All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 941 - Chapter 950
993 Chapters
Bab 941: Pulau Harta Karun
Kita tinggalkan sejenak Prem yang lupa waktu dan lupa diri saat tahu tubuh Imala secara ajaib berubah jadi sangat wangi. Prem kali ini benar-benar mabuk, tapi bukan mabuk karena bau tubuh Imala yang busuk. Tapi bau harum bunga mawar dan melati yang keluar secara ajiab dari tubuh Imala. Termasuk wangi yang keluar dari perabotan gadis cantik berkulit kuning langsat ini.Kita kembali ke tokoh satunya, Datuk yang makin hari makin dekat saja dengan Amona.Kedua pemuda ini sungguh beruntung. Dua primadona bisa mereka taklukan dengan pesona keduanya yang memang tampan paripurna.Bonus keduanya, sangat gagah berani melawan para penjahat, walaupun cara menghabisinya tergolong sadis.Datuk kini jalan-jalan di pantai di pagi hari yang indah bersama si rambut panjang, Amona.“Jadi Abang tetap akan ke Jepang, untuk balas dendam pada musuh-musuh Abang?” Amona bertanya sambil menatap wajah Datuk yang berkurang mendungnya.“Benar sekali Amona, aku harus bongkar kejahatan yang memfitnah aku. Apalagi
Read more
Bab 942: Kutukan Musnah, Soal Tanggung Jawab..?
Keenakan membuat Datuk apalagi Prem lupa diri, waktu 40 harian hampir tiba, yang artinya kapal yang akan membawa mereka ke Manila dalam hitungan hari akan tiba di Pulau Molo.Badalo bukannya tak tahu soal ini. Tapi dia seakan beri peluang buat kedua bangor tampan ini, bersama kedua wanita cantik ini.Kalau sudah sang kepala suku merestui, tak ada satupun warga pulau ini yang berani menganggu Prem dan Datuk. Apalagi keduanya dianggap pahlawan bagi warga pulau ini. Sehari jelang kapal itu datang dari Manila, malamnya Prem dan Datuk di panggil Badalo. Senyum merekah di bibir Badalo ketika menatap wajah sumringah Prem.“Terima kasih buat Prem, yang sudah hapuskan kutukan buat putriku, kutukan itu sudah berlangsung lebih 1 tahunan, kini anakku sudah bebas dari kutukan bau badan yang hampir saja bikin dia bunuh diri!”Prem langsung tercengang. Dia saling pandang dengan Datuk, yang anehnya senyum-senyum saja mendengar ucapan Badalo.Datuk seolah-olah sudah tahu hal ini, tapi sengaja meraha
Read more
Bab 943: Bertemu Musuh Lama
“Pilihan yang sulit Bang!’ Prem menyedot rokok lintingan yang ternyata sangat nikmat, wajah cantik Imala masih membayang di pelopok matanya.Walaupun pandangannya ke laut lepas, tapi senyum Imala dan harum bunga mawar campur melati di tubuh gadis seakan masih melekat di hidungnya.Tapi Prem salah besar kalau mengira Datuk ikut-ikutan baper lihat kelakuannya, alih-alih begitu, Datuk malah senyum-senyum saja. “Dasar anak muda, segitunya.” Pikirnya senyum sendiri.“Bukannya di masa depan banyak cewek cantik?” Datuk sambil bicara begitu, dia menahan tawa melihat kelakuan Prem begitu.“Banyak sih…tapi..?” Prem menggantung kalimatnya.“Nggak ada yang seenak Imala ya goyangannnya?” Datuk sudah dari tadi ingin meledak tertawa.“Lhaa…kok…Abang tahu?” Prem balik bertanya.Datuk akhirnya tertawa lepas, lagi-lagi Prem harus akui, begitu tertawa lepas si Lee Min Hoo di masa lalu ini benar-benar seorang pria tampan paripurna. Apalagi cambang bauknya yang mulai tumbuh tipis, setelah di pangkas Amona
Read more
Bab 944: Teman Kencan David yang Misterius
