Semua Bab Dendam Istri Presdir Yang Diperlakukan Seperti Pembantu: Bab 111 - Bab 120
130 Bab
BAB 111 Tidak Ada Tidur Tenang Untuk Vero
Tidak Ada Tidur Tenang Untuk VeroHari berikutnya, sekretaris Nade sudah merencanakan pertemuan antara Radit dan juga ibu Rahma, di private resto yang ada di hotel Graha.“Wah, hotel ini milik tuan?” tanya ibu Rahma yang terlihat duduk di hadapan Radit.“Ya,” jawab Radit singkat.Mata ibu Rahma masih berkeliling, dia menikmati pemandangan yang mungkin tidak pernah dilihatnya di seumur hidupnya.“Wah, hebat sekali, luar biasa,” puji ibu Rahma. Radit hanya menanggapi dengan senyuman.“Apa kita sudah bisa berbicara serius?” tanya Radit.“Tentu saja, tentu saja tuan Radit, saya siap, apa ini mengenai putri saya yang dimakamkan di makam atas nama nyonya Luna?” tanya ibu Rahma.“Ya, tolong ceritakan dari awal mengenai kejadian itu,” pinta Radit.“Baiklah, saya akan menceritakan semuanya, tapi apa anda yakin akan membantu saya tanpa melibatkan saya dalam urusan apapun?” tanya ibu Rahma.“Tentu saja,” ucap Radit seraya tersenyum.“Baiklah kalau begitu saya akan menceritakannya,” ucap ibu Rahm
Baca selengkapnya
BAB 112 Bukti Hidup
Bukti HidupPerawat Vanila terlihat menaiki motor bebek berwarna merah miliknya, keluar dari parkiran sebuah apotik. Dia tidak menyangka bahwa hari itu akan menjadi hari penuh kesialan untuknya.Dari belakang ada sebuah mobil hitam yang mengikutinya, hampir satu kilo meter, lalu setelah mereka berada di tempat sepi, mobil itu menyerempet perawat Vanila hingga terjatuh. Motor yang dikendarai perawat Vanila terguling, dia terlempar, kepalanya membentur aspal. Darah bercucuran, dia mulai tidak sadarkan diri.Situasi di sana sepi, tidak ada kendaraan yang melintas. Beberapa orang yang ada di mobil itu terlihat turun, memastikan apakah targetnya selamat atau tidak.“Sepertinya dia meninggal,” ucap salah seorang pria.“Baguslah, segera ambil tas dan ponselnya, kita pergi dari sini,” ucap pria yang lain.“Kita segera lapor, bos akan memberikan tips besar,” ucap pria ketiga.Ketiga pria itu kembali ke dalam mobil, lalu berlalu pergi meninggalkan perawat Vanila yang tergeletak tidak berdaya.D
Baca selengkapnya
BAB 113 Perawat Vanila Adalah Kunci
Perawat Vanila Adalah KunciSekretaris Nade terlihat menemui Radit di kantornya.“Tuan,” sapa sekretaris Nade.“Apa ada perkembangan baru?” tanya Radit.“Perawat itu masih belum sadar tuan, dia di ruang ICU, saya sudah meminta dokter untuk memberi penanganan yang terbaik,” ucap sekretaris Nade.“Baguslah, dia harus hidup, kita harus tahu, apa yang sebenarnya terjadi,” ucap Radit.“Apa kau sudah mendapat kabar dari sekretaris pribadi Vero, apa yang mereka lakukan di sana?” tanya Radit.“Mereka masih di Singapura tuan, mungkin sore ini akan kembali, saya akan segera mencari tahu,” ucap sekretaris Nade.“Baiklah, apa urusan dengan ibu Rahma sudah beres?” tanya Radit.“Sudah tuan, dia sudah menandatangani semua berkas, saya juga sudah mengirimkan sejumlah uang kepadanya, dua kali lipat yang diberikan tuan Vero. Saya pastikan, dia ada di pihak kita,” ucap sekretaris Nade.“Baguslah, ini bisa menjadi senjata untuk menjatuhkan Berlian grup, kita akan cari cara, mungkin kita bisa membeli saha
Baca selengkapnya
BAB 114 Laura Mulai Memainkan Peran
