30. FITNAH
Jam di dinding ruang keluarga terus berputar, namun tak ada pergerakan dan suara yang terdengar dari mulut ketiga manusia yang sejak tadi duduk di sofa ruang keluarga.Mereka adalah Malik, Isna dan Wildan.Sejak kepergian Aryan dan Sonya beberapa menit yang lalu, Wildan memilih untuk melanjutkan niatnya semula, yakni mencari tahu kebenaran.Sebenarnya, saat Aryan hendak pergi tadi, Malik berniat untuk mengejar namun langkah lelaki itu tertahan saat dia melihat cairan bening yang perlahan menetes dari kelopak mata Isna.Di hadapan Wildan, Malik dengan leluasa menyeka air mata itu."Tadi, aku sempat mampir ke rumah kamu Isna," ucap Wildan memecah kesenyapan yang ada. Lelaki itu mencoba duduk serileks mungkin meski tak ada satu pun posisi duduk yang membuatnya merasa nyaman.Menyaksikan kedekatan Isna dengan Malik saat ini, Wildan ingin marah, meski tak diluapkannya juga.Kepala Isna yang sejak tadi menunduk akhirnya mendongak, membalas takut-takut tatapan Wildan."Aku udah tau semuanya,
Baca selengkapnya