Begitu masuk ke hotel, Prem langsung menuju ke arah kamar di mana David berada, begitu mendekati kamar di mana David tadi masuk. Tiga centeng David langsung berniat menghalanginya.Tapi Prem kali ini tak mau bertindak tanggung, secepat kilat dia mencabut pistolnya, dorr…dorrr…dorr 3X tembakan tepat menembus dahi ke tiga centeng apes ini. Ketiganya melongsor di lantai tak bergerak lagi.Dengan tatapan dingin Prem kini menuju pintu kamar hotel ini, yang dia yakini di sinilah David tadi masuk bersama teman wanitanya.Sekali tendang pintu kamar hotel ini jebol, Prem mengarahkan pistolnya, tepat saat David aseek menggumuli teman kencannya."Heii bangsat...eh k-kau...!" David seolah melihat hantu di siang bolong.Usia berkata begitu, dorr…pistol Prem menyalak, sebuah timah panas langsung menerpa wajah si bule ini, David tersentak ke belakang dan tewas seketika, diiringi teriakan ngeri teman wanitanya. “Tenang, aku tak mengganggu kamu.” Prem mendekat mayat David, dia membalik tubuh yang s
Read more
Bab 945: Pemberontakan
“Ini misi berbahaya Prem?” Imelda rada ragu, Prem tertawa kecil.“Kerjaan kita kan memang selalu berbahaya Imelda. Jangan khawatir, aku siap dengan segala resiko!” Prem beri penegasan, hingga Imelda mengangguk.“Baiklah Prem, kita akan bertemu di tempat ini.” Imelda pun menyebutkan sebuah tempat. Prem mengangguk paham.“Aku harus kembali ke markas, untuk laporkan kematian David dan anak buahnya, sampai ketemu lagi.” keduanya bercipika-cipika.Saat Prem ingin memeluknya, tangan Imelda langsung mengibaskannya.“Jangan ganjen, saat kamu lihat aku telanjang, itu bonus. Tugas kita harus siap dengan segala resiko.” Ejek Imelda mengulang ucapan Prem tadi sambil mencubit perut pemuda ini.Imelda masih ingat bagaimana jelalatannya mata Prem melihatnya telanjang kala di kamar hotel itu, saat berkencan dengan David.“Apes dah, benar kata Bang Datuk, aku ini memang playboy cap biawak, tak bisa lihat yang denok-denok,” gumam Prem, lalu tertawa sendiri dan dia pun kembali ke hotel, karena ini sudah
Read more
Bab 946: Pesan Datuk
“Bang…!” Prem berteriak sambil menggoyangkan tubuh Datuk, sampai 4 orang yang berada di perahu ini ikut menoleh.Tapi saat tahu kondisi Datuk, mereka hanya bisa menghela nafas, paham kondisi pria tampan berwajah mendung itu agaknya tak bisa di selamatkan lagi.Wajah Datuk yang makin pucat terbuka matanya. Dia memberi tanda agar Prem mendekat, dengan sisa tenaganya Datuk membisikan sesuatu. Lalu tubuh Datuk melemah dan lunglai sambil mulutnya komat-kamit.Datuk Hasim Zailani, generasi ke 7 keluarga Hasim Zailani meninggal dunia dalam pelukan paman sepupunya, yang selalu panggil dirinya Abang, karena usianya lebih tua.Datuk yang punya nama Dean Tanaka saat tinggal di Jepang, tewas setelah 2 peluru menembus dadanya dan mengenai jantungnya.Prem pun tak kuasa menahan tangis, dia menangis tanpa bersuara. Dua tetes bening mengalir di pipinya.Tak dia sangka, malam ini dia akan kehilangan kemenakannya yang memutuskan tinggal di alam masa lalu, di usia yang masih muda, 32 tahun.Prem terus m
Read more
Bab 947: Imelda si Gadis Manila
Prem yang saat ini berdiri tak jauh dari depan hotelnya menoleh. Tanpa dia sadari, gaya elegan, dingin dan murung tercipta alami pada dirinya.Jas panjang baru dan topi fedora yang di beli Datuk namun tak sempat di kenakannya di ambil Prem dan kini di pakainya. Pakaian ini terlihat cocok dan serasi sekali di badan tinggi kokohnya.Prem lupa, Datuk pernah berkata, kelak dirinya akan ‘masuk’ alias reinkarnasi ke tubuh Prem. Apakah saat ini 'roh' Datuk sudah masuk ke tubuh Prem..?Pemuda ini makin murung ingat keluarganya di masa depan. “Moga saja Bang Dato dan Bang Nara tak marah aku gagal selamatkan Bang Datuk,” Prem menghela nafas panjang.Dan inilah yang terjadi saat ini, gaya Prem berbeda 180 derajat, tak lagi suka cengengesan, namun berubah cool dan pendiam.“Imelda…!” Prem menyapa dan menatap gadis cantik yang tadi memanggilnya.“Tuan Prem, aku turut berduka, kabarnya Abang tuan yang bernama Datuk Hasim Zailani turut jadi korban saat pertempuran melawan pemberontak beberapa hari y
