All Chapters of Difficult: Chapter 31 - Chapter 40
100 Chapters
D31
“Apa yang kamu lakukan?” Leo berdiri memberikan tatapan tajam, “siapapun bisa masuk sini, jadi gunakan pakaianmu.”“Kenapa kamu menjauhiku? Apa semua selama ini tidak berguna?” tanya Putik tidak menghiraukan kata-kata Leo.“Gunakan pakaian itu sekarang juga!” Leo berkata dengan nada dingin dan tegas.Putik terkejut dengan nada suara Leo, menggunakan pakaiannya kembali. Tatapan Leo mengarah pada yang lain, tidak pada Putik yang dari tadi mencoba membuka pakaiannya. Tidak peduli atas apa yang terjadi, Leo menghembuskan nafas panjangnya saat melihat dari ekor matanya Putik telah menggunakan pakaiannya.“Kembali bekerja, kamu tahu hubungan kita hanya atasan dan bawahan jika berada di hotel....”“Kapan kita bisa bicara?” potong Putik.“Aku masih sibuk dan tidak bisa bertemu sementara waktu.” Leo menjawab langsung tanpa menatap Putik.“Apa lamaran dan
Read more
D32
Menatap dalam Fransiska yang masih terkejut dengan kenyataan dihadapannya, Leo memang tidak membuka diri pada Fransiska siapa dirinya yang sebenarnya di hotel ini. Memberikan voucher dan reservasi adalah hal yang dilakukannya dengan menggunakan kekuasaan, tidak berpikir panjang kedua orang tuanya langsung tahu atas apa yang dilakukannya.Kedua orang tua mereka tampak asyik berbicara satu sama lain, Jimmy sendiri berusaha mengajak Fransiska dan kakak perempuannya berbicara. Kakak perempuannya, Chika. Memiliki wajah tidak jauh berbeda dengan Fransiska, bahkan tampak seperti kembar.“Jadi kamu ini general manager?” tanya Chika membuat Leo mengalihkan pandangan, “ini yang pintar dan bodoh siapa? Kalian saling mengenal?”“Fransiska tidak pernah bertanya.” Leo menjawab menatap Fransiska dengan tatapan menggoda.“Lagian buat apa tanya pekerjaan orang lain? Nggak sopan.” Fransiska menjawab dengan ekspresi kesalnya.
Read more
D33
Memandang Leo dengan tatapan terkejut, kehadiran Leo di sekolah Risa memang suatu kejutan. Angin apa yang membuat Leo menjemput anak perempuan Putik ini, mengatakan sesuatu mengenai hal yang diluar anak seusianya. Bertemu dengan Fransiska beberapa hari lalu bersama dengan keluarganya memberikan kesan berbeda, ingin berkenal dan juga dekat dengan Risa menjadi tujuannya, walaupun sedikit penasaran dengan pemikiran anak yang seusianya.“Mana mama?” Risa menatap sekitar.“Mama kerja.” Leo menjawab setelah menundukkan wajahnya berhadapan dengan Risa, “kamu pulang sama om.”Leo menggenggam tangan Risa menuju mobilnya, anak kecil yang tidak terlalu banyak bicara dan bertingkah membuat langkah Leo mudah mengajaknya. Memastikan Risa aman dan juga nyaman di kursinya, setelahnya mengendarai mobilnya menuju ke tempat penitipan anak yang orang tuanya bekerja. Beberapa kali sudut matanya menatap Risa yang diam dengan menatap lurus dihadapan
Read more
D34
Tidak bisa menahan dirinya setiap bertemu dengan Putik, mereka melakukannya di kamar yang ada di hotel. Salah satu kamar yang ada di hotel, Leo menarik Putik yang kebetulan shift malam, tidak adanya tamu membuat Leo ingin melakukan dengan Putik. Suara desahan mereka berdua terdengar sangat jelas, ditambah suasana sudah sangat malam membuat mereka melakukannya dengan penuh gairah.“Lebih dalam, Leo.” Putik mengerang dengan memegang bantal.Leo yang berada di belakangnya mencoba untuk konsentrasi mendapatkan pelepasannya yang ketiga, terlalu lama tidak berhubungan membuat pelepasannya yang pertama terjadi dengan sangat cepat. Tidak merasakan kepuasan melakukan untuk yang kedua dan ketiga, saat ini Leo merasakan sudah cukup melakukannya. Tidak lama kemudian dirinya mencapai klimaks, menarik miliknya keluar dan itu membuat cairannya keluar di punggung Putik. Selama permainan tadi Leo tidak mengeluarkanmya didalam, memilih mengeluarkan diluar untuk mencegah hal-
Read more
D35
Leo membawa Putik ke salah satu hotel yang menarik di Jakarta, mengambil tempat yang memiliki view bagus. Masuk kedalam kamar dan ekspresi wajah Putik langsung berubah, Leo hanya tersenyum kecil melihatnya. Memimpin untuk lebih masuk kedalam, dimana pemandangan malam lebih bagus dan mereka berdiri cukup lama menikmati pemandangan dihadapannya, lampu dari gedung-gedung bertingkat tampak indah dilihat malam hari.“Indah banget disini,” ucap Putik tanpa mengalihkan pandangan kearah Leo, “kita ngapain disini?”“Bicara.”Putik mengalihkan pandangan pada Leo, “bicara apa lagi?”“Banyak.”Putik mengangkat alisnya “Termasuk hubungan kamu sama penyanyi itu?”Leo membelalakkan matanya mendengar perkataan Putik, “dia tidak ada dalam hitungan.”“Kamu boleh cemburu sedangkan aku tidak,” ucap Putik dengan bibirnya yang mengerucut tanda bahwa dirinya seda