Laura Mulai Memainkan PeranVero terlihat mendatangi Laura di kantornya, ada sedikit perasaan marah yang timbul, karena dengan lancangnya Laura telah memberitahu keluarganya perihal kebangkrutan hotel yang baru saja dibelinya. Seharusnya hal itu tidak perlu diketahui oleh keluarganya, itu hanya akan menjadi sesuatu yang cukup memalukan, karena dia yakin, dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.Laura masuk ke dalam firma hukum Loyal, tanpa permisi, langsung menuju ke dalam ruang kerja Laura. Dia terlihat cukup marah, namun berusaha ditahan.“Vero,” ucap Laura lirih.“Apa maksudmu? Kenapa kau memberitahu ayah dan ibuku mengenai masalah itu, apa kau ingin membuat mereka panik?” tanya Vero.“Ve-Vero, a-aku bahkan tidak tahu jika tante Anna dan om Dipo belum mengetahui mengenai hal itu. Maafkan aku, seharusnya aku tidak lancang,” ucap Laura yang mulai memasang wajah sedih dan menyesal. Melihat hal itu, Vero mulai luluh, tidak seharusnya dia datang dengan amarah, padahal dia menginginkan
Baca selengkapnya
BAB 115 Kesedihan Laura
Kesedihan LauraLaura sudah berada di apartemen, dia terlihat berdiri di atas balkon unit apartemennya. Menatap langit yang penuh dengan bintang bintang, atau sekedar untuk membuat matanya tidak lagi meneteskan air mata.“Laura, kau di sini?” tanya Radit yang baru saja datang.“Kau sudah pulang?” tanya Laura.“Maaf aku tidak mendengar kedatanganmu,” lanjut Laura.“I-iya, tidak apa apa, apa ada masalah?” tanya Radit.“Kau pasti sudah tahu,” ucap Laura yang masih mengarahkan matanya pada langit yang terlihat penuh dengan bintang bintang.“Ya, hari ini Vero berhasil mendapatkan rumahnya lagi dan tidak ada masalah dengan perusahaannya,” ucap Radit.“Apa kau sedih karena itu??” tanya Radit.“Ya, semuanya seperti sia sia,” ucap Laura.“Tidak, tidak ada yang sia sia, kau masih ingat perawat Vanila, dia sudah mulai sadar, kita masih memiliki banyak kartu untuk menjatuhkannya,” ucap Vero.“Apa kau yakin?” tanya Laura.“Tentu saja, semua masih bisa kita kendalikan,” ucap Radit.“Apa akan semuda
Baca selengkapnya
BAB 116 Pertemuan Tidak Terduga
Pertemuan Tidak Terduga“Kau sudah siap?” tanya Radit yang melihat Laura tengah memakai sepatu olah raganya.“Tentu saja, aku sudah siap,” ucap Laura.“Tidurmu cukup?” tanya Radit.“Tentu saja, sangat cukup,” ucap Laura seraya tersenyum.Radit tersenyum, dia ingat tadi malam, baru sekitar sepuluh menit film diputar, Laura sudah tertidur. Radit menyelimuti tubuh Laura, dia hanya bisa tersenyum melihat Laura yang begitu pulas tidur.“Ya, tentu saja, kau mendapatkan tidur pulasmu,” ucap Radit.“Oh iya, kau tahu bagaimana aku tiba tiba bisa berada di tempat tidur?” tanya Laura.“Terbang,” ucap Radit seraya tersenyum.“Ah, kau ini,” ucap Laura.Radit begitu mengurus Laura dengan baik, dia membopong tubuh Laura, memindahkannya ke tempat tidur, menyelimutinya, bahkan Laura tidak menyadari itu. Radit benar benar memiliki perasaan yang luar biasa, sangat menyayangi Laura, dia mengurus perasaannya dengan baik, tanpa ingin memaksakan apa yang menjadi perasaannya pada Laura.Radit dan Laura mulai
Baca selengkapnya
BAB 117 Jantung Rose Mulai Berontak
Jantung Rose Mulai BerontakSemua orang sudah ada di meja makan, nyonya Anna terlihat begitu luwes menyiapkan makanan untuk semua orang.“Wah senang sekali melihat ibu ada di dapur,” ucap Jihan.“Kau ini, kan ibu memang suka di dapur,” ucap nyonya Anna.“Ya, kadang kadang, ibu harus banyak belajar memasak,” ucap Jihan.“Kau ini, masakan ibu enak,” ucap nyonya Anna.“Terimakasih tante Anna, sudah repot repot memasak untuk kami,” ucap Radit.“Ah tidak apa apa, tante tadi di bantu bibik, Laura dan juga Rosem” ucap nyonya Anna.Rose terlihat melayani Vero, hal itu membuat Vero sedikit canggung, apalagi ada Laura, wanita yang begitu dia sukai.“Te-terima kasih,” ucap Vero pada Rose dan ini merupakan kata terimakasih pertama yang Vero ucapkan dengan tulus untuk apa yang Rose lakukan. Rose begitu senang, dia tersenyum dengan bahagia.“Oh iya tante, apa dulu ada perawat yang bernama Vanila bekerja di sini?” tanya Radit di tengah tengah acara makan.“Vanila?” tanya nyonya Anna berusaha memasti
