“Kenapa kalian berdua, ku lihat sejak tadi bisik-bisik,” Balang menatap sopir dan ajudannya, yang kini mengantarnya balik ke hotel, tak jadi ke kantor, karena sudah sore.“Siap Ndan…maaf, kami hanya mikir, betapa beruntungnya Serka Najoeng,” sahut Serda Agus. “Betul Ndan…kami jujur ikut terharu lihat pa Serka Najoeng yang terus menangis sejak di rumah sakit sebelumnya!” sang sopir Kopral Aman juga menyela.“Bukan beruntung, tapi dia kena musibah, dia nekat jadi jambret, apa nggak memalukan? Pakai seragam dinas lagi. Istrinya kena tumor ganas, uang habis kena tipu, gaji kena potong hutang…kurang apa menderitanya si Serka Najoeng itu!”“Siap salah Ndan…maaf, tadi Kopral Aman cerita, anaknya terancam gagal wisuda jadi bidan, karena tak cukup biaya bayar UKT dan ini itunya!” sahut Serda Agus, sambil menatap Kopral Aman yang masih nyiter.“Hmm…berapa biayanya?” Balang bertanya.“Siap…sekitar 18 juta Ndan..!”“Kamu Serda Agus…ada masalah apa juga?”Balang malah bertanya ke ajudannya ini. Ko
Dernière mise à jour : 2023-08-18 Read More