All Chapters of Difficult: Chapter 11 - Chapter 20
100 Chapters
D11
“KENCAN? FRANSISKA?” Leo menggosok telinganya mendengar teriakan Endi, mereka pulang tidak lama setelah sesi foto selesai. Leo sudah membuat janji dengan Fransiska untuk kencan, tidak tahu akan membawa kemana bisa jadi tempat yang sangat aman dari media. Media bukankah H&D Group juga mengendalikan media yang berarti juga wartawan yang bekerja didalam sana, jadi untuk apa takut dengan gangguan media.Leo memberitahukan Endi saat sudah berada di apartemennya, Endi beberapa kali menatap tidak percaya dengan apa yang Leo katakan. Dari tadi yang dilakukannya adalah menatap Leo dari atas ke bawah, tidak lama kemudian mondar-mandir dihadapannya membuat Leo menatap malas pada Endi.“Putik? Bagaimana dengan dia?” Endi menatap penuh selidik.“Kita hanya pergi berdua yang berarti kencan, bukan berarti memiliki hubungan.” Leo menjelaskan pada Endi.Endi menggelengkan kepalanya “Bagi kita para pria memang begi
Read more
D12
Leo menatap bangunan yang menjadi tempat tinggal Putik dan Risa, menatapnya membuat perasaan Leo menjadi tidak tega. Hembusan nafas kasar dikeluarkannya, sebelum memutuskan untuk mengetuk pintu.Suara dari dalam terdengar berisik membuat Leo tersenyum kecil, pintu dibuka tidak lama kemudian dengan penampilan Putik yang masih berantakan dan menggunakan pakaian tidur transparan. Menatap itu membuat Leo menelan saliva kasar, berdeham kecil menghilangkan perasaan tidak nyaman.“Masuk dulu,” ucap Putik masih belum menyadari penampilannya “Duduk dulu, aku masih mengurus Risa.”“Putik,” panggil Leo yang menghentikan gerakannya “Aku tunggu di mobil saja.”Tanpa menunggu jawaban Leo menutup pintunya, berjalan kembali kearah dimana mobilnya berada. Menyalakan mesin dan pendingin untuk menghilangkan pemikiran-pemikiran gilanya, melihat bagaimana bentuk tubuh Putik membuat adiknya ingin dipuaskan. Rasanya Leo sudah cuku
Read more
D13
“Ada apa sama wajahmu?” tanya Irwan menatap Leo penuh selidik Leo menggelengkan kepalanya kasar “Bukan hal penting, jadwal restoran apa kali ini?”Leo mengalihkan perhatian Irwan dengan membicarakan mengenai kondisi restoran dan kitchen. Pembicaraan dengan Putik bukan suatu hal yang harus menjadi perhatiannya, wanita diajak serius malah lebih memilih menjadi penghangat di ranjang. Leo ingin menaikkan derajat dia tapi nyatanya memilih jalan yang lain, menggelengkan kepala mengingat interaksi mereka sebelum Putik keluar dari mobilnya.“Lo lagi nggak baik-baik saja, ada masalah apa?” tanya Irwan kembali membuat Leo menatap kearahnya dan menggelengkan kepala “Putik?”“Bukan,” jawab Leo langsung.“Lo udah anggap gue saudara, kan? Kenapa nggak terbuka saja biar bisa menyelesaikan bersama.” Irwan menawarkan bantuan.Leo memandang dalam setelah mendengarkan perkataan Irwan
Read more
D14
Keluar terlebih dahulu, melihat jam yang menunjukkan waktu Putik selesai bekerja. Leo meminta Agus memastikan Putik pulang, setelah memastikan semua pekerjaan selesai langsung keluar dari ruangannya menuju tempat parkir dan membawa mobilnya ke tempat biasa Putik naik kendaraan umum.Leo menatap sekitar, menunggu cukup lama kedatangan Putik yang tidak muncul. Hembusan nafas panjang dan kesal menjadi satu, menunggu adalah hal yang paling dibenci banyak orang. Leo sendiri selama ini tidak pernah melakukannya, kali ini melakukan untuk wanita yang sudah menolaknya berkali-kali dan hanya menginginkan hubungan ranjang.“Lama?” suara disampingnya membuat Leo menatap kearahnya “Risa rewel tadi dan ini langsung tidur.”Leo berdiri melangkah ke tempat dimana mobilnya berada, jarak yang tidak terlalu jauh membuat mereka cepat sampai. Membuka pintu belakang untuk meletakkan Risa dan barang-barang mereka, Leo membuka pintu untuk Putik yang masuk tidak
Read more
D15
Leo sudah memutuskan untuk tetap bersama dengan Putik dan akan membuat dia percaya kalau dirinya serius, perbedaan mereka bukan suatu kendala sama sekali. Pelepasannya yang entah ke berapa membuat mereka berada dalam satu ranjang bersama dengan Putik berada diatasnya, hembusan nafas Putik terasa di dadanya.“Aku menahan semua ini dari lama.” Putik berdiri dengan melepaskan penyatuan mereka.Leo mengernyitkan dahinya, menatap tubuh tanpa busana Putik yang membuatnya selalu menelan saliva kasar. Tubuh Putik tidak bisa dianggap remeh, tidak jauh berbeda dengan tubuh para gadis, meskipun memiliki anak tapi tubuhnya sempurna kecuali bagian bawahnya yang sudah terlalu longgar.“Kamu pernah melakukan dengan siapa saja?” Leo memberanikan diri bertanya membuat Putik menatap kearahnya.“Apa tidak enak?” tanya Putik tanpa menjawab pertanyaan Leo “Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup sebelum kerja di tempat kamu.”