Read more
D36
Berbicara dari hati ke hati dengan Putik menghabiskan waktu hingga pagi, mereka tidur menjelang subuh. Tidak melakukan apapun, hanya berbicara dan berbicara mengenai apa yang harus dilakukan nanti ke depan. Menatap Putik yang tidur dengan lelap, menyingkirkan rambutnya yang menutupi wajah dan seketika tersenyum karena mereka berdua tidak melakukan apapun.“Kamu sudah bangun?” tanya Putik dengan mata tertutup.“Aku mau pulang, kamu disini atau bagaimana?” tanya Leo masih membelai wajah Putik.“Jam berapa ini?”Leo menatap jam di tangannya,”sembilan.”Putik menganggukkan kepalanya, “boleh aku disini saja? Tapi kasihan Risa.”“Bagaimana kalau aku bawa Risa kesini?” usul Leo, “hanya kalian berdua saja tidak ada yang lain.”Putik langsung membuka matanya, “kamu serius?” Leo menganggukkan kepalanya, “tapi dia naik apa?”“
Read more
D37
Pandangan Leo tidak lepas dari Fransiska yang masih menata mereka dan memastikan mereka baik-baik saja, saat ini dirinya menunggu Fransiska selesai dengan kegiatan bersama dengan membernya. Perkataan spontan Azka membuat Leo berada didalam ruangan menunggu mereka semua selesai, tidak tahu apa yang keluarganya rencanakan dengan pendekatan ini. Kegagalan dengan Putik, bukan kegagalan tapi memang mereka mengambil keputusan bersama dengan mengambil jalan sendiri-sendiri terlebih dahulu.“Maaf, lama.” Fransiska menatap Leo tidak enak, sedangkan Leo hanya mengangguk singkat “Mau sekarang?”“Memang sudah semua?” menatap membernya yang seakan sudah siap untuk pulang, “mereka pulang?”Fransiska mengangguk, “kami belum pulang selama beberapa hari, jadi ini waktunya pulang.” Leo masih memandang mereka semua, “tenang Yena akan mengurus mereka.”“Yena?” Fransiska mengangguk, Leo hanya
Read more
D38
Merutuki kebodohannya setelah mengatakan hal itu, suasana menjadi canggung satu sama lain. Tidak seharusnya Leo berkata seperti itu, mendatangi Fransiska yang masih diam membeku. Mengambil ponselnya tanpa banyak bicara, mengarahkan kearah Fransiska untuk di foto.“Kamu jahat ambil foto nggak bilang-bilang.” Fransiska mendatangi Leo dengan memukul lengannya.“Kamu cantik kalau lagi bengong gini, coba sini lihat.” Leo menunjukkan hasilnya pada Fransiska.“Cantik apaan?” Fransiska menatap tidak suka.Menarik Fransiska mendekatinya, membuat jarak mereka sangat dekat, suatu kesalahan yang membuat Leo bisa menghirup aroma tubuh Fransiska. Mencoba untuk konsentrasi dengan menunjukkan foto yang baru saja diambil, tangan Leo yang lain berada di pinggang Fransiska membuat jarak mereka sangat dekat.“Curang hasilnya bagus.” Fransiska menatap kesal pada Leo yang membuatnya tertawa.“Kamu nggak ahli a
Read more
D39
“Ada yang beda ini habis kencan.” Endi memberikan tatapan menggoda pada Leo ketika memasuki ruangannya.Leo menatap sekilas dan hanya menggelengkan kepalanya, “ada perlu apa?”“Busyet! Ada perlu apa.” Endi memilih duduk dihadapan Leo yang membaca beberapa berkas, “gue butuh tempat buat meeting.”Menghentikan apa yang dibacanya dengan menatap Endi, “kenapa ke gue? Disini ada bagian marketing, lo ke mereka bukan gue.”Endi memutar bola matanya malas, “gue udah ke mereka dan tadi juga bilang sama Agus.” Leo mengangkat alisnya, “gue cuman mau lihat gimana orang kencan, lancar?”“Lancar.” Leo menjawab singkat.Endi mengangkat alisnya, “berakhir di ranjang?”Leo menggelengkan kepalanya, “entah kenapa sama Fransiska pikiran gue bukan kearah ranjang, banyak hal yang menjadi objek kami bicara. Fransiska enak diajak bicara dan juga menyenangkan.”“Lo jatuh cinta sama dia?” tanya Endi yang dijawab Leo denga
Read more
D40
Salah satu kebiasaan baru Leo saat ini adalah datang di setiap acara yang menampilkan Fransiska dan teman-temannya, mengikuti secara langsung atau hanya menonton dari kejauhan. Leo biasanya datang bersama Tere atau Jimmy atau Rey atau bisa jadi mereka bertiga semuanya, seperti sekarang ini.“Kalian hebat,” ucap Tere mengangkat kedua jempolnya pada mereka berenam.Leo hanya memandang apa yang mereka lakukan, memandang dalam diam. Beberapa staf perusahaan mengangguk singkat sebagai bentuk sapaan, mereka semua sudah mengenal Leo dengan sangat baik, tapi satu hal yang mereka tidak tahu adalah latar belakang Leo.“Mas memang nggak capek?” Fransiska menatap Leo penuh perhatian.“Kalau aku bilang capeknya hilang dengan lihat kamu nanti dibilang gimbal.” Leo menjawab santai dengan nada menggodanya.Fransiska tersenyum dan menepuk bahu Leo pelan, “ya nggak gitu juga kali, tapi memang serius?”“Wanita dengan semua hal yang perl
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status