia dengan santai melakukan itu karna dia pikir sang suami masih tidur. Sedangkan Arka membuka matanya perlahan hendak mengintip aktifitas Mona,
Magbasa pa
Extra part 18 (bagian 2)
"Gak papa tega, yang penting kamu aman gak digangguin dia lagi. Lagian Mas membiayai ini itu sebelum ia menikah dengan suaminya," lontar Arka membuat Mona terdiam. "Maaf, Mas," kata itu yang keluar dari bibir Mona membuat Arka menghela napas lalu tersenyum dan mengangguk. "Ya udah, mendingan sekarang kita makan aja," ajak Arka menarik lengan Mona lalu duduk di kursi dan memerintahkan agar sang istri yang memasak. "Mama, Gaia juga laper. Buatin juga ya, kangen masakan Mama," pekik Gaia lalu ikut duduk disamping Papanya, membuat Arka menoleh lalu mengacak-acak rambut Gaia. "Hayooo ... ikut-ikutan aja," ucap Arka lalu disambut tawa Gaia. "Biarin dong Pah, aku kan juga kangen," celetuk Gaia dibalas anggukan Arka membenarkannya. "Kalian ini," sembur Mona menggelengkan kepala melihat suami dan anaknya."Ayo Mah! Buatin kami makanan yang enak," pinta keduanya kompak membuat Mona terkekeh lalu mengangguk dan mulai sibuk memasak sesuatu. Kala masakan hendak selesai, Dara tergopoh-gopoh
Magbasa pa
Extra part 19 (bagian 1)
"Apaan sih, Mas! Gibran masih kecil tau! Main bikin-bikin lagi aja, dikira ngelahirin gampang," sembur Mona lalu menyerang suaminya dan Arka tertawa mendapatkan serangan itu."Haha, ampun ... Sayang, iya-iya maaf," ujar Arka berusaha menahan serangan istrinya."Gak dikasih ampun, kamunya nyebelin! Biar jera!" balas Mona, seraya mengejar suaminya yang berlari.Mereka terus tertawa bahagia, keduanya memilih berbaring di ranjang karena lelah. Mona membaringkan kepalanya di dada sang suami, sedangkan Arka mengelus rambut Mona."Mas, aku sayang kamu," lontar Mona membuat Arka memandang sang istri dengan tatapan heran."Gak biasanya kamu ngomong gitu, ada apa?" tanya Arka membuat Mona memberengut lalu memilih duduk lagi."Gak ada apa-apa, Mas! Aku cuma lagi pengen ngomong gitu aja. Bukannya dijawab malah nanya gitu, ih ... kesel tau," cerocos Mona menatap kesal Arka membuat lelaki itu menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu terkekeh. "Kamu ini dikit-dikit marah, apa lagi kedatangan tamu,"
Magbasa pa
Extra part 19 (bagian 2)
"Astagfirullah, aku kaget." Gerakan bibir Dara mengucapkan kata itu, walau tak mengeluarkan suara apapun.(Ada apa, Mon?) Dara menyodorkan sebuah kertas pada Mona. Sebagai pertanyaan karena wanita itu memanggilnya. Mona mengembuskan napas lagi, dia menarik lengan Dara agar ikut duduk di kursi."Aku hanya ingin ngasih tau ke kamu," lontar Mona membuat Dara mengeryitkan alis dan memandang bingung sang teman."Kamu boleh memasuki ruangan mana pun, kecuali kamarku dan Mas Arka. Yang kemarin aku maafkan karna aku lupa kasih tau kamu larangan itu," lanjut Mona membuat Dara terdiam lalu membalas tatapan Mona."Kamu paham, kan," kata Mona lagi karena Dara masih terus diam. (Memangnya kenapa? Aku selama ini selalu memasuki kamarmu saat ada kamu. Kamu tidak pernah melarangku, kan. Lalu setelah aku masuk saat ada Mas Arka kamu langsung memberikan larangan itu. Kamu cemburu? Aku hanya seorang wanita yang tak bisa bicara dan bahkan sudah tak suci lagi, lalu apa yang kamu khawatirkan?) Dara lang
Magbasa pa
Extra part 20 (bagian 1)