Read more
D16
Menatap Fransiska yang baru saja masuk kedalam mobilnya, menggunakan jaket dan masker untuk menutupi jati dirinya. Leo tahu bahwa sekarang sudah terlalu malam, bisa dikatakan tengah malam menjelang pagi. Menghubungi Fransiska dan mengajaknya keluar bukan hal yang masuk kedalam rencananya sama sekali, ketidakpuasan pada Putik membuat Leo melakukan hal gila.“Belum tidur?” tanya Fransiska setelah melepaskan penyamarannya.Leo menelan saliva kasar, wajah Fransiska terlihat luar biasa bersinar. Tidak menggunakan make up atau bisa dikatakan polos, hal ini semakin membuat Leo tahu bagaimana wajah aslinya. Leo menggelengkan kepala bagaimana bisa media tidak pernah membahas mengenai kecantikan wanita dihadapannya ini, setidaknya saat ini beruntung bisa melihatnya secara langsung.“Hallo,” ucap Fransiska melambaikan tangannya dihadapan Leo.“Kamu cantik jadi aku nggak konsen,” ucap Leo memberikan alasan membuat Fransiska mencibi
Read more
D17
Leo menatap keponakannya yang sedang bermain dihadapannya, setiap minggunya semua harus berkumpul di rumah orang tuanya. Bisa datang kalau ada acara yang memang tidak bisa ditinggalkan, tapi jangan harap bisa dengan tidak mudah datang karena maminya akan bertanya dari a sampai z, bukan hanya itu asisten juga akan ditanyai lengkap.“Jadi kamu dekat sama janda itu?” Lucas memilih duduk disamping Leo tanpa melepaskan tatapan dari putranya.“Ya dan tidak,” jawab Leo membuat Lucas menatap kearahnya, hembusan nafas panjang dikeluarkannya “Dia menolak berkali-kali.”Lucas tertawa mendengarnya membuat Leo memutar bola matanya malas “Kalau papi dengar bakal emosi, keturunan Hadinata bisa ditolak. Itu namanya kamu yang bego.”“Kaya situ nggak bego aja.” Leo menatap sinis pada Lucas “Awas aja ampe lo buat Anggi sedih.”“Tenang, nggak akan.” Lucas menepuk bahu Leo pelan. &ldquo
Read more
D18
“Ahh...lebih dalam.” Putik mengerang keras dan menarik Leo dengan melumat bibirnya kasar.Gerakan mereka semakin cepat, tidak lama kemudian Leo mencapai klimaks dan mengeluarkanmya didalam. Melepaskan penyatuan mereka, terlihat cairan mereka keluar dari milik Putik. Beranjak dari atas Putik, melangkah kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Leo mengajak Putik untuk kedalam kamarnya yang ada di hotel, kamar khusus yang menjadi fasilitasnya. Bukan hanya Leo yang mendapatkan tapi Irwan dan Agus juga, semua ini dilakukan kalau mereka harus menginap karena pekerjaan.“Aku akan antar kamu pulang.” Leo mengatakannya dengan menatap Putik yang masih berada di ranjang.“Aku juga harus menjemput Risa, kamu banyak kerjaan jadi nggak usah.” Putik menolak ajakan Leo, beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.Leo memilih tidak menghiraukan apa yang Putik lakukan, hubungan mereka sudah berjalan beberapa minggu. Leo sendiri juga su
Read more
D19
Mengelilingi hotel bersama dengan Agus, melihat bagaimana kondisinya untuk bisa dilaporkan pada pusat. Tidak hanya itu Leo juga ingin dekat dengan karyawan-karyawannya yang lain bukan hanya Irwan, saling berbicara satu sama lain mengenai kondisi hotel.“Aku mau ke lobby, berbicara sama pria-pria itu.” Leo menatap Agus sekilas yang hanya dijawab dengan anggukan.Langkah Leo terhenti saat melihat Fransiska bersama dengan seseorang, tidak tahu siapa yang bersama dengannya. Memilih tidak terlalu mempercayai matanya mengenai pemandangan didepan, langkah Leo semakin menuju ke pria-pria yang bertugas menyambut para tamu. Leo berdiri disampingnya, bertanya beberapa hal pada pria disampingnya yang tampak gugup membuat Leo tersenyum.“Leo,” ucap sumber suara membuat mereka menatapnya “Aku nggak tahu kalau kamu....” Fransiska menatap Leo dari atas ke bawah “Kamu kerja disini?”“Ya.” Leo menjawab langsung &l
Read more
D20
“Dia tadi idola yang memiliki tinggi badan kayak model.” Putik membuka suaranya saat Leo melepaskan penyatuan mereka “Groupnya memang tidak terlalu terkenal tapi banyak yang suka, apa ya bilangnya susah menjelaskan. Mereka disukai dengan semua sikap dan lagu-lagunya, tapi fans mereka bukan hanya menyukai mereka tapi banyak idola lainnya.” Leo menatap dalam diam tentang apa yang Putik katakan tentang Fransiska “Banyak yang menjodohkan dia dengan idola pria kaya Dongdet sama Tigabelas.”“Tampan?” Putik mengangguk “Gara-gara itu banyak yang nggak suka sama group itu, mengatakan mereka jalang dan wanita penggoda, meskipun begitu secara perlahan berita itu hilang karena sikap mereka yang ramah dan sopan pada semua orang ditambah mereka tidak menunjukkan kedekatan dengan group pria itu. Tigabelas pengecualian karena salah satu diantara mereka atau lebih sudah berteman, jadi fans mereka tidak mempermasalahkan.”
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status