Baca selengkapnya
BAB 118 Tertangkap Basah
Tertangkap BasahRose berjalan dengan sangat hati hati ke arah rumah sakit yang menurut informasi adalah rumah sakit tempat perawat Vanilla dirawat.“Aku harus melakukannya sendiri, aku akan pastikan dia tidak lagi bernafas,” ucap Rose.“Mereka tidak bisa bekerja dengan benar, hanya menimbulkan masalah,” lanjutnya.Rose berusaha tidak ketahuan, tidak terlihat mencolok. Dia menghindari beberapa cctv yang mungkin menangkap wajahnya. Dia akan menjalankan sebuah rencana buruk hari ini, rencana yang diharap mampu menyelamatkan dirinya dari kehancuran yang mengerikan.Menurut informannya, perawat Vanila di rawat di ruang ICU dan ruangan ICU hanya ada satu di rumah sakit itu. Rumah sakit Jakarta Sehat, salah satu rumah sakit yang di mana saham terbesarnya dimiliki oleh Graha Hotel.Rose menuju ke ruang Icu, dia memeriksa daftar pasien. Benar, perawat Vanila dirawat di sana. Rose terlihat berpikir cepat, apa yang bisa dia lakukan supaya bisa masuk ke ruangan itu tanpa dicurigai.Setelah beber
Baca selengkapnya
BAB 119 Tangis Rose
Tangis RoseRose menangis selama menjalani interogasi di kantor polisi.“Saya tidak bersalah, lepaskan saya, kalian salah orang,” ucap Rose.“Kenapa kalian menangkapku, apa kalian tidak tahu siapa suamiku, dia akan melakukan segala cara, lepaskan saya,” ucap Rose dengan mata merah.“Nyonya, nyonya berhak mengatakan apapun, namun itu tidak akan merubah status nyonya sebagai seorang tersangka,” ucap salah satu petugas polisi wanita.“Apa kau bilang, tersangka? atas dasar apa kalian melakukan ini,” ucap Rose.“ Kalian akan menyesal, kalian semua akan menyesal,” ucap Rose dengan suara keras.Dari luar kantor polisi terlihat tuan Dipo datang dengan nyonya Anna. Nyonya Anna terlihat memakai tudung hitam yang bagian kainnya dia gunakan untuk menutupi wajah, juga kacamata besar, rupanya dia ingin menyembunyikan wajahnya.“Merepotkan sekali, semoga tidak ada yang mengenaliku,” ucap nyonya Rose.Tuan Dipo terlihat mencari keberadaan Rose.“Ayah, ayah, tolong Rose ayah, Rose tidak bersalah,” uca
Baca selengkapnya
BAB 120 Surat Penangkapan
Surat PenangkapanVero terlihat gusar, dia masih menunggu kabar dari sekretaris pribadinya mengenai kasus yang sedang dihadapi Rose. Dia tidak tahu harus mengambil langkah apa, sejauh ini yang bisa dia lakukan adalah membantu Rose sembari menunggu kejelasan mengenai apa yang sebenarnya Rose perbuat.“Apa yang kau lakukan, kau selalu bertindak sesukamu,” ucap Vero.Vero mengingat kejadian di suatu malam, dua hari sebelum Luna mengalami insiden kecelakaan terjatuh dari jembatan. Saat itu Vero bersama Rose di apartemen Rose.“Singkirkan dia, aku akan menjadi wanita satu satunya. Kau tidak kasihan pada Noah? Teman temannya selalu membanggakan ayahnya, sedangkan dia? Dia seperti tidak memiliki ayah, padahal dia memiliki ayah yang sangat luar biasa,” ucap Rose.“Singkirkan? Apa yang harus aku lakukan? aku tidak mungkin menceraikannya, ayah sangat menyukainya,” ucap Vero.“Entah, aku tidak tahu, pokoknya singkirkan dia, apapun yang terjadi,” ucap Rose kesal.“Apa kau tidak ingin hidup dengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status