"Mas, kok ada disini?" lontar Aurel kala membuka mata ia melihat suaminya tengah menatap dia sambil berbaring miring ke arahnya."Kamu kok kaget Mas ada di sini, kan Mas udah janji bakal anterin kamu cek kandungan," balas Kean seraya menyodorkan air putih kala sang istri bangkit untuk duduk."Iya sih, aku seneng banget Mas bisa antar aku cek kandungan. Tapi ...," ujar Aurel pelan ia memandang suaminya dengan pandangan heran."Udah gak usah mikirin macem-macem, yang penting Mas bisa antar kamu. Udah ayo siap-siap," tutur Kean lalu dibalas anggukan Aurel, wanita itu memasuki bilik mandi untuk membersihkan diri.Kean pergi ke dapur, ia membuatkan susu ibu hamil dan kopi untuknya. Pria itu ingin minuman favorit terlebih dahulu sebelum berpergian. Aurel keluar dari kamar dan mendekati sang suami kala melihat Kean tengah bersantai sambil menonton televisi dan meneguk kopi."Mas! Katanya mau pergi cek kandungan," lontar Aurel membuat Kean sedikit tersentak lalu menoleh mandang istrinya. "Iy
Magbasa pa
Extra part 20 (bagian 2)
"Aduh ... pantatku," pekik Kean kala bokongnya mendarat ke lantai.Aurel terkejut, wanita itu berjongkok memandang khawatir suaminya. "Mas, kamu gak papa, kan," lontar Aurel ia terus melihat Kean tanpa niat membantu agar lelaki itu bangkit."Haduh ... Gak papa gimana, ini pantatku sakit, Sayang. Bisa tepos nih," keluh Kean membuat Aurel tersenyum geli. "Udah jangan lebay cuma segitu aja, dari pada aku yang jatoh nanti anak kita kenapa-kenapa," tutur Aurel tanpa rasa bersalah, membuat Mona mempautkan bibirnya tetapi mengangguk mengiyakan."Jangan diliatin doang dong, kamu bantu juga Mas berdiri," gerundel Kean membuat Aurel terkekeh lalu wanita itu mencoba membantu suaminya agar berdiri."Duh kayanya kudu dipijitin plus-plus di kamar nih biar sembuh," ujar Kean membuat Aurel melotot lalu wanita itu memukul bokong suaminya."Awhhh, sakit, Sayang! Kok dipukul sih," keluh Kean mengusap bokongnya yang masih sakit malah ditambahin nyeri lagi oleh istrinya."Masnya aja rese! Kita jangan ter
Magbasa pa
Extra part 21 (bagian 1)
"Jangan lupa antar aku ya," pinta Gaia, gadis itu memandang Mama dan Papanya secara bergantian."Tenang aja, Bos kecil. Nanti kaya kata Mamamu pulangnya dijemput Atha," ucap Arka yang diacungi jempol oleh Gaia. "Siap, Pah, sekalian nanti habis Papa ngantor kita jalan-jalan yuk!" ajak Gaia lagi yang membuat Arka terdiam sebentar karna memikirkan jadwalnya hari ini. "Yah ... kayanya hari libur aja ya, Sayang. Soalnya Papa lagi sibuk banget di kantor," balas Arka membuat Gaia mengerucutkan bibirnya lalu mengangguk tanda mengiyakan. "Ya udah kalau gitu kita langsung makan aja, nanti telat lho," tutur Mona yang dibalas suami dan anaknya, mereka langsung melahap hidangan diatas meja. "Aku udah deh, Mah, oh iya Mbak Dara kalau buat makan aku siapin salad aja ya," lontar Gaia membuat Arka dan Mona menghentikan makannya lalu memandang sang anak dengan dahi mengeryit."Eh kok dikit banget, Sayang. Dan ngapain request buat makan cuma salad aja, yang bener aja deh, Gaia. Kamu nanti kurus lho
Magbasa pa
Extra part 21 (bagian 2)
"Apa, Mah?" sahut Gaia pelan, membuat Mona semakin merasa bersalah biasanya bawaan Gaia sangat ceria. "Maafin Mama soal tadi, ya. Mama, gak maksud bentak kamu, Mama hanya khawatir sama kamu," lontar Mona lembut, ia memandang anaknya dengan tatapan berkaca-kaca."Mama, udah jangan nangis. Gaia gak papa, kok. Gaia udah maafin, Mama," seru Gaia ia menarik tangannya dari genggaman Mona lalu mengusap wajah sang Mama yang menitihkan air mata. "Mama bener-bener ngerasa bersalah, Sayang, Mama udah bentak kamu," ungkap Mona yang dibalas ulasan senyum oleh Gaia. "Gak papa, Mah, Gaia paham kok, Mama gitu buat kebaikan Gaia juga. Udah jangan nangis, Gaia sayang banget sama Mama," ujar Gaia lalu memeluk tubuh Mamanya."Udah ah, jangan mellow gini. Mendingan kita berangkat aja," tutur Mona yang balas anggukan Gaia."Mas, ayo kita berangkat! Sini Ghibrannya," pinta Mona yang dibalas anggukan sang suami, lalu lelaki itu memberikan Ghibran lalu memasuki mobil dan melajukan kendaraan roda empat ter
Magbasa pa
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status