Read more
Bab 948: Bersama Geisha Jelita
Prem mendarat di Jepang setelah berjam-jam penerbangan, agak ngeri juga pemuda ini naik pesawat jaman dulu, yang tentu saja tak secanggih pesawat di masa depan.“Heran, kok Datuk betah sekali di masalalu, naik pesawat kayak naik andong saja. Goyang mulu hingga berjam-jam,” batin Prem sambil bergidik menatap kembali pesawat komersil milik perusahaan Eropa ini.Prem lalu pesan taksi menuju ke sebuah hotel di kota Tokyo ini. Jepang tentu jauh lebih maju di bandingkan Philipina.Kota Tokyo menjelma jadi kota metropolitan yang sangat pesat pembangunannya di jaman itu. Perang yang luluh lantakan Hiroshima dan Nagasaki seakan tak berdampak bagi kota Tokyo.Hanya satu jam istirahat di hotel bintang 5 yang termasuk paling mewah dan termahal di kota ini, pemuda ini jalan lagi.Prem menuju ke sebuah toko emas yang sudah di beritahu Datuk sebelumnya. Toko Mamato Royal inilah tujuannya, berada di sebuah mal mewah di jantung kota Tokyo.Pelayannya kaget saat Prem bilang ingin bertemu Tuan Mamato, s
Read more
Bab 949: Informasi Berharga
Sampai di kamar hotel, Prem langsung menahan Nagai yang ingin lepas kimononya. “Tunggu dulu nona Nagai, kita ngobrol saja, waktu kita kan panjang. Seminggu loh, boleh kan..?”Nagai pun mengangguk, dia merapikan lagi kimononya, yang sempat terbuka di bagian dada, dan Prem nyalang juga melihat isinya yang wow.“Apakah Tuan Prem ada yang ingin di tanyakan..?”Terkaget-kaget juga Prem sempat bengong dengan pemandangan aduhai tadi. Nagai ternyata paham tatapan Prem itu, terlihat wanita ini sangat cerdik.Agaknya Nagai bisa menebak apa yang ingin Prem rencanakan buatnya.Prem mengambil minuman dingin yang ada di dalam kulkas, lalu menyodorkan ke Nagai, yang diterima dengan senyuman manis.“Kamu cantik sekali Nagai, aku jadi ingat pemain film dewasa dari negeri kalian ini, namanya persis nama kamu!”“Film dewasa…masa sih? Oh ya emank ada film begituan...baru dengar aku?" wajah Nagai terlihat bengong.“Waduhhh…maaf aku lupa ini masa lalu bukan masa depan!” Prem kaget sendiri, karena keceplosa
Read more
Bab 950: Buntuti Ono Yosiko
Namun Prem beralasan ini sudah larut malam, dia juga melihat Nagai seperti ingin balas budi saja. Prem punya keunikan, dia ingin bercinta itu karena sama-sama butuh, bukan karena balas jasa.“Kurang enak sayang, tunggu badan kita fresh,” bisik Prem menolak halus.Nagai Ohara yang aslinya capek dan agak mabuk tertawa kecil. Cocok dengan hatinya, dia malam ini ingin istirahat saja, tak ada niat untuk bercinta.Mereka pun benar-benar tidur dan terdengar jarum menunjukan pukul 2 dinihari. Walaupun saling berpelukan bahkan melumat sebelum tidur, tapi hanya sampai di sana.Keduanya nyenyak tidur hingga pagi hari…!Paginya, Prem sengaja meninggalkan Nagai yang masih nyenyak tidur, dia tersenyum melihat wanita cantik berbadan agak semok ini terlihat tidur dengan tenang dan terlihat bahagia sekali.“Tunggu Nagai, setelah tugasku selesai. Kita akan bercinta sepuasnya…!” pikir Prem nakal dan sempat mengecup bibir Nagai dan meremas pelan bukit kembar wanita cantik ini, hingga Nagai mengeliat, tap
Read more
PREV
1
...
9394959697
...
100
DMCA.com Protection Status